แชร์

5. Pangeran Alden dan Taktiknya

ผู้เขียน: Amethyst re
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-29 18:00:55

…..

“Dengan siapa kau datang ke pesta besok, Sander?” tanya Carl di tengah waktu istirahatnya selepas berlatih pedang tiga jam. Pria itu tampak memeras sehelai handuk kecil yang basah kuyup oleh keringat. “Sepertinya aku datang sendiri.”

“Keputusan ayahmu?”

Carl mengangguk. “Demi keamanan calon istriku.”

Lama terjun di bidang kemiliteran, Keluarga Leander memiliki pengaruh besar pada pertahanan Elinor. Mereka biasanya ditugaskan untuk membantu prajurit kerajaan menekan pemberontakan, menangani aksi terorisme, menjaga perbatasan serta menghalau serangan musuh. Pekerjaan kotor berisiko tinggi dengan bayaran tinggi adalah makanan sehari-hari para ksatria Leander yang gagah dan pemberani.

Namun, belakangan ini permintaan jasa Elinor rupanya mulai berganti haluan. Jika sebelumnya, kerajaan memanfaatkan kekuatan Leander untuk mengamankan wilayahnya. Tujuan mereka sekarang berubah ke arah ekstrim, yakni rencana invasi wilayah lain. Tentu saja situasi ini memanaskan hubungan Elinor dengan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Tak ayal, banyak pihak yang menyalahkan Leander dan menaruh dendam kepada mereka. Sebuah pelampiasan amarah yang terkesan salah alamat.

“Kau belum jawab pertanyaanku,” seru Carl yang menunggu.

“Ah, masalah itu. Aku sudah mengajak Lady Austin, tetapi untuk sementara ini, aku belum menerima jawabannya.”

Tersiksa oleh rasa gerah, Carl bergegas melepas atasannya, berdoa angin segar segera datang memberikannya kesejukan. Pria kaku itu tidak keberatan bertelanjang dada selama berada di lapangan latihan. Ia tahu, tempat ini jarang dilalui siswa perempuan sehingga tubuhnya aman dari jangkauan mata nakal. “Proposal pertunanganmu sudah diterima?”

Sander menggelengkan kepala, memandangi langit biru yang bersih dari gumpalan awan. “Aku belum menerima jawaban apa pun. Setelah melihatnya di aula kemarin, aku menjadi semakin berharap.”

“Lady Austin wanita hebat. Dia mampu membuatmu gelisah seperti ini.”

“Kau benar,” ujar Sander, lantas tertawa. “Aku memang kurang berpengalaman kalau masalah hati.”

Carl tiba-tiba berdiri, melempar pedang kayunya kepada Sander. “Daripada bengong tidak ada pekerjaan, bantu aku latihan.”

Memandangi pedang kayu yang teronggok di pangkuan, Sander beranjak dari tempatnya duduk sembari menghela napas panjang. “Kawanku, kau masih belum puas mengayunkan pedangmu? Sudah berapa banyak pedang kayu dan semangat ksatria muda yang sudah kau hancurkan hari ini?”

Meninggalkan Sander dan berlari ke arah keranjang berisi tumpukan peralatan latihan, Carl mengambil pedang kayu baru sebagai senjatanya. “Yang tadi hanya pemanasan. Butuh lawan sepadan untuk bisa disebut sparing.”

…..

Turun dari kereta kuda sewaan, Cleo berjalan memasuki butik La Belle Époque—toko pakaian yang menjadi langganan para lady di Ibu Kota, untuk membeli gaun yang akan dikenakannya di pesta dansa kerajaan. Ini adalah pesta dansa resmi pertama Cleo. Ia ingin memastikan penampilannya sempurna. Setelah mengantarkan surat balasan ke asrama Akademi Kerajaan, Cleo sudah tidak sabar menunggu Duke Muda Sander datang menjemputnya.

Seorang pelayan butik yang melihat kedatangan Cleo bergegas menyambut. Usai basa-basi ringan, pelayan itu mempersilakan Cleo duduk ke area tunggu tamu, lalu menunjukkan deretan gaun yang dirancang khusus untuk pesta kerajaan. Ketika sibuk memilah-milah gaun mana yang menarik perhatiannya, suara bariton familiar menyapa Cleo dari belakang.

