Bab 0003

Bella mengiakan Ibu sebelum pergi ke dapur.

Nolan mengikuti Bella.

Masih ada tiga ons beras yang tersisa di rumah. Nolan melemparkan semuanya ke dalam toples tanah liat, kemudian berkata pada Bella, "Bella, lain kali jangan makan kulit gandum lagi. Itu bisa membunuhmu."

Bella yang sedang menyalakan api tercengang saat mendengar itu. Dia bergumam, "Aku baik-baik saja ...."

"Mulai hari ini, tak peduli ada berapa banyak beras di rumah, semuanya makan bersama. Kalau nggak cukup, kamu tambahkan air."

Nolan memegang tangan Bella dan berkata.

"Kita ini satu keluarga, seharusnya kita makan makanan yang sama. Meskipun hanya ada satu butir beras, tambahkan air sebanyak tiga mangkuk. Masak itu dan kita semua meminumnya."

Tik.

Air mata Bella menetes.

Tidak ada orang yang pernah begitu peduli padanya.

Setelah tiga suaminya meninggal dunia, Bella dijuluki pembawa sial. Kakak-kakak dari keluarganya memukulnya dan memakinya. Mereka ingin sekali Bella cepat mati.

Bella juga khawatir saat ingin menikah ke Keluarga Grey.

Dia takut dibuang.

Ternyata, Nolan sangat hangat dan peduli padanya.

Nolan berbalik, kemudian dia menyadari di samping ada setumpuk sayuran liar. Itu semua kubis dan kudzu.

Bella menyeka air matanya. "Kak Wendy dari sebelah yang mengantar sayur-sayur ini .... Aku akan memetik sayuran liar bersamanya besok."

"Oh. Kak Wendy memang baik."

Nolan mengangguk. Dalam hati dia berpikir, Wendy sendiri seorang janda juga tidak bisa menafkahi dirinya sendiri, tapi dia masih bisa peduli pada orang lain.

Kalau Nona menjadi kaya di masa depan, dia akan menikahi Wendy menjadi selirnya untuk berterima kasih padanya.

Tak lama kemudian, bubur dan sayur liar telah siap dimasak.

Bella mengantarkan satu mangkuk bubur ke kamar ibu mertuanya dulu.

Mangkuk kedua untuk Nolan.

Namun, Bella sendiri tidak makan.

Nolan mengambil satu mangkuk bubur, lalu memberikannya kepada Bella. "Makanlah, Bella."

"Aku nggak lapar ...."

Bella menjilat bibirnya dan perutnya keroncongan.

"Kamu masih bilang kamu nggak lapar?" Nolan memutar bola matanya. "Kamu baru mau makan kalau aku menyuapmu, ya?"

"Nggak, nggak ...."

Bella terkejut. Dia mengambil mangkuk itu dengan kedua tangannya, kemudian memakannya sesuap demi sesuap.

Dia takut Nolan marah kalau dia tidak makan.

Pria adalah makhluk yang mengerikan karena mereka akan memukul istri.

Jadi, dia harus menuruti Nolan.

Nolan memakan buburnya sambil memperhatikan Bella.

Keuntungan terbesar dari penjelajahan waktu ini adalah dia mendapat istri dengan mudah.

Saat dia memikirkan kehidupan sebelumnya, pendapatannya per bulan sebagai seorang insinyur mesin adalah 60 hingga 100 juta. Namun, ketika dia pergi kencan buta, dia masih dipandang rendah oleh wanita cantik dan kaya.

Bella jauh lebih cantik daripada wanita cantik dan kaya itu.

Tampaknya Kerajaan Marlboro juga menganjurkan memiliki selir.

Setelah dia kaya nanti .... Hehe ....

Saat Nolan memikirkan itu, dia tertawa.

Dia menertawakan diri sendiri karena kini saja dia tidak punya cukup makanan, tapi dia sudah memiliki ide-ide liar dan mendambakan kebahagiaan memiliki banyak istri!

Mentalitas pecundang ini tidak dapat diubah meski dia sudah melintasi waktu. Dia sama sekali tidak memiliki ambisi!

Bella melihat senyuman Nolan yang tampak aneh, kemudian bertanya dengan hati-hati, "Sayang, kenapa kamu tersenyum?"

"Oh, nggak apa-apa ...." Nolan kembali normal.

Lalu, dia berkata, "Besok aku mau ke kota untuk beli telur, lalu pulang buat menetaskan anak ayam. Nanti kalau anak ayamnya sudah besar, mereka akan bertelur dan menetaskan anak ayam. Setelah dua tahun, kita akan punya banyak anak ayam. Kita bisa jual semuanya untuk membeli seekor sapi betina. Sapi-sapi itu akan tumbuh besar dan melahirkan lebih banyak anak sapi. Kalau seekor sapi dewasa melahirkan anak sapi setiap tiga tahun, keluarga kita akan menjadi kaya."

Bella menyunggingkan seulas senyuman.

"Beberapa tahun yang lalu, kakakku juga bilang seperti itu. Tapi, sampai sekarang dia nggak mampu membeli satu butir telur. Walaupun dia bisa membeli telur ayam, di rumah nggak ada ayam betina yang bisa menetaskan anak ayam."

Nolan berkata dengan sangat serius. "Aku bisa meneteskan anak ayam."

Teknologi penetasan lampu menggunakan lampu minyak tanah sangat mudah!

Tidak ada lampu minyak tanah di sini, tapi ada minyak pinus. Nolan bisa mengatur suhu dan mencobanya sebanyak dua kali.

Bella tercengang saat mendengar itu.

Sungguh menyedihkan. Apa suaminya bodoh?

Butuh waktu dua puluh hari untuk menetaskan seekor anak ayam. Apa pria dewasa sepertinya akan berbaring di tempat tidur selama dua puluh hari sambil memeluk telur?

Walaupun dia bisa berbaring selama dua puluh hari, itu juga tidak bisa menetaskan anak ayam!

Selesai makan, Bella merapikan tempat tidur dan membantu Nolan tidur.

Nolan ingin berpacaran dan meningkatkan perasaan mereka. Dia pun meraih tangan Bella dan berkata, "Bella, kalau kamu nggak sibuk, ayo mengobrol ...."

"Nggak bisa."

Bella merasa malu dan berbisik, "Kamu belum sembuh. Ibu akan memarahiku. Ibu sudah bilang aku akan tidur bersamanya malam ini."

"Ha? Ibu bilang begitu?"

Nolan hanya merasa jengkel.

Ibunya sangat ikut campur.

Bella mengira Nolan marah, jadi dia buru-buru menjelaskan.

"Sayang, dengarkan aku. Sebenarnya aku bukannya ... nggak ingin melakukannya denganmu. Aku hanya mengkhawatirkan tubuhmu. Aku takut ... kamu kelelahan."

"Nggak apa-apa. Aku akan istirahat ...."

Nolan menarik tangannya, kemudian mengusap mukanya.

Wajah Bella memerah, lalu dia keluar dengan kepala tertunduk. Dia pergi ke kamar sebelah untuk tidur bersama ibu mertuanya.

Besok pagi.

Selesai mandi, Nolan menggunakan tali untuk mengikat kedua landak itu, lalu dia langsung pergi ke kota.

Kota pasar berjarak lima belas mil.

Nolan tiba dengan tergesa-gesa, kemudian dia mulai menjual dagangannya di sepanjang jalan.

Landak adalah hewan bertubuh kecil yang bisa digunakan sebagai obat. Kulit, daging dan organ dalamnya dapat digunakan sebagai obat. Mereka sangat populer.

Seorang pria tua kaya membeli dua landak milik Nolan seharga enam puluh lima koin tembaga.

Setelah Nolan memiliki uang, dia membeli lima kilo beras dan 250 gram garam kasar.

Kemudian, dia menuju ke toko daging untuk membeli 1,5 kilo tulang daging.

Tulang daging sangat murah. Hanya satu koin tembaga per 500 gram.

Namun, itu hanya tulang yang hampir tidak ada daging.

Nolan berjalan pulang ke rumah sambil membawa barang-barang itu. Kebetulan sudah waktunya makan siang saat dia tiba.

Beras di rumah sudah habis, jadi Bella merebus sayur sambil menunggu Nolan.

Nolan meletakkan karung yang dibawa, lalu menyeka keringatnya.

"Bella, siang ini kita makan nasi. Jangan makan sayuran liar lagi. Oh, iya. Ambilkan satu panci lagi. Aku akan membuat sup tulang untuk kalian."

Bella melihat isi karung, lalu dia terkejut.

"Kenapa kamu membeli beras putih dan bukan beras merah? Kamu juga membeli begitu banyak barang. Kalau Ibu tahu, dia akan menegur kita ...."

Beras merah sangat murah. Harganya setengah dari harga beras putih.

Kalau beras putih ini ditukar dengan beras merah, mereka bisa makan selama belasan hari.

Lalu, bagi orang desa, tulang daging merupakan sebuah kemewahan.

Nolan malah membeli begitu banyak. Dia benar-benar boros.

Bahkan tuan tanah tidak berani makan seperti ini.