Novel ini berkisah tentang bagaimana sebuah keris pusaka diburu oleh orang-orang yang percaya akan kekuatan atau powernya dalam dunia politik.
View More“Hmmm…,” Prayoga bergumam, berdiri terpaku sambil mengadukan kedua tangannya di mulut. “Anda ini orang yang sadar akan uang, Eyang Angkasa… Hanya mereka yang sadar akan uang yang pernah mengumpulkan kekayaan besar. Kesadaran uang berarti pikiran telah menjadi begitu jenuh dengan keinginan akan uang, sehingga seseorang dapat melihat dirinya telah memilikinya.”“Hahaha… Saya hanya memampukan diri saya untuk tidak terjerumus ke dalam kesia-siaan. Alih-alih tidak mengerjakan apa-apa, saya menghasilkan uang dengan kegiatan yang saya lakukan. Berkebun ini sudah menjadi hobi bagi saya. Dari hasilnya, saya juga bisa giat dalam kedermawanan bagi orang yang membutuhkan. Tapi, Anda tidak perlu mendengar semuanya. Hanya saja, dari yang Anda ungkapkan tadi siang, saya merasa membutuhkan sebuah isbat bahwa saya bukan orang yang tidak tahu bagaimana menghargai nilai uang. Apalagi itu uang negara.” Eyang Angkasa mendorong pintu geser yang sudah setengah terbuka sehingga udara malam yang segar masuk k
“Lalu, bagaimana Anda akan menjelaskan tentang keris Sang Bima kepada kami?” tanya Prayoga.“Saya akan tanyakan dulu pada Anda, apa yang sudah Anda ketahui tentang keris Sang Bima?” Eyang Angkasa balik bertanya dengan senyum penuh makna dan mata yang tajam meneliti. “Lalu, bagaimana Anda akan menjelaskan tentang keris Sang Bima kepada kami?” tanya Prayoga.“Saya akan tanyakan dulu pada Anda, apa yang sudah Anda ketahui tentang keris Sang Bima?” Eyang Angkasa balik bertanya dengan senyum penuh makna dan mata yang tajam meneliti. “Lalu, bagaimana Anda akan menjelaskan tentang keris Sang Bima kepada kami?” tanya Prayoga.“Saya akan tanyakan dulu pada Anda, apa yang sudah Anda ketahui tentang keris Sang Bima?” Eyang Angkasa balik bertanya dengan senyum penuh makna dan mata yang tajam meneliti. “Lalu, bagaimana Anda akan menjelaskan tentang keris Sang Bima kepada kami?” tanya Prayoga.“Saya akan tanyakan dulu pada Anda, apa yang sudah Anda ketahui tentang keris Sang Bima?” Eyang Angkasa
“Sepertinya, isu tentang OBS ini sangat kompleks sekali, Pak Prayoga. Sebab, OBS adalah sebuah operasi militer, walaupun non tempur. Tapi, saya tidak dapat melihat apa hubungannya semua ini dengan Dokumen Samparaja dan tambang zeolit. Apalagi dengan saya.” “Anda adalah orang yang diminta secara tidak langsung oleh Presiden untuk menjelaskan semuanya, Eyang Angkasa. Beliau sudah mendengar tentang Anda. Mungkin Anda dipercaya dapat menginvestigasi siapa orang yang berada di balik aksi pencurian Dokumen keris Sang Bima. Sekarang, saya sedang mencoba menghubungi Kemenparekraf agar kita bisa bicara lebih lanjut.”“Sepertinya, isu tentang OBS ini sangat kompleks sekali, Pak Prayoga. Sebab, OBS adalah sebuah operasi militer, walaupun non tempur. Tapi, saya tidak dapat melihat apa hubungannya semua ini dengan Dokumen Samparaja dan tambang zeolit. Apalagi dengan saya.” “Anda adalah orang yang diminta secara tidak langsung oleh Presiden untuk menjelaskan semuanya, Eyang Angkasa. Beliau sudah
Sebuah pesawat udara Batik Air berdesing halus meninggalkan apron menuju landasan pacu. Perlahan namun pasti, mesin mengencang, laju dipercepat, tubuh burung raksasa itu menderu hingga akhirnya melepaskan diri dari daratan. Sesaat kemudian, ia melayang mengarungi angkasa biru Palangkaraya. Di balik jendela kelas bisnis, Eyang Angkasa tersenyum memperhatikan awan-awan tipis yang buyar bak disulap para Anemoi agar Calandra tak meneteskan airmatanya. Ia menengok Apple Watch pada pergelangan tangannya, lalu menyentuh layarnya dengan lunak. Sambungan Internet smartphone itu sudah putus, tapi ada sebuah SMS yang terlanjur masuk dari Kabareskrim, Kepala Badan Reserse dan Kriminal.Sebuah pesawat udara Batik Air berdesing halus meninggalkan apron menuju landasan pacu. Perlahan namun pasti, mesin mengencang, laju dipercepat, tubuh burung raksasa itu menderu hingga akhirnya melepaskan diri dari daratan. Sesaat kemudian, ia melayang mengarungi angkasa biru Palangkaraya. Di balik jendela kelas
Di Komplek Kasatrian Soekarno Hatta, Kepala Badan Intelijen Negara (KABIN), David Sigit Haryadi baru saja mendapat panggilan dari Orang Nomor 1 di Indonesia, Adi Pramana Legawa alias Adigawa. Pesannya singkat saja, Mr. President ingin tahu siapa yang memimpin Operasi Bima Sakti, dan siapa itu Eyang Angkasa? Apa hubungannya dengan Kabar Es Krim?Pertanyaan itu kini menjadi teka-teki baginya. Sebelumnya, ia belum pernah mendengar perihal operasi itu. Dari namanya, operasi adalah sebuah aksi yang dilakukan oleh angkatan militer atau kesatuan yang difasilitasi dengan senjata, seperti BIN, dan Bareskrim juga. Ia dan Kabareskrim memang orang-orang yang pantas untuk ditanyai tentangnya. Tapi, apa yang diinginkan Presiden dari seorang tokoh budayawan dan filantropis seperti Eyang Angkasa?
