Beranda / Romansa / RAKA NAYA / Mau Gue Anter Balik?

Share

Mau Gue Anter Balik?

Penulis: Saa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini seperti nya keberuntungan sedang tidak berpihak pasa Kanaya. Langit yang tengah menurunkan butiran hujan membuat nya menunggu sang sopir di depan pos satpam penjaga sekolah. Dan itu mengharuskan dia berjalan kaki ke depan sekolah. Namun ketika ia hendak keluar dari depan kelas, ia baru menyadari jika ia tidak membawa jas hujan ataupun jaket. Sehingga membuat nya kebingungan bagaimana caranya agar ia tidak kehujanan saat berjalan depan sekolah. Saat baru saja melangkah, tiba-tiba ia di kejutkan dengan kehadiran Raka yang memayungi kepalanya dengan jaket miliknya.

"Jangan hujan-hujanan, nanti lo sakit," Ucap Raka.

"Sorry Kak, saya bisa sendiri," Tolak Naya.

"Gak usah ngeyel, sini sama gue biar gak kehujanan,"

"Gak papa kak, saya bisa sendiri. Gausah repot-repot,"

"Udah ayo jalan." Raka pun kemudian merangkul pundak Naya dan menyampirkan jaket nya keatas kepala mereka berdua, mau tidak mau Naya pun mengikuti langkah Raka yang berjalan menuju ke pos satpam sekolah.

"Lo nunggu siapa?" Tanya Raka ketika sudah berteduh

"Sopir saya kak,"

"Kenapa dia belum dateng?"

"Gak tau saya kak, tadi katanya sebentar lagi dateng,"

"Mau gue anter balik?"

"Gak usah kak, terimakasih. Kakak kalo mau pulang, pulang aja gak usah nungguin saya, saya berani sendirian kok,"

"Yee, gak usah ke PDan deh lo, orang gue nunggu hujan reda,"

"Tapi hujannya kan udah berhenti kak," Benar saja, ketika Raka menengok ke jalanan, hujan sudah tidak turun lagi, namun Raka masih tetap ingin menemani Naya sampai ia di jemput supir nya.

"Eh itu, gue lagi nunggu temen juga kok, jadi gak papa kan kalo gue tunggu disini juga, ini kan tempat umum," Ucap Raka yang tetap mencari alasan untuk menemani Naya.

Naya yang mendengar nya pun hanya menganggukan kepala nya. Tak lama setelah itu ponsel Kanaya pun berbunyi.

"Hallo pak Adi?"

"(Maaf Non, bapak gak bisa jemput. Istri Bapak tadi sakit, jadi Bapak harus anterin ke Klinik, Non bisa pulang bareng teman Non kan?)"

"Ohh gitu ya Pak, iya gak papa. Bapak temenin istri Bapak aja dulu,"

"(Maaf banget ya Non,)"

"Iya Pak, gak papa. Yaudah kalo gitu Pak,"

Setelah menerima telfon muka Naya pun berubah jadi lesu, ia tidak bisa pulang bersama temannya karena mereka sudah pulang dari tadi. Jadi sekarang ia harus memesan taxi online.

"Kok palah bengong, kenapa sopir lo?" Ucap Raka mengagetkan Naya.

"Gak bisa jemput," Jawab Naya

"Terus lo balik sama siapa?"

"Ya sendiri,"

"Jalan kaki?"

"Naik taxi online lah,"

"Lo yakin mau nungguin taxi online? "

"Emang kenapa?"

"Taxi online datengnya lama loh, lo mau nunggu sendirian disini? Anak-anak udah pada pulang semua kan,"

"Ya mau gimana lagi kak, daripada saya jalan kaki,"

"Gue anter pulang yuk!"

"Eh, gak usah Kak. Biar saya tungguin taxi nya aja, lagian tadi kan Kakak bilang nya lagi nungguin temen. Temennya belum dateng kok udah mau pergi duluan?"

"Temen gue gak penting, yang penting lo balik dengan selamat. Tenang aja, gue gak bakal jahat ke lo kok. Gue anter lo sampe depan pintu rumah. Gak boleh nolak pokoknya, lo tunggu disini, gue ambil motor dulu."

Naya pun hanya bisa pasrah menerima tawaran Raka, daripada ia harus lama menunggu taxi online, jadi lebih baik dia diantar Raka biar cepat, walaupun sebenarnya ia sangat tidak mau jika di bonceng dengan motor. Tak lama setelah itu, terdenar suara motor sport merah menghampiri nya.

