*Tik... Tik... Tik....*
Tetesan air hujan membuat genangan bercampur darah dari tumpukan mayat puluhan orang, seorang Pria bernama Seon duduk diatas mayat dan menancapkan Pedangnya diatas tubuh mereka.Kondisi tubuhnya terasa sangat lemah karena racun yang tidak sengaja dia makan. Sekte Iblis hanya mengenal sepuluh pewaris yang pada akhirnya akan saling membunuh, sayangnya dirinya lengah dan memakan makanan yang sudah diberi racun oleh kesembilan Saudaranya.Namun tetap saja karena kekuatan hebatnya dia bisa menandingi sembilan orang dari mereka sekaligus, dia menyisakan satu orang yang tidak lain adalah Kakak tertuanya Baek Jin.Baek Jin berdiri dengan darah berlumuran dari mulutnya, "Sebenarnya kau itu Monster macam apa dapat mengeluarkan kekuatan seperti itu setelah dilemahkan oleh racun.""Apa yang kau bicarakan Kakak seperguruan... bajingan lemah seperti dirimu hanya semut dimataku sekarang. Bahkan dalam kondisi sekarat kau dan kedelapan Saudara lainya tidak bisa membunuhku." Seon mengejek Baek Jin dan meludahkan darah dengan muka yang pucat."Tinggal selangkah lagi dan aku akan menjadi Penguasa Sekte Iblis." Baek Jin berlari kearah Seon dan kegelapan yang pekat menyelimuti tangannya.Pukulannya menciptakan ledakan energi yang kuat dan Seon menahannya dengan Pedangnya, dia terlempar kebelakang dan ratusan meter menabrak pohon-pohon. Seon memuntahkan darah sekali lagi dan Baek Jin masih mengejarnya, indranya masih dapat mengikuti kecepatan Baek Jin namun tidak untuk Demonic energi.Pedang Seon berdengung dan dia memompa darahnya sendiri, dia mengayunkan Pedangnya kesamping dan bilah Aura Pedang menebas tubuh Baek Jin hingga membuatnya terbelah menjadi dua bagian."Cough... singkirkan omong kosong yang tidak berguna itu. Jika aku akan mati maka aku pasti akan membawa kalian semua mati bersamaku Iblis-Iblis sialan." Seon memuntahkan banyak darah dan kesadarannya mulai pucat.Dari kejauhan dia merasakan energi yang kuat dan meluap, tiga sosok dari Sekte Kebenaran muncul dan mereka sudah merasakan gejolak energi Demonic yang saling bertarung. Namun kondisi yang mereka lihat sekarang jauh lebih mengerikan, mereka tidak menyangka jika pertarungan internal Sekte Iblis akan semengerikan ini.Seorang Pria dengan Tombak mengarahkan ujungnya kepada Seol, "Biksu Agung... dia adalah Iblis Pedang Pembantai Seon. Dia masih belum mati dan ini adalah kesempatan kita !"Biksu Agung melihat kondisi Seon dan dalam sekali lihat dia sudah tahu bahwa orang ini sudah tidak bisa diselamatkan. Selain racun dia memiliki luka dalam yang fatal dan organ dalamnya sudah hancur dari dalam.Seon melihat Biksu Agung dan berusaha berbicara, "Ke... jangan melihatku dengan tatapan menyedihkan itu botak. Menurut ajaranmu apakah ada kehidupan setelah kematian ?"Biksu Agung mengangguk dan menjawab, "Jiwa adalah sumber dari inti kehidupan itu sendiri, aku akan berdoa untukmu agar kau mendapatkan ketenangan."Seon tersenyum dan perlahan menundukkan kepalanya, dia merasa semuanya menjadi sangat gelap dan beberapa kenangan yang tidak menyenangkan terlintas dikepalanya. Pertama kali dia dibawa masuk kedalam pelatihan Neraka dan harus bertahan hidup, sampai sekarang dia tidak benar-benar bisa melakukan apa yang dia inginkan karena Demonic Qi.Seon mendengar suara beberapa orang dan pintu yang tertutup, perlahan dia