Share

Puzzle Killer 4

Dari raut wajah Su-ho, Hwang Se In sudah bisa memastikan siapa pria dewasa yang digandeng Kim Minji.

"Gue nggak mau ngurusin percintaan lo, gue tetep mau ketemu Minji. Dengan atau tanpa lo !" Seru Se In sembari melangkah menuju pintu gerbang rumah Minji.

Langkahnya terhenti saat Su-ho kembali menahan lengannya.

"Lo harus pura pura jadi pacar gue ya, cuma buat di depan Minji. "

"Nggak gue nggak mau, buat apa? Nggak ada untungnya buat gue."

"Tolongin gue, malu dong nanti didepan pacar baru Minji. Masa iya gue ditinggalin cuma gara gara dia sama om om, kurang apa coba gue? Ganteng iya, kaya iya. Malu maluin banget tau. "

"Ya bukan urusan gue dong. Kalo lo nggak mau ketemu Minji ya tinggal pulang aja sana. Gue bisa pulang sendiri nantinya."

"Nggak terima dong gue, masa gue diginiin."

"Sekali lagi bukan urusan gue! Udah makasih buat tumpangannya gue mau ngurus urusan gue dulu."

Anh Su-ho menarik lengan Se In ke dalam pelukannya. Ia mendekapnya begitu erat membuat gadis itu terbelalak.

"Gila lo ya, lepasin gue! " ujar Se In berusaha melepaskan diri.

"Bantuin gue dulu."

"Nggak, lepasin gue! Kalo nggak gue teriak nih biar orang orang pada denger dan ngira lo cabul! Tampang aja sangar ditinggalin cewe gitu aja rempongnya minta ampun! Cari yang lain banyak. "

Hwang Se In berusaha melepaskan diri namun dekapan Anh Su-ho begitu erat.

"Tolong .... tolong ... tolong .... " Tanpa aba aba Se In berteriak kencang.

Tak disangka Kim Minji dan teman prianya keluar dari pintu gerbang. Teman Minji berusaha mendekat dan mencoba menolong Se In yang berteriak.

Anh Su-ho menyadari Minji dihadapannya , meskipun sedikit gugup namun ia berusaha tetap tenang.

"Apa terjadi sesuatu nona, kenapa kamu berteriak? " tanya Teman Minji.

"Tolong aku pria in.."

Belum sempat menyelesaikan ucapannya Anh Su-ho segera memotong, "Oh maafkan kami karena ribut di depan rumah anda Tuan. Pacarku hamil dan berusaha menggugurkan kandungannya di daerah sekitar sini. Jadi aku melarangnya karena aku ingin punya bayi darinya dan kami akhirnya bertengkar. "

Su-ho membenamkan wajah Se In ke dadanya yang bidang dan mengelus rambut lurus gadis itu. Membuat gadis itu kesulitan bernafas. Sesekali ia mencuri pandang pada Minji yang menunduk. Mereka seolah olah tidak mengenal satu sama lain. Namun bisa dilihat kalau Minji tak kalah terkejut mendengar perkataan Su-ho.

"Aku pikir itu bukan ide yang baik , kalian pikirkanlah terlebih dahulu. Selain membahayakan ibunya, kasihan juga anak kalian yang tidak berdosa itu yang harus menanggung akibatnya. Sebagai contoh aku dengan pacarku ini. Ia juga sedang hamil tapi kita berusaha untuk menjaganya. "

Anh Su-ho seketika membelalak mendengar penuturan pria dihadapannya. Rahangnya mengencang, mukanya merah padam. Hwang Se In sama terkejutnya namun segera menyadari apa yang dirasakan Su-ho .

Dekapan Su-ho seketika memudar, ia menatap Minji yang terus menunduk dengan tatapan tak percaya.

Hwang Se In buru buru menuntunnya masuk ke dalam mobil. Ia takut kalau pria dihadapannya kesetanan. Ia kemudian mengambil alih kemudi dan melesatkan mobilnya. Menjauhi Minji dan teman prianya yang terlihat keheranan.

Anh Su-ho menatap tajam ke arah depan tanpa sepatah katapun. Tatapannya menakutkan namun tersirat pula kesedihan didalamnya.

"Jangan sedih, banyak wanita lain yang bisa memberimu cinta dengan beribu ribu ketulusan Anh Su-ho."