“Lady Austin, siapa sangka kita akan berjumpa lagi di sini?”

Cleo menoleh, terkejut, lalu buru-buru berbalik. Di hadapannya, telah berdiri sosok Alden. Pria itu mengenakan pakaian kasual kerajaan yang mencerminkan status darah birunya.

“Y-yang Mulia?!" seru Cleo, panik bukan main. “Saya pun tidak menyangka akan berjumpa dengan Anda di tempat ini.”

Pangeran Alden tertawa kecil, terlihat senang. “Aku sering mengunjungi butik ini untuk memesan hadiah, meski biasanya tidak datang sendiri.”

“Oh begitu.”

“Lady Austin."

"Ya?"

"Kau dan rembulan, kalian berdua pasti bermusuhan."

"Kenapa Yang Mulia berpikir demikian?" tanya Cleo dengan wajah kebingungan.

"Karena kecantikanmu membuat rembulan merasa rendah diri.”

Cleo merasakan pipinya yang memanas saat mendengar rayuan Alden. Ia mencoba memusatkan kembali perhatian pada gaun-gaun cantik yang ditunjukkan pelayan butik, tetapi pangeran justru melangkah lebih dekat. “Sedang mencari gaun untuk pesta dansa kerajaan, ya?”

“Benar, Yang Mulia.”

“Bagaimana nasibku besok, Lady Austin? Pesta itu dirayakan untukku, tetapi kehadiranmu akan mencuri perhatian semua tamuku,” Alden berkata sembari mengerlingkan mata.

Cleo yang lengah tidak menyadari, semenjak pergi meninggalkan penginapan pagi ini, Alden telah mengikutinya dari kejauhan. Pria itu merencanakan pertemuan ini dengan sengaja. “Astaga, Anda bisa saja,” balasnya malu.

Ketika pelayan butik datang membawakan beberapa gaun untuk dicoba, Alden sejenak melangkah mundur, memberikan Cleo ruang bebas. Begitu wanita itu selesai memilih gaun, Alden kembali mendekat, memangkas cepat jarak di antara mereka.

“Lady Austin, apakah kau mau meluangkan sedikit waktumu untuk mencicipi kue terbaik di Ibu Kota? Ada toko kue di dekat sini yang menjadi favoritku dari kecil.”

Sikap santai Alden membuat Cleo sungkan menolak ajakan tersebut. Selain untuk kesopanan, akan membahayakan reputasinya jika terus merendahkan harga diri sang pangeran. Menolak satu kali itu cukup, menolak kedua kali dan tanpa alasan, namanya menantang. Para bangsawan akan menganggapnya wanita kurang ajar karena sok jual mahal, padahal ia hanyalah seorang lady dari keluarga bangsawan pinggiran.

“Dengan senang hati, Yang Mulia.”

Selesai melakukan pembayaran, Alden menawarkan tangannya kepada Cleo. Sempat bertingkah sedikit ragu, Cleo akhirnya menerima tawaran tersebut. Mereka berjalan bersisian keluar dari butik. Sepanjang jalan, Cleo merasa menjadi tontonan orang-orang. Kehadiran mereka tampak mencolok karena di belakang mereka, sekumpulan pengawal kerajaan mengikuti dari jarak dekat.

“Seberapa suka kau dengan makanan manis, Lady Austin?” tanya Alden di tengah perjalanan menuju toko kue langganannya.

“Saya sering menikmatinya saat acara minum teh,” jawab Cleo.

Kegiatan utama Cleo di Ibu Kota adalah menghadiri undangan para bangsawan. Selagi masih lajang, Cleo memanfaatkan waktunya sebijak mungkin untuk mencari relasi. Ia yang sedang belajar investasi suka mencari informasi tentang berbagai bisnis yang tengah dijalankan orang-orang Ibu Kota. Jika bisnis itu dinilai potensial untuk berkembang, Cleo akan menemui konsultan keuangan kenalannya sebelum memutuskan langkah berikutnya.

“Mungkin dari sekarang, sebaiknya aku mulai meluangkan waktuku menghadiri undangan bangsawan supaya bisa berbincang-bincang denganmu lagi,” seru Alden melancarkan aksinya menggoda Cleo.

“Selagi agenda pekerjaan Anda di istana kosong, Anda diterima dengan tangan terbuka, Yang Mulia.”

Ketika Alden dan Cleo sampai di depan toko kue, suara lembut nan manis tiba-tiba memanggil dan menghentikan langkah mereka. “Yang Mulia? Cleo?”

Cleo menoleh, mencari keberadaan si pemilik suara. Matanya sontak berbinar kala mendapati sosok Zelda yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada. Wanita itu mengenakan gaun biru pucat beraksen perak yang cantik. “Zelda!” seru Cleo senang. “Aku kira kau sibuk hari ini.”

Zelda berjalan mendekat, menunduk hormat kepada Alden sebelum memberikan pelukan kepada Cleo. Jika biasanya Zelda menyambutnya dengan kehangatan penuh, kali ini Cleo merasakan secerca kegelisahan pada diri sahabatnya.

“Yang Mulia,” Zelda berkata sopan, “Saya kira Anda tidak menyukai makanan manis.”

Alden tersenyum ramah, melirik papan berukir nama toko kue dengan sorot risi. Pria itu tampak khawatir kebohongannya akan terendus Cleo. “Aku membawa Lady Austin kemari untuk mencicipi beberapa kue terbaik mereka.”

Zelda mengalihkan pandangan kepada Cleo. Ekspresinya ramah, kendati tatapannya sulit untuk diartikan. “Pilihan yang bagus. Di kampung halamanmu pasti sulit menemukan toko kue mewah seperti ini.”

“K-kau benar,” balas Cleo, menyadari sindiran tersirat pada pernyataan itu.

“Lady Austin,” panggil Alden meminta atensi. “Sebaiknya kita segera masuk sebelum kehabisan kursi. Percayalah padaku, kau akan menyukai croissant almond buatan mereka.”

“Oh, tentu,” jawab Cleo sambil tersenyum canggung. “Yang Mulia, bagaimana kalau kita mengajak Zelda?"

Alden tampak kurang menyetujui saran itu. Namun, sulit baginya menolak permintaan Cleo tanpa membuatnya merasa curiga. "Zelda, maukah kau bergabung bersama kami?”

Zelda yang sadar kehadirannya tak diharapkan dengan cepat menggelengkan kepala. Perasaan campur aduk memenuhi pikirannya. Ia telah lama menerima fakta bahwa Alden tertarik pada Cleo, tetapi mustahil baginya menyalahkan Cleo atas ketertarikan pangeran. Di sudut hatinya yang terdalam, Zelda bertanya-tanya, apakah ia bisa mengatasi situasi ini tanpa harus melukai persahabatan ataupun harapan keluarganya.

“Tidak, Yang Mulia. Terima kasih atas tawaran Anda. Saya masih memiliki agenda lain hari ini. Senang bisa bertemu kalian.”

…..

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   6. Godaan Hidup Bebas

    …..Selepas menyampaikan niat baik keluarganya, Marquess William diam-diam menghadiahkan Sander foto kelulusan Cleo Austin supaya pria itu tahu seperti apa paras putrinya. Ketika pertemuan di aula Akademi Kerajaan terjadi, bukan hal mengherankan jika Sander langsung menyadari bahwa salah satu wanita yang ia temui adalah calon tunangannya.“Dibandingkan foto, wujud nyatanya jauh lebih cantik,” puji Sander sambil memandangi foto Cleo yang tersimpan di jam saku.Suara ketukan dari arah pintu mengejutkan Sander. Pria itu buru-buru menyimpan jamnya ke laci meja belajar. Setelah merapikan diri, ia bergegas memeriksa tamu yang datang berkunjung. Saat pintu dibuka, terlihat seorang pelayan asrama telah menunggu.“Ada yang bisa saya bantu?”“Surat untuk Anda, Lord Sander.”“Terima kasih.”Meski tak kentara, air muka Sander berubah cerah begitu menemukan nama Cleo Brisena Austin. Tak berniat membuang waktunya lebih lama lagi, Sander membuka segel surat tersebut. Ia berharap Cleo membawakannya b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-30
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   7. Persaingan Para Wanita

    …..Menggantikan tugas ibunya yang telah meninggal dunia, menjadi rutinitas bulanan Zelda Adler, mengadakan acara minum teh meriah di Sky Hall. Tujuan acara tersebut tidak lain adalah untuk bersosialisasi dan menegaskan posisi tingginya di dunia sosialita. Ia mengundang beberapa wanita dari keluarga bereputasi baik, termasuk di antaranya Lady Cleo dari Keluarga Austin.“Oh Tuhan, ini cantik sekali,” seru Cleo setibanya di tempat acara.“Kemarin tukang kebun memberitahuku, taman belakang mansion sedang dipenuhi Bunga Candytuft liar,” jelas Zelda. “Rugi membiarkan mereka mati tak terurus, jadi aku manfaatkan sebagai dekorasi tambahan.”“Musim panas memang waktu bagi Bunga Candytuft bermekaran.” Cleo memetik setangkai bunga berwarna putih, mengendus harumnya.Zelda menyapukan pandangan ke sekitar, memantau para tamu menikmati sajian mewah sembari berbincang santai di tengah keindahan taman. “Aku lega semua orang menyukainya. Tidak sia-sia usahaku memindakan meja besar dan belasan kursi ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   8. Penolakan yang Berujung Neraka

    …..Usai berpamitan dengan sang tuan acara, Cleo menaiki kereta kuda sewaan untuk pulang ke penginapan. Membiarkan kepalanya bersandar pada jendela, di sepajang jalan wanita itu termenung memikirkan nasibnya. Ia sangat menyukai pesta, tetapi pada kenyataannya, bersosialisasi menguras banyak energi. Selain pandai merayu, keramahan palsu adalah kemampuan yang harus dimiliki setiap wanita.Kusir memelankan laju kuda, menghentikan kendaraan mereka tepat di depan bangunan penginapan. Cleo bergegas turun, lalu mengucapkan salam perpisahan. Sesampainya di ruang tengah, ia melihat Dory telah menunggunya di sana.“Hadiah dari siapa, Dory?” tanya Cleo begitu menerima buket besar bunga mawar merah yang dirangkai cantik. “Bunganya masih segar, pasti baru diantar.”“Hadiah dari Duke Muda Dorian, Milady.”Pipi Cleo pelan-pelan merona. Hatinya ikut berbunga-bunga sehingga rasa resah dan lelah yang dibawanya pulang seketika sirna. “Beliau yang mengantarkannya sendiri?”Dory menggeleng cepat. “Kurir y

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-01
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   9. Kebebasan tanpa Batasan

    …..Dua pria bertampang sangar yang menjaga The Amour House mempersilakan pelanggan kesayangan bos mereka masuk. Mengetahui sumber uangnya telah datang, Madam Rosseti selaku pemilik rumah bordil itu tanpa ragu meninggalkan tamu yang sedang dilayani untuk memberikan sambutan meriah. Sesampainya di serambi, dahi wanita tua yang kesehariannya selalu tertutup bedak tebal justru berkerut sempurna ketika mendapati tampang lesu pangeran.“Astaga! Manusia mana yang tega membuat Anda bersedih hati seperti ini.”Alden melepaskan tawa hambar, berharap kelesuannya sedikit memudar. “Di mana yang lain?” tanya Alden sembari menyugar rambutnya menggunakan jemari tangan, matanya bergerak gelisah memeriksa sekeliling ruangan. “Mereka belum datang, Madam?”“Oh, teman-teman minum Anda?” tanya Madam Rosseti memastikan. Bukan Sander ataupun Carl, teman-teman yang dicari Alden adalah para bangsawan muda nakal kenalannya, yang biasa menghabiskan waktu senggang di tempat ini. “Sudah di sini sejak sore.”“Raji

