Chapter: LimaFadil yang sudah menduga ini sejak awal, tetap berjalan santai. Seperti tak mengetahui ada orang di hadapannya. "Woi!!" Teriak Arga mencoba memburu Fadil.Fadil tersenyum, dan berbelok masuk menuju taman. Ia sengaja, agar tidak ada orang yang mencampuri urusan mereka.Arga yang sudah di kuasai emosi, langsung melayangkan tinjunya. Kali ini Fadil berani melawan, ia menangkisnya dengan mudah.Kemudian membalikkan keadaan dengan cepat. Mengunci tangan Arga dengan kencang. Membuat cowok blasteran itu meringis kesakitan."Brengsek! Sialan! Berani beraninya lo giniin adek gue! " Umpat Arga sembari menahan sakit ."Salah gue dimana! Adek lo yang suka sama gue. Terus salah gue kalo gue gak suka balik ke dia?! Salah gue gitu!" Disinilah sifat Fadil mulai keluar. Ia memang dikenal anti membuat masalah di sekolahan. Bukan karena tidak bisa, melainkan tidak mau. Ia harus lulus dengan predikat baik , sebagai siswa yang baik juga tentunya."Salah lah! Kurang apa sih ais itu! Dia cantik, putih , b
Terakhir Diperbarui: 2024-12-03
Chapter: EmpatArina memandang tak percaya pada apa yang baru saja ia alami.' Apa semuanya akan berakhir disini?' Hatinya mulai bertanya tanya." Jangan mentang mentang bokap gue percayain restauran kecil ini ke lo. Lo jadi seenaknya sendiri disini! "Gadis itu mulai ketakutan mendengar perkataan pria dihadapannya itu, dan menundukkan kepalanya sedalam mungkin. "Kenapa gak jawab! Udah ngerasa bos lo disini!" Bentak Zaid dengan nada yang lumayan keras.Arina tetap terdiam seribu bahasa. Untuk mengangkat kepala saja rasanya ia tak mampu.Ia tau duduk permasalahannya, ia sadar namun ia juga takut untuk mengakuinya.Selama ini ia pikir semua akan aman dan baik baik saja. Toh ini hanya restauran kecil yang tidak ada apa apanya, dibandingkan dengan sumber kekayaan keluarga Gamawan yang lainnya."Lo jujur dan ngaku depan gue, atau gue tuntut lo di pengadilan!"Arina tak kuasa, ia bersimpuh di depan Zaid. Terlihat dari sorot wajahnya yang sangat ketakutan."Ampun Tuan, ampun." Hanya itu kata kata yang b
Terakhir Diperbarui: 2024-12-03
Chapter: TigaSorot mentari menyela masuk, melewati gorden biru yang terlihat usang. Namun cukup indah menghiasi kamar yang sangat polos itu. Anseara sudah siap untuk berangkat bekerja, karena hari ini ia mendapatkan sift pagi.Namun dering ponsel yang menggema, menghentikan aktifitasnya. Setelah semalaman berjuang mengatasi penyakitnya, kali ini ia harus berjuang kembali dengan nomor yang menghubunginya sepagi itu. 'DAUS' begitu nama yang terpampang di layar ponselnya.Wanita itu berusaha mengabaikannya, karena orang itu adalah mantan suaminya. Orang yang sudah membuatnya sakit seperti ini. Namun semakin ia mengabaikannya, semakin banyak panggilan dari nomor lain terus menerus masuk. Membuatnya sangat terganggu. Ia tau itu semua adalah nomor daus, karena selama ini Ara tak pernah memberikan nomornya pada orang lain, selain keluarganya.Merasa sudah sangat diabaikan, kini daus kembali mengirimkan ancaman."AKU AKAN MENCULIK ANAK ANAK! HINGGA KAMU TAK DAPAT MENEMUI MEREKA LAGI JALANG!""BERANINYA
Terakhir Diperbarui: 2024-12-02
Chapter: Dua"Brengsek!" Teriak Fadil benar benar tak bisa menahan emosinya.Mendengar kata kata kasar yang keluar dari mulut anak semata wayangnya itu, membuat Wira bertambah emosi.Laki laki itu menarik kerah baju anaknya, dengan mata yang dipenuhi amarah. Ia kembali melayangkan pukulan ke wajah Fadil.Plak"Beraninya kamu sama Ayah!""Sayang udah!" teriak wanita muda yang bernama Sera itu. Ia berusaha Menarik kekasihnya itu agar menjauh dari Fadil.Wira mundur melepaskan cengkeramannya.Fadil tersenyum sarkas."Kenapa! Kenapa aku nggak boleh semauku sendiri? padahal kamu bisa semau mu sendiri! " Semenjak kematian ibunya 1 tahun lalu , Fadil berubah menjadi sosok yang berbeda. Ia jadi anak nakal dan sering melawan ayahnya .Bukan tanpa sebab, kenyataan bahwa ibunya mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara bunuh diri, ditambah sang ayah yang tidak pernah berubah. Membuatnya semakin membenci sang ayah, Prawira Atmaja.Ibunya, Sekar laras atmaja mengidap penyakit mental, Mixed Anxiety And Depresif
