Bella mendelik dikala ia baru saja memasuki kelasnya, ia kaget melihat Rasya yang tengah santainya mencatok rambutnya itu membuat Bella dengan cepat menghampirinya.
"Sya? Kok lo bawa catokan lagi sih, kalau misalnya cat-" Rasya berdecak.
"Berisik!"potongnya membuat Bella menyengir.
"Gue gak bawa catokan gue yang kemaren gue bawanya catokan biasa aja jadi kalau anak osis mau nyita ya gue gak masalah,"ucap Rasya disela-sela mengcurly rambutnya sedangkan Bella hanya mengganggukkan kepalanya.
"Hari ini ada apa sih di grup rame bener,"ucap Bella membuat Rasya menatapnya.
"Gak tau juga, katanya ada pengumuman gitu dari pak kepsek,"ucapan Rasya membuat Bella membulatkan mulutnya, sementara Rasya kembali mencatok rambutnya.
****
Rasya beriringan berjalan bersama Jessy dan juga Bella menuju aula, seperti biasa disaat memasuki aula semua pandangan tertuju kepada mereka membuat Rasya memutarkan bola matanya lalu mencari tempat duduk yang agak sepi, Bella dan Jessy hanya mengikutinya.
Selama pengumuman telah berlangsung yang disampaikan oleh bapak kepala sekolah membuat Rasya menghembuskan nafasnya dan beranjak dari duduknya membuat Bella dan Jessy pun mengerutkan keningnya.
"Mau kemana Sya?" Rasya menoleh.
"Gue bosen mau keluar,"
"Tapi di luar di jagain sama Rafli Sya, dan kita pasti gak diijinin keluar," mendengar ucapan Jessy membuat Rasya berdecak.
"Kalau gue bilang mau ke toilet dia juga bakalan gak ngijinin? Terus kalau kita ngompol emang mereka mau tanggung jawab?"ucap Rasya, sementara Jessy dan Bella terdiam membuat Rasya berdecak.
"Lo berdua ikut gak sih? Kalau nggak yaudah gue sendiri aja,"ucap Rasya sembari melenggang pergi membuat Bella dan Jessy sontak menyusulnya.
Saat berada di depan pintu Rasya melihat Rafli yang tengah menjaga membuat Rafli yang sadar akan kehadiran Rasya pun menatapnya.
"Sesuai suruhan guru, setiap siswa gak diijinin keluar sebelum pak kepala sekolah selesai ngasih tau pengumuman,"ucapan Rafli membuat Rasya menatapnya malas.
"Gue mau ke toilet,"ucap Rasya yang kemudian melihat Jessy dan Bella sudah berada di belakangnya membuat Rafli sontak menatap mereka berdua.
"Kalau ke toilet harus sendiri, gak boleh berbanyak," Rasya berdecak.
"Ribet banget sih lo!" celetuk Rasya membuat Jessy memegang pundaknya dan memasangkan cardingan yang ia gunakan di pinggang Rasya membuat Rasya menoleh dan mengerti akan tatapan Jessy lalu ia berjalan mundur mensejajarkan dirinya dengan Bella, sementara Jessy kini ia sudah berada di depan Rafli lalu membisikkan sesuatu di telinganya, awalnya Rafli ingin menolak akibat bisikan Jessy namun Jessy tetap memohon padanya agar mengijinkan mereka yang membuat Rafli menganggukkam kepalanya.
"Gue kasih waktu kalian 15 menit kalau lewat kalian bakalan gue bawa ke BK," Rasya memutarkan bola matanya malas.
"Bawel lo!"ucap Rasya yang langsung mengajak Jessy dan Bella untuk pergi.
Ketika mereka tengah berjalan di koridor Bella menatap bingung ke arah Jessy ia sangat ingin tahu apa yang telah Jessy bisikan pada Rafli yang membuat dirinya mengijinkan mereka.
"Gue masih kepo deh Jess, lo ngomong apa sama Rafli?"tanya Bella dengan raut bingungnya, sementara Jessy hanya terkekeh kecil yang membuat Rasya menaikkan satu alisnya.
"Napa ketawa lo?" Jessy masih terkekeh.
"Kalian mau tau gue bisikin apa ke Rafli?" Bella dan Rasya sontak menganggukkan kepalanya.
