Share

Bab 217. Hati Paksi Jingga.

"Kakang."

Paksi Jingga tersenyum tipis pada adiknya. Ingatannya kembali mundur belasan tahun silam. Pertama kali Mahisa Dahana bisa bicara, kata pertama yang dia ucapkan adalah "Kakang". Itu panggilan untuk dirinya. Pemuda itu melihat diri adiknya berubah kecil dan tertatih menghampirinya.

"Kakang." Suaranya cadel dan belum jelas.

"Mahisa." Paksi Jingga menghampiri adiknya yang masih kecil.

Paksi Jingga menatap adiknya dengan bibir tersenyum. Telinganya mendengar suara seorang perempuan dari arah samping. Pemuda yang suka memakai caping itu menoleh. Seorang wanita muda dengan rambut digelung dan berkemban memanggilnya.

"Ibu," lirihnya.

"Mahisa, ayo, kemari. Jangan ganggu kakangmu berlatih." Wanita yang tidak lain adalah Nyai Anjarsewu itu melambaikan tangan pada Mahisa Dahana kecil.

Mahisa Dahana kecil menggeleng.

"Ke sini, Mahisa!" panggil sang ibu.

"Kakang."

Paksi Jingga yang tidak ingin kehi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status