Terakhir Diperbarui: 2024-12-02
Chapter: SatuHembusan angin malam terasa membelai kulit dengan begitu agresif. Tetesan air dari langit kelabu malam pun, menambah ketidak ramahan dunia malam itu. Tatkala seorang wanita berjalan seorang diri, di keheningan malam. Wajahnya begitu sayu, seperti tak ada darah yang mengalir di dalamnya. Meski tidak diperhatikan, tapi nampak begitu jelas, kedua kakinya bergetar hebat saat melangkah. "Ya Tuhan tolong aku! Aku harus bisa, aku harus mampu, aku pasti bisa sembuh, ini hanya sensasi sesaat." lirihnya sembari merangkul batang pohon yang berada tepat di sampingnya. Nafasnya semakin tak beraturan, ia memejamkan matanya erat-erat. Berusaha sekuat tenaga, menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh. Anseara , adalah nama wanita itu. Hari ini merupakan hari pertamanya bekerja, setelah beberapa tahun hanya menjadi ibu rumah tangga. Namun sekuat apapun ia berusaha, kegelisahan dalam dirinya membuatnya kalah. Anseara akhirnya terduduk, di atas rumput hijau yang sedari tadi menemani kakinya m
Terakhir Diperbarui: 2024-12-02
Chapter: Puzzle Killer 13Park Do Ha dan Noh Park datang dengan tergesa gesa, setelah mendengar kabar kematian cucu Kepala Senior.Park Do Ha mendekat, berusaha untuk menguatkan Lee Jae-myun yang tak mau beranjak. Sedari tadi tatapannya kosong memandangi jasad cucunya yang sudah hampir selesai dilakukan olah tempat kejadian perkara."Biar polisi yang lain yang melakukan prosedur, anda ikutlah denganku." Ucap Park Do Ha sembari membantu Lee Jae-myun berdiri.Dengan lemah , Jae-myun menuruti kata kata Do Ha. Hingga beberapa saat kemudian, datang salah seorang polisi Distrik Sei yang berhasil menemukan ponsel milik Ha Yi.Polisi itu juga memberi tau bahwa dalam daftar panggilan terakhir ponsel Lee Ha Yi adalah Park Do Ha.Mendengar hal itu Lee Jae-myun, bergegas mengambil ponsel tersebut dan mengeceknya secara langsung.Ia memandang Park Do Ha dengan tatapan penuh tanda tanya."Aku berniat memberitahu anda kalau Lee Ha Yi menelfonku , namun karena ada tugas aku jadi lupa akan hal itu." Jujur Park Do Ha yang meras
Terakhir Diperbarui: 2024-09-18
Chapter: Puzzle Killer 12Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam dan rintik hujan mulai turun . Lee Jae-myun menghentikan pekerjaanya sejenak. Ia bergegas melihat ponselnya, namun tak ada balasan dari sang cucu kesayangan.Ia berusaha menelfon dan mengirimi beberapa pesan ke Ha Yi. Namun ia tak kunjung mendapatkan balasan."Apa anak itu lupa waktu lagi, dasar anak itu memang selalu seperti ini jika berurusan dengan Novel. Sampai sampai ia tak memperdulikan pesan dan panggilan dariku. Tapi entah mengapa perasaanku sangat tak enak. Lebih baik aku datang saja ke toko buku itu. " Gumam Jae-myun.Kemudian ia berpamitan kepada rekan kerjanya untuk pulang lebih awal. Ia ingin menjemput cucu kesayangannya itu. Rekan rekan yang sudah paham dengan kebiasaan Kepala Seniornya itu, mempersilahkan Jae-myun untuk pulang lebih awal.Karena memang kasus Distrik Sei belum menemukan titik terang, siapa pelaku sebenarnya. Bahkan bukti yang mengarah pada seseorang pun tak ada. Psikopat yang melakukan hal ini memang begitu hati hati
Terakhir Diperbarui: 2024-09-05
