Share

Chapter 44

"Marren...!" pekik Arsan melihat Marren tertimpa tubuh Icha yang masih terikat pada kursi kayu dan kesakitan.

Spontan seoarang pengawal yang tersisa menyeret lengan Icha menjauh dari Marren dan mendudukkan wanita itu dengan kasar.

Sementara Arsan menolong Marren dari rebahnya dan melihat pipi tembem Marren yang berdarah tergores gigi Icha.

"DASAR RUBAH BETINA TIDAK TAHU DIRI!" Amuk Arsan sangat marah dan menampar Icha dengan keras.

"AAGHK!" pekik Icha kesakitan. Darah segar mengucur di sudut bibir wanita itu dan membuatnya memekik kesakitan.

"AKU BENCI KAU MARREN! AKU BENCIIIII...! KENAPA KAU HARUS HIDUP! KENAPA KAU HARUS ADA...!" raung Icha dengan histeris.

"Sumpal mulutnya, jangan beri dia makan sampai Polisi datang menjemputnya!" ucap Arsan dengan geram pada pengawalnya.

Prua tampan itu sangat geram hingga ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Kalau kau bukan perempuan sudah Saya hancurkan wajahmu yang menyebalkan itu, kau tahu!" geram Arsan menepuk-nepuk kepala Icha dan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status