Rasya mengubah posisi yang tadinya terlentang menjadi tengkurap, hari ini ia tidak sekolah karena sekolah yang meliburkannya membuat Rasya punya waktu untuk beristirahat, namun daritadi yang hanya ia lakukan adalah mengubah posisinya sembari memainkan ponselnya, Rasya sama sekali belum keluar dari kamarnya padahal daritadi Gisela sudah meneriakinya menyuruhnya untuk makan karena sudah pukul 5 sore, namun Rasya tidak menggubris teriakannya, ia tetap stay di kasur empuk miliknya.
"Gue bosen banget yatuhan, fix gue harus pergi,"ucap Rasya yang langsung berjalan menuju bahwa karena ia ingin meminta ijin kepada Gisela, bahwa Rasya ingin keluar menemui kedua sahabatnya.
"Ma, abis mandi Rasya keluar ya,"ucap Rasya tiba-tiba membuat Gisela yang sibuk membuat kue pun menoleh.
"Kamu ini daritadi mama panggilin gak dateng-dateng, lah sekarang turun bukannya apa malah mau keluar," sudah Rasya duga mamanya pasti akan mengomelinya, Rasya tak menggubris ucapannya dan kembali membuka suaranya.
"Iya tadi Rasya gak denger mama manggil,"alibinya membuat Gisela berdecih.
"Hari ini jangan keluar dulu, bantuin mama masak," Rasya mendelik.
"Mama tau sendiri kan Rasya gak bisa masak,"
"Makanya itu kamu harus belajar sekarang," Rasya berdecak.
"Bibi lama banget sih pulang kampungnya, lagian ngapain masak banyak-banyak ma kita kan makan cuman bertiga nanti gak abis mubazir loh," Gisela menatap Rasya.
"Siapa bilang kita makan cuman bertiga?" Rasya mengerutkan dahinya.
"Lah trus?"
"Hari ini keluarga Marvel makan bareng kita Sya," Rasya mendelik dan menganga.
"Apa?! Ih mama ngapain sihhh!"ucapnya sembari menghembuskan nafasnya kasar.
"Kita kan biasanya emang makan bareng Sya gimana sih kamu, ya gak papa lagi kebetulan mereka juga bisa kok, udah gak usah banyak protes sekarang kamu mandi dulu terus turun dan bantuin mama masak,"
"Tap-"
"Gak ada tapi-tapian Rasya buruan mandi!" potong Gisela dengan tegas, membuat Rasya menghela nafasnya kemudian berjalan menuju kamarnya.
Saat berada di kamarnya Rasya tak henti-hentinya menggerutu kesal, ya bagaimana tidak kesal, kenapa Marvel harus makan bersama keluarganya, liat wajahnya sekilas saja sudah membuat Rasya eneg apalagi bertatapan secara langsung dengan jarak yang dekat seperti ini, Rasya tahu keluarganya dan keluarga Marvel memang terkadang makan bersama namun saat ini Rasya sedang tidak ingin melihatnya.
"RASYAA BURUAN MANDI, KALAU NGGA MAMA POTONG UANG JAJAN KAMU YAA!"pekik Gisela membuat Rasya berdecak, selalu saja berhubungan dengan uang jajannya setiap kali Rasya melakukan kesalahan.
"IYAA MAMA INI RASYA MAU MANDI, MAMA AH BAWEL!"pekik Rasya yang langsung berjalan menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama Rasya telah selesai membersihkan tubuhnya, Rasya mengeringkan rambutnya menggunakan handuknya, setelah setengah kering ia pun berjalan menuju bawah sebelum Gisela meneriakinya lagi.
"Rasya bantu apa ma?" Gisela mendelik melihat pakaian Rasya yang sangat santai itu.
"Rasya ih kok kamu pake baju gitu sih, pake baju yang rapi Sya cepet ganti;" Rasya melihat pakaian yang ia kenakan, walaupun sangat santai tetapi masih terlihat bagus.
Rasya berdecak.
"Ck.. mama apaan deh, kita itu cuman mau makan bareng keluarga Marvel bukan sama pak Presiden jadi gak usah berlebihan deh," ucap Rasya membuat Gisela menatapnya lekat.
"Rasyaa mau ketemu sama siapapun pakaian kita harus rapi, karena yang pertama diliat orang itu ya pakaian yang kita pakai, gimana sih kamu ini udah cepetan ganti," Rasya menghela nafasnya.
"Tadi mama teriak-teriak nyuruh Rasya bantuin mama masak, sekarang mama malah nyuruh Rasya buat ganti baju, please lah ma jangan labil gitu deh, lagian kalau Rasya pakai baju rapi rugi dong nanti kotor lagi karena bantuin mama masak,"cerocosnya membuat Gisela yang sedang menata makanan pun menoleh.
"Mama udah selesai, kamu lama banget mandinya,"ucapan Gisela membuat Rasya mendelik hebat ia harus tetap menahan kesabarannya kepada sang mama, kalau tidak ia akan dikutuk jadi batu seperti malin kundang, Rasya tak habis fikir padahal tadi ia sudah gerak cepat tapi kenapa Gisela malah bilangnya Rasya mandinya lama? Sungguh Rasya tidak tahu lagi.
"Ma Rasya sabar banget nih ya ma,"ucap Rasya membuat Gisela terkekeh.
"Ya maaf Sya, yaudah kamu bantuin mama nata makanan ini di meja ya, mama mau mandi dulu terus mau dandan biar cantik," Rasya memutarkan bola matanya ketika mendengar kalimat terakhir dari Gisela.
"Inget ya ma kita makannya bareng keluarga Marvel bukan sama pak Jokowi jadi please gak usah lebay,"ucap Rasya membuat Gisela menatapnya.
"Biarin. Suka-suka mama kenapa mesti kamu yang sewot, udah ah pokoknya kalau mama keluar dari kamar kamu harus udah selesai nata makanannya,"ucap Gisela yang langsung melenggang pergi begitu saja membuat Rasya mengendus kesal, mengapa ia harus diciptakan ibu seperti mamanya itu.
******
Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu di ruang makan milik Rasya, semua terlihat fokus dengan hidangan yang ada di depan mata mereka, Gisela yang melihat keheningan ini pun berusaha untuk memecahkan keheningan.
"Oh iya Vel, kata Rasya tim basket kamu menang ya kemaren?" mendengar namanya Rasya sontak menatap Gisela.
"Mama jangan asal bicara deh, Rasya mana pernah cerita apapun sama mama apalagi cerita tentang dia,"ucap Rasya yang diakhir kalimat ia langsung menatap Marvel, semenata semua yang berada disana terkekeh ketika mendengar ucapan Rasya, tidak dengan Marvel yang menatap Gisela sembari tersenyum.
"Iya tante,"ucap Marvel mmebuat Rasya mencibir.
'Idih sok manis banget'
Gisela menatapnya dengan tatapan bangga.
"Wah kamu emang hebat Vel, pembina kamu gak salah pilih kamu jadi ketua apalagi kamu pandai ngehandle teman-teman kamu," Marvel hanya tersenyum sebagai tanggapan sementara Rasya hanya memutarkan bola matanya malas.
"Oh iya Sya, nanti ada yang mau kita obrolin diatas jadi kamu temenin Marvel dibawah ya," Rasya mendelik ketika mendengar perkataan Reno papanya sontak Rasya langsung menggelengkan kepalanya.
"Rasya ada tu-"
"Rasya?!"potong Gisela sembari mendelikkan matanya ke arahnya membuat Rasya menghela nafasnya karena Rasya tahu jika ia tetap membantah, Gisela akan mengancamnya dengan potongan uang jajan. Sementara Marvel langsung menatap Gisela.
"Marvel gak ditemenin juga gak papa kok tan," Gisela tersenyum.
