Bab 0007

Nolan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Dasar bodoh. Keluarga kami miskin. Bagaimana kami sanggup mempekerjakan pembantu?"

Mary melihat Bella, lalu dia terdiam.

Nolan berpikir sejenak sebelum dia menghela napas. "Tidurlah, Mary. Kalau lain kali kamu sangat kelaparan, datang ke sini secara diam-diam. Kami akan memberimu sedikit makanan."

"Kak Nolan, kamu sangat baik."

Mata Mary berkaca-kaca. "Sedangkan kakakku jahat. Dia bertengkar denganmu hari ini. Kamu nggak hanya nggak marah, tapi juga memberiku makanan."

"Kakakmu adalah kakakmu. Kamu adalah kamu. Cepat tidur."

Nolan menghela napas di dalam hati, lalu dia menarik Bella keluar.

Setelah mereka kembali ke kamar tidur, Bella menundukkan kepalanya dan pipinya masih merona merah.

Tadi memalukan sekali. Banyak kata-kata dan suara yang didengar oleh Mary.

Nolan meniup mati api pohon pinus.

"Berbaringlah, Bella."

"Ya ...."

"Kita mencoba sekali lagi. Rileks, jangan takut."

"Nolan, tadi memalukan sekali ...."

"Kita adalah suami istri yang sah. Ngapain kamu merasa malu?"

Setelah percakapan lembut itu, akhirnya Bella membuka diri sepenuhnya seperti bunga yang perlahan mekar untuk menyambut kupu-kupu.

Nolan juga makin lembut dan perhatian terhadap Bella.

Itu adalah pengalaman yang bagus. Mereka berdua menyadari keindahan keharmonisan hidup yang luar biasa.

Daging rusa adalah makanan yang lezat dan bergizi.

Setelah suasana mereda, Bella masih malu-malu. Dia membenamkan kepalanya di pelukan Nolan dan berbisik, "Sayang, kita sudah berhubungan sebagai suami istri. Apa ... kita akan melakukan ini setiap malam?"

"Tentu saja. Setiap malam, tujuh kali. Itu adalah ritual antara suami istri yang ditetapkan oleh seorang adipati."

"Ha? Kalau begitu, bukankah kita nggak tidur?"

Bella terkejut, lalu dia bertanya, "Adipati siapa itu? Apa dia nggak perlu bekerja dan tidur?"

"Apa tidur lebih penting daripada bercinta?"

Nolan menyeringai, lalu dia membelai rambut Bella. "Tapi, kalau kamu benar-benar mengantuk, tidurlah. Kamu berutang enam kali padaku. Besok bayar, ya."

"Apa aku boleh membayarnya ... secara perlahan?" tanya Bella dengan sedih.

"Boleh."

Nolan tersenyum nakal, lalu memeluk Bella sambil tidur.

Pagi hari, Nolan meminta bercinta sekali sebelum dia dan Bella bangun dari tempat tidur.

Bella lumayan bersemangat, tapi dia terlihat sedikit aneh saat berjalan.

Nolan merasa sedikit bersalah ketika melihat ekspresi Bella yang sedih dan malu.

Daging rusa sangat berbahaya. Nolan harus mengontrol diri.

Mary sudah pergi dari bengkel kayu di belakang halaman.

Seharusnya dia pergi mencari kepala desa untuk mengadu.

Akan tetapi, Nolan juga tidak tahu apakah kepala desa bisa membantu Mary atau tidak.

Selesai sarapan, Nolan berpamitan kepada ibunya dan Bella. Sambil membawa sangkar burung, perangkap dan busur silang, dia pergi ke pegunungan untuk berburu lagi.

Berburu bisa membuat ketagihan.

Bella mengantar Nolan ke luar pintu, lalu dia berbisik, "Sayang, dengar-dengar ada harimau di gunung. Kamu jangan pergi terlalu dalam, ya."

"Tenang saja. Aku nggak akan pergi jauh-jauh."

Nolan mengangguk sebelum dia pergi.

Dia pergi ke aliran sungai di lembah sebelumnya. Nolan menambahkan sedikit garam ke genangan air, lalu dia memasang perangkap.

