…..Usai berpamitan dengan sang tuan acara, Cleo menaiki kereta kuda sewaan untuk pulang ke penginapan. Membiarkan kepalanya bersandar pada jendela, di sepajang jalan wanita itu termenung memikirkan nasibnya. Ia sangat menyukai pesta, tetapi pada kenyataannya, bersosialisasi menguras banyak energi. Selain pandai merayu, keramahan palsu adalah kemampuan yang harus dimiliki setiap wanita.Kusir memelankan laju kuda, menghentikan kendaraan mereka tepat di depan bangunan penginapan. Cleo bergegas turun, lalu mengucapkan salam perpisahan. Sesampainya di ruang tengah, ia melihat Dory telah menunggunya di sana.“Hadiah dari siapa, Dory?” tanya Cleo begitu menerima buket besar bunga mawar merah yang dirangkai cantik. “Bunganya masih segar, pasti baru diantar.”“Hadiah dari Duke Muda Dorian, Milady.”Pipi Cleo pelan-pelan merona. Hatinya ikut berbunga-bunga sehingga rasa resah dan lelah yang dibawanya pulang seketika sirna. “Beliau yang mengantarkannya sendiri?”Dory menggeleng cepat. “Kurir y
…..Dua pria bertampang sangar yang menjaga The Amour House mempersilakan pelanggan kesayangan bos mereka masuk. Mengetahui sumber uangnya telah datang, Madam Rosseti selaku pemilik rumah bordil itu tanpa ragu meninggalkan tamu yang sedang dilayani untuk memberikan sambutan meriah. Sesampainya di serambi, dahi wanita tua yang kesehariannya selalu tertutup bedak tebal justru berkerut sempurna ketika mendapati tampang lesu pangeran.“Astaga! Manusia mana yang tega membuat Anda bersedih hati seperti ini.”Alden melepaskan tawa hambar, berharap kelesuannya sedikit memudar. “Di mana yang lain?” tanya Alden sembari menyugar rambutnya menggunakan jemari tangan, matanya bergerak gelisah memeriksa sekeliling ruangan. “Mereka belum datang, Madam?”“Oh, teman-teman minum Anda?” tanya Madam Rosseti memastikan. Bukan Sander ataupun Carl, teman-teman yang dicari Alden adalah para bangsawan muda nakal kenalannya, yang biasa menghabiskan waktu senggang di tempat ini. “Sudah di sini sejak sore.”“Raji
…..Rutinitas Alden di istana selain membantu menyelesaikan tugas administrasi kerajaan adalah menemani sang ibu, Ratu Shopie di ruang bersantai. Wanita nomor satu di Elinor itu sangat hobi menyulam. Keahliannya telah diakui oleh para bangsawan wanita. Sapu tangan hasil sulamannya dikatakan menjadi hadiah langka yang ditunggu-tunggu. Saking indah dan berkelasnya sulaman Ratu Shopie, Raja Edward sendiri mengizinkan istrinya menghiasi jubah kebesaran raja-raja Elinor dengan sulamannya.“Semalam kau pulang jam berapa, Nak?” tanya Ratu Shopie. Mata birunya yang cemerlang mengikuti gerakan tangannya yang lihai memainkan jarum dan benang. “Aku mulai risau dengan lingkungan pertemananmu.”Alden memanggil pelayan, meminta dibawakan teh baru karena tehnya sudah dingin. “Yang Mulia, pernahkah saya mengecewakan Anda? Saya selalu menjaga diri saya dengan baik. Buktinya, sejauh ini saya belum pernah menghamili wanita yang saya kencani.”“Dasar anak nakal,” seru Ratu Shopie, pusing menghadapi tingk