“Jadi, apakah itu berarti Siwa itu adalah Imam Mahdi?” tanya Prayoga.“Siwa itu inkarnasi Wisnu, akan tetapi boleh diperankan oleh Imam Mahdi yang lebih kepada dewa Indra dengan menggunakan kertas Rudra, julukan bagi Siwa, yang juga adalah Rishbaha. Banyak buktinya, salah satunya adalah fakta bahwa Rishabha itu adalah putra dari Nabi dan Marudewi. Bayangkan oleh Anda, ada seorang dewa yang bernama Nabi. Siapakah Nabi itu gerangan? Saya sering menanyakan hal ini kepada rekan-rekan Hindu saya, siapa Nabi ini sebenarnya? Mereka angkat tangan, sampai saya menegaskan mereka bahwa Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad, dengan Siti Aishah, sebagai Marudewi. Karena Nabi yang paling besar adalah Rasulullah dan Siti Aishah adalah istri Rasulullah yang membesarkan Imam Mahdi sebab ia tidak mendapat keturunan dari Rasulullah.”“O, ya? Bagaim
“Sekarang, biarkan saya yang bertanya sekali lagi pada Anda, Pak Prayoga. Apa yang membuat Anda memilih berbicara dengan saya malam ini juga?” tanya Eyang Angkasa.“Baiklah, Eyang. Ada sesuatu yang disampaikan oleh Romo Satrio kepada saya, yang tidak saya mengerti. Beliau mengatakan ada seseorang yang datang dengan Surat Sakti. Dan yang mereka inginkan sebenarnya adalah Parameswara, tapi Parameswara sudah dijaga oleh Paramabakti. Apakah ada yang Anda ketahui tentang semua ini?”“Parameswara? Parameswara adalah julukan untuk Batara Guru Siwa. Swara berasal dari kata Siwa, menjadi Iswara. Parameswara ini mirip dengan Paramasiwa, yang artinya Siwa yang unggul. Dialah yang mengumpulkan suara-suara dari alam semesta raya. ”“Apa maksud Anda suara dari alam semesta raya?&rdq
“Sepertinya, kemudaan jiwa saya ditentukan oleh seberapa baik saya dalam menjalankan tugas negara, Eyang,” kata Prayoga tandas. “Lalu, Anda tadi bilang Al-Kahfi bisa dipakai untuk memahami dunia politik?”“Ya! Anda tahu kisah apa saja yang diusung oleh Al Kahfi?”“Saya tahu bahwa Al Kahfi adalah sebuah Surah yang menceritakan seorang Nabi yang lebih piawai dari Nabi Musa, yaitu Al Khidir. Al Khidir membolongi perahu orang miskin, membunuh pemuda terpelajar dan mendirikan dinding anak yatim,” jawab Prayoga.Eyang Angkasa mengangguk dengan antusias. “Perumpamaan itu dimulai dengan kisah dua orang petani yang berselisih tentang potensi kebun, dan di tengah dua kebun mereka itu adalah barisan pohon palma atau kelapa yang diberkati. Selain menjadi
“Jadi, maksud pertanyaan Anda adalah apa keistimewaan dari menyempurnakan Surah Al Kahfi, iya kan? Nah, Pak Prayoga…. Keistimewaannya, selain kita akan mengerti kajian Al Qur’an dengan mudah, kita juga akan memahami konflik kehidupan dunia, khususnya politik yang terjadi hari ini.” “O, ya? Kenapa begitu?” “Karena, Al Kahfi mengajarkan kita untuk mensiasati orang-orang kota yang licik dengan sebaik-baiknya. Modesty adalah sebuah sikap paling modern yang pernah ada. Dalam ilmu padi, semakin tinggi ilmu seseorang, semakin ia akan merunduk. Al Kahfi adalah sebuah Surah tentang metafora dan metafora terbaik adalah metafora alam seperti pertanian. Surah ini digantung di tengah Al Qur’an dengan sebuah kata ditulis dalam huruf merah, yaitu
Di Komplek Kasatrian Soekarno Hatta, Kepala Badan Intelijen Negara (KABIN), David Sigit Haryadi baru saja mendapat panggilan dari Orang Nomor 1 di Indonesia, Adi Pramana Legawa alias Adigawa. Pesannya singkat saja, Mr. President ingin tahu siapa yang memimpin Operasi Bima Sakti, dan siapa itu Eyang Angkasa? Apa hubungannya dengan Kabar Es Krim? Pertanyaan itu kini menjadi teka-teki baginya. Sebelumnya, ia belum pernah mendengar perihal operasi itu. Dari namanya, operasi adalah sebuah aksi yang dilakukan oleh angkatan militer atau kesatuan yang difasilitasi dengan senjata, seperti BIN, dan Bareskrim juga. Ia dan Kabareskrim memang orang-orang yang pantas untuk ditanyai tentangnya. Tapi, apa yang diinginkan Presiden dari seorang tokoh budayawan dan filantropis seperti Eyang Angkasa?
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments