Kelsey yang agak linglung setelah bertemu dengan tidak sengaja dengan penari pria aneh itu tidak dapat menemukan teman-temannya setelah mencari mereka selama hampir satu jam penuh.
Dia sebelumnya tidak pernah berpikir bahwa dia akan ditinggalkan sendirian oleh mereka.
Akan tetapi, ketika dia ingat bahwa teman-temannya bersama sedang pria dan dengan cepat dia menyadari bahwa sahabatnya benar-benar meninggalkan dirinya untuk para pria.
Dengan perasaan jengkel dia kemudian pulang dengan taksi. Dia sampai di rumah pukul satu dini hari dan ini adalah untuk pertama kalinya gadis itu pulang selarut ini.
Orang tuanya sedang menunggunya di ruang tamu mereka.
"Kenapa kamu tidak menjawab telepon Ayah?" Andrew Lieven menatap putri tunggalnya.
"Bateraiku hampir habis."
"Apa kau sekarang cukup berani untuk berbohong padaku?"
Kelsey langsung memeluk ayahnya dan mencium pipinya.
"Ayah, tolong. Aku tidak ingin membuatmu marah padaku. Tapi aku hanya ingin bersenang-senang dengan teman-temanku sebelum aku bertemu dengannya."
Andrew terkejut. Seingat dirinya, putrinya tidak setuju dengan keputusannya untuk mengatur pernikahan antara dia dan putra temannya. Tapi kenapa sepertinya dia sekarang berubah?
"Kamu setuju, sayang?"
"Apakah aku punya pilihan, Ayah? Tanpa persetujuan anakmu ini, Ayah pasti masih memaksa aku untuk menikahi orang itu, kan? Jadi mengapa aku harus melawan? Tidak ada kesempatan bagi aku, percuma saja."
Kelsey sebenarnya sangat sedih tapi dia berpura-pura tegar.
Andrew tidak bisa menjawab karena bingung bagaimana menjawabnya.
Leana Lieven baru saja membawakan cokelat panas untuk putri tunggalnya.
"Minumlah! Ibu pikir kamu membutuhkannya. Tapi mengapa aku tidak mencium bau alkohol dari kamu, Nak? Apakah kamu tidak meminumnya?"
Kelsey menggelengkan kepalanya.
"Bu, aku tidak suka meminumnya. Aku benci menjadi orang bodoh ketika aku mabuk."
Kelsey baru saja ingat kejadian beberapa tahun yang lalu yang membekas dalam ingatannya. Saat itu ketika dia mabuk, dia membicarakan semua yang ada di kepalanya itu.
Gadis itu membuat dirinya putus dengan pacarnya saat itu. Itu karena Kelsey berbicara tentang pacarnya yang tidak pernah membayar tagihan saat mereka keluar. Tapi itu tidak bohong. Itu benar.
Pria itu benar-benar malu karena Kelsey melakukan itu di depan teman-temannya.
Dia langsung memutuskan hubungan mereka dan memintanya untuk menjauh darinya. Itu terakhir kalinya Kelsey mabuk dan dia tidak akan menyentuh alkohol untuk kebaikannya.
"Itu bagus, Sayang. Tapi kenapa kamu pulang menggunakan taksi? Kamu kan pergi bersama Emily dan Samantha. Di mana mereka sekarang?" tanya Leana.
"Mereka punya hal lain untuk dilakukan."
Kelsey mengambil cokelat panas dan membawanya ke kamarnya.
Dia langsung menutup pintu dan meminumnya. Dia ingin tidur sebentar tapi dia tidak bisa memejamkan mata. Perlahan dia menyibakkan selimutnya.
Dia baru ingat tentang pria misterius itu lagi.
"Siapa dia? Kenapa dia menyembunyikan wajahnya?"
Kelsey lalu mengambil laptopnya dan mulai melakukan sebuah pencarian di internet. Dia lalu mengetikkan kata kunci "M" from Sweet Heaven.
Kelsey hampir saja bertepuk tangan ketika ada banyak hasil yang muncul dalam pencarian itu.
Dia kemudian membuka satu per satu tautan itu. Dia mendapatkan banyak foto dan juga berita tentangnya.
Namun sayangnya, dia tidak dapat menemukan foto yang diinginkannya. Semua foto hampir sama. Artinya dia memakai topeng setiap kali tampil, tetapi topeng yang berbeda.
Kemudian Kelsey mencoba menonton video tentang penampilannya dan tetap tidak mendapatkan apa-apa. Dia tidak bisa mengetahui wajah aslinya.
"Kenapa kau begitu misterius?" gumam Kelsey.
***
Kelsey pura-pura marah dengan sahabatnya karena mereka melupakannya hanya demi pria di klub itu dan meninggalkannya sendirian.
Dia sebenarnya tidak menganggapnya serius tetapi melihat sahabatnya terlihat menyesal dengan kesalahan mereka, itu benar-benar menghiburnya.
"Maafkan kami ya, sayang!" Emily memeluknya.
"Ya. Mohon maafkan kami! Kami tidak akan melakukannya lagi. Maafkan aku. Dia terlalu seksi jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak pergi bersamanya."
Kelsey tiba-tiba ingin menutup telinganya karena takut jika temannya itu mulai menceritakan pengalaman bercintanya dengan pria itu semalam.
Samantha juga memeluknya.
Kelsey lalu tersenyum.
"Oke. Aku akan memaafkan kalian. Tapi jika kalian melakukannya lagi, aku bersumpah aku tidak ingin berbicara dengan kalian lagi."
Kelsey lalu memeluk dua sahabatnya lagi.
"Kamu memang yang terbaik, Kels." Emily mencium pipinya dan Kelsey langsung melepaskan tangan Emily.
"Oh, itu sangat menggelikan. Astaga, Emily. Jangan lakukan itu lagi," tegur Kelsey.
Mereka tertawa bersama. Kelsey Lieven adalah seorang akuntan di perusahaan Lazardo.
Dia telah bekerja di sana sejak dia berusia dua puluh tiga tahun. Jadi, sudah empat tahun dia di sana.
Dia termasuk salah satu karyawan teladan dan berprestasi jadi wajar saja jika dia sering mendapat pekerjaan yang lebih berat.
Tapi kali ini, pikirannya sedang terbelah karena memikirkan sesuatu. Dia pun dengan ragu akhirnya bertanya, "Bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanya Kelsey.
"Apa?"
Emily duduk di kursinya.
"Ceritakan lebih banyak tentang 'M'!" jawab Kelsey.
Samantha yang sedang makan biskuit, sekarang tersedak. Kelsey memberinya sebotol air mineral.
Samantha meminumnya dengan cepat lalu menatap temannya seraya berkata, "M? Maksudnya penari di Sweet Heaven?"
Kelsey mengangguk antusias. Samantha hampir tersedak lagi.
"Kenapa? Apakah itu aneh? Aku hanya ingin tahu mengapa seorang pria menjadi penari dan mengapa dia menyembunyikan identitasnya?"
Emily memutar kursinya dan membawanya lebih dekat ke Kelsey.
"Ini jelas aneh. Mengapa kau bertanya tentang dia?"
Kelsey menghela napas.
"Aku sudah memberitahumu. Aku hanya ingin tahu."
"Lebih baik tidak usah penasaran dengan laki-laki itu. Itu karena tidak ada yang bisa mengetahui identitas aslinya. Dia tak tersentuh," jelas Samantha.
Tidak tersentuh? ulang Kelsey dalam hatinya.
"Katakan padaku! Apakah kamu tertarik dengan pria itu? Tidak mungkin kan? Kamu baru saja melihatnya tadi malam," kata Emily.
Kelsey ingin menendang sahabat-sahabatnya itu ke planet Mars jika dia bisa. Mengapa mereka berpikir sejauh itu?
"Aku tidak tertarik pada pria berhati dingin itu. Dia terlalu arogan."
"Arogan? Bagaimana kau bisa tahu?" Samantha menyipitkan matanya. Kelsey menghela napas lagi.
"Yah, aku bertemu dengannya di toilet tadi malam. Dan kau tahu, dia sangat arogan. Jadi, aku hanya ingin tahu siapa dia. Bagaimana dia bisa begitu sombong seperti itu?"
Emily kemudian memikirkan ide yang membuat Kelsey terkejut.
"Ayo pergi ke Sweet Heaven Club besok? Dia akan menari pada Jumat malam." Emily mengatakannya dengan bersemangat.
Kelsey terdiam.
Apakah baik pergi ke tempat itu lagi? Pikir Kelsey.
"Jangan terlalu banyak berpikir. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang dia, kamu harus pergi ke klub itu dan mencari tahu. Kamu tidak menemukan apa-apa jika kamu hanya duduk di sini,” ujar Samantha.
Kelsey berpikir sejenak dan kemudian dia mengangguk setuju.
Dia akan pergi ke klub.
"Gadis yang baik," kata Emily.
Hotel Malachy memang merupakan hotel mewah di Manchester. Hotel bintang tujuh itu memang terlihat luar biasa mentereng dan luar biasa indah dari luar.Semua orang di kota Manchester benar-benar tahu tentang reputasi mengenai itu.Hotel tersebut juga menjadi hotel termahal di kota itu dikarenakan fasilitas dan pelayanan kelas atas yang ditawarkan mereka. Semuanya serba mewah dan pasti akan memuaskan pelanggan.Weylin Malachy baru sampai di hotel yang memiliki lima puluh lantai itu dan turun dari mobilnya. Dia lalu disambut oleh sekretaris pribadinya, Kristen Moore yang telah bekerja dengannya selama hampir dua tahun.Weylin mempercayai wanita itu karena hanya Kristen wanita di hotel itu yang masih tidak tertarik kepadanya. Itu karena Kristen sudah menikah.Wanita itu juga sangat setia kepada suaminya dan memiliki dua anak.Dia dari awal tak nampak memiliki keinginan untuk menarik perhatiannya dan itu sangat bagus untuk Weylin karena Weylin jadi tidak perlu mengkhawatirkannya, bahkan dia
Weylin memilih untuk mengabaikan saudara-saudaranya dan kemudian berjalan keluar kamar sang ibu.Arlen merasa sedih untuknya tetapi tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tahu betul tentang keinginan ayahnya. Begitu dia memutuskan sesuatu, dia tidak bisa dikalahkan. Semua yang dia katakan adalah suatu keharusan.Arlenlah yang merasakan salah satu keputusan mutlak ayahnya.Beberapa tahun yang lalu, dia harus meninggalkan rumah Malachy untuk hidup sendiri. Pasalnya, Ansgar mengusirnya setelah Arlen ketahuan bolos di beberapa kegiatan kampus.Arlen sebenarnya ditunjuk oleh Ansgar untuk menjadi wakil direktur sekaligus orang kepercayaan Weylin di perusahaan itu.Tapi karena Arlen tidak pernah tertarik dengan bisnis, dia tidak pernah serius kuliah. Bahkan Ansgar menemukan putra keduanya itu untuk mengikuti salah satu kompetisi fashion.Ansgar sangat marah pada saat itu. Dia tidak memberikan kesempatan bagi Arlen untuk membuktikan dirinya bahwa ia bisa sukses sebagai seorang desainer
Weylin tidak bisa mengeluarkan suaranya sedikitpun apalagi ketika melihat gadis itu semakin salah tingkah karena pertemuan mereka ini.Sesungguhnya Weylin yang harusnya lebih terkejut lagi karena dia tidak pernah menyangka jika ternyata layang akan dinikahkan dengan gadis itu adalah dirinya sendiri.Weylin tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis karena situasi yang tidak pernah diduganya ini.Saat memasuki rumah mereka, tak ada ekspresi terkejut di mata gadis itu, seakan-akan kemewahan yang tersaji di depannya itu tidaklah menarik hatinya.Hal ini membuat Weylin agak terkejut karena pasalnya semua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya pasti selalu mengagumi betapa indahnya rumah mereka tersebut.Malachy's mansion sudah pasti terkenal dengan kemegahan yang tersohor.Bahkan bisa dibilang tidak ada yang tidak mengetahui tentang keluarga mereka yang terkenal dengan kekayaannya yang sangat melimpah itu.Namun, gadis itu malah terkesan ingin sekali keluar dari rumahnya.Selagi W
Kelsey tertegun dan tak tahu harus menjawab apa saat pria yang berwajah tampan tanpa cela itu kini masih berjongkok di depannya sambil membawa sebuah kotak yang berisi dua cincin yang saat indah.Sepasang mata hijau terang yang menawan itu menatapnya datar tanpa ekspresi.Dia masih menunggu jawabannya tapi Kelsey bahkan belum bersuara. Hingga ayahnya, Andrew Lieven berdeham dan berhasil mengagetkan dirinya.Kelsey seperti tidak memiliki pilihan lain selain menjawab dengan kata 'Iya' jadi dia pun menenangkan dirinya sendiri dan menjawab, "Iya. Saya mau menikah dengan kamu."Weylin tak terkejut dengan jawaban itu. Semua orang mulai bertepuk tangan dengan riuh usai jawaban Kelsey itu terdengar.Weylin masih dengan ekspresi datarnya memakaikan cincin yang berukuran lebih kecil itu di jari tangan kiri Kelsey.Kelsey mengernyit heran karena tidak menyangka ukuran cincin itu pas di jarinya.Bagaimana itu bisa terjadi? Mereka baru saja bertemu tapi bagaimana bisa Weylin mengetahui ukuran cinci