…..Khawatir hasil tangannya mengecewakan Sander, Cleo sengaja mendatangkan penata rias handal bernama Oskar ke penginapan, kendati harus membayar lebih jika dibandingkan berkunjung langsung ke salon. Setelah berbagai persiapan dan proses merias diri yang panjang, tangan ajaib pria yang lebih senang dipanggil Madam itu sukses menyulap Cleo menjadi sosok Dewi Aphrodite yang menawan.“Dari butik manakah kau menyewa gaun ini, Sayang?” tanya Oskar yang penasaran dengan asal muasal gaun merah marun Cleo. “Pasti harganya selangit. Kau tahu, bulu kudukku merinding ketika menyentuhnya.”Cleo tertawa mendengar celotehan Oskar. Pria itu pintar sekali merangkai pujian aneh. “Madam, apa yang sebenarnya kau takutkan?”“Oh ayolah, Cleo. Aku takut tanganku merusaknya. Meski terbuat dari bahan berkualitas tinggi, barang apapun yang harganya mahal, di mataku mereka terlihat ringkih.”“Benarkah itu?”“Kasarnya, aku hanya sadar diri. Penghasilanku selama setengah tahun mungkin tak akan cukup untuk mengg
…..Kurang fokus ketika mengelap perabotan, seorang pelayan paruh baya tak sengaja memecahkan guci kesayangan mendiang Duchess Adler. Setelah menghitung kerugian dan memberikan hukuman yang pantas, Zelda bergegas kembali ke taman belakang, khawatir meninggalkan tamunya terlalu lama.Suasana taman yang awalnya ramai berubah lengang begitu Zelda tiba. Ia mencari-cari keberadaan Cleo, lalu menemukannya tengah menyendiri di sisi lain taman. Para bangsawan tampak menjauhi wanita itu dan situasi ganjil ini mendapatkan kejelasan tatkala Mysie datang dengan ekspresi tegang.“Apa yang terjadi? Kenapa semua orang bertingkah aneh?” tanya Zelda kebingungan.Mysie meraih lengan Zelda, mengajaknya pergi ke tempat sepi. “Zelda, dengarkan aku. Baru saja Pangeran Alden mengundang Cleo ke pesta kerajaan.”Kening Zelda berkerut, belum menemukan kesalahan pada berita tersebut. Pesta kerajaan diselenggarakan untuk merayakan pencapaian Alden. Sebagai tuan acara, pria itu berhak mengundang siapapun yang diin
…..Kerajaan Elinor mengundang banyak tamu penting ke istana. Salah satu di antaranya, Duke Simon Adler, yang rela datang jauh-jauh dari ujung utara Elinor untuk menghadiri perayaan keberhasilan sang keponakan, Pangeran Alden. Pemimpin Fraksi Bangsawan Tinggi di Parlemen Kerajaan sekaligus kakak kandung Ratu Shopie itu terlihat menyambut ramah Sander ketika duke muda dan pasangannya datang menyapanya.“Kau tambah besar, Nak.” Duke Simon menjabat tangan Sander, lalu menarik bahunya untuk dipeluk. “Semakin mirip dengan ayahmu.”“Bagaimana kabar Anda, Duke? Bukankah musim panas ini Adler sedang ramai pelancong,” ujar Sander bersikap sopan.Sebagian besar wilayah Adler Dukedom terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan. Selain alamnya yang asri, suhu yang tetap sejuk ketika musim panas menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung. Demi perkembangan ekonomi Adler, Duke Simon memberikan izin para bangsawan kaya untuk membangun bisnis dan villa keluarga di daerahnya. Bisnis ini cukup m
…..Baru saja menyelesaikan dansa lagu kedua mereka, Duke Simon dan Zelda mendapatkan panggilan untuk segera menghadap Raja Edward di ruang istirahat pribadi Keluarga Kerajaan. Mengetahui dirinya diperbolehkan masuk ke sana, Zelda semakin positif jika rencana perjodohannya dengan Alden telah direstui raja. Ruang istirahat pribadi Keluarga Kerajaan bukanlah tempat sembarangan. Hubungan darah dan pernikahan adalah syarat utama untuk bisa menjejakkan kaki di tempat itu.“Selamat malam, Yang Mulia Raja.” Meskipun lebih tua, aturan mengharuskan Duke Simon merendahkan kepalanya di hadapan Keluarga Kerajaan. Sebuah tata krama yang diajarkan di semua sekolah Elinor untuk menghormati mereka yang berdarah biru. “Selamat malam, Yang Mulia Ratu. Semoga kemakmuran selalu menyertai hidup Anda.”Raja Edward mengangguk penuh wibawa, mempersilakan kakak ipar dan putrinya duduk. Pria itu menggerakkan tangan singkat, memberikan sinyal kepada pelayan istana untuk menyeduhkan teh. “Dengan siapa saja kau be
…..Lelah berdansa empat lagu tanpa jeda berarti, Cleo memutuskan untuk berpamitan dengan teman dansa terakhirnya, seorang pria ramah, pegawai Badan Keuangan Elinor.Popularitas Cleo yang melejit karena Sander membuatnya diserbu banyak bangsawan. Sulit bagi Cleo untuk menghindar, mengingat istana memiliki aturan, wanita dilarang menolak ajakan berdansa. Jika satu pria ditolak, maka ia harus menolak semua pria—termasuk pasangannya sendiri sampai pesta dansa berakhir.“Lihatlah ratusan butir peluh di keningmu.” Sander mengeluarkan sapu tangan dari saku bagian dalam tuxedo, menawarkan benda itu kepada Cleo. “Kau baik-baik saja?”Pesta di tengah musim panas menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang. Jika mempunyai stamina rendah, mereka mungkin akan jatuh pingsan setelah beberapa putaran mengelilingi lantai dansa. Belum lagi pengaruh alkohol dan obrolan kosong dari teman dansa menjengkelkan.“Anda membiarkan saya dibawa pergi,” seru Cleo sedikit kesal. “Padahal Anda baru berdansa sa
…..Ruang tamu istana memiliki langit-langitnya yang tinggi, dihiasi cetakan plesteran rumit dengan motif bunga dan dedaunan berlapis emas. Dindingnya berwarna putih gading, karpet lantainya tebal dan lembut, menambah kehangatan ruangan yang megah itu.Di tengah ruangan, sebuah meja marmer panjang tertutup taplak beludru biru tua. Di atasnya, berbagai kotak perhiasan terbuka, memperlihatkan kilauan batu mulia yang didatangkan langsung dari butik perhiasan terbaik. Kalung berlian, cincin emas, serta gelang dan anting-anting dengan desain unik tersusun rapi, menunggu untuk dipilih.Zelda duduk anggun di atas sofa berlapis kain damask berwarna krem dengan pola bordiran tradisional. Di sampingnya, Ratu Shopie mengangkat sebuah kalung safir ke lehernya sembari menatap pantulan di cermin.“Yang mana menurutmu lebih cocok, Zelda?” suara lembut Ratu Shopie memecah keheningan.Zelda mengamati dua pilihan kalung di tangan calon mertuanya. Yang pertama adalah untaian berlian dengan kilauan murni
…..Alden berdiri di hadapan pintu masuk sayap manor, kedua tangannya bersedekap sementara tatapannya mengamati bangunan yang berdiri kokoh di depannya. Udara musim gugur yang dingin menusuk kulit, membuat napas pangeran berubah menjadi kabut tipis di udara. Langit di atasnya kelabu, dipenuhi awan mendung yang bergerak lamban, menunggu momen tepat untuk menurunkan hujan.Tidak ada gerbang yang menghalangi, tetapi pintu masuk dijaga ketat oleh pelayan-pelayan yang patuh pada satu perintah. Bukan perintah Cleo, tentu saja. Alden sudah mencoba berbagai cara—mengirimkan bunga yang mekar di penghujung musim, perhiasan bertatahkan permata indah, buku-buku langka yang pernah mereka bahas bersama. Dan malangnya, semua hadiah itu selalu dikembalikan dengan alasan yang sama."Maaf, Yang Mulia. Lady Cleo tidak dapat menerima ini."Bibir Alden melengkung samar, bukan ekspresi kekecewaan, melainkan ketertarikan. Jika ini hanya penolakan biasa dari Cleo, maka seharusnya akan muncul celah yang bisa
…..Cleo melangkah ragu ke kamar pribadi Sander, sesuatu yang tak pernah dibayangkan akan terjadi. Ruangan itu luas, dengan langit-langit tinggi dan jendela kerja besar yang menghadap taman. Namun, yang paling menarik perhatiannya bukanlah kemewahan tempat ini, melainkan atmosfernya—begitu maskulin dan fungsional.Mirip dengan ruang kerja Duke Adam, tatapannya segera tertuju pada rak-rak buku yang berdiri kokoh di salah satu sisi dinding. Dengan rasa ingin tahu yang besar, ia mendekat, berharap menemukan koleksi sastra klasik atau puisi yang bisa dikaji bersama teman-teman sosialitanya. Sayang sekali, harapan itu pupus begitu matanya menangkap deretan judul buku yang tersusun rapi di sana—strategi perang, ekonomi maritim, hukum dagang, dan jurnal pemerintahan.Dahi Cleo berkerut. Tentu, ia paham pentingnya buku-buku ini. Hanya saja, membayangkan dirinya membaca hal-hal berat ini membuatnya merasa lelah. Baginya, buku ideal adalah novel roman langka yang bisa diceritakan ulang ketika m
…..Kabut tipis menggantung di atas taman-taman dan halaman luas Dorian manor. Embun sisa dini hari membasahi rerumputan, memantulkan cahaya sang fajar yang mengintip dari balik pohon-pohon pinus. Jalan setapak yang terbuat dari batu alam masih sepi, sesekali dilalui para pelayan yang bergegas membawa sekeranjang linen atau kendi perak bersisi susu hangat pesanan juru masak manor.Disela-sela suara dentingan panci dan wajan, tercium semerbak roti panggang dan daging asap dari arah dapur manor. Setiap pagi, para pelayan berlalu-lalang di sepanjang koridor, membawa nampan sarapan untuk tuan dan nyonya mereka yang baru bangun. Semua orang menjalankan pekerjaannya dengan penuh perhatian dan dedikasi.“Huh…” Cleo menghela napas panjang saat menatap bayangannya di cermin besar.“Tidak biasanya Duke Dorian memanggil Anda sepagi ini,” ujar Elena heran sembari menarik pita di pinggang nonanya agar terikat rapi.Sekali lagi Cleo menatap bayangannya, jemarinya yang ramping mengetuk-ngetuk permuk
…..Berada di ujung selatan Benua Utama, Dorian Dukedom berdiri sebagai mercusuar pedagangan yang menghubungkan seluruh dunia. Pelabuhan-pelabuhannya yang luas dan sibuk menjadi titik temu kapal-kapal dari berbagai negara, membawa sutra dari timur, rempah dari kepulauan tropis, hingga logam berharga dari tanah-tanah jauh. Letaknya yang strategi menjadikan Dorian bukan hanya tempat perhentian bagi pedagang, tetapi juga pusat diplomasi ekonomi yang memengaruhi keseimbangan kekuatan dunia. Kejayaan yang telah berlangsung lama dari generasi ke generasi berhasil dipertahankan sampai detik ini berkat campur tangan emas Duke Adam Dorian—seorang pemimpin yang dihormatikan karena kecerdikannya dalam berdagang dan berpolitik.Sementara itu, berjalan ke bagian tengah Benua Utama, Kerajaan Elinor sedang terjebak di cengkeraman perang akibat ulahnya sendiri. Konflik berkepanjangan dengan Kerajaan Nesrin telah menguras sumber daya dan menekan perekonomian mereka. Pasukan kerajaan masih mampu bertah
…..Sesuai janjinya kepada Cleo, Sander pulang ke rumah sebelum jam makan malam. Selepas bersih-bersih dan merapikan diri, ia pergi mengunjungi perpustakaan manor untuk membaca beberapa buku selagi menunggu kabar dari pelayan jika meja makan telah siap.“Lord Sander, maaf menganggu waktu bersantai Anda.”Duke muda melepaskan pandangannya dari lembar buku, menemukan sosok Phillip berdiri di seberang meja. “Oh, kau Phillip. Sudah waktunya makan malamnya ya?”Phillip menggeleng sopan. “Kedatangan saya kemari untuk melamporkan hal lain, Lord.”Sikap kepala pelayan manor yang tampak tegang dan lebih serius membuat Sander penasaran. Peristiwa mengerikan apa yang telah terjadi di rumahnya sepanjang hari ini? “Silakan.”“Elena, pelayan yang ditunjuk Anda untuk melayani Lady Austin, dia melaporkan bahwa Pangeran Alden telah bertindak di luar batas.” Phillip menyerahkan laporan tertulis yang diterimanya dari pelayan bersangkutan. “Mengesampingkan status Lady Austin yang merupakan tunangan Anda,
.....Bunyi renyah terdengar setiap kali sepatu Cleo menginjak tumpukkan daun kering yang berserakan menutupi jalan setapak di sepanjang area taman. Musim gugur yang identik dengan kesejukkan seolah menyihir segala yang berwarna hijau menjadi kuning kecoklatan. Berbeda dengan kesan musim semi yang berseri-seri, musim gugur layaknya orang tua renta yang siap mati.“Ada apa, Yang Mulia? Kenapa Anda melihat saya seperti itu?”Rona merah perlahan menjalari tengkuk leher Alden ketika menyadari bahwa tatapannya pada Cleo terpaku terlalu lama. Pangeran berdeham pelan, berusaha menutupi kegugupan, sementara senyum manis Cleo semakin membuatnya gelisah. “Aku ketahuan.”Cleo tertawa kecil, menutupi bibirnya dengan tangan. Di tengah suasana hangat itu, angin tiba-tiba bertiup cukup kencang melewati mereka, menerbangkan dedaunan kering di sekitar. “Yang Mulia,” panggilnya pada Alden.“Ya, Milady?”“Apakah Anda mengundang kami ke acara pernikahan Anda nanti?”Rahang Alden mengatup rapat, terlihat
…..Siang ini, Zelda dan kawan-kawannya berkunjung ke kediaman Keluarga Ronan. Selaku tuan acara, Madam Ronan sengaja mengkhususkan undangan minum teh ini untuk para bangsawan wanita yang bersahabat dengan menantunya, Lady Mysie. Bukan sekedar bersosialisasi, ia sengaja menggelar acara tersebut untuk mengenal lebih dekat orang-orang di lingkup pertemanan istri anaknya, agar bisa memastikan bahwa mereka tidak memberikan pengaruh buruk kepada menantunya.“Zelda, kau datang!” Mysie berlari memeluk tunangan Alden di ambang pintu depan rumah. Sulitnya mendapatkan izin keluar dari ibu mertuanya membuat Mysie kehilangan banyak kesempatan berbaur dengan teman sosialitanya. “Padahal kita sama-sama tinggal di Ibu Kota, tetapi sudah sebulan lebih aku tidak berjumpa denganmu.”Suara dehaman Madam Ronan menyadarkan Mysie. Penampilannya sama sekali tak mencerminkan keanggunan dan ketenangan seorang wanita. Mysie pun segera menyingkir, memperbaiki sikapnya sesuai etiket kebangsawan.“Selamat datang
…..Madam Anne mencium lembut kedua pipi putrinya sebelum masuk ke dalam kereta, bergabung dengan suaminya yang sudah naik lebih dulu. Beberapa pelayan berdiri di teras, memastikan semua barang penting telah diangkut dengan benar. Kuda-kuda meringik pelan, merasakan tali kendali yang mulai ditarik kusir. Roda-roda kereta kompak berputar pelan menggilas jalan, membawa pasangan Austin pergi meninggalkan manor.“Kau sedih?” tanya Sander kepada Cleo, terdengar lembut di antara hembusan angin musim gugur.“Apakah saya terlihat sedih?” Cleo balik tertanya.Sander menggeleng, menelisik wajahnya. “Kau terlihat baik-baik saja.”Meskipun selama ini tinggal berjauhan, hubungan Cleo dan orangtuanya tidaklah seburuk bayangan orang-orang. Mereka rajin berkirim surat untuk menanyakan kabar atau berbagi cerita. Komunikasi yang lancar membuat anggota Keluarga Austin selalu merasa dekat satu sama lain. Oleh sebab itu, Cleo tak merasa sedih hanya karena sebuah perpisahan yang sifatnya sementara.“Lord,