"Tadi gue bilang ke dia kalau hari ini Rasya lagi come moon, terus gue bilang ke dia kalau Rasya lagi bocor dan harus ganti ke toilet, makanya tadi gue pasangin cardingan gue di pinggang lo, biar dia percaya kalau lo itu emang bocor Sya," ucapan Jessy membuat Rasya mendelik begitu juga Bella.
"What the fu*k?! Kok lo gitu sih Jess?!"ucap Rasya dengan nada tingginya membuat Jessy menyengir.
"Mau taruh dimana muka gue Jess, lo gila ya ih," Jessy terkekeh.
"Ya maaf soalnya gue dari tadi bingung mau cari alasan gimana sama Rafli soalnya dia orangnya sudah dibohongin Sya," Rasya menghembuskan nafasnya.
"Whatever, yang jelas gue laper mau makan,"ucap Rasya yang berjalan lebih dulu membuat Jessy dan Bella langsung menyusulnya.
Sesampai di kantin mereka tertawa ria karena bebas dari ceramahan pak kepala sekolah itu.
"Kasian banget yang lain gak bisa makan enak kayak kita,"ucapan Jessy membuat Bella dan Rasya tertawa.
"Salahin gurunya juga lah, kalau mereka mati kelaparan emang semua guru mau tanggung jawab?"
"Ya lo seharusnya bisa kasih tau Sya, lo kan berhak atas sekolah ini," Rasya menggeleng.
"Walaupun gue berhak, ini sama sekali bukan urusan gue jadi gue gak bisa seenaknya ikut campur Bell," Bella mengangguk mengerti, kemudian mereka kembali melanjutkan makannya. Saat sedang asik menikmati makanannya tiba-tiba ia melihat Marvel yang sudah berdiri di depan mereka dengan tatapan tajamnya membuat Rasya berdecak.
"Ngapain sih lo muncul terus di hadapan gue? Gue kan udah pernah bilang jangan pernah nampakin diri di depan gue, lo budek?!"ucapan Rasya membuat Marvel tetap menatapnya tajam.
"Kalian emang gak punya hati ya, emang kalian kira kalian doang yang ngerasa laper sama haus? Semua siswa juga ngerasain itu, demi perkataan guru mereka mau nahan laper dan hausnya,"ucapan Marvel membuat Rasya terkekeh sinis.
"Terserah lo deh mau ngomong apaan yang jelas gue gak nanya,"ucap Rasya yang kembali melanjutkan makannya, Marvel menahan emosinya saat ini.
"Kalian harus balik!"perintahnya membuat Rasya kembali menatapnya.
"Ngapain gue mesti nurutin semua suruhan lo? Lo juga bukan siapa-siapa gue, bahkan gue gak mau kenal sama lo," ucapan Rasya membuat Marvel kini menatap tajam ke arah Jessy yang sedang menunduk.
"Jess, kalau lo gak mau ngajak kedua temen lo ini buat balik ke aula, jangan harap gue bakal ngasih jawaban ulangan gue ke elo,"ucapan Marvel membuat Rasya mendelik ke arah Jessy.
"Jess?! Jadi selama ini dibelakang gue lo ngehianatin gue? Kok lo tega banget sih sama gue Jess? Lo tau sendiri kan kalau Marvel itu musuh gue tapi kenapa lo malah nan-"ucapan Rasya teropotong oleh Jessy.
"Gue minta maaf Sya, itu gue nanya ke dia karena terpaksa soalnya waktu itu gue gak belajar dan ulangan itu dikasih mendadak, mau gak mau gue nanya ke Marvel karena dia doang yang mau ngasih jawabannya ke gue, tapi gak sering kok Sya cuman beberapa kali dan sekarang juga udah gak pernah lagi,"ucap Jessy membuat Rasya menghembuskan nafasnya kasar.
"Gue minta maaf Sya, gue janji gak akan pernah nanya jawaban sama Marvel lagi, gue janji," Rasya menatap Jessy lalu mengangguk.
"Yaudah." ucap Rasya yang kembali melanjutkan makannya sementara Marvel masih menatap tajam ke arah Jessy membuat Jessy tahu akan tatapannya pun kembali menatap Rasya.
"Sya tapi kita harus balik," Rasya mendelik.
"Ngapain?!" Jessy memegang tangan Rasya.
"Gue mohon Sya sekali ini aja, gue janji juga gak bakal nanya apapun sama Marvel, tapi kali ini lo turutin gue ya?" Rasya mengendus kesal lalu beranjak dari duduknya diikuti dengan Bella yang hanya terdiam karena ia tidak mengerti dengan mereka ini.
"Fine! Gue maafin lo Jess, tapi kalau sampai lo nanya apapun sama Marvel lagi gue bakalan musuhin lo seumur hidup,"ucapan Rasya membuat Jessy menelan salivanya lalu mengangguk.
"Iya Sya," Rasya menatap tajam ke arah Marvel lalu berjalan pergi meninggalkannya.
Sesampai di depam aula Rasya hanya menatap tajam ke arah Rafli yang ingin membuka suaranya lalu langsung masuk ke dalam aula diikuti Jessy dan Bella, sementara Marvel yang berada di belakang mereka pun menghentikan langkahnya tepat dihadapan Rafli.
"Lain kali suruh anak-anak lo buat mencar jaganya, jangan sampai ada siswa yang lolos, kalau gini lo keliatan bego mau di bohongin mereka,"ucapan Marvel membuat Rafli mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Maksud lo?" Marvel menatapnya.
"Lo gak seharusnya langsung percaya sama ucapan Rasya dan kedua sahabatnya, walaupun lo keliatan percaya di depan mereka tapi lo harus nyuruh salah satu anggota lo buat mata-matain dia, kalau nggak karena gue yang gak sengaja ke kantin tadi mungkin mereka bakal keenakan sampai pengumuman ini selesai," Rafli mendelik lalu mengangguk.
"Gue awalnya juga gak percaya cuman Jessy ngeyakinin gue terus yang ngebuat gue jadi ngijinin mereka," Marvel memegang pundak Rafli.
"Gue ngerti, lain kali lo harus hati-hati, gue gini juga karena mau ngejaga nama baik osis, dan jangan sampai nama osis jadi jelek karena mereka," Rafli mengangguk dan tersenyum.
"Thanks Vel," Marvel mengangguk lalu melangkahkan kakinya memasuki aual tersebut.
Rasya kembali duduk di auka bersama kedua sahabatnya, bersamaan dengan Marvel yang sudah berdiri di depan sana bersama pak kepala sekolah, semua berteriak heboh sementara Rasya mencibir dengan mengikuti gaya mereka, membuat Marvel yang menatapnya pun tersenyum sinis sementara Rasya memutarkan bola matanya malas dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Kenapa bisa samaan banget ya kita dateng Marvel langsung di depan?"tanya Bella membuat Jessy menatapnya.
"Gue jadi curiga deh Sya, jangan-jangan Marvel sengaja lagi nyuruh lo balik biar lo bisa liat dia, gila kayaknya gue emang bener," Rasya mengangguk setuju.
"Gue juga mikir gitu, lagian ngapain sih gak penting banget," Bella menatap ke arah Marvel.
"Lo liat aja tuh Sya daritadi dia ngeliat ke elo terus, gue juga yakin kalau Marvel emang sengaja,"ucap Bella membuat Rasya menatap Marvel dengan tatapan malas, lalu ia mengeluarkan ponselnya dan memilih untuk memasangkan earphonenya di telinganya setelah itu menghidupkan lagu sekeras mungkin agar tidak mendengar suara Marvel, membuat Bella dan Jessy yang melihat pun menggelengkan kepalanya karena sedari tadi Marvel dan Rasya saling membalas tatapan yang mereka tidak tahu artinya.
.
Kini Rasya, Jessy dan Bella tengah berada di toilet karena sedari tadi Rasya memegang perutnya sembari menahan rasa sakit membuat Bella menatapnya bingung."Lo kenapa Sya? Lo sakit? Kita ke uks ya," ucap Bella yang sembari memegang tangan Rasya, sementara Rasya menoleh lalu menggeleng sembari sesekali meringis kesakitan."Nggak usah, perut gue sakit banget karena ini hari pertama gue datang bulan," Jessy mendelik heboh."What?! Berarti beneran dong kalau kemaren lo itu PMS dih masih gak percaya aja lagi tuh Rafli," Rasya hanya terdiam sembari tetap memegang perutnya, namun kemudian ada seseorang yang berdiri di depan toilet lalu memanggil Jessy."Jess buruan udah mau baris tuh!" panggil Rafli dari luar toilet, kelas Rasya dan Jessy hari ini mendapatkan pelajaran olahraga namun Rasya sepertinya tidak mampu untuk ikut.Jessy tak menggubris ucapan Rafli ia tetap menatap Rasya dengan
Rasya tersenyum senang ketika melihat kertas ulangan Kimia yang sudah dibagikan, Rasya tahu bahwa Marvel sangat lemah pada pelajaran itu membuat Rasya memotret kertas ulangan nya, ia tersenyum jahil lalu memasukkan foto tersebut ke close friend instagramnya dan Rasya sengaja hanya memasukkan Marvel saja ke daftar close friend nya karena Rasya ingin agar Marvel tahu bahwa nilainya sangat sempurna pada ulangan Kimianya.Sementara Marvel yang sedang iseng membuka akun intagramnya pun tersenyum ketika melihat Rasya yang memposting kertas ulangannya di close friend instagramnya, Marvel tahu Rasya sengaja memposting itu untuk dirinya karena Rasya tahu bahwa dirinya memang lemah dalam pelajaran Kimia.Rasya tersenyum ketika melihat Marvel sudah melihat postingannya itu, setelah itu Bella dan Jessy menghampirinya."Ciee yang ulangannya ngalahin Marvel!"goda Jessy membuat Rasya tersenyum bangga."Jelas dong,
Video yang Rasya posting kemaren di akun twitternya menjadi viral di sekolahannya, semua orang mulai membicarakan Gina maupun mengejeknya, Rasya tersenyum sinis ketika ia melewati koridor sekolahnya karena semua orang lagi membicarakan Gina.Tiba-tiba Jessy dan Bella menghampiri Rasya."Sya ini kenapa sih mereka pada ngomongin Gina?" Rasya menoleh dan tersenyum."Lo liat coba di twitter,"ucapan Rasya membuat Bella dan Jessy sontak membuka ponselnya dan membuka aplikasi twitter, ketika melihat mereka berdua serempak mendelik, mereka melihat Rasya yang memposting video Gina yang direkam oleh mereka berdua dengan caption 'Gini akibatnya kalau ada yang berani ngelawan gue, kalian liat tuh dia minta maaf sampai sujud-sujud didepan gue gitu HAHAHA:)'Jessy dan Bella serempak menatap Rasya."Jadi lo nyuruh kita videoin dia karena lo mau post di twitter lo?" Rasya te
Terlihat dikantin yang sangat ramai ini ada tiga gadis yang tengah memainkan ponsel nya karena mereka ingin mencari wifi di kantin dan yang pastinya juga ingin mengisi perutnya yang sedari tadi minta diisi."Lo berdua napa sih ketawa-ketawa"ucap salah satu gadis bernama Rasya Fradelina Kailly, kerap disapa Rasya ini adalah seorang gadis yang populer disekolahannya ini, ia selalu dijuluki sebagai Princess Galak, karena semua yang berada di sekolah ini sangat amat takut dengannya, karena Rasya ini sangat amat galak kerjaannya ya tiap hari marah-marah terus bahkan kedua sahabatnya mengira bahwa ia PMS setiap hari, apalagi Rasya adalah anak dari donatur sekolah ini yang membuat semua takut padanya, sementara kedua sahabatnya yang berada di depannya itu Bella dan Jessy, hanya mereka berdua yang berani dan tahan berteman dengan Rasya, Rasya pun juga tidak mengerti mengapa bisa mereka sangat tahan padanya. Padahal sebelumnya ia berpikir bahwa ia tidak akan mempunyai te
Marvel, Zidan dan Alex tengah menatap ke arah Rasya yang sedang memarahi seseorang karena tak sengaja telah menjatuhkan minuman ke baju milik Rasya.Zidan dan Alex bergidik ngeri ketika mendengar suara Rasya yang membuat semua pun takut padanya."Gila Vel liat noh Rasya mulai perang lagi,"ucap Alex membuat Marvel hanya menatapnya cuek."Rasya berani banget woi astaga,"ucap Zidan menatap tak percaya ke arah Rasya yang semakin memarahi gadis itu, membuat gadis yang sedang dimarahinya itu hanya tertunduk takut. Semua menatap kearahnya dengan tatapan takut, mereka tidak ingin berurusan dengan Rasya karena hanya bisa membuat mereka mati saja, apalagi melihat tatapannya yang sadis dan perkataannya yang pedas itu. Marvel memalingkan pandangannya kemudian menatap kedua sahabatnya yang tetap memandang ke arah Rasya."Udah gak usah diliatin,"ucap Marvel membuat Zidan dan Alex ikut memalingkan wajahnya.