"Gak papa Marvel kamu ditemenin Rasya aja ya, Rasyanya juga udah mau," ucap Gisela sembari menatap ke arah Rasya yang sedang memutarkan bola matanya, sementara Marvel hanya menganggukkan kepalanya pasrah.
Setelah selesai makan Rasya yang tengah mencuci piring di dapur pun tidak berhenti menggerutu kesal, kenapa ia harus menemani Marvel dia kan bukan anak kecil yang harus ditemenin dua puluh empat jam, setelah selesai mencuci piring Rasya mengambil beberapa snack dan minuman kemudian ia berjalan menuju ruang tamu. Saat sudah berada di hadapan Marvel ia langsung melemparnya dengan beberapa snack dan juga minuman membuat Marvel yang tengah serius menonton pun sedikit tersentak dan sontak menatap ke arah Rasya yang baru saja duduk di sofa.
"Buat gue?"tanya Marvel membuat Rasya yang tengah memainkan ponselnya pun menoleh.
"Buat setan. Ya buat elo lah pake nanya segala,"ucap Rasya yang ketus sembari menatapnya malas, sementara Marvel tak menggubris ucapannya ia kembali menatap ke arah televisi, begitu juga dengan Rasya yang kembali memainkan ponselnya.
Rasya melihat pesan yang tertera di layar ponselnya membuatnya langsung melihat pesan tersebut.
CecanGeng (3)
JessyG
nongkrong skuy gue bosen nih
Syifabella
gue mah ayo aja, coba tanya Rasya
RasyaFr
gak bisa, ada setan di rumah gue
JessyG
Hah? Setan? siapa?
Syifabella
biar gue tebak pasti Marvel kan Sya?
RasyaFr
Siapa lagi kalau bukan dia?
JessyG
nah pas banget sih kalau lo lagi sama dia, gue minta tolong dong Syaa
RasyaFr
Jangan gila deh gue gak mau tolongin lo kalau ini bersangkutan sama Marvel
JessyG
yaelah tolong bilangin aja besok bawa catatan gue, dia sempat minjem tapi gak dibalikin anjir kesel
RasyaFr
lo yang butuh ya lo yang ngomong lah kok jadi gue, gue mah ogah banget
JessyG
gue udah spam chat tapi gak pernah dibales Sya, lo tau sendiri kan dia itu males banget bales chat orang, gue nagih di sekolah juga dia bilang nanti terus, gue butuh nih pliss tolongin gue elah Sya kali ini aja
Rasya berdecak ketika membaca pesan dari Jessy mau tak mau ia harus membantunya, Rasya menatap Marvel yang tengah serius menonton televisi sembari memakan camilan yang tadi ia berikan.
"Vel?"panggil Rasya sontak membuat Marvel menoleh, ia sedikit terkejut ketika Rasya memanggilnya karena Rasya hampir tidak pernah mengobrol duluan dengannya membuat Marvel tersenyum menggoda, sementara Rasya yang mengetahui itu pun memutarkan bola matanya.
"Gak usah geer, Jessy minta tolong sama gue buat bilangin elo katanya besok lo bawa catatan dia soalnya dia perlu catatan itu," Marvel mengubah mimik wajahnya menjadi tidak berekspresi ternyata dugaannya salah Rasya memang tidak berubah, ia pun hanya menganggukkan kepalanya membuat Rasya kembali menatap ponselnya.
Saat sedang asik menonton tiba-tiba ponsel Marvel berdering membuatnya sontak menatap ke layar ponselnya dan menerima panggilan itu.
"Hm?"
'Lo dimana Vel? gue ke rumah lo ya?'
"Lain kali aja soalnya gue lagi di rumah si cewek galak," ucap Marvel sembari melirik Rasya yang sudah menatapnya dengan tatapan tajamnya, setelah itu Marvel langsung memutuskan sambungannya.