Garam sangat mahal, tapi Nolan tidak membutuhkan banyak garam untuk menarik mangsa. Selain itu, sekarang Nolan sudah memiliki uang. Jadi, segenggam garam bukanlah masalah.

Setelah Nolan menyusun semuanya, dia berkeliling di sekitar sambil membawa busurnya.

Awalnya dia ingin membuat busur dan anak panah yang kuat, tapi tidak sempat.

Beberapa jam kemudian, Nolan telah berburu seekor kelinci dan seekor burung pegar. Hasil tangkapan hari ini termasuk kecil.

Sekarang sudah sore dan Nolan sudah lapar, jadi dia pulang ke rumah.

Bam!

Dia baru berjalan beberapa langkah ketika sebuah tongkat keluar dari semak-semak dan memukul pergelangan kaki Nolan.

"Sialan! Siapa yang memukulku?"

Nolan meringis kesakitan. Dia melompat-lompat dengan satu kaki sebelum dia terjatuh.

"Aku yang memukulmu!"

Ethan keluar sambil memegang tongkat. Dia mendelik Nolan sambil membentaknya, "Dasar berengsek! Nolan, kamu meniduri adikku semalam. Aku harus menghukummu. Adikku masih perawan, tapi kamu malah menidurinya. Apa yang harus kamu lakukan?"

"Omong kosong. Kapan aku meniduri adikmu?"

Pergelangan kakinya terasa sangat sakit sehingga wajah Nolan berkerut dan dia berkeringat dingin.

Bam!

Ethan memukul Nolan lagi, lalu memaki, "Kamu masih berani mengelak? Adikku sendiri yang bilang kamu menidurinya di bengkel kayu semalam. Kalian melakukannya beberapa kali dalam satu malam!"

"Berhenti memukulku!"

Nolan mengangkat tangannya. Dia menggertakkan gigi sambil berkata, "Cukup, cukup. Anggap saja aku meniduri adikmu. Katakan apa maumu."

Pergelangan kakinya terluka, jadi sulit untuk Nolan bergerak.

Nolan hanya bisa mengakui kekalahan. Nanti dia akan mencari kesempatan untuk membalas dendam.

Apa Nolan tidak mungkin bisa membunuh Ethan yang berpikiran sederhana?

"Hehe. Baguslah kalau kamu mengakuinya."

Ethan menyeringai. Dia mengangkat sangkar burung Nolan, lalu berkata sambil tersenyum, "Untuk meniduri wanita di Harem Kupu-Kupu, kamu harus membayar lima kilo beras putih. Kalau gadis cantik seperti adikku, satu malam seharga 50 kilogram beras putih ...."

"Woi, woi. Nggak semahal itu, 'kan?"

Nolan mengusap pergelangan kakinya sambil berkata, "Dengar-dengar 10 kilo beras putih sudah dapat untuk tidur dengan wanita Harem Kupu-Kupu."

"Omong kosong. Apa kamu nggak tahu belakangan ini harga mereka sudah naik?"

Ethan mengangkat tongkatnya lagi.

"Oke, oke. Seperti yang kamu katakan, 50 kilogram beras putih," ucap Nolan.

"Ya."

Ethan tersenyum lebar. "Aku ini sangat mementingkan keadilan. Burung pegar dan kelinci hari ini setara dengan 20 kilo beras. Kamu masih berutang 80 kilo beras kepadaku. Kamu bisa membayarnya dengan pelan-pelan."

Keadilan kepalanya!

Kalau ini kehidupan sebelumnya, seorang perawan seperti Mary dapat ditukar dengan beberapa ribu kilogram beras untuk satu malam.

Kalau dihitung-hitung, Nolan sangat beruntung!

"Karena kamu sudah meniduri adikku, kita sudah menjadi kerabat. Kalau kamu sudah membayar sisanya dan ... ingin meniduri adikku lagi, kamu boleh datang ke rumahku kapan saja. Aku berjanji aku nggak akan mempermasalahkannya."

Ethan merasa sangat puas. Dia menepuk bahu Nolan, kemudian pergi sambil membawa sangkar burung itu.

Dasar binatang!

Nolan duduk di tanah, lalu mengambil busur silang di sampingnya. Dia menarik busurnya, lalu tertawa sinis. "Ethan, berhenti!"

"Kamu ...."

Nolan sudah berjalan beberapa langkah. Saat dia menoleh dan melihat Nolan sedang menarik busurnya, dia terkejut.

Nolan tersenyum sinis. "Letakkan barangku atau aku akan menembakmu."

"Dasar bajingan! Aku nggak percaya kamu berani membunuhku!"

Ethan meletakkan sangkar burung tersebut, kemudian mengangkat tongkatnya lagi.

Duak!

Tali busur berbunyi, lalu anak panah memelesat.

Itu mengenai bahu kanan Ethan.

Panah tersebut tembus.

"Argh!"

Ethan berteriak kesakitan, lalu tongkatnya jatuh ke tanah.

Nolan memasang panah kedua dengan cepat, lalu membidik dada Ethan.

Siapa bilang senjata itu cepat pada jarak tujuh langkah, selain itu akurat dan cepat dalam jarak tujuh langkah!

Kalau membunuh tidak melanggar hukum, Nolan bisa menembak mati Ethan pada jarak ini.

Ethan terluka parah. Bahu kanannya terasa sangat sakit dan berdarah. Bagaimana mungkin dia masih berani bergerak?

Dia langsung berlutut dan melambaikan tangannya.

"Nolan, kamu benar-benar akan membunuhku? Membunuh itu melanggar hukum .... Jangan bunuh aku. Anggap saja aku sial. Aku sudah nggak menginginkan 80 kilogram beras yang tersisa, oke? Bagaimana kalau aku hanya mengambil satu mangsamu saja? Atau kamu ingin Mary menjadi selirmu, lalu kita menjadi kerabat?"

Nolan belum mengatakan apa-apa, tapi Ethan sudah berinisiatif mengalah.

Dia juga bersedia menyerahkan adiknya secara gratis.

"Lihatlah dirimu!"

Nolan menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata dengan mata terbelalak, "Buang tongkatmu dan merangkak kemari. Tunjukkan lukamu kepadaku."

Kalau luka itu tidak dirawat dan Ethan kehilangan kebanyakan darah, dia bisa mati.

Nolan juga tidak ingin membunuh orang dan meninggalkan Bella menjadi janda.

Ethan meringis kesakitan, lalu dia benar-benar merangkak ke arah Nolan.

Nolan melihat luka Ethan. Dia mematahkan anak panah sebelum mencabutnya.

Begitu anak panah dicabut, darah mengalir makin deras.

Ethan berteriak kesakitan dan menangis, lalu dia hampir pingsan.

Untungnya itu anak panah kecil, jadi lukanya tidak besar. Seharusnya itu tidak mengancam nyawanya.

Nolan membalut luka Ethan dengan bajunya sambil berbicara.

"Kalau lain kali kamu berani menggangguku lagi, cepat atau lambat aku akan membunuhmu. Selain itu, kamu bilang aku sudah meniduri adikmu. Itu berarti dia sudah menjadi milikku. Kalau lain kali kamu berani memukul Mary lagi, aku juga akan membunuhmu ...."

Sebenarnya kali ini Nolan benar-benar telah difitnah.

Dia tidak pernah melakukannya, tapi malah terkena masalah.

Dia sudah membantu Mary, tapi malah dijebak Ethan!

Ethan menahan rasa sakit sambil menangis. "Nolan, lain kali aku nggak akan berani lagi .... Meskipun kamu meniduri adikku di depanku, aku juga ...."

"Diam. Enyahlah!"

Nolan berdiri dengan susah payah. Dia menopang tongkat Ethan di bawah ketiak kirinya dan memegang busur silang di tangan kanannya. "Pulang sana!"

Ethan tidak berani berbicara lagi, jadi dia berjalan sambil mengangkat sangkar burung.

"Aummm!"

Tiba-tiba terdengar suara yang mencurigakan.

Nolan dan Ethan terkejut. Sebelum mereka bisa bereaksi, seekor harimau melompat keluar dari hutan di sebelah kiri!

"Astaga! Ada harimau!"

Reaksi Ethan sangat cepat. Dia meninggalkan sangkar burung, kemudian melarikan diri.

Harimau paling ganas saat mereka turun dari gunung di kala senja!