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-02
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   10. Hati Pangeran yang Gelisah

    …..Rutinitas Alden di istana selain membantu menyelesaikan tugas administrasi kerajaan adalah menemani sang ibu, Ratu Shopie di ruang bersantai. Wanita nomor satu di Elinor itu sangat hobi menyulam. Keahliannya telah diakui oleh para bangsawan wanita. Sapu tangan hasil sulamannya dikatakan menjadi hadiah langka yang ditunggu-tunggu. Saking indah dan berkelasnya sulaman Ratu Shopie, Raja Edward sendiri mengizinkan istrinya menghiasi jubah kebesaran raja-raja Elinor dengan sulamannya.“Semalam kau pulang jam berapa, Nak?” tanya Ratu Shopie. Mata birunya yang cemerlang mengikuti gerakan tangannya yang lihai memainkan jarum dan benang. “Aku mulai risau dengan lingkungan pertemananmu.”Alden memanggil pelayan, meminta dibawakan teh baru karena tehnya sudah dingin. “Yang Mulia, pernahkah saya mengecewakan Anda? Saya selalu menjaga diri saya dengan baik. Buktinya, sejauh ini saya belum pernah menghamili wanita yang saya kencani.”“Dasar anak nakal,” seru Ratu Shopie, pusing menghadapi tingk

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-03
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   11. Perang Dingin

    …..Khawatir hasil tangannya mengecewakan Sander, Cleo sengaja mendatangkan penata rias handal bernama Oskar ke penginapan, kendati harus membayar lebih jika dibandingkan berkunjung langsung ke salon. Setelah berbagai persiapan dan proses merias diri yang panjang, tangan ajaib pria yang lebih senang dipanggil Madam itu sukses menyulap Cleo menjadi sosok Dewi Aphrodite yang menawan.“Dari butik manakah kau menyewa gaun ini, Sayang?” tanya Oskar yang penasaran dengan asal muasal gaun merah marun Cleo. “Pasti harganya selangit. Kau tahu, bulu kudukku merinding ketika menyentuhnya.”Cleo tertawa mendengar celotehan Oskar. Pria itu pintar sekali merangkai pujian aneh. “Madam, apa yang sebenarnya kau takutkan?”“Oh ayolah, Cleo. Aku takut tanganku merusaknya. Meski terbuat dari bahan berkualitas tinggi, barang apapun yang harganya mahal, di mataku mereka terlihat ringkih.”“Benarkah itu?”“Kasarnya, aku hanya sadar diri. Penghasilanku selama setengah tahun mungkin tak akan cukup untuk mengg

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-15
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   12. Wanita Pilihan Ratu Shopie

    …..Kurang fokus ketika mengelap perabotan, seorang pelayan paruh baya tak sengaja memecahkan guci kesayangan mendiang Duchess Adler. Setelah menghitung kerugian dan memberikan hukuman yang pantas, Zelda bergegas kembali ke taman belakang, khawatir meninggalkan tamunya terlalu lama.Suasana taman yang awalnya ramai berubah lengang begitu Zelda tiba. Ia mencari-cari keberadaan Cleo, lalu menemukannya tengah menyendiri di sisi lain taman. Para bangsawan tampak menjauhi wanita itu dan situasi ganjil ini mendapatkan kejelasan tatkala Mysie datang dengan ekspresi tegang.“Apa yang terjadi? Kenapa semua orang bertingkah aneh?” tanya Zelda kebingungan.Mysie meraih lengan Zelda, mengajaknya pergi ke tempat sepi. “Zelda, dengarkan aku. Baru saja Pangeran Alden mengundang Cleo ke pesta kerajaan.”Kening Zelda berkerut, belum menemukan kesalahan pada berita tersebut. Pesta kerajaan diselenggarakan untuk merayakan pencapaian Alden. Sebagai tuan acara, pria itu berhak mengundang siapapun yang diin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-17
  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   13. Batu Sandungan

