Share

Bab 155. Pulang

Semua mata tertuju pada Evan. Di ruang tunggu itu tidak hanya ada Dokter dan perawat saja, tetapi ada juga beberapa orang tua bayi yang bernasib sama dengan Evan.

Setelah mereka semua terdiam mendengar ucapan Evan. Mendadak beberapa orang tua bayi itu menertawakan perkataan yang menurut mereka konyol.

Lain dengan para perawat yang sudah tahu identitas Evan. Mereka lebih memilih diam karena segan pada sang pewaris Lucio tersebut.

"Jangan pikir karena kamu memiliki uang jadi bisa berkhayal membeli rumah sakit semewah ini. Aku juga pemilik perusahaan di salah satu kawasan industri, tapi tidak arogan sepertimu," ucap salah satu orang tua yang bayinya juga sedang di rawat.

"Sudahlah, mungkin dia orang kaya baru. Berpikir bisa berbuat seenaknya dengan uang yang tak seberapa," ujar istri dari pria tersebut.

"Pak Evan, lebih baik pergi ke ruangan saya, kita berbicara empat mata," ajak manajer yang masih tidak yakin dengan ucapan Evan.

Evan semakin geram dengan sikap orang-orang yang malah men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status