membuka matanya dan terbangun. Melihat sekelilingnya yang berubah dan kamar yang luas membuatnya bingung, dia melihat kearah cermin dan terkejut setengah mati karena melihat penampilannya yang berbeda."Dimana aku.... ugh...." Seon memegang kepalanya yang sakit dan ingatan yang terpecah perlahan mulai terhubung satu sama lain."Ini gila jadi si botak itu berbicara kebenaran dan aku terlahir kembali di Keluarga Bangsawan Earl Roso. Namaku sekarang Raul Von Roso.... sungguh takdir yang menyenangkan."Seon menampar wajahnya dan memastikan jika ini bukan mimpi. Sekarang namanya adalah Raul dan seterusnya dia akan memakai nama itu, dia tidak tahu harus merespon bagaimana mengingat hal yang paling dia inginkan terwujud. Namun yang pasti mulai sekarang dia tidak terikat dengan Sekte Iblis dan hidup sesuka hatinya.Raul melihat bagian bawahnya dan merasa lega karena masih ada. Mengingat kembali sewaktu pelatihan Neraka dia ditangkap dan menjadi kelinci percobaan dengan menerapkan seni beladiri iblis murni yang mengharuskannya memotong kemaluannya.Raul mungkin tidak terlalu peduli soal wanita tapi tetap saja ini adalah bukti bahwa dia pria sejati, sekarang sebagai Raul dia dapat hidup dengan keinginannya sendiri.Sekarang dirinya menjadi Bocah yang berusia 16 tahun dan hidup didunia baru dimana hanya ada Kesatria dan Penyihir. Sistemnya jauh berbeda dikehidupan sebelumnya dimana para Seniman Beladiri yaitu Pendekar saling membuat fraksi demi menguasai Wilayah."Tubuh yang lemah dan parahnya lagi sebelumnya aku pecandu Alkohol dan narkoba. Didunia tempat status bangsawan lebih tinggi tidak ada artinya tanpa memiliki kekuatan. Jika aku menginginkan hal lebih maka aku harus membuat fondasi kekuatanku sendiri agar bisa hidup sesuai dengan keinginanku." Raul mengepalkan tinjunya dan menanti hari esok.Keesokan paginya Raul bangun dari tempat tidur dan mandi. Melihat kearah cermin membuatnya belum terbiasa dengan penampilannya, seorang Pelayan Wanita masuk kedalam dan terkejut melihat Raul yang sudah bangun."Tuanku sudah sadar !" Gadis itu menutup mulutnya karena terkejut.Raul mengenalnya yang tidak lain Pelayan Pribadinya Nuna, "Ya... berapa hari aku tidak sadarkan diri ?""Tuan sudah tidak sadar selama dua hari penuh. Saya akan segera menyiapkan pakaian dan makanan." Nuna bergegas mengambil satu set pakaian dan meminta koki untuk menyiapkan makanan.Raul mengingatnya dengan jelas alasan mengapa dia tidak sadar, setiap harinya dia depresi dan terlalu banyak menggunakan narkoba. Mengingat hal seperti itu membuatnya sedikit malu, Pendekar Pedang Iblis yang ditakuti semua orang hampir saja mati karena depresi dengan pandangan orang lain.Raul memakan makanannya dengan lahap dan mengisi kembali tenaganya, perlakuan seorang Bangsawan memang sangat nyaman. Untuk sekarang dia harus mempelajari pengetahuan dasar lagi dan membaur dengan dunia ini.Posisinya dalam Keluarga Roso juga tidak aman mengingat dia juga anak kedua. Ibunya sudah mati dan sekarang hanya tinggal Ayahnya bersama Ibu tiri dan Kakaknya yang tidak bersahabat sama sekali."Tuan Muda... setelah selesai makan Tuan Besar meminta Anda datang keruangannya !" Kata Nuna dengan gugup."Ya.... biarkan aku menyelesaikannya terlebih dahulu dan nanti antar aku diperpustakaan." Raul masih makan dengan santai."Baik Tuan Muda." Nuna sangat terkejut dan merasa senang.Ketenangan yang ditunjukan Raul sangat berbeda seolah dia itu orang lain. Namun Nuna tetap senang karena Raul sudah berubah dan memiliki minat untuk belajar, biasanya dia akan terlihat seperti anak manja yang mudah tersinggung. Tapi melihat ketenangannya Nuna merasa jika Raul sudah menjadi Pria dewasa yang bisa diandalkan.Setelah selesai makan Raul pergi ketempat Ayahnya Earl Ruin Von Roso, Raul mengetuk pintu dan mendapatkan ijin masuk kedalam. Disana Ayah dan Kakaknya Rey sudah menunggunya."Apakah ada sesuatu yang Ayah butuhkan sampai memanggilku kesini ?" Tanya Raul sambil membungkuk menunjukan kesopanan."Bagaimana keadaanmu... sepertinya kau sudah sehat." Ruin mengeluarkan Aura yang menakutkan dan menekan kedua Putranya sebentar.Rey sedikit merasa sesak namun reaksi yang Raul tunjukan sedikit mengejutkan, ketenangannya sama sekali tidak goyah dan seolah dia sudah menjadi pribadi yang berbeda. Raul cukup sadar bahwa tindakannya sudah diketahui oleh Ayahnya, dari pada menyangkalnya lebih baik membuat alasan yang bagus untuk menghindar."Menarik tapi kita akan langsung keintinya saja kenapa aku memanggil kalian berdua kemari. Kalian sudah memasuki usia dimana harus masuk ke Akademi Kerajaan, disana adalah tempat bagi kalian membangun hubungan dengan bangsawan l
Raul menutup dirinya didalam kamar selama seharian penuh dan melatih tubuhnya, dia menahan tubuhnya dengan satu jarinya dan mencapai konsentrasi tertinggi dalam penguatan tubuh dan Indra. Kotoran didalam tubuhnya disaring dan keluar melalui pori-porinya, secara bertahap ototnya mulai terbentuk dan Raul menjadi lebih tinggi.Raul menghentikan gerakannya dan segera duduk untuk bermeditasi, dia memasuki keadaan spiritual dan memahami bentuk sejati tubuhnya. Indranya sama sekali tidak tumpul namun tubuhnya benar-benar sangat lemah.Untuk mempraktekan Seni Beladiri Api Biru Raul harus berhati-hati, jika dia salah sedikit saja maka Qi akan menghancurkan Meridian miliknya dan membuatnya meledak menjadi gumpalan daging. Tentunya setelah dilahirkan kembali dan mendapatkan ingatan penuh Raul tidak akan menerima jika dia harus mati ketika saat dia berlatih."Hah." Raul membuka matanya dan bergumam, "Aku harus berlatih dan meningkatkan stamina." Setelah meng
Raul berjalan pergi bersama dengan Nuna dan tiba dilapangan latihan para Kesatria Keluarga Roso, latihan persenjataan dan berkuda sudah menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan Rey juga ikut berlatih dan tidak lama lagi dia akan mendapatkan Auranya.Kedatangan Raul tentunya menarik banyak perhatian karena tidak biasa Tuan Muda yang malas ini tertarik dengan latihan. Banyak Kesatria yang mulai membicarakannya dan Raul hanya menjadi pengamat yang baik."Tuan Muda !" Kepala Kesatria Gin memberi hormat."Abaikan saja aku dan lanjutkan latihan... aku disini hanya ingin memeriksa level kekuatan kalian." Raul melambaikan tangannya dan perkataannya dapat didengar semua orang.Rey mengerutkan keningnya dan berteriak, "Sampah sepertimu mengapa begitu arogan, kau bahkan tidak bisa mengangkat Pedangmu dengan benar dan jika kau punya keberanian kemarilah dan bertarung !" "Tentu." Raul berjalan kebawah dan masuk kedalam arena, "Siapapun majulah dan hada
