Share

Bab 153. Kembali ke Penginapan

Sekar Pandan menatap iba pada Mayang. Selama ini pasti dia hidup terlunta-lunta di luar rumah. Dia bisa merasakan kepedihan hidup yang dialami gadis itu. Bedanya, dia hanya kehilangan satu orang yang telah dia anggap saudara. Sedangkan gadis berwajah cantik dan manis itu mungkin lebih dari dirinya.

"Kita tidak boleh terlalu lama di tempat ini. Mereka bisa menemukan kita. Ayo, kita pergi," ajak Raden Prana Kusuma bangkit berdiri. Dia menengok ke segala arah, seperti khawatir ada musuh yang tiba-tiba datang.

"Nini Mayang, ikutlah bersama kami."

Mayang ragu. Sekar Pandan segera menggamit lengan gadis itu dan mengajak pergi. Mereka menyusuri semak belukar yang rapat. Raden Prana Kusuma berjalan paling depan dengan membawa kayu kering sebesar lengan anak kecil. Pemuda itu bertugas menyibak semak untuk membuat jalan.

Sekar Pandan yang berjalan paling akhir pun membawa kayu kering untuk melakukan hal yang sama dengan Raden Prana Kusuma. Sesekali tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status