Nay, tunggu!" Ucap seseorang didalam lorong sekolah. "Kakak panggil saya?" Tanya seorang gadis yang merasa namanya di panggil. "Iya, lo Kanaya anak X IPS kan?" Tanya orang tersebut. "Iya Kak, ada perlu apa cari saya?" "Bisa ikut gue ke taman belakang sebentar? Tenang aja, gue orang baik-baik kok." Ucap orang tersebut meyakinkan sang Gadis. Kemudian gadis tersebut pun hanya menjawab dengan anggukan. Setelah sampai di taman belakang, mereka berdua lalu duduk pada bangku yang berada di bawah pohon besar yang terdapat disana. "Kakak siapa? Kenapa kok bisa kenal saya?" Ucap sang Gadis yang bernama Kanaya atau yang biasa dipanggil Naya. "Kenalin, gue Raka. Gue baru pindah dari Jakarta, dan disini gue gak punya temen, makanya gue pengen ajak lo kenalan," Jelas seseorang yang ternyata bernama Raka. "Kenapa kakak bisa tau nama saya? Kaka kenal saya?" Tanya Naya penasaran. "Tadi pas gue baru masuk, gue liat lo turun dari mobil, seketika gue langsung penasaran sama lo dan gue nanya sama salah satu murid disini, terus dia kasih tau nama sama kelas lo." "Oh gitu ya kak." "Jadi?" "Jadi apa kak?" "Lo mau berkawan sama gue?" "Maaf kak, saya banyak tugas." Kemudian Naya pergi meninggalkan Raka di taman tersebut seorang diri "Lo gak berubah Nay, lo masih kaya dulu tetap dingin ke semua cowok kaya dulu." Ucap Raka dalam hati.
Lihat lebih banyakNaya terbangun ketika merasakan lapar. Ia lalu melihat jam pada ponselnya dan sudah menunjukkan pukul 07.00 malam."Lama banget aku tidur nya, sampai jam segini baru bangun,"Ia pun keluar kamar dan melihat seluruh ruangan masih gelap, yang berarti Bunda nya belum kembali dari Kantor. Dirumah Naya memang ada satu pembantu, namun ia hanya datang pada pagi hari untuk membersihkan rumah dan menyetrika saja. Setelah itu ia pulang pada siang hari. Urusan masak memasak biasanya Bunda sendiri yang melakukan nya."Bunda belum pulang juga ya," Ia lalu menyalakan semua lampu yang berada di dalam rumahnya, lalu ia menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang keluarga.Ia kembali merebahkan dirinya diatas sofa yang berada di sana."Gak enak banget ya jadi anak tunggal yang di tinggal sana Ayah, Bunda sibuk kerja sampe gak ada waktu buat aku. Percuma punya banyak uang kalo aku terus merasa kesepian tiap hari," Ketika Naya sedang melamun tiba-tiba terdengar pintu di k
Ketika sedang menunggu pesanan, Raka melihat Naya dan kawan-kawan nya memasuki kantin dan duduk di deretan bangku di depan Raka. Mata Raka pun tak henti-henti nya memandangi pergerakan Naya. Tanpa ia sadari, sedari tadi Diki memperhatikan Raka yang sedang memperhatikan Naya."Ka, gue liatin dari tadi lo merhatiin Naya mulu deh, lo kenal ya sama dia?" Tanya Diki. Roy dan Damar yang mendengar ucapan Diki pun langsung melihat Raka dengan tatapan seolah-olah ingin meminta penjelasan."Kalian ngapain ngeliatin gue gitu sih? Gak pernah liat orang ganteng?" Tanya Raka mengalihkan pertanyaan Diki."Jawab pertanyaan gue Ka, lo kenal sama Naya?" Ulang Diki."Emang kenapa sih kalo gue kenal sama Naya?" Tanya Raka heran."Karena setau gue, dari dia awal masuk sampai kemarin, gue gak pernah liat dia berinteraksi sama cowok. Dan tadi pagi gue liat pertama kali dia di bonceng sama cowok, dan cowok itu lo," Jelas Damar.Belum sempat Raka menjawab, Ibu kantin datang men
"Bunda, Ayah kapan pulang?" Tanya Naya ketika sedang sarapan bersama Bunda nya."Kamu yang sabar ya sayang, Ayah pasti sebentar lagi pulang kok," Ujar sang Bunda sambil mengelus-elus pucuk kepala Naya. "(Maafin Bunda sayang, Bunda harus berbohong. Sebenarnya Ayah mu tidak akan kembali lagi karena dia sudah memilih keluarga nya yang baru)""Naya kangen Ayah Bun, Ayah gak sayang ya sama Naya? Naya punya salah apa sih sampai Ayah ninggalin Naya selama ini? Naya juga mau kaya teman-teman Naya, di manja sama Ayah, pergi liburan sama Ayah. Tapi Naya gak pernah ngerasain itu semua Bun," Seketika air mata Naya pun jatuh secara perlahan."Bunda tau Naya kangen sama Ayah, nanti pasti Ayah bakal pulang buat ajak Naya jalan-jalan kok, sekarang hapus air mata Naya terus siap-siap berangkat ke sekolah ya sayang." Naya pun hanya menganggukan kepalanya.Setelah selesai sarapan pagi, Naya kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Namun ketika sampai depan pintu, ia