"Maksud lo apa bilang cewek galak?!"ucap Rasya dengan nada tinggi membuat Marvel menaikkan kedua bahunya tak peduli, ia tetap menatap ke televisi membuat Rasya menggerutu kesal bisa-bisanya Marvel menyebutnya sebagai cewek galak.
Rasya ingin sekali pergi ke kamarnya ia sudah merasa tak kuat berada di dekat Marvel ingin rasanya ia menendang Marvel sekarang juga walaupun hal tersebut tidak mungkin bisa ia lakukan, tak lama kemudian Rasya bernafas sangat lega ketika melihat kedua orang tuanya dan orang tua Marvel menuruni tangga membuat saat itu juga Rasya langsung beranjak dari duduknya berjalan pergi meninggalkan Marvel menuju kamarnya, kedua orang tua Rasya yang mengetahui itu pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Vel yuk kita pulang,"ucap Via membuat Marvel mengangguk dan beranjak dari duduknya.
"Marvel pulang dulu ya tan,om"ucap Marvel sembari menyalimi tangan Gisela dan juga Reno, mereka berdua tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.
Sementara Rasya masih menggerutu kesal kenapa disaat berada di dekat Marvel ia selalu saja ingin marah, selalu saja darahnya naik, jika terus berada di dekatnya mungkin Rasya akan cepat tua.
Rasya berjalan bersama Bella dan juga Jessy menelusuri koridor sekolahannya, Jessy menatap Rasya yang tumben menguncir rambutnya."Tumben Sya rambut lo di iket?" Rasya menoleh dan mengangguk."Tadi gue buru-buru jadi gak sempet catokan ini sekarang gue mau catokan di kelas," Bella mendelik."Lo bawa catokan?" Rasya mengangguk lagi, mereka pun langsung memasuki kelas dan Rasya langsung berjalan menuju bangkunya karena ingin mengambil catokan miliknya, namun setelah beberapa kali dicari Rasya tidak menemukan catokan itu membuat Rasya mendelik dan panik, Jessy dan Bella yang melihat ekspresi Rasya pun menghampirinya."Kenapa Sya?" Rasya menoleh."Catokan gue gak ada!"pekiknya membuat Jessy dan Bella mendelik."Kok bisa Sya?!" Rasya menggelengkan kepalanya."Gue juga gak tauuu!""Palingan lo lupa bawa kali Sya,"ucap Jessy
Pagi ini Rasya sudah siap dengan seragamnya, ia menata sedikit rambutnya lalu tersenyum di cermin karena ia merasa terlihat sempurna saat ini, setelah itu ia berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama Gisela -mamanya-."Pagi Sya!" Rasya tersenyum pada Gisela."Pagi juga ma!" ucap Rasya sembari duduk di depan Gisela."Papa kemana ma?" Gisela mengerutkan keningnya."Loh kamu gak tau?" Rasya menatapnya bingung."Gak tau apa ma?" Gisela menghela nafasnya."Papa keluar kota kemaren Rasya makanya pak Ripto gak bisa jemput kamu di sekolah dan mama nyuruh Marvel deh buat anterin kamu pulang," Rasya berdecak ketika Gisela menyebut nama Marvel."Lagian Mama kenapa nyuruhnya Marvel sih udah tau Rasya sama dia udah gak deket,""Ya siapa suruh kalian musuhan," Rasya mendelik.
