Share

Bab 222. Pembalasan Selasih.

"Luka anak muda dari negeri seberang itu kurasa cukup parah. Ketua, jika kau berkenan, biarkan dia beristirahat di perguruan," usul Ki Sempana menoleh pada Paksi Jingga. Pemuda berwajah penuh luka sayat itu mengangguk kecil setelah menatap Tuan muda Zhang.

Mahisa Dahana tersenyum tipis melihat kakangnya telah berubah. Dia yakin, saudaranya itu akan tetap menjadi orang baik. Jika Paksi Jingga pernah berbuat salah, dia rasa itu karena keadaan.

Ki Sempana menghampiri Sekar Pandan dan Tuan muda Zhang yang duduk dengan wajah pucat. Laki-laki yang menjadi pemimpin rombongan penari itu duduk jongkok di depan Dewi Bunga Malam.

"Nini Sekar Pandan, tolong kau maafkan semua perlakuan buruk kami kepadamu. Saat itu mungkin yang ada di benak kami hanya ingin merebut kembali perguruan sehingga harus berlaku kasar."

Sekar Pandan melihat sekilas wajah Ki Sempana yang penuh penyesalan kemudian beralih pada Tuan muda Zhang. Ki Sempana menelan ludah getir. Dia tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status