Keesokan paginya Raul melakukan latihannya secara gila-gilaan, bahkan para Kesatria yang ada disana merasa bahwa latihannya jauh lebih berat dari pada mereka. Angkat beban dan berlari mengelilingi lapangan kuda sejak fajar tanpa istirahat sedikitpun.Raul masuk kedalam arena dan berteriak, "Majulah !" "Majulah Nick... berikan Tuan Muda Raul pertarungan yang bagus." Nick masuk kedalam Arena dan menarik Pedang, "Kesatria Bintang satu wakil Kapten Nick... senang bisa bertukar pengetahuan dengan Tuan Muda !" Raul menarik Pedangnya dan mengangguk, dia mengambil tindakan dan mengayunkan Pedangnya terlebih dahulu. Nick menangkisnya dan serangan Raul terasa sangat berat hingga mendorongnya, Raul melompat sambil berputar dan mengayunkan Pedangnya tanpa memberikan celah bagi lawannya untuk menyerang balik.Nick merasa kesulitan dan dipaksa menggunakan Mana, Aura Pedangnya dapat menahan serangan Raul yang jauh lebih berat dan walaupun gerakannya
Secara diam-diam Raul mengikuti Pria itu dan dia pergi menuju sebuah Bar, tapi sebelum Pria itu sampai Raul mengambil sebuah batu kerikil dan melemparnya dengan kuat. Lapisan Qi milik Raul menyelimuti batu itu dan dengan kecepatan yang sangat cepat batu kerikil itu menembus kepala Pria itu seperti sebuah peluru."Jadi disini tempatnya !" Raul menendang mayat itu kesamping dan berjalan kearah pintu Bar.Pintu kayu perlahan dia buka dan Raul melihat banyak mata yang tertuju kearahnya, dia berjalan dengan nyaman dan mengambil tempat duduk. Tidak ada diantara mereka yang tidak tahu tentang identitas Raul, jadi tentu saja tindakannya menarik perhatian mereka semua."Tuan Raul..." Seorang Pelayan mengusap kedua tangannya dan menawarkan minuman."Kalian semua tidak usah bertele-tele... dimana pemimpin Kelompok Anjing... maksudku Serigala sialan itu. Suruh dia keluar dan biarkan aku mengambil nyawanya !" Raul duduk dengan santai dengan gaya menantang.
Keesokan paginya Kevin masih berlari dan matanya terlihat sayu, Raul melihatnya dari Balkon dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan putaran terakhirnya. Namun tidak lama dia langsung jatuh ketanah dan tidak sadarkan diri, Nuna bergegas membantunya dan meminta penjaga didepan untuk membawanya kedalam kamar."Bagus... walaupun bodoh setidaknya dia punya tekad dan layak dibimbing." Raul berbalik dan mulai menggunakan herbal.Raul menelan beberapa sekaligus dan mulai bermeditasi, energi hangat yang meluap didalam Dantiannya menjadi lebih baik. Secara bertahap tubuhnya mulai memanas seperti dibakar didalam nyala api.Setelah setengah hari semua kotoran didalam tubuhnya dibersihkan dan Aura yang Raul tunjukan menjadi lebih intens. Qi Murni memasuki pembuluh darahnya dan Mana membantunya untuk menuntunnya. Darah mengalir dari hidung dan mata Raul, rasa sakit yang menyiksa dapat dia tahan tanpa berteriak sedikitpun.Konsentrasinya mencapai tingkat terting
Raul mendapatkan seribu koin emas dan akan menyimpannya dengan baik, tidak perlu baginya untuk menyewa Tentara bayaran karena dia sendiri cukup mampu. Raul akan berangkat tiga hari lagi dan memastikan semuanya akan baik-baik saja.Masalah pertunangan tidak akan terlalu membebani hatinya sama sekali, dia mungkin memiliki reputasi yang buruk tapi tetap saja dimasa depan dia akan membuat pencapaian. "Bagaimana menurutmu soal Alice ini ?" Raul bertanya kepada Nuna.Nuna sedikit terkejut dan malu, "Pintar dan cantik sesuai rumor.... tapi apa yang Tuan Muda harus tahu adalah Nona Alice memiliki tubuh yang lemah saat dia masih kecil dan bahkan diumur yang ke 12 tahun dia sudah lumpuh tidak bisa berjalan. Dokter kerajaan bahkan tidak bisa mengobatinya dan bahkan banyak rumor mengatakan jika Nona akan mati saat umur 20 tahun." Raul tersenyum dan berkata, "Sepertinya kau suka mendengar gosip dari Pelayan lain !" "Tidak juga... Tuan muda jarang p