Bella mendelik dikala ia baru saja memasuki kelasnya, ia kaget melihat Rasya yang tengah santainya mencatok rambutnya itu membuat Bella dengan cepat menghampirinya."Sya? Kok lo bawa catokan lagi sih, kalau misalnya cat-" Rasya berdecak."Berisik!"potongnya membuat Bella menyengir."Gue gak bawa catokan gue yang kemaren gue bawanya catokan biasa aja jadi kalau anak osis mau nyita ya gue gak masalah,"ucap Rasya disela-sela mengcurly rambutnya sedangkan Bella hanya mengganggukkan kepalanya."Hari ini ada apa sih di grup rame bener,"ucap Bella membuat Rasya menatapnya."Gak tau juga, katanya ada pengumuman gitu dari pak kepsek,"ucapan Rasya membuat Bella membulatkan mulutnya, sementara Rasya kembali mencatok rambutnya.****Rasya beriringan berjalan bersama Jessy dan juga Bella menuju aula, seperti biasa disaat memasuki aula semua pandangan tertuju kepada
Kini Rasya, Jessy dan Bella tengah berada di toilet karena sedari tadi Rasya memegang perutnya sembari menahan rasa sakit membuat Bella menatapnya bingung."Lo kenapa Sya? Lo sakit? Kita ke uks ya," ucap Bella yang sembari memegang tangan Rasya, sementara Rasya menoleh lalu menggeleng sembari sesekali meringis kesakitan."Nggak usah, perut gue sakit banget karena ini hari pertama gue datang bulan," Jessy mendelik heboh."What?! Berarti beneran dong kalau kemaren lo itu PMS dih masih gak percaya aja lagi tuh Rafli," Rasya hanya terdiam sembari tetap memegang perutnya, namun kemudian ada seseorang yang berdiri di depan toilet lalu memanggil Jessy."Jess buruan udah mau baris tuh!" panggil Rafli dari luar toilet, kelas Rasya dan Jessy hari ini mendapatkan pelajaran olahraga namun Rasya sepertinya tidak mampu untuk ikut.Jessy tak menggubris ucapan Rafli ia tetap menatap Rasya dengan
Rasya tersenyum senang ketika melihat kertas ulangan Kimia yang sudah dibagikan, Rasya tahu bahwa Marvel sangat lemah pada pelajaran itu membuat Rasya memotret kertas ulangan nya, ia tersenyum jahil lalu memasukkan foto tersebut ke close friend instagramnya dan Rasya sengaja hanya memasukkan Marvel saja ke daftar close friend nya karena Rasya ingin agar Marvel tahu bahwa nilainya sangat sempurna pada ulangan Kimianya.Sementara Marvel yang sedang iseng membuka akun intagramnya pun tersenyum ketika melihat Rasya yang memposting kertas ulangannya di close friend instagramnya, Marvel tahu Rasya sengaja memposting itu untuk dirinya karena Rasya tahu bahwa dirinya memang lemah dalam pelajaran Kimia.Rasya tersenyum ketika melihat Marvel sudah melihat postingannya itu, setelah itu Bella dan Jessy menghampirinya."Ciee yang ulangannya ngalahin Marvel!"goda Jessy membuat Rasya tersenyum bangga."Jelas dong,
Video yang Rasya posting kemaren di akun twitternya menjadi viral di sekolahannya, semua orang mulai membicarakan Gina maupun mengejeknya, Rasya tersenyum sinis ketika ia melewati koridor sekolahnya karena semua orang lagi membicarakan Gina.Tiba-tiba Jessy dan Bella menghampiri Rasya."Sya ini kenapa sih mereka pada ngomongin Gina?" Rasya menoleh dan tersenyum."Lo liat coba di twitter,"ucapan Rasya membuat Bella dan Jessy sontak membuka ponselnya dan membuka aplikasi twitter, ketika melihat mereka berdua serempak mendelik, mereka melihat Rasya yang memposting video Gina yang direkam oleh mereka berdua dengan caption 'Gini akibatnya kalau ada yang berani ngelawan gue, kalian liat tuh dia minta maaf sampai sujud-sujud didepan gue gitu HAHAHA:)'Jessy dan Bella serempak menatap Rasya."Jadi lo nyuruh kita videoin dia karena lo mau post di twitter lo?" Rasya te
Terlihat dikantin yang sangat ramai ini ada tiga gadis yang tengah memainkan ponsel nya karena mereka ingin mencari wifi di kantin dan yang pastinya juga ingin mengisi perutnya yang sedari tadi minta diisi."Lo berdua napa sih ketawa-ketawa"ucap salah satu gadis bernama Rasya Fradelina Kailly, kerap disapa Rasya ini adalah seorang gadis yang populer disekolahannya ini, ia selalu dijuluki sebagai Princess Galak, karena semua yang berada di sekolah ini sangat amat takut dengannya, karena Rasya ini sangat amat galak kerjaannya ya tiap hari marah-marah terus bahkan kedua sahabatnya mengira bahwa ia PMS setiap hari, apalagi Rasya adalah anak dari donatur sekolah ini yang membuat semua takut padanya, sementara kedua sahabatnya yang berada di depannya itu Bella dan Jessy, hanya mereka berdua yang berani dan tahan berteman dengan Rasya, Rasya pun juga tidak mengerti mengapa bisa mereka sangat tahan padanya. Padahal sebelumnya ia berpikir bahwa ia tidak akan mempunyai te
Marvel, Zidan dan Alex tengah menatap ke arah Rasya yang sedang memarahi seseorang karena tak sengaja telah menjatuhkan minuman ke baju milik Rasya.Zidan dan Alex bergidik ngeri ketika mendengar suara Rasya yang membuat semua pun takut padanya."Gila Vel liat noh Rasya mulai perang lagi,"ucap Alex membuat Marvel hanya menatapnya cuek."Rasya berani banget woi astaga,"ucap Zidan menatap tak percaya ke arah Rasya yang semakin memarahi gadis itu, membuat gadis yang sedang dimarahinya itu hanya tertunduk takut. Semua menatap kearahnya dengan tatapan takut, mereka tidak ingin berurusan dengan Rasya karena hanya bisa membuat mereka mati saja, apalagi melihat tatapannya yang sadis dan perkataannya yang pedas itu. Marvel memalingkan pandangannya kemudian menatap kedua sahabatnya yang tetap memandang ke arah Rasya."Udah gak usah diliatin,"ucap Marvel membuat Zidan dan Alex ikut memalingkan wajahnya.
Video yang Rasya posting kemaren di akun twitternya menjadi viral di sekolahannya, semua orang mulai membicarakan Gina maupun mengejeknya, Rasya tersenyum sinis ketika ia melewati koridor sekolahnya karena semua orang lagi membicarakan Gina.Tiba-tiba Jessy dan Bella menghampiri Rasya."Sya ini kenapa sih mereka pada ngomongin Gina?" Rasya menoleh dan tersenyum."Lo liat coba di twitter,"ucapan Rasya membuat Bella dan Jessy sontak membuka ponselnya dan membuka aplikasi twitter, ketika melihat mereka berdua serempak mendelik, mereka melihat Rasya yang memposting video Gina yang direkam oleh mereka berdua dengan caption 'Gini akibatnya kalau ada yang berani ngelawan gue, kalian liat tuh dia minta maaf sampai sujud-sujud didepan gue gitu HAHAHA:)'Jessy dan Bella serempak menatap Rasya."Jadi lo nyuruh kita videoin dia karena lo mau post di twitter lo?" Rasya te