"Ayo naik," Ucap pengemudi motor tersebut yang ternyata Raka.

"Naik situ kak?" Tanya Naya dengan polosnya sambil menunjuk jok belakang motor Raka.

"Ya iyalah naik sini, mau naik mana lagi? Gak mungkin kan lo yang boncengin?"

"Tapi rok saya kan pendek kak,"

Raka menepuk jidatnya, ia lupa jika Naya memakai rok pendek diatas lutut. Kemudian ia turun dari motornya dan melilitkan Jaketnya pada pinggang Naya agar paha nya tidak terlihat ketika menaikki motor nya nanti.

"Udah ga keliatan lagi kan, sekarang ayo naik," Perintah Raka.

Naya pun menurutinya, kemudian ia naik ke atas motor Raka. Namun Raka tak kunjung menjalankan nomornya.

"Kenapa gak jalan kak? Saya kan udah naik,"

"Lo mau jatoh atau kejungkal? Pegangan pinggang gue,"

"Apaan sih, modus banget deh jadi cowok!" Ucap Naya sewot.

"Yaudah kalo gak mau pegangan, jangan salahin gue ya kalo ada apa-apa."

Kemudian Raka menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi yang membuat tangan Kanaya refleks memeluk pinggang nya.

"Kak, pelan-pelan ding bawa motornya. Kalo saya jatuh gimana?" Teriak Naya di belakang.

Raka yang melihat ekspresi ketakutan Naya pun tersenyum dari balik helm fullface nya.

"(Lo masih tetep lucu ya kalo lagi ketakutan) " Ucap Raka dalam hati.

Kemudian Raka pun memelankan motornya dan Naya pun melepaskan pelukan di pinggang Raka.

"Lah kon di lepas Nay?"

Namun Naya hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Raka.

"Jangan ngambek gitu dong, jelak banget lo kalo ngambek gitu,"

Naya pun masih diam tak bergeming. Kemudian Raka menghentikan motornya di pinggir jalan, kemudian melihat kondisi Naya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah Naya yang sangat pucat seperti orang ketakutan.

"Naya, lo kenapa? Muka lo pucet banget," Ucap Raka sambil menurunkan Naya dari motornya dan mengajaknya duduk pada kursi yang berada dipinggir jalan.

"Sa..sayaa ta....taakuut kak," Jawab Naya dengan bibir yang bergetar. Kemudian Raka menyerahkan botol minuman yang selalu ia bawa ketika ke sekolah.

"Minum dulu Nay, lo tenangin dulu diri lo."

Setelah menghabiskan satu botol air minum Raka, Naya kembali terlihat normal.

"Lo kenapa jadi pucet gitu Nay? kan tadi gue bawanya gak ngebut-ngebut amat perasaan,"

"Sebenernya saya ada trauma kak, dulu saya pernah dibonceng sama pacar saya dan mengalami kecelakaan sampai membuat dia meninggal. Sejak saat itu saya jadi trauma kalau naik motor," Raka yang mendengar nya pun merasa bersalah sudah mengajak Nya menaikki motornya.

"Gue minta maaf Nay, gue beneran gak tau kalo lo ada trauma naik motor." Sesal Raka.

"Iya kak gak papa,"

"Kita makan dulu yuk, itu ada warung. Kita makan disana, lo keliatan capek banget, pasti belum makan kan?"

Naya pun hanya bisa mengangguk dan mengikuti Raka. 

Bab terkait

  • RAKA NAYA   Ini Siapa? Pacar Naya?

    Setelah Raka memberikan Naya air mineral, dia mengajak Naya masuk kedalam Cafe yang tak jauh dari tempat nya berhenti tadi. Naya sempat heran kenapa dia baik sekali padanya. Tapi ia tidak mau berburuk sangka terhadap orang, siapa tau Raka memang benar-benar tulus mau berteman dengan nya"Mau pesen apa?" Tanya Raka pada Naya"Cappucino sama Nasi Goreng aja kak,""Mau nambah lagi?" Naya pun hanya menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban, kemudian Raka memanggil pelayanan untuk memesan makanan."Mbak, pesan Cappucino 1, Matcha Latte nya 1 sama Nasi Goreng nya 2 ya, ?" Ucap nya pada pelayan"Baik Mas, mohon ditunggu ya." jawab pelayan itu.Setelah 15 menit mereka menunggu, akhirnya makanan pun datang."Lo udah izin ke Ibu lo kalo mau pulang sore?" Raka baru ingat jika hari sudah sore dan ia belum mengantarkan Naya pulang kerumah."Udah Kak,""Bagus deh kalo gitu, btw lo udah lama di Bandung?""Saya pindaha

