Share

Bab 202. Terpojok

"Nini Sekar Pandan, hentikan! Kau tidak boleh menyerang ketua perguruan Tangan Seribu!" hardik Ki Sempana berusaha melerai. Sekar Pandan menunjuk-nunjuk Paksi Jingga dengan wajah merah karena marah. Raden Prana Kusuma segera berdiri di samping Sekar Pandan untuk membantu gadis itu.

"Maaf, Ki. Sekar Pandan menyerang dia bukan tanpa alasan. Pemuda itu telah melakukan dosa yang sangat besar padanya." Pemuda itu berganti menatap Paksi Jingga.

"Kisanak, jadi kau yang bernama Paksi Jingga?"

"Aku lah Paksi Jingga. Ketua perguruan Tangan Seribu," jawab Paksi Jingga berwibawa.

"Dan pasti kau mengenal gadis yang ada di sampingku ini."

Paksi Jingga menatap Sekar Pandan sebentar kemudian berpaling. Tentu saja dia tahu gadis itu, gadis pemilik Pedang Sulur Naga. Dialah yang memerintah Elang Gunung untuk mengambil pedang milik Sekar Pandan dari tangannya.

"Tentu mengenalnya karena dia telah berjasa banyak kepada perkumpulan Sapu Tangan Merah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status