Rasya tersenyum senang ketika melihat kertas ulangan Kimia yang sudah dibagikan, Rasya tahu bahwa Marvel sangat lemah pada pelajaran itu membuat Rasya memotret kertas ulangan nya, ia tersenyum jahil lalu memasukkan foto tersebut ke close friend instagramnya dan Rasya sengaja hanya memasukkan Marvel saja ke daftar close friend nya karena Rasya ingin agar Marvel tahu bahwa nilainya sangat sempurna pada ulangan Kimianya.Sementara Marvel yang sedang iseng membuka akun intagramnya pun tersenyum ketika melihat Rasya yang memposting kertas ulangannya di close friend instagramnya, Marvel tahu Rasya sengaja memposting itu untuk dirinya karena Rasya tahu bahwa dirinya memang lemah dalam pelajaran Kimia.Rasya tersenyum ketika melihat Marvel sudah melihat postingannya itu, setelah itu Bella dan Jessy menghampirinya."Ciee yang ulangannya ngalahin Marvel!"goda Jessy membuat Rasya tersenyum bangga."Jelas dong,
Kini Rasya, Jessy dan Bella tengah berada di toilet karena sedari tadi Rasya memegang perutnya sembari menahan rasa sakit membuat Bella menatapnya bingung."Lo kenapa Sya? Lo sakit? Kita ke uks ya," ucap Bella yang sembari memegang tangan Rasya, sementara Rasya menoleh lalu menggeleng sembari sesekali meringis kesakitan."Nggak usah, perut gue sakit banget karena ini hari pertama gue datang bulan," Jessy mendelik heboh."What?! Berarti beneran dong kalau kemaren lo itu PMS dih masih gak percaya aja lagi tuh Rafli," Rasya hanya terdiam sembari tetap memegang perutnya, namun kemudian ada seseorang yang berdiri di depan toilet lalu memanggil Jessy."Jess buruan udah mau baris tuh!" panggil Rafli dari luar toilet, kelas Rasya dan Jessy hari ini mendapatkan pelajaran olahraga namun Rasya sepertinya tidak mampu untuk ikut.Jessy tak menggubris ucapan Rafli ia tetap menatap Rasya dengan
Bella mendelik dikala ia baru saja memasuki kelasnya, ia kaget melihat Rasya yang tengah santainya mencatok rambutnya itu membuat Bella dengan cepat menghampirinya."Sya? Kok lo bawa catokan lagi sih, kalau misalnya cat-" Rasya berdecak."Berisik!"potongnya membuat Bella menyengir."Gue gak bawa catokan gue yang kemaren gue bawanya catokan biasa aja jadi kalau anak osis mau nyita ya gue gak masalah,"ucap Rasya disela-sela mengcurly rambutnya sedangkan Bella hanya mengganggukkan kepalanya."Hari ini ada apa sih di grup rame bener,"ucap Bella membuat Rasya menatapnya."Gak tau juga, katanya ada pengumuman gitu dari pak kepsek,"ucapan Rasya membuat Bella membulatkan mulutnya, sementara Rasya kembali mencatok rambutnya.****Rasya beriringan berjalan bersama Jessy dan juga Bella menuju aula, seperti biasa disaat memasuki aula semua pandangan tertuju kepada
Pagi ini Rasya sudah siap dengan seragamnya, ia menata sedikit rambutnya lalu tersenyum di cermin karena ia merasa terlihat sempurna saat ini, setelah itu ia berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama Gisela -mamanya-."Pagi Sya!" Rasya tersenyum pada Gisela."Pagi juga ma!" ucap Rasya sembari duduk di depan Gisela."Papa kemana ma?" Gisela mengerutkan keningnya."Loh kamu gak tau?" Rasya menatapnya bingung."Gak tau apa ma?" Gisela menghela nafasnya."Papa keluar kota kemaren Rasya makanya pak Ripto gak bisa jemput kamu di sekolah dan mama nyuruh Marvel deh buat anterin kamu pulang," Rasya berdecak ketika Gisela menyebut nama Marvel."Lagian Mama kenapa nyuruhnya Marvel sih udah tau Rasya sama dia udah gak deket,""Ya siapa suruh kalian musuhan," Rasya mendelik.
