Setelah Nolan mencuci kaki, dia memanggil Bella."Bella, aku membeli linen lagi hari ini. Panggil Kak Wendy kemari dan memintanya membuat pakaian untuk keluarga kita. Pakaian Mary terlalu usang, jadi buat satu juga untuknya."Wendy pandai membuat pakaian.Bella mengangguk. "Baik. Besok pagi aku akan pergi mencari Kak Wendy."Mary malah menggelengkan kepalanya. "Kak Nolan, Kak Bella, aku nggak mau pakaian. Yang penting aku nggak mati kelaparan.""Jangan bodoh. Kamu tinggal di rumahku, jadi kamu juga keluargaku. Kita makan dan memakai baju bersama."Nolan mengusap kepala Mary. "Tidurlah. Aku ingin bicara dengan Bella."Mary tersenyum, lalu keluar.Bella mencuci kaki Nolan, lalu mengoleskan obat pada pergelangan kakinya.Sebenarnya kaki Nolan sudah hampir sembuh. Dia bisa berjalan dengan pincang.Mungkin dia akan sembuh total dalam dua hari.Nolan menatap Bella dan berkata padanya."Bella, Mary sangat kasihan. Untuk sementara, kita membiarkannya tinggal di sini dan memintanya membantumu.
Kalau itu benar, Bella merasa sangat terhormat.Selain itu, keluarganya juga miskin. Mereka juga tidak yakin dapat makan bubur sayuran liar setiap hari.Kalau mereka memberi daging dan beras, keluarganya bisa diselamatkan."Benar-benar bodoh. Kapan aku membohongimu?"Nolan meremas bahu Bella. "Cepat susun barang-barang. Beri keluargamu lima kilo daging harimau dan lima kilo beras. Biarkan aku yang menyiapkan barang lain."Bella merasa itu kebanyakan, jadi dia berbisik, "Kalau kita mengambil terlalu banyak barang, ibumu akan memarahiku.""Nggak apa-apa. Aku akan memberi tahu Ibu."Nolan tersenyum, lalu dia pergi mencari ibunya untuk menjelaskan.Setelah anak tumbuh dewasa, dia sudah tidak mengikuti ibunya.Ibu juga tidak keberatan dan menganggukkan kepalanya."Kita nggak menghabiskan sepeser pun saat menikahi Bella. Jadi, sudah seharusnya kamu pergi mengunjungi mertuamu dan memberi sedikit barang."Saat Bella mendengar itu, dia tersenyum dan segera berterima kasih kepada ibu mertuanya.
"Nolan ...."Bella tahu suaminya sudah marah. Dia pun menatap Nolan dengan tatapan memelas dan mata berkaca-kaca.Esme tertawa sinis, kemudian dia bertepuk tangan."Sebaiknya kamu nggak datang. Siapa yang menginginkan kalian datang? Sebaiknya kamu biarkan seperti ini. Saat kalian menjadi bangsawan di masa depan, kami juga nggak akan mencari kalian untuk minta makan!""Baiklah. Kalau begitu, kita sepakat."Nolan mengangguk, lalu dia membawa Bella pergi."Nolan, jangan pergi."Malik menghentikan Nolan, kemudian dia menghela napas. "Bagaimanapun juga, kamu ada menantuku. Karena kalian sudah datang, bagaimana kalau kalian makan dulu sebelum pergi? Kami masih memiliki beras merah. Makan semangkuk bubur beras merah dulu, baru kalian pergi."Yuli di sebelah juga mengangguk. Tatapan matanya memelas.Bam!Esme berbalik, lalu dia membanting tutup pintu."Kak!"Bella mengejarnya.Namun, Esme tidak menoleh sama sekali dan langsung berlari ke sungai.Bella menghela napas. Dia kembali ke rumah, lalu