Tiga hari berlalu dengan cepat dan mereka bertiga berangkat menggunakan Kereta Kuda setelah mengantar Nuna. Raul bermeditasi didalam Kereta dan melatih Qi Murni miliknya dengan penyerapan Mana.Kevin mendapatkan latihan khusus dimana dia berjalan membawa tas besar, dia harus melatih fisiknya dan Raul memikirkan metode tercepat dan efektif. Kegigihan yang dimiliki oleh Kevin membuat Raul sangat puas, dia tidak mengeluh apapun dan melakukannya dengan cara yang terbaik sekalipun itu sulit.Malam harinya mereka berhenti dan membuat tenda kecil untuk beristirahat, Raul menyalakan api unggun dan meminta Nick mengeluarkan bak. Tentu saja Raul mencampurkan beberapa Herbal dan meminta Kevin untuk berendam didalam."Apa manfaat hal ini Tuanku ?" Tanya Nick dengan penasaran."Meredakan rasa sakit dan membentuk kembali ototnya. Aku tidak punya waktu untuk melatihnya selama bertahun-tahun karena itulah dia harus bekerja keras." Raul membersihkan tangannya.
Alice tersenyum dan bertanya, "Karena semua sudah diputuskan maka hanya tinggal masalah pengaturan saja nanti." "Jangan terburu-buru karena untuk beberapa hari ini kita punya malam yang panjang. Lagi pula aku sudah berjanji kepada anak-anak untuk memberikan Adik yang lucu." Raul memeluk Nuna dengan erat dan mencium lehernya."Sepertinya kau sangat suka dengan anak-anak." Violin tidak menyangkal keinginan Raul."Tentu saja dan aku juga menyukai prosesnya... memangnya apa yang lebih menyenangkan dari mendapatkan cinta istri-istriku yang cantik." Raul sudah sangat bergairah dan membawa mereka masuk kedalam.Saat ini mereka tidak dapat berpikir dengan jernih dan untuk memuaskan Raul membutuhkan banyak usaha lebih. Raul tidak membiarkan mereka bertiga lepas darinya dan memuaskan hasratnya yang besar.Dalam jangka waktu yang singkat aturan tak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua makhluk hidup dibuat oleh Raul sendiri. Semua Ras bisa tingga
Setelah beberapa bulan akhirnya Raul sampai di Kediaman Keluarga Roso, semua anggota Keluarga berkumpul dan apa yang paling penting Raul mendapatkan pelukan hangat Istri dan Anak-Anaknya sekarang.Nick sudah mengatur segala urusan bersama dengan Alice dan memberikan pemakaman serta kompensasi yang layak didapatkan Kesatria Keluarga Roso yang gugur dalam medan Perang.Tidak sedikit Bangsawan yang datang untuk melihat Raul namun mereka semua diabaikan olehnya, baginya semua itu tidaklah penting dan Raul sudah membuat keputusan yang berani agar Keluarganya lepas dari pemerintahan Kerajaan Vanguard.Rosalin duduk dipangkuan Raul dan memakan kue kesukaannya, mendengar perkembangannya yang sekarang sudah bisa menggunakan Aura membuat Raul sangat senang dan kemungkinan bakatnya juga tidak sedikit."Kau sudah cukup besar sekarang dan masih suka duduk dipangkuan Ayah." Raul mengusap kepala Rosalin dan mencium pipinya."Biarkan saja." Rosalin menga
