Share

Bab 162. Manajer Cadangan

"Alana, tolong kasihani Brian. Bagaimanapun juga dia adalah adikmu." Rudi tampak berusaha membantu Desy karena Alana terus diam tak mengatakan sepatah kata pun.

"I-iya, Alana. Tolong kasihani Brian," sambung Desy lagi.

Alana menaruh sendok dan garpu dengan sedikit di hentakan, lalu menatap kedua orang tuanya itu dengan tajam.

"Ayah, Ibu! Brian itu sudah dewasa, kenapa tidak biarkan dia mencari uang sendiri?" ucap Alana yang merasa sedikit jengkel dengan perlakuan kedua orang tuanya pada Brian.

Desy dan Rudy saling tatap, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu dari Alana. Mereka sebenarnya ingin Brian ikut mencicipi hidup enak dari kekayaan Alana dan tidak ingin anak laki-lakinya itu kelelahan akibat bekerja.

"Tapi, kasihan Brian. Dia tidak pernah mengenal dunia kerja, lagipula, umurnya masih terlalu muda untuk mulai bekerja. Ibu ingin dia puas mencicipi masa mudanya dulu." Desy mengatakan hal menjengkelkan dengan wajah memelas, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi semaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status