Kelsey Lieven baru saja tiba di area parkir bersama dengan dua sahabat baiknya di Sweet Heaven, salah satu klub malam paling populer di Manchester, Inggris. Dia tidak bisa menahan dirinya sendiri untuk tidak melihat segala sesuatu di luar klub tersebut.
Malam ini cukup ramai. Setidaknya dia menghitung ada beberapa mobil mewah yang terparkir rapi di tempat parkir tersebut.
Bahkan matanya sempat melihat ada mobil dengan merk JOM yang berasal dari singkatan Jade of Malachy, sebuah perusahaan mobil yang cukup terkenal di kota kelahirannya itu.
Dia ingat pernah membaca jika harga satu mobil baru JOM itu paling murah ditaksir mencapai seratus lima puluh ribu poundsterling. Jumlah yang sangat fantastis untuk dirinya.
Dia tak mengerti mengapa ada mobil dengan harga gila-gilaan seperti itu.
Memang dari luar mobil itu terlihat mewah dan juga elegan tapi tetap saja dia belum menemukan alasan yang masuk akal mengenai harga tinggi itu.
Kelsey kemudian mulai melihat beberapa pengunjung yang masuk ke dalam klub malam tersebut, tiba-tiba saja dia berpikir jika dia itu gila karena dia menerima ajakan teman-temannya untuk pergi ke klub itu.
Pasalnya, meski usianya sudah genap 27 tahun, dia belum pernah pergi ke klub malam.
Orang tuanya melarangnya pergi ke tempat malam seperti itu.
Akan tetapi, karena dia semakin stres setelah orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan putra teman mereka, dia membutuhkan dirinya sendiri untuk membebaskan diri dari masalah itu.
Dia sadar jika bersenang-senang mungkin tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang dia hadapi.
Namun, dia merasa ingin melakukan sesuatu yang tidak pernah dia lakukan. Dia ingin tahu bagaimana rasanya membuat dirinya lepas kendali.
Dia tidak salah kan?
Kelsey keluar dari mobil setelah teman-temannya memanggilnya keluar. Agaknya kedua teman baiknya sudah tidak sabar menunggu gadis yang sempat melamun itu.
"Kelsey, tolong! Jangan tunjukkan wajah murungmu seperti itu atau kamu tidak akan mendapatkan pria malam ini," ujar Samantha yang terkikik saat melihat sahabatnya ketakutan.
Kelsey menghela napas dan dia benar-benar berpikir bahwa keputusannya untuk setuju pergi ke tempat ini merupakan sebuah hal yang salah.
"Ayo. Kita bersenang-senang. Lupakan masalahmu, sayang!" Emily memeluk Kelsey.
Kelsey menggelengkan kepalanya dan mencoba berpikir positif. Samantha berjalan setelahnya. Dia membayar tiket masuk Kelsey dan juga Emily.
Samantha sangat kaya dan Kelsey selalu berpikir bagaimana sahabatnya bisa menghabiskan banyak uang tanpa ragu-ragu?
Samantha membeli banyak barang bermerk dan harganya benar-benar sangat mahal. Dia tidak pernah melewatkan produk baru dari beberapa merk terkenal.
Kelsey sering menemaninya berburu busana dan selalu kaget saat mengetahui harga barang yang dibeli sahabatnya itu.
Walaupun dia tahu bahwa ayah Samantha adalah seorang pengusaha terkenal, dia tetap saja masih berpikir bahwa gadis itu menghabiskan banyak uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
"Oh, sayang. Lihat mereka! Mereka sedang menatap dirimu, Kelsey." Emily tersenyum pada Kelsey.
Tetapi Kelsey langsung menggelengkan kepalanya dan kemudian berkata, "Tidak. Mereka tidak sedang melihat aku. Mereka melihatmu."
"Ah, benarkah? Ah, aku rasa iya. Mereka sedang menatapku." Emily tersenyum penuh arti dan Kelsey memutar bola matanya malas.
Kelsey tentu paham sekali, sudah pasti mereka akan lebih tertarik pada sahabatnya yang sangat cantik itu.
Ditambah lagi Emily saat ini berdandan dengan sangat elegan. Tentu mudah saja membuat laki-laki manapun terpesona menatapnya.
"Selamat malam, saatnya kami mempersembahkan salah satu dancer terbaik kami malam ini. Saya yakin Anda semua menunggunya. Apakah saya benar? Siapa yang mau melihat penampilannya? He will give you his best performance."
Pria yang berteriak di atas panggung itu membuat Kelsey penasaran.
"Siapa penarinya? Dancer-nya laki-laki? Dia tadi menyebut kata 'He' kan? Benarkah itu?"
"Ya, ada dancer yang sangat terkenal di klub ini. Dia sangat misterius. Dia juga sangat tampan dan tariannya akan membuatmu takjub," jawab Emily.
"Apa? Apakah itu benar-benar seorang pria?" Kelsey tak bisa menyembunyikan keterkejutan dirinya.
"Hm. Kamu harus menonton tariannya dan kamu akan tahu bahwa dia sangat pintar menari dan juga sekaligus menarik," imbuh Samantha.
Samantha juga tahu tentang dia. Kelsey bahkan mendengar wanita lain yang membicarakan dancer itu selain dia.
"Kau tahu, aku datang ke tempat ini, hanya untuk melihatnya. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya. Dia sangat menakjubkan," ucap salah seorang wanita di depan Kelsey.
"Ya. Meskipun dia memakai topeng, aku masih yakin dia sangat tampan. Terlihat jelas dari bibirnya yang tipis dan hidungnya yang mancung. Ah, sepertinya aku akan gila karena menunggunya," timpal seorang wanita muda yang kelewat bersemangat hingga wanita itu tak mengalihkan pandangannya ke atas panggung itu.
Kelsey sangat bingung bagaimana seorang pria bisa menari di atas panggung?
"Siapa dia sebenarnya?" tanya Kelsey.
"Kami tidak tahu, Kels. Tidak ada yang tahu tentang dia. Bahkan pemilik tempat ini tidak tahu apapun tentang dia. Dia hanya menyebut dirinya sebagai 'M'. Kami hanya tahu tentang itu,” jawab Samantha.
Emily minum dan meninggalkan Kelsey sendirian. Samantha sudah menghilang dan Kelsey tidak tahu di mana gadis itu.
"M?" ulang Kelsey.
Dan kemudian dia mendengar suara pembawa acara membuat semua orang di sana terdiam.
"Oke, mari kita bersenang-senang dengan dancer terbaik kita, 'M'. Let's dance!"
Seorang pria yang mengenakan celana hitam dan juga kemeja putih naik ke atas panggung dan langsung disambut tepukan riuh oleh para pengunjung.
Musik mulai dimainkan dan pria itu dengan lincah mulai menari mengikuti alunan musik.
Kelsey tidak tahu itu jenis tarian apa itu tapi dia hanya bisa menebak jika pria itu menari dengan bebas dan terlihat sangat menikmati tariannya sendiri.
Kelsey nyaris saja terjatuh dari tempatnya berdiri karena terlalu terpukau oleh penampilan dancer tampan itu.
Dia menggerakkan tubuhnya dan itu membuat semua orang tergila-gila dengan melihat gerakan indahnya.
Kelsey menatap wajahnya yang sial tertutup topeng. Dia tidak bisa mengenali wajah itu dengan jelas. Itu membuatnya frustrasi.
"Wow, Kelsey. Matamu tampak sangat berbeda."
Emily baru saja tiba di sana dengan pria baru. Dia memeluk Emily dengan posesif.
Kelsey tidak peduli dan berbalik dan menemukan 'M' telah menyudahi penampilannya. Gadis itu menghela napas kecewa.
Emily mencium pria itu dan Kelsey tidak ingin berada di dekat pasangan itu. Dia meninggalkan gadis itu dan pergi ke toilet. Dia tidak minum apa pun karena toleransinya terhadap alkohol sangat buruk.
Jadi, dia memilih untuk tidak mempermalukan dirinya sendiri. Sesampainya di toilet, ia bertemu dengan dancer yang telah membuatnya penasaran itu. Pria itu berjalan ke toilet untuk pria.
"Apa yang kamu lihat?" tanya pria itu ketika melihat gadis itu menatapnya hingga tak berkedip.
