공유

Bab 214. Hancurnya Aksamala.

Benturan itu menciptakan gelombang kekuatan yang luar biasa. Tiga pemuda digdaya itu sama-sama terlempar keras ke tanah. Tuan muda Zhang menyemburkan cairan merah ke tanah. Dada pemuda berpakaian putih bersih itu seperti luluh lantak. Tidak lama kemudian dia memuntahkan cairan yang sama lagi. Kedua matanya terasa kabur.

"Oh, aku tidak boleh tewas sebelum berhasil membalas dendam," bisiknya.

Jauh dari tempat Tuan muda Zhang, keadaan Paksi Jingga juga tidak jauh beda dengan pemuda dari Tiongkok ini. Dia berusaha bangkit, tetapi tubuh gagahnya ambruk kembali. Sekujur tubuhnya sakit luar biasa, seperti dihantam gada raksasa. Paksi Jingga melirik ke sana kemari mencari adiknya.

Tidak jauh darinya, Mahisa Dahana diam terkapar di dekat pohon lontar.

"Mahisa," lirihnya.

Hati pemuda itu tiba-tiba terasa tidak enak saat melihat keadaan adiknya. Dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan saudaranya itu. Perlahan dia bangkit untuk menghampiri Mahisa Dah
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status