  • RAKA NAYA   Mau Jemput Lo

    "Bunda, Ayah kapan pulang?" Tanya Naya ketika sedang sarapan bersama Bunda nya."Kamu yang sabar ya sayang, Ayah pasti sebentar lagi pulang kok," Ujar sang Bunda sambil mengelus-elus pucuk kepala Naya. "(Maafin Bunda sayang, Bunda harus berbohong. Sebenarnya Ayah mu tidak akan kembali lagi karena dia sudah memilih keluarga nya yang baru)""Naya kangen Ayah Bun, Ayah gak sayang ya sama Naya? Naya punya salah apa sih sampai Ayah ninggalin Naya selama ini? Naya juga mau kaya teman-teman Naya, di manja sama Ayah, pergi liburan sama Ayah. Tapi Naya gak pernah ngerasain itu semua Bun," Seketika air mata Naya pun jatuh secara perlahan."Bunda tau Naya kangen sama Ayah, nanti pasti Ayah bakal pulang buat ajak Naya jalan-jalan kok, sekarang hapus air mata Naya terus siap-siap berangkat ke sekolah ya sayang." Naya pun hanya menganggukan kepalanya.Setelah selesai sarapan pagi, Naya kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Namun ketika sampai depan pintu, ia

  • RAKA NAYA   Dia Sahabat Kecil Gue

    Ketika sedang menunggu pesanan, Raka melihat Naya dan kawan-kawan nya memasuki kantin dan duduk di deretan bangku di depan Raka. Mata Raka pun tak henti-henti nya memandangi pergerakan Naya. Tanpa ia sadari, sedari tadi Diki memperhatikan Raka yang sedang memperhatikan Naya."Ka, gue liatin dari tadi lo merhatiin Naya mulu deh, lo kenal ya sama dia?" Tanya Diki. Roy dan Damar yang mendengar ucapan Diki pun langsung melihat Raka dengan tatapan seolah-olah ingin meminta penjelasan."Kalian ngapain ngeliatin gue gitu sih? Gak pernah liat orang ganteng?" Tanya Raka mengalihkan pertanyaan Diki."Jawab pertanyaan gue Ka, lo kenal sama Naya?" Ulang Diki."Emang kenapa sih kalo gue kenal sama Naya?" Tanya Raka heran."Karena setau gue, dari dia awal masuk sampai kemarin, gue gak pernah liat dia berinteraksi sama cowok. Dan tadi pagi gue liat pertama kali dia di bonceng sama cowok, dan cowok itu lo," Jelas Damar.Belum sempat Raka menjawab, Ibu kantin datang men

  • RAKA NAYA   Makanan Dan Minuman Kesukaan Naya

    Naya terbangun ketika merasakan lapar. Ia lalu melihat jam pada ponselnya dan sudah menunjukkan pukul 07.00 malam."Lama banget aku tidur nya, sampai jam segini baru bangun,"Ia pun keluar kamar dan melihat seluruh ruangan masih gelap, yang berarti Bunda nya belum kembali dari Kantor. Dirumah Naya memang ada satu pembantu, namun ia hanya datang pada pagi hari untuk membersihkan rumah dan menyetrika saja. Setelah itu ia pulang pada siang hari. Urusan masak memasak biasanya Bunda sendiri yang melakukan nya."Bunda belum pulang juga ya," Ia lalu menyalakan semua lampu yang berada di dalam rumahnya, lalu ia menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang keluarga.Ia kembali merebahkan dirinya diatas sofa yang berada di sana."Gak enak banget ya jadi anak tunggal yang di tinggal sana Ayah, Bunda sibuk kerja sampe gak ada waktu buat aku. Percuma punya banyak uang kalo aku terus merasa kesepian tiap hari," Ketika Naya sedang melamun tiba-tiba terdengar pintu di k

  • RAKA NAYA   Kakak Kenal Saya?

    Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring terdengar memenuhi ruang makan. Tampak satu keluarga kecil yang berisikan suami istri serta 2 anak Lelaki dan perempuan nya yang usianya hanya terpaut 2 tahun. Keluarga Antonio Abraham dan Anjani Abraham. Raka Putra Abraham merupakan sang Anak sulung yang berumur 17 tahun yang kini tengah menempuh pendidikan kelas 2 SMA serta sang Adik Yuriko Putri Abraham yang saat ini berumur 15 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 3 SMP."Pah, kenapa kita pindah kesini sih? Enakan juga di Jakarta, kemana-mana deket, kawan Yuri juga kan udh banyak di Jakarta Pah, kalo disini Yuri harus cari kawan lagi kan jadinya," tanya Yuriko atau yang biasa dipanggil Yuri."Papah kan di pindah tugaskan kesini sayang, jadi mau tidak mau ya kita harus pindah. Kalo kita gak pindah kesini, nanti Papah gak punya kerjaan terus gak punya duit, yang mau biayain hidup kalian siapa coba?" jawab Antonio memberikan pengertian pada putri bu

Bab terbaru

  • RAKA NAYA   Makanan Dan Minuman Kesukaan Naya

    Naya terbangun ketika merasakan lapar. Ia lalu melihat jam pada ponselnya dan sudah menunjukkan pukul 07.00 malam."Lama banget aku tidur nya, sampai jam segini baru bangun,"Ia pun keluar kamar dan melihat seluruh ruangan masih gelap, yang berarti Bunda nya belum kembali dari Kantor. Dirumah Naya memang ada satu pembantu, namun ia hanya datang pada pagi hari untuk membersihkan rumah dan menyetrika saja. Setelah itu ia pulang pada siang hari. Urusan masak memasak biasanya Bunda sendiri yang melakukan nya."Bunda belum pulang juga ya," Ia lalu menyalakan semua lampu yang berada di dalam rumahnya, lalu ia menuruni anak tangga untuk menuju ke ruang keluarga.Ia kembali merebahkan dirinya diatas sofa yang berada di sana."Gak enak banget ya jadi anak tunggal yang di tinggal sana Ayah, Bunda sibuk kerja sampe gak ada waktu buat aku. Percuma punya banyak uang kalo aku terus merasa kesepian tiap hari," Ketika Naya sedang melamun tiba-tiba terdengar pintu di k

  • RAKA NAYA   Dia Sahabat Kecil Gue

    Ketika sedang menunggu pesanan, Raka melihat Naya dan kawan-kawan nya memasuki kantin dan duduk di deretan bangku di depan Raka. Mata Raka pun tak henti-henti nya memandangi pergerakan Naya. Tanpa ia sadari, sedari tadi Diki memperhatikan Raka yang sedang memperhatikan Naya."Ka, gue liatin dari tadi lo merhatiin Naya mulu deh, lo kenal ya sama dia?" Tanya Diki. Roy dan Damar yang mendengar ucapan Diki pun langsung melihat Raka dengan tatapan seolah-olah ingin meminta penjelasan."Kalian ngapain ngeliatin gue gitu sih? Gak pernah liat orang ganteng?" Tanya Raka mengalihkan pertanyaan Diki."Jawab pertanyaan gue Ka, lo kenal sama Naya?" Ulang Diki."Emang kenapa sih kalo gue kenal sama Naya?" Tanya Raka heran."Karena setau gue, dari dia awal masuk sampai kemarin, gue gak pernah liat dia berinteraksi sama cowok. Dan tadi pagi gue liat pertama kali dia di bonceng sama cowok, dan cowok itu lo," Jelas Damar.Belum sempat Raka menjawab, Ibu kantin datang men

  • RAKA NAYA   Mau Jemput Lo

    "Bunda, Ayah kapan pulang?" Tanya Naya ketika sedang sarapan bersama Bunda nya."Kamu yang sabar ya sayang, Ayah pasti sebentar lagi pulang kok," Ujar sang Bunda sambil mengelus-elus pucuk kepala Naya. "(Maafin Bunda sayang, Bunda harus berbohong. Sebenarnya Ayah mu tidak akan kembali lagi karena dia sudah memilih keluarga nya yang baru)""Naya kangen Ayah Bun, Ayah gak sayang ya sama Naya? Naya punya salah apa sih sampai Ayah ninggalin Naya selama ini? Naya juga mau kaya teman-teman Naya, di manja sama Ayah, pergi liburan sama Ayah. Tapi Naya gak pernah ngerasain itu semua Bun," Seketika air mata Naya pun jatuh secara perlahan."Bunda tau Naya kangen sama Ayah, nanti pasti Ayah bakal pulang buat ajak Naya jalan-jalan kok, sekarang hapus air mata Naya terus siap-siap berangkat ke sekolah ya sayang." Naya pun hanya menganggukan kepalanya.Setelah selesai sarapan pagi, Naya kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Namun ketika sampai depan pintu, ia