Setelah Raka memberikan Naya air mineral, dia mengajak Naya masuk kedalam Cafe yang tak jauh dari tempat nya berhenti tadi. Naya sempat heran kenapa dia baik sekali padanya. Tapi ia tidak mau berburuk sangka terhadap orang, siapa tau Raka memang benar-benar tulus mau berteman dengan nya"Mau pesen apa?" Tanya Raka pada Naya"Cappucino sama Nasi Goreng aja kak,""Mau nambah lagi?" Naya pun hanya menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban, kemudian Raka memanggil pelayanan untuk memesan makanan."Mbak, pesan Cappucino 1, Matcha Latte nya 1 sama Nasi Goreng nya 2 ya, ?" Ucap nya pada pelayan"Baik Mas, mohon ditunggu ya." jawab pelayan itu.Setelah 15 menit mereka menunggu, akhirnya makanan pun datang."Lo udah izin ke Ibu lo kalo mau pulang sore?" Raka baru ingat jika hari sudah sore dan ia belum mengantarkan Naya pulang kerumah."Udah Kak,""Bagus deh kalo gitu, btw lo udah lama di Bandung?""Saya pindaha
Hari ini seperti nya keberuntungan sedang tidak berpihak pasa Kanaya. Langit yang tengah menurunkan butiran hujan membuat nya menunggu sang sopir di depan pos satpam penjaga sekolah. Dan itu mengharuskan dia berjalan kaki ke depan sekolah. Namun ketika ia hendak keluar dari depan kelas, ia baru menyadari jika ia tidak membawa jas hujan ataupun jaket. Sehingga membuat nya kebingungan bagaimana caranya agar ia tidak kehujanan saat berjalan depan sekolah. Saat baru saja melangkah, tiba-tiba ia di kejutkan dengan kehadiran Raka yang memayungi kepalanya dengan jaket miliknya. "Jangan hujan-hujanan, nanti lo sakit," Ucap Raka. "Sorry Kak, saya bisa sendiri," Tolak Naya. "Gak usah ngeyel, sini sama gue biar gak kehujanan,""Gak papa kak, saya bisa sendiri. Gausah repot-repot,""Udah ayo jalan." Raka pun kemudian merangkul pundak Naya dan menyampirkan jaket nya keatas kepala mereka berdua, mau tidak mau Naya pun mengikuti langkah Raka yang berjalan menu
Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring terdengar memenuhi ruang makan. Tampak satu keluarga kecil yang berisikan suami istri serta 2 anak Lelaki dan perempuan nya yang usianya hanya terpaut 2 tahun. Keluarga Antonio Abraham dan Anjani Abraham. Raka Putra Abraham merupakan sang Anak sulung yang berumur 17 tahun yang kini tengah menempuh pendidikan kelas 2 SMA serta sang Adik Yuriko Putri Abraham yang saat ini berumur 15 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 3 SMP."Pah, kenapa kita pindah kesini sih? Enakan juga di Jakarta, kemana-mana deket, kawan Yuri juga kan udh banyak di Jakarta Pah, kalo disini Yuri harus cari kawan lagi kan jadinya," tanya Yuriko atau yang biasa dipanggil Yuri."Papah kan di pindah tugaskan kesini sayang, jadi mau tidak mau ya kita harus pindah. Kalo kita gak pindah kesini, nanti Papah gak punya kerjaan terus gak punya duit, yang mau biayain hidup kalian siapa coba?" jawab Antonio memberikan pengertian pada putri bu
Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring terdengar memenuhi ruang makan. Tampak satu keluarga kecil yang berisikan suami istri serta 2 anak Lelaki dan perempuan nya yang usianya hanya terpaut 2 tahun. Keluarga Antonio Abraham dan Anjani Abraham. Raka Putra Abraham merupakan sang Anak sulung yang berumur 17 tahun yang kini tengah menempuh pendidikan kelas 2 SMA serta sang Adik Yuriko Putri Abraham yang saat ini berumur 15 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 3 SMP."Pah, kenapa kita pindah kesini sih? Enakan juga di Jakarta, kemana-mana deket, kawan Yuri juga kan udh banyak di Jakarta Pah, kalo disini Yuri harus cari kawan lagi kan jadinya," tanya Yuriko atau yang biasa dipanggil Yuri."Papah kan di pindah tugaskan kesini sayang, jadi mau tidak mau ya kita harus pindah. Kalo kita gak pindah kesini, nanti Papah gak punya kerjaan terus gak punya duit, yang mau biayain hidup kalian siapa coba?" jawab Antonio memberikan pengertian pada putri bu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen