Share

Bab 155. Pulang

Penulis: L.A. Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-18 20:26:09

Semua mata tertuju pada Evan. Di ruang tunggu itu tidak hanya ada Dokter dan perawat saja, tetapi ada juga beberapa orang tua bayi yang bernasib sama dengan Evan.

Setelah mereka semua terdiam mendengar ucapan Evan. Mendadak beberapa orang tua bayi itu menertawakan perkataan yang menurut mereka konyol.

Lain dengan para perawat yang sudah tahu identitas Evan. Mereka lebih memilih diam karena segan pada sang pewaris Lucio tersebut.

"Jangan pikir karena kamu memiliki uang jadi bisa berkhayal membeli rumah sakit semewah ini. Aku juga pemilik perusahaan di salah satu kawasan industri, tapi tidak arogan sepertimu," ucap salah satu orang tua yang bayinya juga sedang di rawat.

"Sudahlah, mungkin dia orang kaya baru. Berpikir bisa berbuat seenaknya dengan uang yang tak seberapa," ujar istri dari pria tersebut.

"Pak Evan, lebih baik pergi ke ruangan saya, kita berbicara empat mata," ajak manajer yang masih tidak yakin dengan ucapan Evan.

Evan semakin geram dengan sikap orang-orang yang malah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 156. Tinggal Bersama

    Cherry berjalan masuk ke kamar Alana. Ia buru-buru menyambar Bella yang kini tengah di gendong oleh atasannya tersebut."Bu Alana sadarlah!" Cherry mengguncang-guncang tubuh Alana.Alana diam terpaku, duduk di sudut lantai dekat kasur. Tatapannya kosong, tetapi tangannya masih kokoh mendekap sang anak.Suara sirine ambulance semakin mendekat. Mendadak bulir bening jatuh dari mata yang masih menatap kosong."Bu, sadarlah! Bella terus menangis, dia membutuhkan Anda!" seru Cherry.Air mata Alana semakin basah membanjiri pipi. Ekspresi perempuan itu tak berubah, datar, tetapi dipenuhi kesedihan.Saat Cherry tengah berusaha menyadarkan Alana, di saat itu pula Evan muncul dengan napas terengah-engah. Melihat kedatangan suaminya itu, tangis Alana pun pecah."Cherry, ada apa dengan Alana?" Evan menatap keheranan."Sepertinya Bu Alana terpuruk saat mendengar suara ambulance." Cherry seakan tahu isi hati Alana.Evan menghampiri Alana dengan perlahan, kemudian memeluknya."Sayang, Zayn kita pula

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 157. Kerja Sama?

    Evan terus memperhatikan dari kejauhan, sambil menunggu Danu yang sedang berjalan menuju mobil."Pak, sepertinya nasi uduk yang saya beli tertukar dengan pembeli lain," ucap Danu."Tahu dari mana?" Fokus Evan terpecah saat Danu datang."Ada aroma semur jengkol saat saya sedang mengendusnya" ujar Danu."Jadi kamu mengendus makananku? Makan saja nasi uduk itu! Tidak mungkin seorang Presdir sepertiku memakan sesuatu dengan bau seperti itu!" hardik Evan.Danu menunduk, merasa bersalah pada Evan. Namun, perasaan kesal juga menyelimuti hatinya jika mengingat kembali tukang nasi uduk yang menurutnya sangat tidak profesional dalam berdagang.Karena malas mendapat ocehan atasannya itu, Danu pun langsung menyalakan mesin mobil bersiap untuk melaju."Matikan mesinnya!" titah Evan sambil menatap sepupu jauhnya yang tampak masih asyik berbincang dengan para pemegang saham tersebut."Ada apa, Pak? Apa Bapak masih marah pada saya? Maaf, Pak, saya benar-benar tidak tahu soal nasi uduk itu. Kalau perl

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 158. Tidak Fokus Bekerja

    "Memangnya kenapa?" tanya Felix yang juga keheranan.Evan ragu untuk mengatakan karena felix terlihat begitu yakin dengan perusahaan miliknya tersebut. Sebuah perusahaan kecil dengan produk ketinggalan zaman yang tidak memiliki niat berinovasi sama sekali, benar-benar seperti benalu yang ingin menempel pada perusahaan besar dan mencari keuntungan dari nama tersebut."Kenapa harus memilih produk kecantikan yang sudah ketinggalan zaman seperti ini? Dari mana kamu mengambil barangnya? Kenapa tidak memproduksinya sendiri?" cecar Evan."Hey, aku ini sedang mengajak bekerja sama, bukan memintamu mengomentari perusahaanku!" timpal Felix.Evan yang sedang berusaha menghindari pertengkaran dan ingin mengorek informasi tentang kedekatan Felix dan para pemegang saham pun memilih untuk menahan emosi dan mengalah dari sepupunya yang keras kepala tersebut."Kalau begitu bersabarlah dulu, aku akan membahasnya di rapat nanti," ujar Evan yang dadanya sudah bergemuruh kesal.Felix tersenyum senang, waj

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 159. Orang-orang Menyebalkan

    "Iya, Pak?" Danu buru-buru beranjak, menghampiri Evan yang terlihat sedang kesal."Apa-apaan ini?" Evan menunjuk foto dalam bingkai tersebut."Foto keluarga Anda kan, Pak?""Aku tahu, tapi apa maksudnya ini?" Evan menunjuk lagi ke foto tersebut."Itu, kan Bapak. Masa tidak tahu," jawab Danu dengan santainya.Evan semakin geram dibuat Danu, rasanya ingin meneriaki bawahannya itu dengan sangat kencang."Kenapa kamu harus menempel gambarku di foto ini? Lihatlah! Foto yang seharusnya bagus malah berubah aneh," hardik Evan."Tidak ada yang aneh, malah sangat bagus seperti cover buku novel," sanggah Danu.Evan semakin kesal dengan kelakuan konyol anak buahnya tersebut. Ia memelototi Danu yang kini seperti tak merasa bersalah."Permisi…" seseorang mengetuk pintu."Masuk!" titah Evan.Orang itu pun masuk mendekati Evan. "Pak Evan diminta untuk datang segera ke ruang rapat," ucapnya.Evan buru-buru menatap jam tangannya, baru sadar jika rapat seharusnya sudah berjalan sejak lima belas menit lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 160. Sandiwara

    Evan sedikit tahu siapa orang yang sedang berada di luar, tetapi masih ingin memastikan saja apa maksud dan tujuan dia datang dengan cara seperti itu."Ayo ikut aku!" Danu menyeret masuk seseorang yang mengenakan hoodie hitam dan masker."Lepaskan! Aku datang kemari dengan baik-baik," ucap perempuan tersebut."Baik-baik? Cara berpakaianmu saja sudah menunjukan kalau kedatanganmu kemari sangatlah tidak sopan!" hardik Evan."Tapi, saya masuk pintu depan dengan cara baik. Saya juga sempat menyapa beberapa rekan saya dulu," timpal perempuan yang ternyata adalah Sasa."Lalu, kenapa kamu mengendap-endap di depan ruanganku?" Evan menatap sinis ke arah Sasa."I-itu… saya ingin mengambil barang yang ketinggalan," sahut Sasa, menunduk sambil memainkan jarinya karena gugup.Suasana mendadak hening. Evan sengaja diam agar Sasa mau mengatakan yang sejujurnya tentang tujuannya datang kemari.Sasa yang semakin gugup karena terus mendapat tatapan sinis dari mantan atasannya itu pun memilih untuk maju

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 161. Suasana Di Rumah

    Disaat bersamaan, ambulance datang."Ikuti ambulance tersebut, jangan sampai ada orang jahat yang mengincarnya lagi!" titah Evan, seraya meremas bahu anak buah yang tadi ia perintahkan untuk mengantar Sasa. "Jangan sampai terulang lagi kejadian tadi," bisiknya."B-baik, Pak," jawab anak buahnya itu.Evan pun kembali ke ruangannya dengan perasaan emosi yang sudah sampai ubun-ubun. Ia tak menyangka jika masalah rumor kemarin tidak sesederhana yang dibayangkannya.Saat sampai di ruangan, Evan terus termenung memikirkan siapa dalang di balik semau kejadian yang dialaminya."Pak, apa yang terjadi pada Sasa?" Danu memecah lamunan Evan."Seseorang sengaja menabraknya. Aku yakin jika masalah Rumor kemarin hanyalah permulaan saja," terang Evan.Danu mendadak merinding. "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya, Pak? Tiba-tiba saya merasa tidak aman berada di sini."Evan membelalak. "Benar, semua pasti menyangkut perusahaan ini! Kita harus berhati-hati mulai sekarang," ucapnya.Tanpa terasa jam s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 162. Manajer Cadangan

    "Alana, tolong kasihani Brian. Bagaimanapun juga dia adalah adikmu." Rudi tampak berusaha membantu Desy karena Alana terus diam tak mengatakan sepatah kata pun."I-iya, Alana. Tolong kasihani Brian," sambung Desy lagi.Alana menaruh sendok dan garpu dengan sedikit di hentakan, lalu menatap kedua orang tuanya itu dengan tajam."Ayah, Ibu! Brian itu sudah dewasa, kenapa tidak biarkan dia mencari uang sendiri?" ucap Alana yang merasa sedikit jengkel dengan perlakuan kedua orang tuanya pada Brian.Desy dan Rudy saling tatap, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu dari Alana. Mereka sebenarnya ingin Brian ikut mencicipi hidup enak dari kekayaan Alana dan tidak ingin anak laki-lakinya itu kelelahan akibat bekerja."Tapi, kasihan Brian. Dia tidak pernah mengenal dunia kerja, lagipula, umurnya masih terlalu muda untuk mulai bekerja. Ibu ingin dia puas mencicipi masa mudanya dulu." Desy mengatakan hal menjengkelkan dengan wajah memelas, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi semaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 163. Panti Asuhan

    Evan terkejut, lalu tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya dari genggaman. Alana yang sudah diselimuti rasa cemburu itu memilih untuk memungut ponsel sang suami dan mendengar apa yang sedang orang di balik telepon bicarakan."Saya sangat berterima kasih atas bantuannya. Saya tidak tahu harus bagaimana membalas semua kebaikan Bapak," ucap perempuan dibalik telepon.Alana mengerutkan kening, kemudian mendelik menatap Evan. "Apa maksudnya ini?""Tidak ada maksud apa-apa, dia hanya ingin mengucapkan terima kasih saja, tidak lebih!" timpal Evan.Dada Alana bergemuruh hebat, rasanya sedikit menyesakkan saat tahu Evan berbincang dengan perempuan lain di telepon, lalu berusaha menjauh agar tak terdengar olehnya."Kenapa harus menghindar dariku? Apa sebegitu takutnya ketahuan olehku?" timpal Alana dengan tatapan sinisnya."Tidak, bukan begitu, dia cuma karyawan yang pernah aku bantu dan ingin mengucapkan terima kasih." Evan mendekati Alana memegangi tangan istrinya itu."Lalu kenapa sampai harus m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bonus

    Bagaimana dengan akhir kisah yang lainnya?Danu, sungguh sebuah keberuntungan di pesta kecil. Pelayan yang waktu itu ia temui ternyata sudah sejak lama menaruh perasaan padanya. Tak ingin membuang-buang waktu, asisten Evan tersebut langsung melamar sang gadis dan buru-buru menentukan tanggal pernikahan.Cherry dan Alvin, benar-benar sesuatu yang tak terduga. Berawal dari sebuah sandiwara, perempuan yang sama sekali tak pernah mengenal cinta itu pun pada akhirnya memilih untuk melabuhkan hati pada laki-laki yang pantang menyerah untuk memperjuangkannya. Meski Alvin sedikit lebih lemah darinya, pria itu selalu saja berusaha melindungi dalam situasi apa pun. Benar-benar sosok yang sangat Cherry impikan.Sasa dan Deo, mereka terus bertengkar sampai akhirnya muncul perasaan saling suka. 'Bisa karena biasa', mungkin itulah salah satu pepatah yang cocok untuk mereka, mengingat kebencian mereka awalnya begitu mendalam, tetapi bisa-bisanya malah berubah menjadi rasa suka.Brian, beberapa kali b

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 204. Akhir Yang Indah

    "Sayang hati-hati! Kamu sedang menggendong Zayn," teriak Alana."Ya, tenang saja," sahut Evan yang sekilas menoleh ke arah Alana.Dengan menggendong Zayn, Evan yang sudah bersemangat pun menghampiri mobil tersebut. Lalu semua yang berada dalam kendaraan itu pun keluar bersamaan.Evan menghampiri sang kakek yang tengah diangkat ajudannya ke kursi roda."Kakek, tumben sekali. Ada perlu apa?" tanya Evan dengan tatapan bahagia bertemu sang kakek."Dasar cucu durhaka! Bukannya menanyakan kabar malah tanya ada perlu apa!" hardik Willy.Evan tertawa melihat kakeknya itu marah. "Ayo masuk dulu."Disaat bersamaan muncul Jeny yang sejak tadi hanya diam di dalam mobil tak berani menunjukan batang hidungnya. Ia tampak malu-malu karena sadar pernah melakukan kesalahan.Evan yang hatinya sedang dalam keadaan baik pun tak memperdulikan masalah yang telah berlalu. Ia malah tersenyum menatap ibunya itu."Ibu, ayo masuk! kebetulan aku akan mengadakan pesta kecil-kecilan," ajak Evan seraya melambai ke ar

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 203. Hari Bahagia

    Tanpa berpikir dua kali, Evan langsung pulang meski Candra sempat mengundangnya untuk makan siang merayakan keberhasilan rencana mereka."Maaf, mungkin lain kali," ujar Evan yang pikirannya sudah melayang-layang entah ke mana."Tidak masalah, lain kali masih bisa. Pulang dulu saja, istrimu sudah menunggu di rumah," ujar Candra.Evan tersenyum simpul. "Kalau begitu, sampai jumpa di lain waktu."Evan berlari menuju mobil, diikuti oleh Danu dan Deo yang juga tampak gelisah, khawatir terjadi sesuatu di rumah.Danu langsung melajukan mobil dengan kecepatan melebihi biasanya.Selama perjalanan, Evan tak hentinya menelepon Alana. Namun, hasilnya nihil karena tak sekalipun sang istri menjawab panggilan tersebut."Apa yang terjadi?" Evan mengacak-acak rambutnya, saking kesal."Seharusnya tidak terjadi apa-apa, semua musuh sudah berada dalam genggaman kita. Kecuali…" Deo seolah ragu untuk melanjutkan kalimatnya."Apa? Kenapa kamu selalu saja menyebalkan!" hardik Evan."Hey tenanglah, kamu terla

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 202. Akhir Dari Seorang Penjahat

    "Apa maksudmu, Deo?" Evan menatap temannya itu dengan tatapan heran."Kamu lihat saja!" titah Deo.Beberapa menit menjelang berakhirnya sesi visi misi, Anwar sempat menunjukan beberapa program hebat yang ia rencanakan akan dikerjakan jika dirinya terpilih menjadi walikota nanti."Beberapa lahan kosong akan saya buat menjadi taman yang sisi lainnya dikhususkan untuk area bermain anak-anak. Ini salah satu contoh desain taman." Anwar menunjuk ke layar besar dengan penuh percaya diri.Namun, yang muncul di layar tersebut bukanlah apa yang Anwar maksudkan, melainkan sebuah video di mana dirinya sedang berjabat tangan dengan si pemilik panti asuhan. Suaranya terdengar jelas ke seluruh penjuru."Bagaimana dengan uang dari donatur panti asuhanmu?" tanya Anwar yang wajahnya terpampang jelas dalam video tersebut."Sudah saya transfer semua ke rekening Bapak, bahkan uang hasil mengemis dan mengamen anak-anak pun sudah saya setor," ujar pemilik panti asuhan yang tampak begitu hormat pada Anwar."B

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 201. Debat Walikota

    Danu langsung menoleh ke arah Deo. Ia merasa jika ternyata ada yang berpenampilan lebih parah darinya. Gelak tawa seakan membuat sang bos dan asistennya itu sedikit melupakan ketegangan yang akan mereka hadapi.Deo masih belum sadar jika dirinya sedang menjadi bahan tertawaan. Ia pun langsung masuk dan duduk di samping Evan dengan santainya."Maaf, tadi aku terlalu lama menyiapkan penyamaran ini," ujar Deo, "ayo kita berangkat sekarang!"Danu langsung melajukan mobil murah yang sengaja dipinjam untuk mendukung penyamaran tersebut."Kenapa kamu harus menyamar jadi perempuan?" Evan bertanya sambil terus terbahak-bahak. "Lalu, kenapa dadamu menggembung begitu?""Setidaknya penampilan ini akan membuatku mudah menyelinap ke belakang layar," ujar Deo yang sedang fokus menatap layar ponselnya.Alasan Deo tak membuat Evan berhenti tertawa. Ia terus saja terpingkal setiap kali menatap Danu dan Deo, merasa jika kini mereka terlihat seperti grup lawak."Berhenti tertawa! Kita ini sedang berangka