    …..Kerajaan Elinor mengundang banyak tamu penting ke istana. Salah satu di antaranya, Duke Simon Adler, yang rela datang jauh-jauh dari ujung utara Elinor untuk menghadiri perayaan keberhasilan sang keponakan, Pangeran Alden. Pemimpin Fraksi Bangsawan Tinggi di Parlemen Kerajaan sekaligus kakak kandung Ratu Shopie itu terlihat menyambut ramah Sander ketika duke muda dan pasangannya datang menyapanya.“Kau tambah besar, Nak.” Duke Simon menjabat tangan Sander, lalu menarik bahunya untuk dipeluk. “Semakin mirip dengan ayahmu.”“Bagaimana kabar Anda, Duke? Bukankah musim panas ini Adler sedang ramai pelancong,” ujar Sander bersikap sopan.Sebagian besar wilayah Adler Dukedom terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan. Selain alamnya yang asri, suhu yang tetap sejuk ketika musim panas menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung. Demi perkembangan ekonomi Adler, Duke Simon memberikan izin para bangsawan kaya untuk membangun bisnis dan villa keluarga di daerahnya. Bisnis ini cukup m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-18

บทล่าสุด

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   33. Badan Amal Dorian

    …..Senin pagi, sama seperti hari-hari lainnya, Dorian Plaza tampak dipadati para pengunjung. Pusat perbelanjaan paling prestisius di Dorian ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya butik-butik eksklusif yang menjadi langganan para bangsawan dan keluarga terpandang. Di sepanjang lorong utama, etalase kaca besar memamerkan gaun-gaun mahal, perhiasan mewah, serta barang-barang impor dengan desain terbaik. Aroma parfum eksklusif bercampur dengan wangi kulit dari toko-toko aksesori mewah, menciptakan suasana yang benar-benar mencerminkan kehidupan kelas atas.Namun, Cleo dan Sander tidak datang ke sini untuk berbelanja. Mereka melewati butik-butik mewah tanpa melirik, langsung menuju lantai dua, di mana kantor Badan Amal Dorian berada.Di belakang pintu kayu dengan papan nama Badan Amal Dorian, suasana berubah drastis. Kantor ini tidak semewah butik di lantai bawah, mereka tertata rapi dan fungsional. Lemari kaca penuh dokumen berdiri di sepanjang dinding, beberapa meja kerja ditempati ole

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   32. Memungut Gadis Lusuh

    …..Ruang tamu istana memiliki langit-langitnya yang tinggi, dihiasi cetakan plesteran rumit dengan motif bunga dan dedaunan berlapis emas. Dindingnya berwarna putih gading, karpet lantainya tebal dan lembut, menambah kehangatan ruangan yang megah itu.Di tengah ruangan, sebuah meja marmer panjang tertutup taplak beludru biru tua. Di atasnya, berbagai kotak perhiasan terbuka, memperlihatkan kilauan batu mulia yang didatangkan langsung dari butik perhiasan terbaik. Kalung berlian, cincin emas, serta gelang dan anting-anting dengan desain unik tersusun rapi, menunggu untuk dipilih.Zelda duduk anggun di atas sofa berlapis kain damask berwarna krem dengan pola bordiran tradisional. Di sampingnya, Ratu Shopie mengangkat sebuah kalung safir ke lehernya sembari menatap pantulan di cermin.“Yang mana menurutmu lebih cocok, Zelda?” suara lembut Ratu Shopie memecah keheningan.Zelda mengamati dua pilihan kalung di tangan calon mertuanya. Yang pertama adalah untaian berlian dengan kilauan murni

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   31. Sander di Mata Alden

    …..Alden berdiri di hadapan pintu masuk sayap manor, kedua tangannya bersedekap sementara tatapannya mengamati bangunan yang berdiri kokoh di depannya. Udara musim gugur yang dingin menusuk kulit, membuat napas pangeran berubah menjadi kabut tipis di udara. Langit di atasnya kelabu, dipenuhi awan mendung yang bergerak lamban, menunggu momen tepat untuk menurunkan hujan.Tidak ada gerbang yang menghalangi, tetapi pintu masuk dijaga ketat oleh pelayan-pelayan yang patuh pada satu perintah. Bukan perintah Cleo, tentu saja. Alden sudah mencoba berbagai cara—mengirimkan bunga yang mekar di penghujung musim, perhiasan bertatahkan permata indah, buku-buku langka yang pernah mereka bahas bersama. Dan malangnya, semua hadiah itu selalu dikembalikan dengan alasan yang sama."Maaf, Yang Mulia. Lady Cleo tidak dapat menerima ini."Bibir Alden melengkung samar, bukan ekspresi kekecewaan, melainkan ketertarikan. Jika ini hanya penolakan biasa dari Cleo, maka seharusnya akan muncul celah yang bisa