Rasya berjalan bersama Bella dan juga Jessy menelusuri koridor sekolahannya, Jessy menatap Rasya yang tumben menguncir rambutnya."Tumben Sya rambut lo di iket?" Rasya menoleh dan mengangguk."Tadi gue buru-buru jadi gak sempet catokan ini sekarang gue mau catokan di kelas," Bella mendelik."Lo bawa catokan?" Rasya mengangguk lagi, mereka pun langsung memasuki kelas dan Rasya langsung berjalan menuju bangkunya karena ingin mengambil catokan miliknya, namun setelah beberapa kali dicari Rasya tidak menemukan catokan itu membuat Rasya mendelik dan panik, Jessy dan Bella yang melihat ekspresi Rasya pun menghampirinya."Kenapa Sya?" Rasya menoleh."Catokan gue gak ada!"pekiknya membuat Jessy dan Bella mendelik."Kok bisa Sya?!" Rasya menggelengkan kepalanya."Gue juga gak tauuu!""Palingan lo lupa bawa kali Sya,"ucap Jessy
Rasya mengubah posisi yang tadinya terlentang menjadi tengkurap, hari ini ia tidak sekolah karena sekolah yang meliburkannya membuat Rasya punya waktu untuk beristirahat, namun daritadi yang hanya ia lakukan adalah mengubah posisinya sembari memainkan ponselnya, Rasya sama sekali belum keluar dari kamarnya padahal daritadi Gisela sudah meneriakinya menyuruhnya untuk makan karena sudah pukul 5 sore, namun Rasya tidak menggubris teriakannya, ia tetap stay di kasur empuk miliknya."Gue bosen banget yatuhan, fix gue harus pergi,"ucap Rasya yang langsung berjalan menuju bahwa karena ia ingin meminta ijin kepada Gisela, bahwa Rasya ingin keluar menemui kedua sahabatnya."Ma, abis mandi Rasya keluar ya,"ucap Rasya tiba-tiba membuat Gisela yang sibuk membuat kue pun menoleh."Kamu ini daritadi mama panggilin gak dateng-dateng, lah sekarang turun bukannya apa malah mau keluar," sudah Rasya duga mamanya pasti akan mengomelinya, Ra
Hari ini adalah hari yang tunggu-tunggu oleh semua murid, yaitu pertandingan basket yang diadakan disekolah Rasya melawan sekolah tetangga, pagi ini lapangan sudah sangat ramai dengan berbagai penonton yang memenuhi tribun tersebut, Jessy menggelengkan kepalanya melihat sekumpulan lelaki di tribun yang tak jauh dari mereka terlihat sedang membawa spanduk berisikan nama Rasya, Jessy dan Bella menggelengkan kepalanya padahal hari ini adalah pertandingan basket bukan cheers yang seharusnya mereka itu mendukung anak basket bukan cheers."Gila Sya penggemar lo noh dari sekolah tetangga"ucap Bella yang masih tertawa."Aneh banget padahal kan kita gak ikutan yang tanding kan anak basket kenapa tuh cowok-cowok bawa spanduk isi tulisan Rasya ada foto nya juga malah"ucap Jessy yang ikut tertawa, sementara Rasya hanya bisa menatap malas ke atas sana."Udah gak usah diladenin"ucapnya sembari berkumpul bersama teman cheers lainnya.
Rasya menggeliat kecil ketika ada cahaya yang masuk kedalam kamar dan mengganggu penglihatannya, Rasya berdecak karena mau tak mau ia harus bangun kalau tidak mungkin ia akan telat ke sekolah. Rasya berjalan menuju kamar mandi dengan perasaan malasnya.Setelah selesai mandi Rasya luoa bahwa seragamnya berada di runah Marvel membuatnya kembali mengenakan pakaian tidurnya.Rasya berlari menuju lantai bawah membuat Gisela yang melihat Rasya masih mengenakan pakaian tidurnya pun mengerutkan dahinya."Loh kok masih pake baju tidur? Emang kamu gak sekolah?" Rasya menoleh."Ngga ma ini seragam Rasya ada di rumah Marvel""Loh kok bisa?""Ceritanya panjang, yaudah Rasya ambil dulu ya ma takut kesiangan"ucap Rasya sembari berlari menuju rumah Marvel yang terletak di sebelah rumahnya.Sesampai di depan rumah Marvel Rasya mencoba mengatur nafasnya karena sehabis berlarian, sete