Saat ini Bella tengah sibuk belajar dikelasnya, karena jam pertama pak Budi alis pak kumis akan mengadakan ulangan ppkn, sebenarnya Bella sangat malas namun kalau ia tidak belajar Bella harus menyontek pada siapa? Rasya memang pintar tetapi tidak untuk semua pelajaran ia pintar untuk pelajaran tertentu saja seperti bahasa inggris, matematika, bahasa indonesia saja kalau yang lainnya Rasya akan angkat tangan dan menyerahkan semuanya pada Bella.Rasya tiba-tiba datang dan menaruh tasnya di sebelah Bella yang tengah serius menghafal materi untuk ulangan nanti, Rasya menggelengkan kepalanya menatap ekspresi Bella yang ia tahu bahwa Bella sangat terpaksa untuk belajar."Udah gak usah dipaksain Bell, kalau emang gak bisa yaudah," Bella menghembuskan nafasnya sembari menatap Rasya."Sya tapi nanti kita nyontek ke siapa? Yakali ke Dimas dia kan pelit banget," Rasya terdiam sejenak lalu ia kembali menatap Bella.
Sepulang sekolah Rasya dan kedua sahabatnya tidak langsung pulang, melainkan mereka akan mengikuti latihan cheers di lapangan indoor. Bersyukur hari ini karena anak basket tersebut latihan dilapangan outdoor yang membuat Rasya merasa senang karena tidak harus melihat Marvel."Yah gak bisa cuci mata deh gue,"ucap Jessy membuat Rasya menatapnya."Mau cuci mata sama siapa lo, anak basketnya gak ada yang menarik sama sekali dimata gue,"ucap Rasya yang disetujui oleh Bella."Ya nggak ada sih, cuman kan ngerasa gak lengkap aja karena cuman kita yang latihan disini," Rasya memutarkan bola matanya malas.Tak lama Viona datang, membuat mereka yang tengah asik bersantai di pinggir lapangan sembari memainkan ponselnya pun harus berdiri dan mulai berlatih. Sementara Alex, Zidan dan Marvel berjalan menuju lapangan indoor karena mereka akan mengambil beberapa bola basket disana, mereka melihat anak cheers yang ten
Rasya menggeliat kecil ketika ada cahaya yang masuk kedalam kamar dan mengganggu penglihatannya, Rasya berdecak karena mau tak mau ia harus bangun kalau tidak mungkin ia akan telat ke sekolah. Rasya berjalan menuju kamar mandi dengan perasaan malasnya.Setelah selesai mandi Rasya luoa bahwa seragamnya berada di runah Marvel membuatnya kembali mengenakan pakaian tidurnya.Rasya berlari menuju lantai bawah membuat Gisela yang melihat Rasya masih mengenakan pakaian tidurnya pun mengerutkan dahinya."Loh kok masih pake baju tidur? Emang kamu gak sekolah?" Rasya menoleh."Ngga ma ini seragam Rasya ada di rumah Marvel""Loh kok bisa?""Ceritanya panjang, yaudah Rasya ambil dulu ya ma takut kesiangan"ucap Rasya sembari berlari menuju rumah Marvel yang terletak di sebelah rumahnya.Sesampai di depan rumah Marvel Rasya mencoba mengatur nafasnya karena sehabis berlarian, sete
Video yang Rasya posting kemaren di akun twitternya menjadi viral di sekolahannya, semua orang mulai membicarakan Gina maupun mengejeknya, Rasya tersenyum sinis ketika ia melewati koridor sekolahnya karena semua orang lagi membicarakan Gina.Tiba-tiba Jessy dan Bella menghampiri Rasya."Sya ini kenapa sih mereka pada ngomongin Gina?" Rasya menoleh dan tersenyum."Lo liat coba di twitter,"ucapan Rasya membuat Bella dan Jessy sontak membuka ponselnya dan membuka aplikasi twitter, ketika melihat mereka berdua serempak mendelik, mereka melihat Rasya yang memposting video Gina yang direkam oleh mereka berdua dengan caption 'Gini akibatnya kalau ada yang berani ngelawan gue, kalian liat tuh dia minta maaf sampai sujud-sujud didepan gue gitu HAHAHA:)'Jessy dan Bella serempak menatap Rasya."Jadi lo nyuruh kita videoin dia karena lo mau post di twitter lo?" Rasya te