  • RAKA NAYA   Ini Siapa? Pacar Naya?

    Setelah Raka memberikan Naya air mineral, dia mengajak Naya masuk kedalam Cafe yang tak jauh dari tempat nya berhenti tadi. Naya sempat heran kenapa dia baik sekali padanya. Tapi ia tidak mau berburuk sangka terhadap orang, siapa tau Raka memang benar-benar tulus mau berteman dengan nya"Mau pesen apa?" Tanya Raka pada Naya"Cappucino sama Nasi Goreng aja kak,""Mau nambah lagi?" Naya pun hanya menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban, kemudian Raka memanggil pelayanan untuk memesan makanan."Mbak, pesan Cappucino 1, Matcha Latte nya 1 sama Nasi Goreng nya 2 ya, ?" Ucap nya pada pelayan"Baik Mas, mohon ditunggu ya." jawab pelayan itu.Setelah 15 menit mereka menunggu, akhirnya makanan pun datang."Lo udah izin ke Ibu lo kalo mau pulang sore?" Raka baru ingat jika hari sudah sore dan ia belum mengantarkan Naya pulang kerumah."Udah Kak,""Bagus deh kalo gitu, btw lo udah lama di Bandung?""Saya pindaha

  • RAKA NAYA   Mau Gue Anter Balik?

    Hari ini seperti nya keberuntungan sedang tidak berpihak pasa Kanaya. Langit yang tengah menurunkan butiran hujan membuat nya menunggu sang sopir di depan pos satpam penjaga sekolah. Dan itu mengharuskan dia berjalan kaki ke depan sekolah. Namun ketika ia hendak keluar dari depan kelas, ia baru menyadari jika ia tidak membawa jas hujan ataupun jaket. Sehingga membuat nya kebingungan bagaimana caranya agar ia tidak kehujanan saat berjalan depan sekolah. Saat baru saja melangkah, tiba-tiba ia di kejutkan dengan kehadiran Raka yang memayungi kepalanya dengan jaket miliknya. "Jangan hujan-hujanan, nanti lo sakit," Ucap Raka. "Sorry Kak, saya bisa sendiri," Tolak Naya. "Gak usah ngeyel, sini sama gue biar gak kehujanan,""Gak papa kak, saya bisa sendiri. Gausah repot-repot,""Udah ayo jalan." Raka pun kemudian merangkul pundak Naya dan menyampirkan jaket nya keatas kepala mereka berdua, mau tidak mau Naya pun mengikuti langkah Raka yang berjalan menu

  • RAKA NAYA   Kakak Kenal Saya?

    Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu diatas piring terdengar memenuhi ruang makan. Tampak satu keluarga kecil yang berisikan suami istri serta 2 anak Lelaki dan perempuan nya yang usianya hanya terpaut 2 tahun. Keluarga Antonio Abraham dan Anjani Abraham. Raka Putra Abraham merupakan sang Anak sulung yang berumur 17 tahun yang kini tengah menempuh pendidikan kelas 2 SMA serta sang Adik Yuriko Putri Abraham yang saat ini berumur 15 tahun dan tengah duduk di bangku kelas 3 SMP."Pah, kenapa kita pindah kesini sih? Enakan juga di Jakarta, kemana-mana deket, kawan Yuri juga kan udh banyak di Jakarta Pah, kalo disini Yuri harus cari kawan lagi kan jadinya," tanya Yuriko atau yang biasa dipanggil Yuri."Papah kan di pindah tugaskan kesini sayang, jadi mau tidak mau ya kita harus pindah. Kalo kita gak pindah kesini, nanti Papah gak punya kerjaan terus gak punya duit, yang mau biayain hidup kalian siapa coba?" jawab Antonio memberikan pengertian pada putri bu

DMCA.com Protection Status