Nolan baru tersenyum, lalu berkata, "Nggak apa-apa, Kak."Esme merasa sangat malu. Dia menggendong putranya dan berlutut di hadapan Nolan."Nolan, aku dan anakku bersujud padamu. Kamu adalah saudaraku, jadi anakku juga anakmu."Saudara?Bukankah tadi Esme berkata dia bahkan tidak akan mencari Nolan untuk meminta makanan?Mulut itu sungguh bisa mengatakan apa saja.Karena Nolan datang dari abad ke-21, dia tidak akan mencari masalah dengan orang seperti Esme. Nolan membungkuk untuk membantu Esme berdiri, lalu dia mengeluarkan beberapa perak."Kak, ini pertama kalinya aku bertemu dengan keponakanku. Beberapa perak ini untuknya. Buatkanlah gelang untuknya."Bella di belakang langsung tertawa, lalu dia segera menutup mulutnya.Esme menggagap. Dia menurunkan putranya, kemudian menerima perak itu dengan dua tangan. "Nolan, ini ... perak?"Wanita desa tidak pernah melihat perak."Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa menggigitnya untuk mengecek apakah akan ada bekas gigitan atau tidak," ujar Nol
John berlari mendekat. Dia berteriak sambil melambaikan garpu tanahnya, "Gawat, ibunya Danny ditarik pergi harimau di pintu masuk desa!""Ha? Harimau masuk ke desa?"Wendy gemetar ketakutan sambil memeluk pinggang Nolan."Kak, cepat pergi ambil busur silangku!"Nolan juga terkejut, tapi dia segera tenang.Sebenarnya busur silang tidak berguna untuk menghadapi harimau. Dia memegangnya hanya untuk menambah keberanian.Harimau sebelumnya tak sengaja terbunuh oleh Nolan.Nolan juga tahu lain kali dia tidak akan memiliki keberuntungan itu lagi.Wendy berlari dengan terburu-buru untuk mengambil busur Nolan.Bella dan Mary juga berlari mendekat dengan panik. Mereka bertanya apa yang terjadi."Bella, kalian semua tinggal di rumah. Kunci pintunya dan jangan keluar!"Setelah Nolan memberi perintah, dia pergi bersama kepala desa sambil membawa busur dan anak panah.Mereka satu desa. Apa pun yang terjadi, mereka pasti harus saling membantu.Di pintu masuk desa, Danny sedang berlutut di tanah dan m
Ada lebih dari seratus bandit di Gunung Suasa. Setiap tahun ketika gandum matang, mereka akan pergi ke desa-desa terdekat untuk meminta makanan.Kalau tidak ada yang mau memberi, mereka akan membunuh orang!Desa Folks adalah desa yang besar. Mereka juga memiliki beberapa pemuda kuat, jadi para bandit itu tidak berani bertindak terlalu gegabah.Setiap kali mereka berdiskusi sebelum mengambil makanan.Sekarang musim panen sudah lewat, tapi para bandit ini malah mendadak muncul. Semua orang pun bertanya-tanya.Sam marah-marah. "Kalau anjing-anjing ini masih berani meminta makanan, aku akan menghajar mereka!""Sam, diam!"John berbalik untuk menahan Sam, kemudian dia berbisik, "Pria yang memegang pisau di depan adalah orang keempat yang memimpin Gunung Suasa. Dia dijuluki Naga Sungai. Dia bisa membunuh orang tanpa berkedip."Sam membungkam mulutnya, tapi dia mendengus dengan kuat.Naga Sungai bersama beberapa orangnya berjalan mendekat. Dia tersenyum. "Wah, semua orang di sini. Aku datang
"Kenapa? Apa kalian ingin memberontak?!"Naga Sungai melihat semua penduduk desa berdiri di belakang Nolan. Dia pun merasa sedikit gugup. Dia mengayunkan pisaunya dan bekata, "Apa kalian ingin melihat kecepatan pisauku?""Pisauku juga cepat!"Danny mengayunkan pisau sayurnya, lalu dia membelalakkan mata sambil berkata dengan marah, "Kalian ini benar-benar nggak memiliki hati nurani! Apa kalian ingin memaksa kami sedesa sampai mati?!"Pisau dapur itu terbuat dari perunggu. Ukurannya hanya setengah telapak tangan dan telah berkarat.Orang desa jarang menggunakan pisau dapur karena tidak ada daging untuk dipotong.Sayuran dan buah-buahan dapat dipotong hanya dengan tangan.Bahkan pisau dapur sekecil itu pun merupakan harta karun. Biasanya mereka tidak mengasahnya dengan kuat sehingga ia akan berkarat.Di desa, para penduduk menyerbu masuk sambil membawa tongkat dan cangkul.Satu per satu berseru, "Kami nggak akan melepaskan orang yang menindas Nolan!"Naga Sungai cuman memiliki tujuh atau
Nolan tidak peduli. Dia menatap Adrian dengan penuh minat.Dia ingin melihat bagaimana Adrian akan menangani para bandit Gunung Suasa ini.Naga Sungai terkejut. Dia mendelik Danny, kemudian berseru kepada Adrian."Benar, aku pemimpin keempat Gunung Suasa, Naga Sungai. Tapi, hari ini aku datang bukan untuk merampok. Beberapa hari yang lalu aku membeli seorang selir, jadi aku datang untuk menjemputnya hari ini ...."Suaranya gemetar dan dia berbicara dengan terbata-bata. Jelas kalau dia ketakutan."Membeli selir? Menjemputnya?" Adrian menyunggingkan seulas senyuman sinis.Mary tidak tahan dan berseru, "Dia datang untuk merampok orang. Dia ingin merampok uang Kak Nolan.""Oh, ya?"Adrian tiba-tiba memutar pergelangan tangannya dan mengarahkan tombaknya ke tenggorokan Naga Sungai.Naga Sungai terkejut dan melangkah mundur dengan panik. Dia melambaikan surat di tangannya dan berkata, "Aku nggak merampok orang! Aku punya bukti!"Wuush!Adrian menusukkan tombaknya ke depan. Dalam sekejap mata
Apa Sarah serius?Nolan menutup dirinya sendiri dengan selimut dan mulai berpura-pura mati.Sarah sudah menarik Silvia masuk. Seulas senyuman nakal tersungging di bibirnya, kemudian dia mendorong Silvia ke tempat tidur.Silvia meronta. "Kak, jangan .... Aku ini hanya pembantu, kamu baru istrinya ...."Sarah tertawa. "Dengarkan aku. Lusa, aku dan Kak Nolan akan menikah. Aku juga akan mengajakmu."Nolan tersenyum dengan tak berdaya.Apa dia boleh seperti ini di Kerajaan Marlboro?Satu malam berlalu lagi dengan pemandangan yang tak terbatas.Nolan tidur sambil memeluk Silvia.Sarah sudah bangun, membuat sarapan dan menunggu Nolan makan.Nolan mandi, makan, lalu membawa beberapa prajurit pribadi dan sebuah kereta kuda bersamanya. Dia memuat semua bagian mesin pemintal yang telah dia sesuaikan ke dalam kereta kuda.Dia juga membeli banyak hadiah untuk Bella, Wendy dan yang lainnya.Dia membeli banyak makanan lezat untuk ibu, membawa 50 kilogram garam halus, kemudian langsung pergi ke Desa F
Maksudnya adalah kayu bakar ditumpuk di bawah dinding gunung, lalu api dinyalakan.Panaskan puncak gunung, lalu siram dengan air dingin, maka permukaan batu akan meledak.Karena mereka harus menjaga jalan pegunungan tetap bisa diakses saat menggali gunung, mereka harus menggali lubang dulu.Dengan cara ini, kalau ada kereta datang, para penggali akan bersembunyi di dalam lubang dan memberi jalan.Nolan memerintahkan."Bakar tembok gunung pada malam hari dan gali pada siang hari. Dua jam setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam, usahakan untuk nggak melakukan apa-apa. Kalau kalian ingin bekerja, pastikan kalian nggak mengganggu jalan. Kalau jam kerja pada siang hari nggak cukup, bekerjalah lembur pada malam hari."Untuk merasakan sulitnya menggali gunung, Nolan menginap satu malam di sini.Malam itu, mereka mengumpulkan banyak kayu bakar kering, menumpuknya di bawah tebing, lalu membakarnya.Setelah itu, mereka melakukan uji percikan air.Efeknya cukup bagus. Batu-batu di t
"Nggak apa-apa. Aku mempunyai cara."Nolan menggertakkan giginya dan berkata, "Aku masih punya sejumlah uang dari kemarin aku menaklukkan Gunung Kirian. Aku akan memberikan uang ini kepadamu. Aku nggak percaya kita nggak bisa menyelesaikannya! Mengenai uang untuk membayar utang, aku akan membayarnya nanti."Reza tercengang. "Kamu sendiri akan membayarnya? Tuan Nolan, kamu benar-benar rela ...."Nolan menyeringai. "Aku akan melakukannya saat aku kembali."Setelah kembali ke kota, Nolan meminta buku pemungutan pajak dari Reza dan memilih beberapa desa besar yang memiliki utang pajak paling besar.Pejabat pajak dan prajurit dikirim untuk menyampaikan pesan kepada setiap kepala desa. Mereka diminta untuk mengirim warga dan melunasi pajak yang terutang.Orang-orang dari setiap desa hanya perlu membawa perlengkapan tidur dan peralatan gunung sendiri untuk bekerja di Gunung Kirian.Nolan akan menyediakan tiga kali makan sehari. Nasi merah dan sup daging dijamin akan membuat kalian kenyang!Se
Nolan tercengang. Dia menerima teko tersebut, kemudian meminumnya. Dia mengusap kepala Yuni dan berkata."Langit masih gelap. Kamu juga minum, lalu ayo lanjut tidur."Yuni mengangguk. Dia mematikan lampu dan melepaskan pakaiannya, lalu naik ke tempat tidur.Langit perlahan-lahan menjadi terang.Nolan bangun dan memakai pakaiannya.Yuni membantu Nolan berpakaian dulu, lalu dia pergi merapikan tempat tidur."Yuni ...."Nolan tiba-tiba merasa bersalah. Dia memegang wajah Yuni dan bertanya, "Kamu masih perawan. Apa Pak Sonny nggak pernah menyentuhmu?""Tuan, Pak Sonny nggak pernah menyentuhku karena aku baru datang dan masih belajar peraturan rumah." Yuni menundukkan kepalanya."Maaf, aku terlalu kasar semalam."Nolan meminta maaf, lalu memeluk Yuni. "Aku akan bertanggung jawab dan membawamu keluar.""Kalau Tuan bisa membawa Yuni keluar, Yuni bersedia melakukan apa saja ....""Cukup. Aku nggak sejahat itu." Nolan menyunggingkan seulas senyuman, kemudian dia pergi ke rumah sebelah.Dalam sa
"Silvia!"Sarah juga kaget. Dia memeluk Silvia, lalu menyeka air mata Silvia."Itu semua gara-gara kakekmu. Kalau nggak, kita juga nggak akan seperti ini."Jelas kalau mereka sangat dekat.Nolan berkata."Sarah, aku sudah membebaskan kakek, ayah dan paman Silvia. Untuk sementara, aku meletakkan mereka di kamp militer. Setelah mereka bertobat, baru aku membiarkan mereka keluar. Kalau nggak, aku akan menghajar mereka."Nolan tidak menganggap ayah Silvia sebagai mertuanya.Dia akan menghajar orang yang patut dihajar!Wajah Silvia memucat. "Tuan, kakek dan ayahku pasti akan bertobat. Mereka nggak akan berani berbuat jahat lagi."Nolan mengangguk, kemudian dia membiarkan Silvia membantu di dapur. Nolan berkata pada Sarah."Sarah, tutup setelah kamu selesai memasak. Kalian jangan kelelahan."Mereka harus menghasilkan uang dengan perlahan. Untuk apa terburu-buru?Setelah itu, Nolan berjalan ke depan pintu. Dia berkata pada orang-orang yang sedang mengantri."Semuanya, kami minta maaf. Bahan m
Ada bau apek dan busuk di penjara.Sipir penjara membawa Nolan untuk menemui Leo dan putranya terlebih dahulu.Ketika Leo dan kedua putranya melihat Nolan, mereka sangat ketakutan hingga berulang kali bersujud."Tuan Nolan, maafkan kami. Aku bersedia memberikan semua hartaku ....""Bangun! Semua hartamu telah disita oleh pemerintah."Nolan melambaikan tangannya, lalu berbisik, "Jangan berteriak. Aku datang untuk menyelamatkan kalian. Sarah memintaku melepaskan kalian.""Ha? Sarah?"Leo tertegun, lalu dia dan kedua putranya bersujud.Nolan melambaikan tangannya lagi. "Hukumanmu sudah diganti. Hukuman mati dapat dihindari, tapi kamu harus diasingkan ke militer."Saat Leo mendengar itu, dia menangis."Terima kasih, Tuan Nolan .... Tapi, kalaupun aku diasingkan ke militer, aku tetap akan mati. Dengan usiaku sekarang dan sekujur tubuhku yang sakit-sakitan ...."Kalau dikirim ke pengasingan, orang itu bisa melakukan kerja paksa atau menjadi umpan meriam.Kemungkinan untuk bertahan hidup sang
Nolan dan yang lainnya masih minum.Beberapa waktu kemudian, Sonny meminta para penyanyi bubar, lalu mereka mulai membahas hal penting.Nolan berkata, "Sekarang kita membutuhkan rumah besar untuk dijadikan pabrik. Pabrik resmi harus segera mulai dibangun."Sonny berkata, "Di seberang ada rumah besar dengan tiga pintu masuk. Itu adalah kediaman Pak Reza. Pak Reza bilang dia akan pindah sore ini, mengosongkan rumahnya dan mulai membuat garam.""Itu bagus!"Nolan mengangguk, lalu berbisik, "Rumah Pak Reza akan digunakan untuk membuat garam. Air garam yang disaring harus diletakkan di halaman belakang Pak Sonny agar mencegah cara kita tersebar."Sonny mengangguk. "Ide Tuan Nolan benar."Reza berkata."Saranku adalah Pak Sonny secara pribadi membawa puluhan kilogram garam halus dan prajurit untuk mengawalmu ke gubernur daerah. Kemudian, kita akan melakukan langkah besar dan melakukannya dengan cara yang besar."Sonny berpikir sejenak, lalu dia menyetujui usulan itu. "Mungkin perlu waktu tuj
"Enak, enak .... Sup apa ini? Kenapa rasanya sangat segar?"Ada seseorang yang mulutnya penuh dengan lepuh akibat luka bakar. Dengan mulut gemetar, dia tanpa malu-malu mengulurkan mangkuknya dan berkata, "Kakak, beri aku satu mangkuk lagi ...."Nolan melihat dari samping dan tersenyum. "Satu orang hanya dapat satu mangkuk. Kalau kalian ingin memakannya lagi, besok datang dan bayar!"Sarah menutup mulutnya, lalu dia tertawa sampai wajahnya memerah.Nolan berbalik, lalu menarik Sarah kembali ke dalam rumah. "Sarah, semalam aku memberi tahu Silvia kalau aku akan membawanya pulang dalam dua hari."Mata Sarah berbinar-binar. "Kak Nolan, kamu sangat baik. Kalau Silvia kembali, dia bisa membantuku. Sekarang kita sudah memiliki garam halus, bisnis kita pasti akan sangat ramai di masa depan.""Karena aku orang baik, di mana hadiahku?""Hadiah seperti apa yang kamu inginkan?" Sarah juga telah mempelajari akses Sawo Maya dan Fiona."Ciuman?""Kemari ...."Sarah tersenyum lembut, lalu menarik Nola
Prinsip Nolan adalah pria harus bertanggung jawab atas perbuatannya.Dia boleh memiliki banyak wanita, tapi dia tidak bisa mengecewakan mereka.Silvia meneteskan air mata dan mengangguk. "Tuan, bawa aku pulang dan membuatku menjadi pembantumu. Aku bisa melakukan apa saja.""Wanitaku nggak boleh menjadi pembantu. Ke depannya kamu akan menjadi nyonya."Nolan mendekatkan diri ke telinga Silvia. "Sekarang kamu harus mengingat kata-kataku. Besok ketika Nyonya Gabby bertanya, kamu pura-pura bersikap malu dan menjawabnya seperti ini ...."Mata Silvia terbuka lebar dan dia terus mengangguk.Nolan mengulanginya beberapa kali, lalu dia bertanya, "Silvia, apa kamu sudah mengingatnya?""Sudah, Tuan." Silvia mengangguk."Lalu, besok aku akan bertanya tentang kasus kakekmu. Kalau aku bisa membantu, aku akan meminta haki daerah melepaskan kakek, ayah dan pamanmu. Kemudian, mereka akan tinggal di desa. Aku akan membuat pengaturan nanti."Nolan kekurangan orang setia di sisinya sekarang.Kalau dia bisa