Disebuah Pegunungan berapi yang sangat tandus Bellzebub sedang bersembunyi didalam Gua buatan tangannya sendiri. Kebenciannya terhadap Raul tidak akan bisa reda begitu saja dan karena Raul semua rencananya menjadi berantakan.Sewaktu pertarungannya Bellzebub benar-benar sudah mati ditangan Raul, serangan sekuat itu tidak dapat dia tanggung dan kekuatan alam memang sangat mengerikan. Alasan mengapa dia masih bisa hidup sampai sekarang karena menggunakan Sihir terlarang Iblis yaitu inkarnasi darah.Bellzebub tahu jika peluangnya untuk mati sangatlah kecil namun bukan berati dia tidak bisa kalah, namun dari sekian banyaknya perhitungan dia tidak menyangka jika akan berakhir ditangan Raul yang merupakan pion yang dia kembangkan.Bellzebub sudah menyembunyikan esensi darahnya didalam sebuah botol, ketika mati maka dia bisa bangkit kembali melalui darah itu dan walaupun bayarannya adalah kekuatannya yang melemah namun setidaknya semuanya sangat sepadan dari pada
Setelah melakukan perjalanan beberapa minggu akhirnya Nick dan Pasukan Kesatria Keluarga Roso sudah kembali. Kabar kemenangan Raul menyebar dengan sangat cepat dan ketiga Istrinya merasa sangat lega mendengarnya.Namun karena alasan khusus Raul tidak bisa kembali terlebih dahulu dan menstabilkan energinya, Alice dan yang lainya tidak mempermasalahkan hal seperti itu dan akan dengan sabar menunggu Raul pulang.Pemakaman bagi Kesatria Keluarga Roso yang mati dijalankan dan dipimpin langsung oleh Alice, mereka semua sudah memberikan bantuan besar dan Keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan kompensasi yang layak.Terlalu banyak kerusakan yang diciptakan dalam perang kali ini, beberapa Kerajaan yang sudah hancur kemungkinan besar akan sulit berdiri kembali dan sekarang dunia akan memasuki era yang baru.Rudra menarik lengan Kevin dan bertanya, "Paman... dimana Ayahku ?""Tuan baru saja menyelesaikan pertempuran besar dan dia akan kembali s
Qi Divine yang sangat kuat menyembur keluar bersama dengan Aura Raul, jumlah energi yang dia simpan tidak terbatas dan sekarang Raul akan menggunakan Seni Beladiri ciptaannya sendiri yang dia gabungkan dengan kekuatan Dunia."Kau memang hebat karena sudah mampu mengerahkan potensi sepenuhnya dari kekuatan Inti Dunia. Walaupun aku sudah kehilangan pengakuan tapi kekuatanku sama sekali tidak menurun, sekarang aku akan menjawab tantangan darimu dengan serius." Tubuh Pendragon diselimuti nyala api yang sangat panas dan suhunya naik ketitik ekstrem.Keputusan Raul untuk membawa Pendragon masuk kedalam ruang tak terbatas sudah sangat tepat, dengan kekuatan ini mungkin akan memberikan daya hancur yang menakutkan dan membuat Dunia hancur berantakan.Spirit Raul perlahan terbentuk dan sosok besar yang memegang Pedang terlihat sangat kokoh, semua hal berada dibawah kendali Raul sekarang dan Pendragon menerjang Raul dengan sangat brutal.Keduanya saling bera
Raul mendesak Auranya dan melesat seperti aliran angin yang cepat, dia masih belum terbiasa dengan kemampuan hebat ini namun sudah memahami cara kerja dari kekuatannya yang sekarang.Pendragon merasa jika ada energi yang bergerak kearahnya dan nafas api yang besar menyembur kedepan. Gelombang panas dari Api Naga yang sangat kuat tiba-tiba saja dipotong oleh Raul dengan tebasan Pedang yang cepat, "Ternyata kaulah yang mendapatkan kehendak dari Inti Dunia dan menjadi pelindung dunia." Pendragon kembali kebentuk setengah Monster dan sorot matanya terlihat dingin."Kau sudah meninggalkan dunia ini dan berniat menghancurkannya, apakah kau pikir Inti Dunia akan berada dipihakmu. Kau mungkin masih punya kekuatan tapi aku yang sekarang mampu melawanmu." Raul terlihat ganas dan tidak akan melewatkan kesempatan ini."Coba lakukan itu." Raul dan Pendragon melesat bersamaan.Cakar Naga dan Pedang yang tajam saling beradu satu sama lain, tidak sepert