"Maaf?" ucap Kelsey bingung.Kelsey mencoba menenangkan dirinya sendiri. Pria itu hanya menggelengkan kepalanya dan meninggalkan Kelsey yang berdiri di depan toilet itu sendirian.Pria itu tidak punya waktu untuk berbicara dengan orang asing. Dia sedang terburu-buru. Setelah dia mengganti bajunya dan hanya mengenakan kaos dan celana jeans, dia keluar.Dan tanpa dia prediksi, dia bertemu dengan gadis yang dia temui di toilet lagi. Dia berada di luar sekarang dan sedang menunggu sopirnya untuk menjemputnya. Dia lalu menghela napas karena bosan."Apakah klubnya sangat kecil? Mengapa aku bertemu dengannya lagi?" gumamnya pelan.Dia masih mengenakan topeng hitam dan membawa tas ransel hitam miliknya. Ia berjalan menuju gadis itu. Dia tidak punya pilihan lain karena klub hanya memiliki satu area parkir.Jadi, dia harus bersabar menunggu sopirnya. Gadis itu tidak menyadari kehadirannya. Dia cukup senang saat itu. Tapi kemudian dia mendengar gadis itu berbicara di telepon."Ayah, aku bukan ana
Kelsey yang agak linglung setelah bertemu dengan tidak sengaja dengan penari pria aneh itu tidak dapat menemukan teman-temannya setelah mencari mereka selama hampir satu jam penuh.Dia sebelumnya tidak pernah berpikir bahwa dia akan ditinggalkan sendirian oleh mereka.Akan tetapi, ketika dia ingat bahwa teman-temannya bersama sedang pria dan dengan cepat dia menyadari bahwa sahabatnya benar-benar meninggalkan dirinya untuk para pria.Dengan perasaan jengkel dia kemudian pulang dengan taksi. Dia sampai di rumah pukul satu dini hari dan ini adalah untuk pertama kalinya gadis itu pulang selarut ini.Orang tuanya sedang menunggunya di ruang tamu mereka."Kenapa kamu tidak menjawab telepon Ayah?" Andrew Lieven menatap putri tunggalnya."Bateraiku hampir habis.""Apa kau sekarang cukup berani untuk berbohong padaku?"Kelsey langsung memeluk ayahnya dan mencium pipinya."Ayah, tolong. Aku tidak ingin membuatmu marah padaku. Tapi aku hanya ingin bersenang-senang dengan teman-temanku sebelum ak
Hotel Malachy memang merupakan hotel mewah di Manchester. Hotel bintang tujuh itu memang terlihat luar biasa mentereng dan luar biasa indah dari luar.Semua orang di kota Manchester benar-benar tahu tentang reputasi mengenai itu.Hotel tersebut juga menjadi hotel termahal di kota itu dikarenakan fasilitas dan pelayanan kelas atas yang ditawarkan mereka. Semuanya serba mewah dan pasti akan memuaskan pelanggan.Weylin Malachy baru sampai di hotel yang memiliki lima puluh lantai itu dan turun dari mobilnya. Dia lalu disambut oleh sekretaris pribadinya, Kristen Moore yang telah bekerja dengannya selama hampir dua tahun.Weylin mempercayai wanita itu karena hanya Kristen wanita di hotel itu yang masih tidak tertarik kepadanya. Itu karena Kristen sudah menikah.Wanita itu juga sangat setia kepada suaminya dan memiliki dua anak.Dia dari awal tak nampak memiliki keinginan untuk menarik perhatiannya dan itu sangat bagus untuk Weylin karena Weylin jadi tidak perlu mengkhawatirkannya, bahkan dia
Weylin memilih untuk mengabaikan saudara-saudaranya dan kemudian berjalan keluar kamar sang ibu.Arlen merasa sedih untuknya tetapi tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tahu betul tentang keinginan ayahnya. Begitu dia memutuskan sesuatu, dia tidak bisa dikalahkan. Semua yang dia katakan adalah suatu keharusan.Arlenlah yang merasakan salah satu keputusan mutlak ayahnya.Beberapa tahun yang lalu, dia harus meninggalkan rumah Malachy untuk hidup sendiri. Pasalnya, Ansgar mengusirnya setelah Arlen ketahuan bolos di beberapa kegiatan kampus.Arlen sebenarnya ditunjuk oleh Ansgar untuk menjadi wakil direktur sekaligus orang kepercayaan Weylin di perusahaan itu.Tapi karena Arlen tidak pernah tertarik dengan bisnis, dia tidak pernah serius kuliah. Bahkan Ansgar menemukan putra keduanya itu untuk mengikuti salah satu kompetisi fashion.Ansgar sangat marah pada saat itu. Dia tidak memberikan kesempatan bagi Arlen untuk membuktikan dirinya bahwa ia bisa sukses sebagai seorang desainer
