Bab 0006

Bella khawatir suaminya akan dipukul, jadi dia buru-buru melindungi Nolan. Dia berkata pada Ethan, "Ethan, jangan menindas orang. Suamiku nggak bisa menang darimu, tapi kamu nggak akan mau ... membuat kakakku marah ...."

Namun, kata-kata itu tidak terdengar seperti ancaman bagi Ethan.

Ethan menyeringai. "Hei, pembawa sial, minggir. Jangan sampai aku juga mati gara-gara kamu."

"Dasar berengsek. Kamu berani menghina istriku?"

Nolan sudah kehilangan kesabarannya. Dia maju, kemudian meninju dagu Ethan.

Buk!

Ethan langsung jatuh.

Di kehidupan sebelumnya, Nolan sering mengunjungi gym. Dia juga berpartisipasi dalam pelatihan cadangan dan mengetahui beberapa keterampilan bertarung.

"Anjing, kamu berani memukulku?"

Ethan berdiri, lalu dia mengayunkan tinjunya ke arah Nolan. "Aku akan membunuhmu hari ini juga!"

Nolan mengangkat tangan untuk menangkis serangan Ethan, lalu dia mengangkat kaki kanannya dan mengarahkannya ke perut Ethan.

"Ugh ...."

Ethan berteriak. Wajahnya memucat. Dia berjongkok sambil memeluk perutnya dan kepalanya penuh dengan keringat.

Nolan membelalakkan matanya. "Pergi. Kalau nggak, aku benar-benar akan membuatmu muntah darah!"

John datang. Dia menyepak Ethan, lalu memarahinya sampai Ethan pergi.

Di Desa Folks, hanya kepala desa yang bisa menangani Ethan.

Karena setengah dari penduduk Desa Folks memiliki warga Rogers. Keluarga itu memiliki pengaruh paling kuat.

Ethan dipukuli, tapi dia tidak mendapat apa-apa.

Para penduduk desa mengobrol sambil tertawa, kemudian mereka berpisah dengan perasaan puas.

Namun, Bella sangat ketakutan. Dia berbisik, "Sayang, kamu sudah menyinggung Ethan. Aku khawatir di masa depan dia akan terus mengganggumu ...."

"Ngapain takut padanya? Aku akan menghajarnya setiap kali dia menggangguku."

Nolan menepuk-nepuk bahu Bella. "Apa kamu dan Ibu sudah makan? Ada sisa daging rusa dan tulangnya. Cepat merebusnya dan makan. Lihat dirimu, kamu sangat kurus. Kamu harus makan lebih banyak."

Bella sangat terharu sehingga dia ingin menangis, tapi dia tidak berani menunjukkan ekspresinya. "Tadi pagi aku sudah makan, jadi aku belum lapar .... Kita menyimpan daging rusa dan tulangnya saja. Pelan-pelan."

Nolan menggelengkan kepalanya, lalu dia pergi ke dapur untuk memasak.

Bella sudah makan tadi pagi, tapi sekarang sudah sore.

Bella buru-buru mengejarnya, lalu dia yang memasak.

Nolan tidak memiliki kesibukan, jadi dia mencoba busur silangnya lagi.

Kemarin dia beruntung dan bertemu dengan rusa muda.

Kalau dia bertemu dengan rusa dewasa, tampaknya busur silang ini tidak bisa digunakan.

Dia harus membuat busur dan anak panah yang kuat.

Nolan pun keluar sambil membawa kapaknya, kemudian dia pergi mencari bahan-bahan untuk busur silang.

Setelah makan malam, Bella menyiapkan seember air, lalu mencuci kaki Nolan.

Nolan menatap kaki Bella, lalu tersenyum dan berkata, "Bella, biarkan aku mencuci kakimu juga, ya?"

"Kakiku ... jelek. Aku bisa mencucinya sendiri."

Wajah Bella merona. Dia melepaskan sepatunya, kemudian mencelupkan kedua kakinya ke dalam air.

"Kakimu sangat halus. Kenapa kamu bilang itu jelek?"

Nolan berjongkok, kemudian menggosok kaki Bella.

Nolan bisa bermain selama setahun hanya dengan melihat kaki ini.

Bella malu, jadi dia menarik kakinya. "Sayang, aku malu .... Aku bisa mencuci kakiku sendiri. Kamu tidur dulu. Aku ...."

"Ada apa?"

"Nggak apa-apa. Ibu sudah mengunci pintunya, jadi aku nggak bisa masuk."

Bella menggigit bibirnya, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Ibu bilang kalau kamu bisa berburu dan menembak sapi gunung, itu berarti tubuhmu pasti sudah sembuh. Kita sudah boleh melakukannya ...."

Kalau Nolan bisa menembak sapi gunung, itu berarti dia pasti bisa melakukannya di atas ranjang.

Bella diam-diam melirik Nolan. Wajahnya semerah tomat.

Nolan tercengang, kemudian dia paham dan meraih tangan istrinya. "Bella, apa kamu menerima keluargaku miskin?"

Sekujur tubuh Bella gemetar seolah-olah dia tersengat listrik. Dia berbisik, "Sayang, aku sudah sangat senang karena kamu nggak membenciku si pembawa sial ini. Terlebih lagi, keluargaku juga miskin. Kita sama-sama miskin. Bagaimana mungkin aku membencimu?"

"Bella, terima kasih."

Nolan tiba-tiba mengingat ikat rambut merah dan kerudung merah itu. Dia buru-buru mengeluarkannya dari kantong, kemudian memakaikannya ke kepala Bella. "Kita akan berhubungan hari ini, jadi ikat rambut merah dan kerudung merah ini untukmu."

"Sayang, ini ... benar-benar untukku?" Tubuh Bella gemetaran.

Sepertinya ini pertama kalinya Bella menerima hadiah untuk seumur hidupnya.

Selain itu, benda ini sangat mahal. Harganya tujuh atau delapan koin tembaga.

"Aku nggak mempunyai istri kedua. Tentu saja ini untukmu."

Nolan menyunggingkan seulas senyuman. Dia menggendong Bella, kemudian berjalan ke tempat tidur.

Bella memeluk leher Nolan, lalu dia berbisik, "Sayang, matikan apinya dulu ...."

"Fuuh!"

Obor pinus kecil di dinding langsung padam.

Lalu, terdengar suara gemerisik orang melepaskan pakaian.

Bella tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia tampak sangat gugup.

Untungnya, Nolan sangat lembut. Dia membangun perasaan sedikit demi sedikit. Dia perlahan-lahan menjelajahi dan mengenali tubuh Bella.

Tubuh Bella menghangat dan napasnya menjadi terengah-engah.

Suasana makin memanas.

"Hatchiu!"

Pada saat ini tiba-tiba terdengar suara bersin yang datang dari bawah tempat tidur.

"Ada orang di bawah tempat tidur!"

Nolan kaget, lalu melompat turun dari tempat tidur. Dia memakai pakaiannya dengan buru-buru, kemudian mencari sumbu untuk menyalakan minyak lampu.

Bella lebih syok. Dia membungkus erat tubuhnya dengan kain sprei dan meringkuk di sudut tempat tidur.

Pohon pinus menyala lagi.

Nolan barusan ingin mengecek bawah tempat tidur, tapi kemudian dia melihat seorang gadis merangkak keluar dengan gemetaran.

"Mary? Kenapa kamu berada di rumahku?"

Nolan terkejut.

Gadis ini adalah Mary Hale, adiknya Ethan.

Gadis ini berani sekali bersembunyi di bawah tempat tidur.

Mary baru berusia 15 tahun dan biasanya sangat polos. Nolan tidak menduga ternyata dia begini jahat.

"Kak Nolan!"

Mary bersujud, lalu dia menangis sambil berkata, "Kak Nolan, aku menyelinap masuk sebelum gelap. Aku nggak sengaja .... Kakakku ingin menjualku ke Harem Kupu-Kupu. Aku takut, makanya aku bersembunyi di rumahmu ...."

"Harem Kupu-Kupu?"

Nolan mengerutkan alisnya.

Harem Kupu-Kupu adalah rumah bordil di kota, tempat para pria mencari kenikmatan dari para pelacur.

Dasar si berengsek itu. Bisa-bisanya Ethan ingin menjual adik perempuannya sendiri ke rumah bordil.

Awalnya Nolan sangat marah pada Mary.

Namun, setelah dia mendengar ucapan itu, dia merasa kasihan kepada Mary.

Bella juga sudah berpakaian. Dengan wajah merah, dia menarik Mary dan berkata, "Mary, tapi kamu juga nggak bisa ... bersembunyi di rumah kami."

"Kak Bella, biarkan aku sembunyi di sini. Kalau kakakku menemukanku, dia benar-benar akan menjualku!"

Mary ingin bersujud lagi. Lalu, dia menangis dan berkata, "Aku akan bersembunyi di sini tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kalian bisa menganggapku nggak ada. Dan aku akan melakukan apa yang harus kulakukan ...."

Mary meminta mereka menganggapnya tidak ada, lalu Nolan dan istrinya lanjut berhubungan saja?

Walaupun Nolan setuju, istrinya juga tidak akan setuju.

Nolan merasa pusing, lalu dia melambaikan tangannya.

"Mary, kalau nggak ... kamu bersembunyi di bengkel kayuku. Aku akan memberimu papan dan sprei. Nanti pagi, aku akan mencari kepala desa dan memintanya menghajar kakakmu."

Sekarang sudah malam. Nolan juga tidak tega mengusir Mary, jadi dia membiarkan Mary menginap.

Mary tampak senang, kemudian dia berkata, "Kak Nolan, Kak Bella, terima kasih banyak!"

Bella menghela napas. Dia mencari sprei, kemudian mengantar Mary ke halaman belakang bersama Nolan.

Di bengkel kayu.

Nolan menggunakan dua papan kayu panjang untuk membuat tempat tidur bagi Mary.

Sekujur tubuh Mary gemetaran dan kepalanya penuh dengan keringat.

Nolan bertanya, "Mary, kenapa kamu berkeringat dan gemetaran?

"Kak Nolan, aku sangat lapar .... Tadi siang aku hanya makan semangkuk sayuran liar ...."

"Ini ...."

Nolan menghela napas, lalu dia bertanya pada Bella, "Apa bubur daging rusa tadi malam sudah habis?"

Bella mengangguk kepalanya. "Masih ada satu mangkuk. Aku akan memanaskannya untuk Mary."

Buk!

Mary berlutut. "Kak, kamu nggak perlu memanaskannya. Aku bisa langsung memakannya. Kalau nggak, aku akan mati."

Bella segera mengangguk, kemudian dia pergi ke dapur sebelah untuk mengambil bubur daging rusa.

Nyam, nyam!

Tak sampai dua menit, semangkuk bubur sudah masuk ke dalam perut Mary.

Kemudian, Mary mulai menjilat mangkuk. Dia menatap Nolan dengan tatapan mata menyedihkan.

"Kak Nolan, bubur daging rusa ini adalah makanan paling enak yang pernah kumakan .... Apa aku boleh menjadi pembantu rumahmu? Aku bisa bekerja. Kamu hanya perlu memberiku semangkuk bubur setiap hari. Sayuran liar juga boleh."