Chapter: Puzzle Killer 11Lee Jae-myun dengan perasaan terkejut langsung melihat kertas itu. Wajahnya memerah , amarahnya kembali memuncak. Dendam di hatinya kembali timbul, mengetahui sang pelaku pembunuhan kembali meneror."Psikopat gila itu!" Geram Lee Jae-myun," sebenarnya aku sudah punya target sendiri, setelah beberapa bulan ini menyelidikinya."Kini giliran Park Do Ha yang di buat terkejut."Biasanya anda memberitahuku tentang perkembangan apapun yang anda peroleh.""Ini baru dugaan sementaraku. Belum ada bukti konkret yang bisa membuatnya di tetapkan sebagai tersangka. Lagi pula kamu tak mau membantu dengan caraku, dan lebih memilih untuk melakukan cara polisi yang jelas didalamnya banyak manipulasi! Lihat? Sampai saat ini pembunuh itu masih berkeliaran bebas di luar sana! Bahkan mungkin akan ada korban selanjutnya, Hwang Se In mungkin.""Siapa sebenarnya orang itu? Apa maksud anda ? Anda tau keberadaan Hwang Se In? Cepat katakan , Nenek Bo Ra sangat menghawatirkannya. Aku harus segera mencarinya. Sebe
Terakhir Diperbarui: 2024-08-31
Chapter: Puzzle Killer 10Beberapa saat kemudian, Park Do Ha sampai di kantor. Ia langsung di sambut oleh Lee Ha Na yang berwajah cemberut.Terlihat bersiap mengomel, Park Do Haa buru buru mengeluarkan secuil kertas itu."Dugaanku benar, pembunuh itu kini makin terang terangan. Kita harus segera bertindak, sebelum pembunuh itu kembali menghilang bak di telan bumi kembali."Ha Na yang mendengar hal itu terlihat terkejut. Baru saja ia akan mengomeli rekannya itu, tapi ia urungkan. Dan buru buru mengambil kertas itu.Namun setelah membacanya, ia malah terlihat sedikit tersenyum."Santai saja gak perlu buru buru, kali ini pasti dia tertangkap." Ujar Lee Ha Na bergegas membawa kertas itu masuk."Apa maksudmu santai!? Ada nyawa yang harus kita selamatkan." Ucap Park Do Ha yang berjalan di belakang Ha Na.Wanita itu tak menanggapi dan masih terus berjalan.'Biarin aja gadis itu mampus duluan, dengan begitu tak akan ada lagi yang menggangguku.' batin Ha Na."Apa kamu membencinya gara gara ia tahu sugar dadymu Ha Na?"
Terakhir Diperbarui: 2024-08-01
Chapter: Puzzle Killer 9Kakek itu tersenyum, ia kemudian memutar beberapa menit penggalan video yang berada di layar monitor.Ahn Su-ho mulai mendekat dan mengamati dengan seksama.Disana nampak Hwang Se In yang tengah berjalan, bersama seorang pria yang tak lain adalah Kim Han Bin."Siapa pria itu?" Tanya Ahn Su-ho yang langsung terperanjat , menyaksikan Hwang Se In masuk ke dalam sebuah rumah bersama pria itu.Kemudian sang kakek mengganti layar monitor dengan beberapa foto. Foto itu menunjukan seseorang dengan setelan serba hitam, berdiri di tengah rintikan hujan."Orang orang seperti kami menyebutnya, Puzzle Man. Ia begitu terkenal karena teka teki pembunuhannya begitu rumit. Hingga sampai sekarang tak pernah tertangkap, apalagi terendus keberadaannya oleh pihak kepolisian. Mungkin juga Pelaku pembunuhan Distrik Wei akhir akhir ini adalah Puzzle Man."Ahn Su-ho jadi teringat sebuah artikel yang ia temukan di meja kerja ibunya, yang menyebutkan sesuatu tentang sebuah pembunuhan di Distrik Sei beberapa wa
Terakhir Diperbarui: 2024-07-31
Chapter: Puzzle Killer 8Ahn Su-ho menarik nafas panjang, memandangi punggung Kim Minji dan Im Si Wan yang perlahan semakin menjauh."Ini bukan seperti apa yang gue rencanain. Sama sekali tak sesuai harapan, sial. "Ahn Su-ho menyulut sebatang rokok yang sudah bertengger di bibirnya. Ia memutar badan dan segera ingat tujuan utama , dirinya kembali ke tempat ini."Gue plin plan banget si! Tujuan gue nyari Hwang Se In. Kenapa malah ketemu dan melow in Minji. Ah otak sama hati gue emang gak pernah sinkron!"Ia terus berjalan menyusuri jalan, mengamati setiap sudut yang ia lewati. Setelah beberapa saat ia mengamati, tiba tiba ia mengingat sesuatu."Terakhir kali Se In masuk ke gang paling ujung sana, dan plot twistnya gang itu buntu. Lebih tololnya gue nggak nyadar itu kemarin dan malah langsung pergi gitu aja! " Ujar Ahn Su-ho merutuki dirinya sendiri.Ahn Su-ho sendiri memang memiliki kepribandian yang aneh. Ia bisa menjadi beberapa orang dalam kondisi yang berbeda. Entah karena trauma masa kecil atau karna ia
Terakhir Diperbarui: 2024-07-30