Pendragon membakar tubuh dan Jiwa Lucifer sampai menjadi abu, kali ini dia tidak akan membiarkan Lucifer bangkit kembali dan memastikan kemenangan yang dia miliki. Bahkan sampai sekarang dia sama sekali tidak terkalahkan dan Pendragon layak menjadi seorang Dewa.Disisi lain Jiwa Raul masih melayang dikehampaan dan kali ini dia benar-benar sudah mati, bahkan dengan semua kekuatannya itu masih tidak cukup untuk mengalahkan Dewa Naga Pendragon.Sebagai Pendekar Seni Beladiri manifestasi Jiwanya jauh lebih kuat, terlebih Raul masih tidak bisa menerima jika dia tidak bisa melindungi Keluarganya lagi. Bayangan Istri dan ketiga Anaknya terlintas didala dirinya, Raul merasa sangat tidak senang dan baginya ini adalah Neraka yang sebenarnya."Apakah tidak ada kesempatan lagi... aku sungguh tidak rela semuanya berakhir seperti ini." Raul terlihat sangat sedih dan untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa depresi.Raul bukanlah Individu yang takut menderit
Pendragon menatap Raul dengan dingin dan tertawa, "Lalu mari kita lihat apakah keyakinanmu itu nyata atau tidak." Bola Api yang sangat besar terbentuk dari Aura Pendragon dan ukurannya sudah menyerupai matahari yang bersinar terang dilautan bintang. Raul merasa jika kekuatan ini sangatlah gila dan tidak masuk akal.Lucifer bahkan tidak sempat bereaksi melihat semua kegilaan ini dan Dewa Naga Pendragon terlalu kuat untuk mereka hadapi berdua. Raul mencengkram erat Pedangnya dan merasa jika kekuatan penghancur ini dilepaskan maka kerusakannya pasti akan sangat parah."Buktikan sekarang apakah keyakinan yang kalian punya itu sesuai dengan apa yang kalian ucapkan." Pendragon menurunkan tangannya dan Bola api yang sangat besar itu turun kebawah seperti meteor jatuh."Sialan." Lucifer melirik kearah Raul dan berteriak, "Kita harus menghancurkannya jika tidak semua orang akan mati karena ledakannya." "Aku tahu." Raul menarik Pedangnya dan ener
Dewa Naga Pendragon terbang diatas langit dengan sosoknya yang perkasa, Lucifer dan Raul terus menerus menyerangnya namun itu belum cukup bagi mereka untuk memberikan luka yang serius.Kekuatan dari Inti Dunia yang berada didalam tubuh Pendragon membuatnya dapat memulihkan diri dengan cara yang instan. perwujudan dari nama Dewa bukanlah sekedar omong kosong seolah Raul sedang berhadapan dengan dunia ini."Berhentilah melawan dan terimalah kematian kalian berdua bersama dengan Dunia ini." Pendragon menyemburkan nafas api yang sangat besar kebawah dan Raul mengayunkan Pedangnya.Bola hitam muncul didepannya dan semua api itu ditelan masuk kedalamnya, Lucifer menatapnya dengan ekspresi yang dingin dan merasa sangat tidak senang. Lucifer sudah berlatih secara gila-gilaan namun tetap saja jaraknya terlalu jauh jika dibandingkan dengan Dewa Naga Pendragon."Katakan kepadaku... dunia seperti apa yang ingin kau ciptakan ?" Tanya Lucifer kepada Raul.