"Ck, tau apa kamu. Pacar aja nggak punya sok sokan nasehatin."

"Sial! , niat ngehibur malah jadi nyesel gue jadinya. Udah tadi lo ngomong gue mau gugurin kandungan lagi, gila lo emang gue cewe apaan! Rencana gue jadi berantakan tau gak. "

Su-ho hanya terdiam tak menanggapi ocehan gadis disampingnya itu. Perasaannya masih terlalu campur aduk. Meskipun ia dan Kim Minji tak pernah resmi berpacaran namun Su-ho sangat menyayangi Minji.

"Nggak nggak mungkin Minji sebejat itu. Gue tau dia juga sayang sama gue. " batin Anh Su-ho sementara gadis disampingnya masih mengoceh.

"Tapi dari sini gue paham sesuatu deh. Mungkin nggak sih kalo Kim Minji cuma pura pura trauma selamat dari psikopat gila. Buat nutupin aibnya yang hamil duluan sama om om." Ucap Hwang Se In.

Mendengar penuturan Hwang Se In, Seketika tangan Su-ho membekap Mulut Se In dengan marah, dan mencengkeram tangan Se In. Saking kencangnya sampai membuat kuku pria yang sedikit panjang itu menusuk kulit mulus gadis yang tengah menyetir itu.

"Jangan asal bicara sialan! " Ucap Anh Su-ho berteriak marah.

Hwang Se In kehilangan kendali, dan mobil melaju tak tentu arah. Ia berusaha menghentikan laju mobil seraya melepaskan tangan Su-ho dari wajahnya.

"Lepasun gue sislan! " ucap Se In dengan susah payah.

Untunglah setelah beberapa saat ia berhasil melepaskan cengkeraman tangan Su-ho dari wajah dan tangannya.

"Bedebah gila! " umpat Se In setelah berhasil melepaskan tangan Su-ho dari wajahnya dengan susah payah. Untungnya mobil juga bisa dikendalikan dan berhenti sebelum menabrak pembatas jalan.

Ia segera keluar dari mobil itu. Ia rasa benar kalau Su-ho punya banyak kepribadian yang mengerikan. Ia perlu menyelidikinya karena pria ini sedikit membuatnya curiga.

Anh Su-ho terkesiap seakan tersadar dengan tindakan mengerikan yang ia lakukan pada gadis yang baru dikenalnya hari ini.

"Se In maafin gue, gue nggak bermaksud gitu. " Ujar Su-ho ikut keluar dari mobil.

Hwang Se In tak menghiraukan kata kata Anh Su-ho dan terus melangkah menjauh. Hari ini rencana yang telah ia susun harus gagal karena drama percintaan dua orang yang sangat tidak penting baginya .

"Hwang Se In!" Teriak Su-ho berusaha mengejar langkah Gadis cantik itu.

Mengetahui Su-ho mengejarnya, Se In berhenti sejenak dan berbalik badan untuk  mengacungkan jari tengahnya pada pria yang terlihat menyesal itu. kemudian dengan gontai ia berjalan menjauh masuk ke dalam gang sempit.

"Sialan! " Se In berhenti di bawah pohon setelah ia merasa cukup jauh dari pria gila itu.

"Tapi seenggaknya dari kejadian tadi gue tau kalo Minji adalah pembohong, dia sama sekali tidak trauma atau gila seperti berita yang beredar di sekolah, dia cuma pelacur murahan cih. " gumam minji sembari memijit lengannya yang sedikit sakit.

"Siapa yang pelacur? Kim Minji?" . Sebuah Suara tiba tiba terdengar dari dahan pohon yang berada persis diatas kepala Se In.

Ia terkesiap dan waspada kalau kalau itu adalah Anh Su-ho yang masih mengejarnya.

"Kaget gitu si? Kenapa? " tanya pria itu sembari melompat dan sukses mendarat dihadapan Se In. Wajahnya hanya terpaut beberapa centi dari wajah Se In membuat gadis cantik itu menahan nafas.

"Mangsa barunya Su-ho ya? " tanya pria itu semakin mendekatkan wajahnya.

Degg

Hwang Se In celingukan, jantungnya berdebar cepat. Ia takut kalau pria dihadapannya adalah teman Su-ho yang diperintahkan untuk mengejarnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status