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   30. Rekonsiliasi

    …..Cleo melangkah ragu ke kamar pribadi Sander, sesuatu yang tak pernah dibayangkan akan terjadi. Ruangan itu luas, dengan langit-langit tinggi dan jendela kerja besar yang menghadap taman. Namun, yang paling menarik perhatiannya bukanlah kemewahan tempat ini, melainkan atmosfernya—begitu maskulin dan fungsional.Mirip dengan ruang kerja Duke Adam, tatapannya segera tertuju pada rak-rak buku yang berdiri kokoh di salah satu sisi dinding. Dengan rasa ingin tahu yang besar, ia mendekat, berharap menemukan koleksi sastra klasik atau puisi yang bisa dikaji bersama teman-teman sosialitanya. Sayang sekali, harapan itu pupus begitu matanya menangkap deretan judul buku yang tersusun rapi di sana—strategi perang, ekonomi maritim, hukum dagang, dan jurnal pemerintahan.Dahi Cleo berkerut. Tentu, ia paham pentingnya buku-buku ini. Hanya saja, membayangkan dirinya membaca hal-hal berat ini membuatnya merasa lelah. Baginya, buku ideal adalah novel roman langka yang bisa diceritakan ulang ketika m

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   29. Sander Mulai Menyerang

    …..Kabut tipis menggantung di atas taman-taman dan halaman luas Dorian manor. Embun sisa dini hari membasahi rerumputan, memantulkan cahaya sang fajar yang mengintip dari balik pohon-pohon pinus. Jalan setapak yang terbuat dari batu alam masih sepi, sesekali dilalui para pelayan yang bergegas membawa sekeranjang linen atau kendi perak bersisi susu hangat pesanan juru masak manor.Disela-sela suara dentingan panci dan wajan, tercium semerbak roti panggang dan daging asap dari arah dapur manor. Setiap pagi, para pelayan berlalu-lalang di sepanjang koridor, membawa nampan sarapan untuk tuan dan nyonya mereka yang baru bangun. Semua orang menjalankan pekerjaannya dengan penuh perhatian dan dedikasi.“Huh…” Cleo menghela napas panjang saat menatap bayangannya di cermin besar.“Tidak biasanya Duke Dorian memanggil Anda sepagi ini,” ujar Elena heran sembari menarik pita di pinggang nonanya agar terikat rapi.Sekali lagi Cleo menatap bayangannya, jemarinya yang ramping mengetuk-ngetuk permuk

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   28. Konfrontasi Sander - Alden

    …..Berada di ujung selatan Benua Utama, Dorian Dukedom berdiri sebagai mercusuar pedagangan yang menghubungkan seluruh dunia. Pelabuhan-pelabuhannya yang luas dan sibuk menjadi titik temu kapal-kapal dari berbagai negara, membawa sutra dari timur, rempah dari kepulauan tropis, hingga logam berharga dari tanah-tanah jauh. Letaknya yang strategi menjadikan Dorian bukan hanya tempat perhentian bagi pedagang, tetapi juga pusat diplomasi ekonomi yang memengaruhi keseimbangan kekuatan dunia. Kejayaan yang telah berlangsung lama dari generasi ke generasi berhasil dipertahankan sampai detik ini berkat campur tangan emas Duke Adam Dorian—seorang pemimpin yang dihormatikan karena kecerdikannya dalam berdagang dan berpolitik.Sementara itu, berjalan ke bagian tengah Benua Utama, Kerajaan Elinor sedang terjebak di cengkeraman perang akibat ulahnya sendiri. Konflik berkepanjangan dengan Kerajaan Nesrin telah menguras sumber daya dan menekan perekonomian mereka. Pasukan kerajaan masih mampu bertah

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   27. Pertengkaran Pertama Mereka

    …..Sesuai janjinya kepada Cleo, Sander pulang ke rumah sebelum jam makan malam. Selepas bersih-bersih dan merapikan diri, ia pergi mengunjungi perpustakaan manor untuk membaca beberapa buku selagi menunggu kabar dari pelayan jika meja makan telah siap.“Lord Sander, maaf menganggu waktu bersantai Anda.”Duke muda melepaskan pandangannya dari lembar buku, menemukan sosok Phillip berdiri di seberang meja. “Oh, kau Phillip. Sudah waktunya makan malamnya ya?”Phillip menggeleng sopan. “Kedatangan saya kemari untuk melamporkan hal lain, Lord.”Sikap kepala pelayan manor yang tampak tegang dan lebih serius membuat Sander penasaran. Peristiwa mengerikan apa yang telah terjadi di rumahnya sepanjang hari ini? “Silakan.”“Elena, pelayan yang ditunjuk Anda untuk melayani Lady Austin, dia melaporkan bahwa Pangeran Alden telah bertindak di luar batas.” Phillip menyerahkan laporan tertulis yang diterimanya dari pelayan bersangkutan. “Mengesampingkan status Lady Austin yang merupakan tunangan Anda,

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   26. Posisi Ratu Elinor

    .....Bunyi renyah terdengar setiap kali sepatu Cleo menginjak tumpukkan daun kering yang berserakan menutupi jalan setapak di sepanjang area taman. Musim gugur yang identik dengan kesejukkan seolah menyihir segala yang berwarna hijau menjadi kuning kecoklatan. Berbeda dengan kesan musim semi yang berseri-seri, musim gugur layaknya orang tua renta yang siap mati.“Ada apa, Yang Mulia? Kenapa Anda melihat saya seperti itu?”Rona merah perlahan menjalari tengkuk leher Alden ketika menyadari bahwa tatapannya pada Cleo terpaku terlalu lama. Pangeran berdeham pelan, berusaha menutupi kegugupan, sementara senyum manis Cleo semakin membuatnya gelisah. “Aku ketahuan.”Cleo tertawa kecil, menutupi bibirnya dengan tangan. Di tengah suasana hangat itu, angin tiba-tiba bertiup cukup kencang melewati mereka, menerbangkan dedaunan kering di sekitar. “Yang Mulia,” panggilnya pada Alden.“Ya, Milady?”“Apakah Anda mengundang kami ke acara pernikahan Anda nanti?”Rahang Alden mengatup rapat, terlihat

  • Queen of Heart - Istri Sang Duke   25. Akibat Tindakan Gegabah Zelda

    …..Siang ini, Zelda dan kawan-kawannya berkunjung ke kediaman Keluarga Ronan. Selaku tuan acara, Madam Ronan sengaja mengkhususkan undangan minum teh ini untuk para bangsawan wanita yang bersahabat dengan menantunya, Lady Mysie. Bukan sekedar bersosialisasi, ia sengaja menggelar acara tersebut untuk mengenal lebih dekat orang-orang di lingkup pertemanan istri anaknya, agar bisa memastikan bahwa mereka tidak memberikan pengaruh buruk kepada menantunya.“Zelda, kau datang!” Mysie berlari memeluk tunangan Alden di ambang pintu depan rumah. Sulitnya mendapatkan izin keluar dari ibu mertuanya membuat Mysie kehilangan banyak kesempatan berbaur dengan teman sosialitanya. “Padahal kita sama-sama tinggal di Ibu Kota, tetapi sudah sebulan lebih aku tidak berjumpa denganmu.”Suara dehaman Madam Ronan menyadarkan Mysie. Penampilannya sama sekali tak mencerminkan keanggunan dan ketenangan seorang wanita. Mysie pun segera menyingkir, memperbaiki sikapnya sesuai etiket kebangsawan.“Selamat datang

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status