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 200. Bala Bantuan

    Laki-laki jahat di depan Evan tertawa puas, merasa kemenangan telah berada di tangannya.Karena kalah jumlah, anak buah Evan tak bisa menghalau lagi orang-orang yang baru saja datang itu. Meski begitu, beberapa di antaranya masih berusaha menghadang meski pada akhirnya berakhir lengah dan pihak Dody berhasil melumpuhkannya."Menyerahlah, Evanders. Kami bukanlah lawanmu!" timpal pria yang berada di hadapan Evan."Menyerah? Aku tidak takut pada penjahat yang memakan uang anak yatim piatu seperti kalian!" balas Evan."Masih besar kepala juga rupanya? Apa kamu tidak sadar dengan kondisimu sendiri? Jangan sok menjadi pahlawan jika diri sendiri saja sedang dalam keadaan terdesak," ujar pria tersebut."Aku, terdesak? Seharusnya kamu sedikit menoleh ke belakang." Evan pada akhirnya bisa tersenyum penuh kemenangan saat tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.Pria jahat di hadapan Evan awalnya ragu, tetapi pada akhirnya memilih untuk menoleh saat ia merasa jika suasana menjadi sedikit hening.

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 199. Negosiasi

    Evan langsung keluar dari mobil saat sudah berada di depan gerbang. Ia buru-buru menghampiri security yang sedang berusaha mengusir seorang ojek online."Ada apa ini?" tanya Evan, berjalan mendekat."Ini, Pak. Orang ini bilang Bu Alana memesan bakso. Tapi saat saya ingin melihat isi pesannya, dia bilang kalau itu privasi," terang security."Sudah kamu tanyakan pada Alana, apa dia memesan bakso?" Evan terus menatap ojek online yang sejak tadi terus menunduk."Sudah, Bu Alana bilang memang pesan bakso. Plat nomornya pun sama dengan yang ada di aplikasi. Saya ingin mengeceknya lagi untuk memastikan saja," ujar security tersebut.Evan masih terus memandangi tukang ojek online tersebut dengan wajah datarnya."Apa Alana memesan Bakso Mas Jo? dia sangat menyukai itu.""Benar, Pak. Seperti yang Anda bilang, ini memang Bakso Mas Jo," ucap tukang ojek tersebut seraya menatap security dengan tatapan penuh kemenangan.Evan tersenyum simpul seraya menatap pria tersebut. "Berapa totalnya?""Dua rat

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 198. Penjagaan Ketat

    Evan buru-buru menelepon anak buahnya dengan perasaan cemas dan gelisah."Ada apa, Pak?" tanya anak buah Evan dengan suara yang terdengar santai."Perketat keamanan rumah! Jaga setiap sudut jangan sampai ada yang terlewatkan. Jangan biarkan siapa pun masuk!" seru Evan."Baik, Pak," jawab anak buah Evan yang dari nada suaranya terdengar serius.Evan menutup telepon, lalu berjalan menuju ruang kerjanya yang telah berantakan. Beruntung sebelumnya ia telah mengamankan seluruh barang bukti."Pak, memangnya apa yang tertulis di kertas itu?" Danu mengekor sejak tadi, rasa penasarannya semakin besar saat melihat perubahan wajah Evan yang menjadi tampak semakin emosi.Namun, bukannya menjawab, Evan malah langsung mencari nomor kontak dan menekannya untuk melakukan panggilan."Orang itu masih di tempatmu?""Ya, dia masih bersama saya. Ada apa, Pak?""Cepat pindah dari tempat itu sekarang! Dody sudah mengirim pesan pada orang-orangnya, di sana sudah tidak aman!" Evan semakin gelisah."Tapi, saya

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 197. Memar Palsu

    Alana tertawa geli melihat ekspresi Evan yang terlihat muak saat memandangi setiap foto di tangannya."Foto ini terlihat seperti sungguhan. Jika bukan karena kamu menunjukan gambar aslinya, mungkin aku masih akan terus tertipu," terang Alana yang masih tertawa."Orang di foto sangat jelek, wajahku terlihat aneh, tidak simetris pula." "Sudahlah, bakar saja fotonya. Aku lupa membuangnya kemarin."Evan beranjak, bergegas ke teras kamarnya hanya demi untuk membakar foto-foto dirinya bersama banyak perempuan pemberian Jessica untuk Alana saat itu.Dengan perasaan kesal, Evan membakar foto tersebut satu persatu. Sekilas terbesit bayangan kejadian dengan Jessica saat itu. Ia sangat yakin jika semua masalah yang terkait dengannya memiliki satu sumber yang sama, di mana orang tersebut memang berniat membuat rumor buruk demi menjatuhkannya."Akan kubasmi semua hama di Lucio Group." Evan mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.Bayangan akan kehidupan yang tenang saat menguasai Lucio Group tern

DMCA.com Protection Status