Share

Bab 205. Pertarungan Paksi Jingga

Tangan Paksi Jingga memegang gagang pedang di punggung. Sorot matanya tajam menghujam pada pemuda tinggi itu. Dia harus secepatnya membungkam mulut Raden Prana Kusuma yang telah membuatnya kehilangan muka di depan semua orang.

Sekar Pandan masih berdiri di tempatnya dengan selendang jingga di tangan. Tuan muda Zhang, Selasih, Mayang , dan dua murid perkumpulan Kencana Emas berdiri di belakang Sekar Pandan.

Senayudha yang tahu kehadiran adiknya bersama gadis berbaju hijau sebenarnya ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Manggala dan Ni Sapta melarangnya. Kalau Mayang tahu bahwa ayahnya telah meninggal pasti sangat sedih. Yang paling dikhawatirkan Senayudha penyakit adiknya itu akan kambuh kembali menerima kenyataan pahit ini.

Mata Senayudha melirik Manggala. Hatinya demikian kuat untuk mengatakan bahwa pembunuh ayahnya adalah suami Mayang, Manggala. Mata Senayudha kembali mengarah ke arah pertarungan. Dia berharap pemuda berkain merah itu bisa menghe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status