Rasya tersenyum senang ketika melihat kertas ulangan Kimia yang sudah dibagikan, Rasya tahu bahwa Marvel sangat lemah pada pelajaran itu membuat Rasya memotret kertas ulangan nya, ia tersenyum jahil lalu memasukkan foto tersebut ke close friend instagramnya dan Rasya sengaja hanya memasukkan Marvel saja ke daftar close friend nya karena Rasya ingin agar Marvel tahu bahwa nilainya sangat sempurna pada ulangan Kimianya.Sementara Marvel yang sedang iseng membuka akun intagramnya pun tersenyum ketika melihat Rasya yang memposting kertas ulangannya di close friend instagramnya, Marvel tahu Rasya sengaja memposting itu untuk dirinya karena Rasya tahu bahwa dirinya memang lemah dalam pelajaran Kimia.Rasya tersenyum ketika melihat Marvel sudah melihat postingannya itu, setelah itu Bella dan Jessy menghampirinya."Ciee yang ulangannya ngalahin Marvel!"goda Jessy membuat Rasya tersenyum bangga."Jelas dong,
Kini Rasya, Jessy dan Bella tengah berada di toilet karena sedari tadi Rasya memegang perutnya sembari menahan rasa sakit membuat Bella menatapnya bingung."Lo kenapa Sya? Lo sakit? Kita ke uks ya," ucap Bella yang sembari memegang tangan Rasya, sementara Rasya menoleh lalu menggeleng sembari sesekali meringis kesakitan."Nggak usah, perut gue sakit banget karena ini hari pertama gue datang bulan," Jessy mendelik heboh."What?! Berarti beneran dong kalau kemaren lo itu PMS dih masih gak percaya aja lagi tuh Rafli," Rasya hanya terdiam sembari tetap memegang perutnya, namun kemudian ada seseorang yang berdiri di depan toilet lalu memanggil Jessy."Jess buruan udah mau baris tuh!" panggil Rafli dari luar toilet, kelas Rasya dan Jessy hari ini mendapatkan pelajaran olahraga namun Rasya sepertinya tidak mampu untuk ikut.Jessy tak menggubris ucapan Rafli ia tetap menatap Rasya dengan
Bella mendelik dikala ia baru saja memasuki kelasnya, ia kaget melihat Rasya yang tengah santainya mencatok rambutnya itu membuat Bella dengan cepat menghampirinya."Sya? Kok lo bawa catokan lagi sih, kalau misalnya cat-" Rasya berdecak."Berisik!"potongnya membuat Bella menyengir."Gue gak bawa catokan gue yang kemaren gue bawanya catokan biasa aja jadi kalau anak osis mau nyita ya gue gak masalah,"ucap Rasya disela-sela mengcurly rambutnya sedangkan Bella hanya mengganggukkan kepalanya."Hari ini ada apa sih di grup rame bener,"ucap Bella membuat Rasya menatapnya."Gak tau juga, katanya ada pengumuman gitu dari pak kepsek,"ucapan Rasya membuat Bella membulatkan mulutnya, sementara Rasya kembali mencatok rambutnya.****Rasya beriringan berjalan bersama Jessy dan juga Bella menuju aula, seperti biasa disaat memasuki aula semua pandangan tertuju kepada
Pagi ini Rasya sudah siap dengan seragamnya, ia menata sedikit rambutnya lalu tersenyum di cermin karena ia merasa terlihat sempurna saat ini, setelah itu ia berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama Gisela -mamanya-."Pagi Sya!" Rasya tersenyum pada Gisela."Pagi juga ma!" ucap Rasya sembari duduk di depan Gisela."Papa kemana ma?" Gisela mengerutkan keningnya."Loh kamu gak tau?" Rasya menatapnya bingung."Gak tau apa ma?" Gisela menghela nafasnya."Papa keluar kota kemaren Rasya makanya pak Ripto gak bisa jemput kamu di sekolah dan mama nyuruh Marvel deh buat anterin kamu pulang," Rasya berdecak ketika Gisela menyebut nama Marvel."Lagian Mama kenapa nyuruhnya Marvel sih udah tau Rasya sama dia udah gak deket,""Ya siapa suruh kalian musuhan," Rasya mendelik.