Weylin rasanya ingin mencekik Arlen kala adiknya sendiri itu malah seolah-olah mengerjai dirinya dengan sengaja menawarkan bantuan untuk membuatkan kostum pernikahannya nanti.Designer terkenal itu malah memamerkan senyumnya pada Weylin seakan dia sangat bersemangat dengan pernikahan kakak sulungnya itu.Weylin hanya bisa menahan geram sambil melotot pada Arlen.Sayangnya, Arlen memalingkan mukanya dan kembali bertanya pada Kelsey yang wajahnya masih merah seperti tomat, "Apa Nona Lieven setuju jika saya yang membuat gaun pernikahan Nona?"Kelsey menggigit bibirnya beberapa detik sebelum kemudian menjawab, "Saya tidak masalah."Weylin tak menyangka dengan jawaban gadis itu tapi tentu dia tak bisa melakukan apapun. Dia tidak mungkin kan berkata pernikahan dirinya dan gadis itu belum tentu akan terjadi.Walaupun dia cukup tak nyaman dengan pembicaraan seputar rencana pernikahannya dengan Kelsey, Weylin berusaha keras untuk tetap bersikap wajar mengingat keluarga dari tunangannya, ah dia
Weylin sontak memukul lengan adiknya itu dan membuat Arlen mengaduh pelan. Pria itu hanya bisa meringis lantaran perbuatan kakaknya itu. "Bercandamu sangat tidak lucu, Arlen." "Hei, aku tidak sedang bercanda. Aku tidak keberatan jika menggantikan dirimu untuk menikahinya. Kelsey sangat cantik, aku tidak akan rugi," ucap Arlen dengan santainya. Weylin memutar bola matanya. "Kau tidak mengenalnya, Arlen. Jangan macam-macam!" Arlen kini menahan senyumnya, dia berujar, "Kau kan juga tidak mengenalnya, Kak." Arlen lalu mengambil segelas air es di meja dapur dan meminumnya. Weylin terdiam. Apakah dia harus menceritakan pertemuannya dengan Kelsey di Sweet Heaven? Namun, dia menggelengkan kepalanya dan berpikir Arlen tak perlu tahu. "Sudahlah, jangan bertindak bodoh. Aku tak percaya jika kau benar-benar mau melakukannya," sergah Weylin. Arlen tertawa kecil. "Lalu apa rencanamu? Kau akan mendekatinya? Bagaimanapun juga tiga bulan itu terlalu singkat. Aku rasa kau tidak akan bisa mengh
Selama Weylin menginjakkan kakinya di Sweet Heaven dan menari di sana, dia belum pernah melihat wanita yang membuatnya penasaran. Oh, tidak. Dia tidak penasaran tapi dia malah tertarik dengan wanita dengan gaun merah dan juga topeng bewarna putih itu. Setelah dia turun dari panggung, dia ingin sekali menghampiri wanita itu. Tanpa mengganti kostumnya, dia berjalan keluar dari backstage. Banyak orang yang menatap heran kepadanya. Sebagian dari mereka bahkan berani berkomentar dengan terus terang. "Apa yang dia lakukan di sini?" "Apa aku tak salah lihat? "M? Apakah itu 'M'? Tidak mungkin." "Wow, tak bisa dipercaya dia ke sini!" Weylin mengabaikan semua omongan orang-orang itu dan terus melangkahkan kakinya. Matanya terus mencari keberadaan wanita itu dan sialnya dia tak bisa menemukannya. Ke mana dia pergi? batin Weylin. Pria itu lalu menelusuri klub itu dan tetap tak bisa menemukan wanita itu. "Oh, tidak. Apa dia.. Ah, sial!" umpat Weylin. Weylin segera berlari dan dengan
Weylin tak kembali ke rumahnya setelah itu dan memilih untuk pergi ke rumah Neal untuk menenangkan dirinya. Para satpam langsung membukakan pintu rumah besar Neal begitu melihat mobil Weylin yang telah mereka hafal. Pria itu melihat mobil Neal terparkir di area parkir jadi dia mengira adiknya itu ada di rumah.Biasanya Weylin akan mengabari Neal sebelum bertandang ke rumah itu, tapi karena pikirannya sedang semrawut, dia lupa melakukannya. Dengan santai, dia naik ke lantai atas menuju kamar Neal. Dia membuka kamar itu langsung tanpa mengetuk pintu dan kemudian dia terbelalak kaget. "Holy shit!" teriak Weylin hingga membuat kedua insan itu terbangun. Neal menoleh ke arah kakaknya dengan santai namun wanita yang bersamanya langsung saja menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya. Weylin menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar itu setelah Neal mengedipkan sebelah matanya dengan tatapan masih mengantuk. "Itu siapa, Baby?" tanya Angelica. "Kakakku," jawab Neal singkat. Pria