Weylin tidak bisa mengeluarkan suaranya sedikitpun apalagi ketika melihat gadis itu semakin salah tingkah karena pertemuan mereka ini.Sesungguhnya Weylin yang harusnya lebih terkejut lagi karena dia tidak pernah menyangka jika ternyata layang akan dinikahkan dengan gadis itu adalah dirinya sendiri.Weylin tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis karena situasi yang tidak pernah diduganya ini.Saat memasuki rumah mereka, tak ada ekspresi terkejut di mata gadis itu, seakan-akan kemewahan yang tersaji di depannya itu tidaklah menarik hatinya.Hal ini membuat Weylin agak terkejut karena pasalnya semua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya pasti selalu mengagumi betapa indahnya rumah mereka tersebut.Malachy's mansion sudah pasti terkenal dengan kemegahan yang tersohor.Bahkan bisa dibilang tidak ada yang tidak mengetahui tentang keluarga mereka yang terkenal dengan kekayaannya yang sangat melimpah itu.Namun, gadis itu malah terkesan ingin sekali keluar dari rumahnya.Selagi W
Kelsey tertegun dan tak tahu harus menjawab apa saat pria yang berwajah tampan tanpa cela itu kini masih berjongkok di depannya sambil membawa sebuah kotak yang berisi dua cincin yang saat indah.Sepasang mata hijau terang yang menawan itu menatapnya datar tanpa ekspresi.Dia masih menunggu jawabannya tapi Kelsey bahkan belum bersuara. Hingga ayahnya, Andrew Lieven berdeham dan berhasil mengagetkan dirinya.Kelsey seperti tidak memiliki pilihan lain selain menjawab dengan kata 'Iya' jadi dia pun menenangkan dirinya sendiri dan menjawab, "Iya. Saya mau menikah dengan kamu."Weylin tak terkejut dengan jawaban itu. Semua orang mulai bertepuk tangan dengan riuh usai jawaban Kelsey itu terdengar.Weylin masih dengan ekspresi datarnya memakaikan cincin yang berukuran lebih kecil itu di jari tangan kiri Kelsey.Kelsey mengernyit heran karena tidak menyangka ukuran cincin itu pas di jarinya.Bagaimana itu bisa terjadi? Mereka baru saja bertemu tapi bagaimana bisa Weylin mengetahui ukuran cinci
Weylin rasanya ingin mencekik Arlen kala adiknya sendiri itu malah seolah-olah mengerjai dirinya dengan sengaja menawarkan bantuan untuk membuatkan kostum pernikahannya nanti.Designer terkenal itu malah memamerkan senyumnya pada Weylin seakan dia sangat bersemangat dengan pernikahan kakak sulungnya itu.Weylin hanya bisa menahan geram sambil melotot pada Arlen.Sayangnya, Arlen memalingkan mukanya dan kembali bertanya pada Kelsey yang wajahnya masih merah seperti tomat, "Apa Nona Lieven setuju jika saya yang membuat gaun pernikahan Nona?"Kelsey menggigit bibirnya beberapa detik sebelum kemudian menjawab, "Saya tidak masalah."Weylin tak menyangka dengan jawaban gadis itu tapi tentu dia tak bisa melakukan apapun. Dia tidak mungkin kan berkata pernikahan dirinya dan gadis itu belum tentu akan terjadi.Walaupun dia cukup tak nyaman dengan pembicaraan seputar rencana pernikahannya dengan Kelsey, Weylin berusaha keras untuk tetap bersikap wajar mengingat keluarga dari tunangannya, ah dia
Weylin sontak memukul lengan adiknya itu dan membuat Arlen mengaduh pelan. Pria itu hanya bisa meringis lantaran perbuatan kakaknya itu. "Bercandamu sangat tidak lucu, Arlen." "Hei, aku tidak sedang bercanda. Aku tidak keberatan jika menggantikan dirimu untuk menikahinya. Kelsey sangat cantik, aku tidak akan rugi," ucap Arlen dengan santainya. Weylin memutar bola matanya. "Kau tidak mengenalnya, Arlen. Jangan macam-macam!" Arlen kini menahan senyumnya, dia berujar, "Kau kan juga tidak mengenalnya, Kak." Arlen lalu mengambil segelas air es di meja dapur dan meminumnya. Weylin terdiam. Apakah dia harus menceritakan pertemuannya dengan Kelsey di Sweet Heaven? Namun, dia menggelengkan kepalanya dan berpikir Arlen tak perlu tahu. "Sudahlah, jangan bertindak bodoh. Aku tak percaya jika kau benar-benar mau melakukannya," sergah Weylin. Arlen tertawa kecil. "Lalu apa rencanamu? Kau akan mendekatinya? Bagaimanapun juga tiga bulan itu terlalu singkat. Aku rasa kau tidak akan bisa mengh