Rasya berjalan bersama Bella dan juga Jessy menelusuri koridor sekolahannya, Jessy menatap Rasya yang tumben menguncir rambutnya."Tumben Sya rambut lo di iket?" Rasya menoleh dan mengangguk."Tadi gue buru-buru jadi gak sempet catokan ini sekarang gue mau catokan di kelas," Bella mendelik."Lo bawa catokan?" Rasya mengangguk lagi, mereka pun langsung memasuki kelas dan Rasya langsung berjalan menuju bangkunya karena ingin mengambil catokan miliknya, namun setelah beberapa kali dicari Rasya tidak menemukan catokan itu membuat Rasya mendelik dan panik, Jessy dan Bella yang melihat ekspresi Rasya pun menghampirinya."Kenapa Sya?" Rasya menoleh."Catokan gue gak ada!"pekiknya membuat Jessy dan Bella mendelik."Kok bisa Sya?!" Rasya menggelengkan kepalanya."Gue juga gak tauuu!""Palingan lo lupa bawa kali Sya,"ucap Jessy
Rasya mengubah posisi yang tadinya terlentang menjadi tengkurap, hari ini ia tidak sekolah karena sekolah yang meliburkannya membuat Rasya punya waktu untuk beristirahat, namun daritadi yang hanya ia lakukan adalah mengubah posisinya sembari memainkan ponselnya, Rasya sama sekali belum keluar dari kamarnya padahal daritadi Gisela sudah meneriakinya menyuruhnya untuk makan karena sudah pukul 5 sore, namun Rasya tidak menggubris teriakannya, ia tetap stay di kasur empuk miliknya."Gue bosen banget yatuhan, fix gue harus pergi,"ucap Rasya yang langsung berjalan menuju bahwa karena ia ingin meminta ijin kepada Gisela, bahwa Rasya ingin keluar menemui kedua sahabatnya."Ma, abis mandi Rasya keluar ya,"ucap Rasya tiba-tiba membuat Gisela yang sibuk membuat kue pun menoleh."Kamu ini daritadi mama panggilin gak dateng-dateng, lah sekarang turun bukannya apa malah mau keluar," sudah Rasya duga mamanya pasti akan mengomelinya, Ra
Hari ini adalah hari yang tunggu-tunggu oleh semua murid, yaitu pertandingan basket yang diadakan disekolah Rasya melawan sekolah tetangga, pagi ini lapangan sudah sangat ramai dengan berbagai penonton yang memenuhi tribun tersebut, Jessy menggelengkan kepalanya melihat sekumpulan lelaki di tribun yang tak jauh dari mereka terlihat sedang membawa spanduk berisikan nama Rasya, Jessy dan Bella menggelengkan kepalanya padahal hari ini adalah pertandingan basket bukan cheers yang seharusnya mereka itu mendukung anak basket bukan cheers."Gila Sya penggemar lo noh dari sekolah tetangga"ucap Bella yang masih tertawa."Aneh banget padahal kan kita gak ikutan yang tanding kan anak basket kenapa tuh cowok-cowok bawa spanduk isi tulisan Rasya ada foto nya juga malah"ucap Jessy yang ikut tertawa, sementara Rasya hanya bisa menatap malas ke atas sana."Udah gak usah diladenin"ucapnya sembari berkumpul bersama teman cheers lainnya.
Rasya menggeliat kecil ketika ada cahaya yang masuk kedalam kamar dan mengganggu penglihatannya, Rasya berdecak karena mau tak mau ia harus bangun kalau tidak mungkin ia akan telat ke sekolah. Rasya berjalan menuju kamar mandi dengan perasaan malasnya.Setelah selesai mandi Rasya luoa bahwa seragamnya berada di runah Marvel membuatnya kembali mengenakan pakaian tidurnya.Rasya berlari menuju lantai bawah membuat Gisela yang melihat Rasya masih mengenakan pakaian tidurnya pun mengerutkan dahinya."Loh kok masih pake baju tidur? Emang kamu gak sekolah?" Rasya menoleh."Ngga ma ini seragam Rasya ada di rumah Marvel""Loh kok bisa?""Ceritanya panjang, yaudah Rasya ambil dulu ya ma takut kesiangan"ucap Rasya sembari berlari menuju rumah Marvel yang terletak di sebelah rumahnya.Sesampai di depan rumah Marvel Rasya mencoba mengatur nafasnya karena sehabis berlarian, sete