Share

Bab 210. Kepergian Manusia Kejam.

"Mayang ... Mayang, kenapa kau begini?" Senayudha menangis bagai anak kecil yang mainannya rusak. Diciuminya wajah adik kesayangannya itu dengan perasaan yang bercampur aduk antara sedih, marah, dan kecewa.

Mayang menggerakkan bibir, tetapi suaranya tidak terdengar. Mata sembah itu menatap suaminya yang kini telah berada di depannya. Pemuda itu memang pembunuh ayahnya, dia juga membencinya, tetapi laki-laki itu suami yang sangat dicintai. Dia tidak sanggup melihat orang yang dicintai terbunuh di depan matanya.

Manggala menggenggam tangan istrinya dengan hati hancur. Laki-laki itu tidak sanggup melihat keadaan Mayang. Sepanjang hidupnya, ratusan nyawa telah melayang di tangannya. Dia sangat kejam dalam menghabisi nyawa musuhnya. Sedikitpun tidak ada rasa welas saat musuh-musuhnya merintih dan memohon ampun padanya.

Berbeda saat melihat keadaan perempuan yang dia cinta ini menderita dan kesakitan. Berkali-kali dia berteriak memanggil nama istrinya saat perem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status