Raul seorang diri pergi ke Wilayah Baron Lutar dan sampai tepat didepan Kediamannya, wilayahnya tidak terlalu hebat sama sekali dan dua Penjaga didepan pintu masuk menghadangnya.
"Katakan Baron Raul Von Roso dari Wilayah Rou datang berkunjung menemui Baron Lutar !" Kata Raul sambil turun dari Kudanya.Salah seorang Penjaga bergegas masuk dan melapor kepada Baron Lutar, namun sampai siang hari Raul dipaksa menunggu. Raul sedikit terpancing emosi namun dia mencoba untuk tetap bersabar, sore harinya Baron Lutar akhirnya keluar dan menatap Raul dengan rendah."Ada maksud apa Baron Raul datang kemari ?" Tanya Lutar dengan senyum yang mengejek.Raul tersenyum dan berpikir jika tindakan Lutar memang disengaja untuk memprovokasinya, alih-alih meminta maaf justru dia memandang rendah kepadanya. Tapi Raul tidak akan melepaskannya dengan mudah sampai dia benar-benar puas."Aku datang kemari untuk memberikan penghormatan sesuai pesan yang kau sampaikSetelah Raul kembali ke Wilayahnya semua perdagangan mulai berjalan, masalah pangan sekarang sudah teratasi dan pembangunan beberapa pemukiman terus berjalan. Berkat bantuan dari Ansel yang menyebarkan berita bahwa Wilayah Raul memiliki banyak sumber daya maka tidak sedikit Pedagang yang mulai melakukan kontak.Dalam waktu bulan semuanya bisa dikatakan sudah berjalan lebih baik, Raul bekerja siang dan malam mengingat ide-ide yang sudah dia buat diterapkan secara optimal. Pertambangan sekarang juga membuahkan hasil dan Raul menggunakan koneksi Ansel untuk merekrut beberapa Peneliti untuk mengembangkan produknya seperti membuat Pabrik Wine.Raul dan Alice mengaktifkan Alat Komunikasi Mana dan menghubungi Nan, melihat kesehatan Alice yang 90 persen sudah membaik membuat Nan merasa sangat senang. Untungnya pada saat itu dia tidak meragukan Raul sama sekali dan sekarang dia bersyukur karena keputusannya sangat tepat.Raul merangkul Alice yang sedang menceritaka
Keesokan paginya Raul merasa sangat segar dan Alice tidur disampingnya, dia tidak menyangka perasaan ketika bercinta itu akan sangat luar biasa memikirkan kehidupan sebelumnya membuatnya kembali menjadi frustasi. Nuna membuka pintu dan sedikit terkejut, "Hu... Tuan sangat nakal, belum menikah tapi sudah melakukan hal yang tidak-tidak kepada Nona Alice !" Alice yang bagun terlihat cukup malu karena Nuna melihatnya, "Apa yang sedang kau bicarakan ?" "Nona menyangkalnya dan perlukah saya membersihkan darah yang ada di sprei ?" "Ugh..." Alice tidak bisa menjawabnya dan terlihat sangat malu."Jangan membuatnya sulit Nuna... pada akhirnya kau juga akan kebagian. Sudah aku katakan jika aku akan menjadikanmu Selirku, apakah menurutmu aku sedang bercanda. Kau tidak masalah dengan itukan Alice ?" Tanya Raul sambil memeluknya."Tidak masalah." Alice sudah tahu hal ini akan terjadi mengingat kedekatan Nuna dan Raul yang tidak biasa.
Evelin tidak terlalu senang dengan pencapaian Raul, justru sebaliknya Kakaknya yang tidak lain adalah Earl Grand justru menghubunginya dengan penuh keluhan. Alasan mengapa hal ini terjadi karena Keluarga Grand juga memiliki bisnis minuman keras, tindakan Raul jelas dimaksudkan untuk mereka dan parahnya dia merusak harga pasar secara total.Raul mendapatkan surat dari Ayahnya dan dia juga tidak menanggapinya dengan serius, justru sebaliknya dia merasa senang karena mengacaukan Evelin secara tidak sengaja. Lagi pula dendam harus dihitung dan cepat atau lambat Keluarga Grand pasti akan mengambil tindakan kepadanya demi menjaga Rey diposisi kursi pewaris Kepala Keluarga Roso dimasa depan nantinya. Raul juga secara eksklusif mengerjakan para penempa dan mulai membuat persenjataannya sendiri. Tentunya hal ini dilakukan secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan siapapun, baginya mengurus Wilayah sama halnya dengan membangun struktur kekuatan Sekte.Saat ini Raul
Raul berencana membeli seribu Budak petarung sekaligus, tentunya mereka akan digunakan sebagai Penjaga di Wilayahnya. Bagaimanapun juga apa yang terpenting dari sebuah Wilayah adalah keamanannya, Raul tidak ingin mengabaikan hal itu dan membuat kekacauan dimasa depan.Kevin adalah orang yang tepat untuk mengatur semuanya dan tugas Hendrik adalah membuat Guild Informasi secara diam-diam. Membeli dan menjual informasi adalah pilihan yang tepat, Raul memilihnya bukan karena alasan mengingat koneksi Hendrik yang cukup banyak dan menurutnya dia adalah orang yang pantas.Menerapkan sistem kehidupan sebelumnya dan memanipulasi segalanya dari balik layar, jika Guild Informasi bisa mengakses segalanya maka Raul dapat tahu apa hal menguntungkan dan buruk untuk dirinya. Jika memungkinkan Raul akan membesarkan Guild ini hingga mencakup ke Seluruh Benua sekaligus.Awalnya Hendrik sedikit ragu mengingat dia harus meninggalkan sisi Raul, namun karena Raul tidak membuangn
