Beranda / Urban / Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku / Bab 159. Orang-orang Menyebalkan

Share

Bab 159. Orang-orang Menyebalkan

Penulis: L.A. Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-19 23:47:30
"Iya, Pak?" Danu buru-buru beranjak, menghampiri Evan yang terlihat sedang kesal.

"Apa-apaan ini?" Evan menunjuk foto dalam bingkai tersebut.

"Foto keluarga Anda kan, Pak?"

"Aku tahu, tapi apa maksudnya ini?" Evan menunjuk lagi ke foto tersebut.

"Itu, kan Bapak. Masa tidak tahu," jawab Danu dengan santainya.

Evan semakin geram dibuat Danu, rasanya ingin meneriaki bawahannya itu dengan sangat kencang.

"Kenapa kamu harus menempel gambarku di foto ini? Lihatlah! Foto yang seharusnya bagus malah berubah aneh," hardik Evan.

"Tidak ada yang aneh, malah sangat bagus seperti cover buku novel," sanggah Danu.

Evan semakin kesal dengan kelakuan konyol anak buahnya tersebut. Ia memelototi Danu yang kini seperti tak merasa bersalah.

"Permisi…" seseorang mengetuk pintu.

"Masuk!" titah Evan.

Orang itu pun masuk mendekati Evan. "Pak Evan diminta untuk datang segera ke ruang rapat," ucapnya.

Evan buru-buru menatap jam tangannya, baru sadar jika rapat seharusnya sudah berjalan sejak lima belas menit lal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 160. Sandiwara

    Evan sedikit tahu siapa orang yang sedang berada di luar, tetapi masih ingin memastikan saja apa maksud dan tujuan dia datang dengan cara seperti itu."Ayo ikut aku!" Danu menyeret masuk seseorang yang mengenakan hoodie hitam dan masker."Lepaskan! Aku datang kemari dengan baik-baik," ucap perempuan tersebut."Baik-baik? Cara berpakaianmu saja sudah menunjukan kalau kedatanganmu kemari sangatlah tidak sopan!" hardik Evan."Tapi, saya masuk pintu depan dengan cara baik. Saya juga sempat menyapa beberapa rekan saya dulu," timpal perempuan yang ternyata adalah Sasa."Lalu, kenapa kamu mengendap-endap di depan ruanganku?" Evan menatap sinis ke arah Sasa."I-itu… saya ingin mengambil barang yang ketinggalan," sahut Sasa, menunduk sambil memainkan jarinya karena gugup.Suasana mendadak hening. Evan sengaja diam agar Sasa mau mengatakan yang sejujurnya tentang tujuannya datang kemari.Sasa yang semakin gugup karena terus mendapat tatapan sinis dari mantan atasannya itu pun memilih untuk maju

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 161. Suasana Di Rumah

    Disaat bersamaan, ambulance datang."Ikuti ambulance tersebut, jangan sampai ada orang jahat yang mengincarnya lagi!" titah Evan, seraya meremas bahu anak buah yang tadi ia perintahkan untuk mengantar Sasa. "Jangan sampai terulang lagi kejadian tadi," bisiknya."B-baik, Pak," jawab anak buahnya itu.Evan pun kembali ke ruangannya dengan perasaan emosi yang sudah sampai ubun-ubun. Ia tak menyangka jika masalah rumor kemarin tidak sesederhana yang dibayangkannya.Saat sampai di ruangan, Evan terus termenung memikirkan siapa dalang di balik semau kejadian yang dialaminya."Pak, apa yang terjadi pada Sasa?" Danu memecah lamunan Evan."Seseorang sengaja menabraknya. Aku yakin jika masalah Rumor kemarin hanyalah permulaan saja," terang Evan.Danu mendadak merinding. "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya, Pak? Tiba-tiba saya merasa tidak aman berada di sini."Evan membelalak. "Benar, semua pasti menyangkut perusahaan ini! Kita harus berhati-hati mulai sekarang," ucapnya.Tanpa terasa jam s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 162. Manajer Cadangan

    "Alana, tolong kasihani Brian. Bagaimanapun juga dia adalah adikmu." Rudi tampak berusaha membantu Desy karena Alana terus diam tak mengatakan sepatah kata pun."I-iya, Alana. Tolong kasihani Brian," sambung Desy lagi.Alana menaruh sendok dan garpu dengan sedikit di hentakan, lalu menatap kedua orang tuanya itu dengan tajam."Ayah, Ibu! Brian itu sudah dewasa, kenapa tidak biarkan dia mencari uang sendiri?" ucap Alana yang merasa sedikit jengkel dengan perlakuan kedua orang tuanya pada Brian.Desy dan Rudy saling tatap, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu dari Alana. Mereka sebenarnya ingin Brian ikut mencicipi hidup enak dari kekayaan Alana dan tidak ingin anak laki-lakinya itu kelelahan akibat bekerja."Tapi, kasihan Brian. Dia tidak pernah mengenal dunia kerja, lagipula, umurnya masih terlalu muda untuk mulai bekerja. Ibu ingin dia puas mencicipi masa mudanya dulu." Desy mengatakan hal menjengkelkan dengan wajah memelas, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi semaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 163. Panti Asuhan

    Evan terkejut, lalu tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya dari genggaman. Alana yang sudah diselimuti rasa cemburu itu memilih untuk memungut ponsel sang suami dan mendengar apa yang sedang orang di balik telepon bicarakan."Saya sangat berterima kasih atas bantuannya. Saya tidak tahu harus bagaimana membalas semua kebaikan Bapak," ucap perempuan dibalik telepon.Alana mengerutkan kening, kemudian mendelik menatap Evan. "Apa maksudnya ini?""Tidak ada maksud apa-apa, dia hanya ingin mengucapkan terima kasih saja, tidak lebih!" timpal Evan.Dada Alana bergemuruh hebat, rasanya sedikit menyesakkan saat tahu Evan berbincang dengan perempuan lain di telepon, lalu berusaha menjauh agar tak terdengar olehnya."Kenapa harus menghindar dariku? Apa sebegitu takutnya ketahuan olehku?" timpal Alana dengan tatapan sinisnya."Tidak, bukan begitu, dia cuma karyawan yang pernah aku bantu dan ingin mengucapkan terima kasih." Evan mendekati Alana memegangi tangan istrinya itu."Lalu kenapa sampai harus m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 164. Sesuatu Yang Janggal

    Evan berjongkok, memeriksa gagang pintu yang menurutnya sedikit janggal."Coba kamu lihat gagang pintu ini!" titah Evan yang telah beranjak.Kini giliran Danu berjongkok memperhatikan gagang pintu yang menurutnya terlihat normal, tidak ada yang aneh sama sekali."Semuanya terlihat normal, Pak.""Coba perhatikan lagi!"Danu berusaha mengecek lagi dan masih merasa jika tidak ada sesuatu yang aneh di sana."Pegang gagangnya, kamu akan bisa merasakan ada yang berbeda dari biasanya. Lalu, lihat warna kayu di pinggiran gagang pintu itu! Warnanya sedikit lebih gelap dibanding area lain, yang menandakan jika bagian situ baru saja ditimpa warna lagi," terang Evan sambil berbisik, khawatir ada yang mendengar percakapan mereka."Memang kenapa kalau gelap? Siapa tahu memang warnanya tidak rata.""Bagian lain warnanya terlihat lebih pudar karena termakan usia."Danu mulai mengamati setiap bagian yang Evan sebutkan. Benar saja, saat ia menggosok bagian yang gelap, catnya malah menempel di telunjuk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 165. Daster Dan Restoran Elit

    Begitu juga dengan Evan yang terdiam sejenak karena terkejut tak menyangka akan bertemu orang yang dikenalnya dengan cara yang kurang baik."Sedang apa di sini? Aku minta maaf untuk kejadian barusan," ujar Evan.Para warga yang sedang berdebat itu langsung terdiam, menoleh ke arah Evan."Ternyata mereka saling mengenal. Sudah kita bubar sekarang.""Sudah seperti drama yang ujung-ujungnya jatuh cinta saja," celetuk salah seorang warga yang membuat wajah perempuan itu memerah.Kerumunan warga itu bubar sesaat setelah tahu jika korban dan penabraknya saling mengenal. Mereka tak ingin ikut ambil pusing masalah orang lain."Anu… maaf, bisa gendong anak saya dulu?""Oh, iya." Evan buru-buru mengambil balita itu dari pelukan ibunya. Kemudian membantu perempuan tersebut berdiri."Terima kasih, Pak.""Tidak perlu sungkan, teman Alana adalah temanku juga. Apalagi akulah yang bersalah di sini," ucap Evan.Wajah Rena mendadak memerah, jelas terlihat meski kulitnya tidak terlalu putih."I-iya… ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 166. Gelisah

    "A-apa maksudmu?" Wajah Evan tiba-tiba bercucuran keringat. Ada perasaan resah dan gelisah yang tak terungkap."Apa itu Alana?" tanya Rena tiba-tiba.Evan rasanya ingin memaki Rena yang tidak tahu situasi. Pria itu merasa jika sahabat Alana terlalu bodoh, tidak mengerti bagaimana berperilaku baik. Hingga akhirnya Ia pun memilih untuk tidak menghiraukan perempuan itu."Aku mendengar suara Rena. Apa kamu masih bersamanya?" Evan ragu, bingung harus menjawab apa. Kemudian memilih diam untuk beberapa saat."Aku sudah tahu semuanya," sambung Alana."Memangnya apa?" Jantung Evan berdebar tak karuan. Setiap ucapan yang Alana lontarkan terasa bagai benda tumpul yang menghantam dada."Berhati-hatilah saat sedang mengemudi! Kamu hampir saja membuat Kak Aldi kehilangan anak dan istrinya." Alana berkata dengan nada meninggi.Evan mengerutkan alisnya, heran dengan sikap Alana yang seolah membela Rena."Yang menyetir itu Danu bukan aku," jawab Evan."Tapi Rena bilang kalau kamu yang membawa mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 167. Kecelakaan Kecil

    "A-apa maksud Anda, Pak?" Supir taksi online tersebut semakin terlihat gugup."Mobil siapa yang kamu pakai ini? Jangan bilang kalau kamu mencurinya?" Evan berusaha memancing agar pria di depannya mau mengaku."Tidak! Mana mungkin aku mencurinya! Aku hanya sedang menggantikan temanku sebentar. Dia sedang tidak enak badan hari ini!" bantah supir taksi online tersebut.Evan tersenyum simpul. "Kenapa tidak memakai motormu saja? Kenapa harus mobil orang lain, Brian?" timpalnya."A-aku… itu karena naik motor sangat melelahkan, panas, dan banyak debu. Aku akan sakit kalau terus-terusan seperti itu," ujar Brian yang kemudian melepas masker dan kacamata hitamnya, lalu menoleh ke arah Evan dengan tatapan kesal."Hey, hati-hati!" teriak Evan.Baru saja Evan mengingatkan, mobil yang Brian kemudikan malah menabrak gerobak tukang gorengan. Membuat semuanya hancur, bahkan si pedagangnya pun sampai tersiram minyak panas."Ah, menyebalkan… ini semua gara-gara kakak! Kakak harus tanggung jawab!" bentak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bonus

    Bagaimana dengan akhir kisah yang lainnya?Danu, sungguh sebuah keberuntungan di pesta kecil. Pelayan yang waktu itu ia temui ternyata sudah sejak lama menaruh perasaan padanya. Tak ingin membuang-buang waktu, asisten Evan tersebut langsung melamar sang gadis dan buru-buru menentukan tanggal pernikahan.Cherry dan Alvin, benar-benar sesuatu yang tak terduga. Berawal dari sebuah sandiwara, perempuan yang sama sekali tak pernah mengenal cinta itu pun pada akhirnya memilih untuk melabuhkan hati pada laki-laki yang pantang menyerah untuk memperjuangkannya. Meski Alvin sedikit lebih lemah darinya, pria itu selalu saja berusaha melindungi dalam situasi apa pun. Benar-benar sosok yang sangat Cherry impikan.Sasa dan Deo, mereka terus bertengkar sampai akhirnya muncul perasaan saling suka. 'Bisa karena biasa', mungkin itulah salah satu pepatah yang cocok untuk mereka, mengingat kebencian mereka awalnya begitu mendalam, tetapi bisa-bisanya malah berubah menjadi rasa suka.Brian, beberapa kali b

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 204. Akhir Yang Indah

    "Sayang hati-hati! Kamu sedang menggendong Zayn," teriak Alana."Ya, tenang saja," sahut Evan yang sekilas menoleh ke arah Alana.Dengan menggendong Zayn, Evan yang sudah bersemangat pun menghampiri mobil tersebut. Lalu semua yang berada dalam kendaraan itu pun keluar bersamaan.Evan menghampiri sang kakek yang tengah diangkat ajudannya ke kursi roda."Kakek, tumben sekali. Ada perlu apa?" tanya Evan dengan tatapan bahagia bertemu sang kakek."Dasar cucu durhaka! Bukannya menanyakan kabar malah tanya ada perlu apa!" hardik Willy.Evan tertawa melihat kakeknya itu marah. "Ayo masuk dulu."Disaat bersamaan muncul Jeny yang sejak tadi hanya diam di dalam mobil tak berani menunjukan batang hidungnya. Ia tampak malu-malu karena sadar pernah melakukan kesalahan.Evan yang hatinya sedang dalam keadaan baik pun tak memperdulikan masalah yang telah berlalu. Ia malah tersenyum menatap ibunya itu."Ibu, ayo masuk! kebetulan aku akan mengadakan pesta kecil-kecilan," ajak Evan seraya melambai ke ar

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 203. Hari Bahagia

    Tanpa berpikir dua kali, Evan langsung pulang meski Candra sempat mengundangnya untuk makan siang merayakan keberhasilan rencana mereka."Maaf, mungkin lain kali," ujar Evan yang pikirannya sudah melayang-layang entah ke mana."Tidak masalah, lain kali masih bisa. Pulang dulu saja, istrimu sudah menunggu di rumah," ujar Candra.Evan tersenyum simpul. "Kalau begitu, sampai jumpa di lain waktu."Evan berlari menuju mobil, diikuti oleh Danu dan Deo yang juga tampak gelisah, khawatir terjadi sesuatu di rumah.Danu langsung melajukan mobil dengan kecepatan melebihi biasanya.Selama perjalanan, Evan tak hentinya menelepon Alana. Namun, hasilnya nihil karena tak sekalipun sang istri menjawab panggilan tersebut."Apa yang terjadi?" Evan mengacak-acak rambutnya, saking kesal."Seharusnya tidak terjadi apa-apa, semua musuh sudah berada dalam genggaman kita. Kecuali…" Deo seolah ragu untuk melanjutkan kalimatnya."Apa? Kenapa kamu selalu saja menyebalkan!" hardik Evan."Hey tenanglah, kamu terla

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 202. Akhir Dari Seorang Penjahat

    "Apa maksudmu, Deo?" Evan menatap temannya itu dengan tatapan heran."Kamu lihat saja!" titah Deo.Beberapa menit menjelang berakhirnya sesi visi misi, Anwar sempat menunjukan beberapa program hebat yang ia rencanakan akan dikerjakan jika dirinya terpilih menjadi walikota nanti."Beberapa lahan kosong akan saya buat menjadi taman yang sisi lainnya dikhususkan untuk area bermain anak-anak. Ini salah satu contoh desain taman." Anwar menunjuk ke layar besar dengan penuh percaya diri.Namun, yang muncul di layar tersebut bukanlah apa yang Anwar maksudkan, melainkan sebuah video di mana dirinya sedang berjabat tangan dengan si pemilik panti asuhan. Suaranya terdengar jelas ke seluruh penjuru."Bagaimana dengan uang dari donatur panti asuhanmu?" tanya Anwar yang wajahnya terpampang jelas dalam video tersebut."Sudah saya transfer semua ke rekening Bapak, bahkan uang hasil mengemis dan mengamen anak-anak pun sudah saya setor," ujar pemilik panti asuhan yang tampak begitu hormat pada Anwar."B

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 201. Debat Walikota

    Danu langsung menoleh ke arah Deo. Ia merasa jika ternyata ada yang berpenampilan lebih parah darinya. Gelak tawa seakan membuat sang bos dan asistennya itu sedikit melupakan ketegangan yang akan mereka hadapi.Deo masih belum sadar jika dirinya sedang menjadi bahan tertawaan. Ia pun langsung masuk dan duduk di samping Evan dengan santainya."Maaf, tadi aku terlalu lama menyiapkan penyamaran ini," ujar Deo, "ayo kita berangkat sekarang!"Danu langsung melajukan mobil murah yang sengaja dipinjam untuk mendukung penyamaran tersebut."Kenapa kamu harus menyamar jadi perempuan?" Evan bertanya sambil terus terbahak-bahak. "Lalu, kenapa dadamu menggembung begitu?""Setidaknya penampilan ini akan membuatku mudah menyelinap ke belakang layar," ujar Deo yang sedang fokus menatap layar ponselnya.Alasan Deo tak membuat Evan berhenti tertawa. Ia terus saja terpingkal setiap kali menatap Danu dan Deo, merasa jika kini mereka terlihat seperti grup lawak."Berhenti tertawa! Kita ini sedang berangka

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 200. Bala Bantuan

    Laki-laki jahat di depan Evan tertawa puas, merasa kemenangan telah berada di tangannya.Karena kalah jumlah, anak buah Evan tak bisa menghalau lagi orang-orang yang baru saja datang itu. Meski begitu, beberapa di antaranya masih berusaha menghadang meski pada akhirnya berakhir lengah dan pihak Dody berhasil melumpuhkannya."Menyerahlah, Evanders. Kami bukanlah lawanmu!" timpal pria yang berada di hadapan Evan."Menyerah? Aku tidak takut pada penjahat yang memakan uang anak yatim piatu seperti kalian!" balas Evan."Masih besar kepala juga rupanya? Apa kamu tidak sadar dengan kondisimu sendiri? Jangan sok menjadi pahlawan jika diri sendiri saja sedang dalam keadaan terdesak," ujar pria tersebut."Aku, terdesak? Seharusnya kamu sedikit menoleh ke belakang." Evan pada akhirnya bisa tersenyum penuh kemenangan saat tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.Pria jahat di hadapan Evan awalnya ragu, tetapi pada akhirnya memilih untuk menoleh saat ia merasa jika suasana menjadi sedikit hening.

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 199. Negosiasi

    Evan langsung keluar dari mobil saat sudah berada di depan gerbang. Ia buru-buru menghampiri security yang sedang berusaha mengusir seorang ojek online."Ada apa ini?" tanya Evan, berjalan mendekat."Ini, Pak. Orang ini bilang Bu Alana memesan bakso. Tapi saat saya ingin melihat isi pesannya, dia bilang kalau itu privasi," terang security."Sudah kamu tanyakan pada Alana, apa dia memesan bakso?" Evan terus menatap ojek online yang sejak tadi terus menunduk."Sudah, Bu Alana bilang memang pesan bakso. Plat nomornya pun sama dengan yang ada di aplikasi. Saya ingin mengeceknya lagi untuk memastikan saja," ujar security tersebut.Evan masih terus memandangi tukang ojek online tersebut dengan wajah datarnya."Apa Alana memesan Bakso Mas Jo? dia sangat menyukai itu.""Benar, Pak. Seperti yang Anda bilang, ini memang Bakso Mas Jo," ucap tukang ojek tersebut seraya menatap security dengan tatapan penuh kemenangan.Evan tersenyum simpul seraya menatap pria tersebut. "Berapa totalnya?""Dua rat

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 198. Penjagaan Ketat

    Evan buru-buru menelepon anak buahnya dengan perasaan cemas dan gelisah."Ada apa, Pak?" tanya anak buah Evan dengan suara yang terdengar santai."Perketat keamanan rumah! Jaga setiap sudut jangan sampai ada yang terlewatkan. Jangan biarkan siapa pun masuk!" seru Evan."Baik, Pak," jawab anak buah Evan yang dari nada suaranya terdengar serius.Evan menutup telepon, lalu berjalan menuju ruang kerjanya yang telah berantakan. Beruntung sebelumnya ia telah mengamankan seluruh barang bukti."Pak, memangnya apa yang tertulis di kertas itu?" Danu mengekor sejak tadi, rasa penasarannya semakin besar saat melihat perubahan wajah Evan yang menjadi tampak semakin emosi.Namun, bukannya menjawab, Evan malah langsung mencari nomor kontak dan menekannya untuk melakukan panggilan."Orang itu masih di tempatmu?""Ya, dia masih bersama saya. Ada apa, Pak?""Cepat pindah dari tempat itu sekarang! Dody sudah mengirim pesan pada orang-orangnya, di sana sudah tidak aman!" Evan semakin gelisah."Tapi, saya

  • Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku   Bab 197. Memar Palsu

    Alana tertawa geli melihat ekspresi Evan yang terlihat muak saat memandangi setiap foto di tangannya."Foto ini terlihat seperti sungguhan. Jika bukan karena kamu menunjukan gambar aslinya, mungkin aku masih akan terus tertipu," terang Alana yang masih tertawa."Orang di foto sangat jelek, wajahku terlihat aneh, tidak simetris pula." "Sudahlah, bakar saja fotonya. Aku lupa membuangnya kemarin."Evan beranjak, bergegas ke teras kamarnya hanya demi untuk membakar foto-foto dirinya bersama banyak perempuan pemberian Jessica untuk Alana saat itu.Dengan perasaan kesal, Evan membakar foto tersebut satu persatu. Sekilas terbesit bayangan kejadian dengan Jessica saat itu. Ia sangat yakin jika semua masalah yang terkait dengannya memiliki satu sumber yang sama, di mana orang tersebut memang berniat membuat rumor buruk demi menjatuhkannya."Akan kubasmi semua hama di Lucio Group." Evan mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.Bayangan akan kehidupan yang tenang saat menguasai Lucio Group tern

DMCA.com Protection Status