Semua orang berusaha memadamkan api dan Raul sampai disana, Raul memprioritaskan keselamatan orang-orang terlebih dahulu adapun Mayat Penjaga dia sudah tidak peduli. Setelah beberapa waktu api berhasil dipadamkan namun bahan yang mudah terbakar semuanya hancur.Nick juga kembali bersama dengan yang lainya dan membawa kepala Penyusup, Raul menerima laporannya dan meminta Nick untuk membuangnya. Sisanya dia mengumpulkan semuanya dan kembali lebih awal, Raul tidak mengatakan sepatah kata apapun dan pergi ke Kantornya mengumpulkan semua orang."Tolong berikan perintah dan biarkan kami menebus kesalahan. Para Kesatria siap untuk memulai perang dengan Viscount Ingram dan kami tidak akan kalah jika melakukan serangan diam-diam." Nick menunggu perintah.Neil berpikir sebentar dan berkata, "Menurut saya ini ada sesuatu yang aneh... Viscount Ingram tidak pernah berhubungan apapun atau memicu masalah dengan kita. Saat ini Wilayahnya sedang berperang dengan Viscount G
Setelah setengah jam Neil sudah selesai menjelaskan semuanya, "Bagaimana menurut Tuan dan Nona dalam prospek perdagangan ini. Sejak datang kemari saya sudah mengamati jika kita membutuhkan jalur yang layak, Wilayah Gunung Rou sangatlah ekstrem dan kita butuh jalur yang tepat sekarang dan ini adalah apa yang kita butuhkan ?" "Bagus sekali... membangun jalan yang layak dan menghubungkan jalur perdagangan ke beberapa Wilayah. Walaupun kita harus mengeluarkan banyak uang tapi ini jauh lebih memudahkan kita untuk jangka panjangnya." Alice memuji ide Neil."Kau dengar itu... jika Alice menyetujuinya maka aku juga tidak akan keberatan. Tapi sebelum itu aku ingin kau menghitung semua anggaran yang diperlukan, juga ada beberapa hal yang mungkin aku akan tunjukan seperti pertambangan dan penempaan. Aku akan meminta orang untuk mengajakmu berkeliling besok, aku ingin semuanya siap dalam waktu seminggu. Bisakah aku mempercayakanmu tugas ini ?" Tanya Raul dengan santai.
Ingram sangat berterimakasih karena Raul mau membantunya, Raul menjanjikan waktu empat hari dan dia akan sampai di Wilayah Ingram pada saat itu juga. Raul meminta Nick untuk melakukan persiapan dan semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang dia harapkan.Neil harus mengakui bahwa Raul memang hebat dalam melakukan siasat, dia menekan semuanya dan memberikan harapan sebagai imbalan kesetiaan yang nyata. Jika dia memenangkan perang ini maka Viscount Ingram akan bersekutu dan menjadi Bawahannya, sekarang Neil mengerti mengapa Raul mengatakan jika dia akan naik ke panggung.Dengan sifatnya jelas Raul ingin memakan seluruh bagian Wilayah Timur, semua tindakannya dipikirkan secara matang dan secara diam-diam. Raul tahu kapan dia harus bergerak dan tidak, ini sudah seperti Iblis yang mendominasi dengan kekuatan yang besar."Ketika aku pergi semua pengurusan akan berada ditanganmu. Hubungi Ansel dan katakan kepadanya untuk menyediakan bahan makanan dan obat-obat
Pemandangan mengerikan dari sosok Raul memberikan rasa takut yang hebat didalam hati lawannya. Nyala Api yang menyelimuti Pedangnya dan kegelapan dari Auranya cukup memberikan rasa intimidasi dengan berdiri tepat diatas tumpukan mayat.Kesatria yang dia bawa juga semuanya adalah pengguna Aura Pedang, momentum yang mereka tunjukan sama sekali tidak terhentikan. Raul harus segera menghentikan Perang ini dan matanya tertuju kearah Komandan lawan.Raul melompat cukup tinggi dan mendarat tepat didekat Komandan musuh, beberapa Prajurit mengacungkan tombak kearahnya namun dengan sekali ayunan Pedang nyala api biru membakar mereka semua. Jeritan yang memilukan terdengar sangat keras, Komandan Kesatria menarik Pedangnya dan sedikit merasakan ketakutan."Namaku...." *Slash.*Kilatan Pedang dengan cepat memenggal kepala Komandan itu, Raul menangkap kepala itu dan mengamatinya, "Tidak ada gunanya mengenal orang yang akan mati. Dengarkan aku kalian s