Bab 4

Senyuman sinis Robby langsung menjadi kaku, lalu dia tampak kaget.

Namun, sebelum dia bisa bereaksi, Zeke memeras tangan Robby dengan kuat. Terdengar suara patah tulang. Pergelangan tangan Robby langsung cacat.

Rasa sakit mengalir ke sekujur tubuhnya.

"AKH!"

Robby berteriak kesakitan.

"Berhenti!"

"Zeke, hentikan sekarang juga dan menyerahlah!"

"Cepat selamatkan Tuan Besar."

Sekelompok penjaga itu tersadar. Satu per satu berinisiatif ingin membunuh Zeke.

Namun ....

Mereka terlambat.

Saat mereka menghunus pedang, Zeke sudah mengaktifkan Sihir Pemakan Langit. Kekuatan mengisap yang dahsyat mengalir dari lengannya, kemudian Zeke melahap kekuatan spiritual dan darah Robby.

Robby meronta dengan kuat, tapi dia tidak bisa bergerak sama sekali ketika dia dilahap oleh Sihir Pemakan Langit.

Dalam hitungan detik ....

Tubuh Robby yang besar dan tinggi menyusut.

Semua penjaga syok saat melihat itu.

Semuanya berhenti.

Mereka terlihat ketakutan.

"Fyuuh ...."

Zeke menghela napas dengan santai.

Lalu, dia melempar mayat Robby dengan sembarangan.

Satu per satu penjaga melangkah mundur.

Zeke mendongak, lalu melihat ke arah kaki yang berhenti itu. Dia menatap para penjaga yang ketakutan itu sambil berkata dengan tenang dan sinis, "Kalian adalah penjaga Keluarga Fletcher, tapi ketika Robby dan putranya membangkang serta merampas harta keluargaku, kalian malah mengkhianati kami. Sekarang mereka sudah mati, tapi kalian masih nggak bertobat dan mengarahkan pisau ke aku. Kalau begitu, kalian juga sudah nggak perlu hidup di dunia ini."

"Kalian semua mati saja."

Begitu Zeke selesai bicara ....

Sekelompok penjaga itu sadar kalau kekuatan spiritual mereka sudah mulai diisap.

Mereka mundur ketakutan.

Namun ....

Kekuatan spiritual mereka tetap mengalir keluar.

Ada yang ingin kabur.

Namun, begitu dia membalikkan tubuhnya, dia mati terbunuh oleh tembakan kerikil.

Dalam sekejap ....

Semua mayat penjaga sudah mengering.

"Sekarang siapa lagi yang bisa menolongmu?"

Zeke menatap Arya yang sudah menjadi lemas di tanah, lalu dia berjalan mendekat.

"Zeke, kamu sudah membunuh kakak dan ayahku. Demi adikku, tolong lepaskan aku."

Arya sudah hancur dan mulai memohon kepada Zeke.

Tatapan mata Zeke terlihat sinis. "Adikmu? Aku hampir lupa kalau kamu nggak mengatakannya. Di mana dia? Kenapa aku nggak melihatnya?"

"Adikku sudah menjadi murid Sekte Nefeli."

"Ternyata begitu. Pantas saja aku nggak melihatnya. Dia bisa masuk ke Sekte Nefeli dengan bantuan token masuk Keluarga Fletcher, 'kan?"

Sekte Nefeli adalah salah satu dari lima sekte utama di Kerajaan Samosa.

Untuk merekrut murid berbakat, Sekte Nefeli akan membagikan token masuk kepada berbagai keluarga di kota-kota besar setiap tiga tahun. Dengan token tersebut, orang dapat memasuki Sekte Nefeli.

Keluarga Fletcher mempunyai token masuknya yang dipersiapkan untuk Zeke. Tak disangka itu malah menjadi milik Amber.

"Zeke, kumohon, kumohon jangan bunuh aku .... Selama kamu nggak membunuhku, aku bisa melakukan apa saja. Bukankah kamu menyukai adikku? Aku nggak lebih buruk dari adikku. Selama kamu mau, aku bisa menjadi wanitamu ...."

Arya merangkak ke arah Zeke seperti seekor anjing.

Agar dapat bertahan hidup, dia menawarkan dirinya kepada Zeke.

Zeke bergeming saat melihat wajah cantik Arya. Niat membunuh terpancar di sorot matanya. Lalu, dia mengangkat tangannya untuk membunuh Arya.

Namun pada saat ini, terdengar suara ledakan.

Seorang pria berjubah abu-abu bergegas datang.

Saat Arya melihat orang itu, wajahnya menjadi berseri-seri. Dia buru-buru berteriak, "Kak Senior, selamatkan aku!"

Orang yang datang itu adalah senior Arya.

Dia juga salah satu pelaku yang menghancurkan Keluarga Fletcher hari itu.

Sambil meminta tolong, Arya berlari ke arah orang itu.

"Siapa pun nggak bisa menyelamatkanmu!"

Zeke mengepalkan tangannya, lalu sebuah pedang terbang ke genggamannya. Dia menggerakkan pergelangan tangannya dan pedang itu melayang di udara.

Pedang itu memelesat dengan cepat.

Srrk!

Pedang itu menusuk punggung Arya dan menembus ke dadanya.

Pedang itu mengenai jantungnya.

Arya tiba-tiba mematung. Dia menatap pedang yang menembus dadanya. Dia membuka bibirnya, lalu akhirnya terjatuh ke genangan darahnya sendiri.

Pria berjubah abu-abu itu menyaksikan kematian tragis Arya dan wajahnya langsung menjadi masam.

"Kamu nggak hanya masih hidup, tapi kamu juga sudah lolos dari penjara bawah tanah dan kekuatanmu meningkat. Sepertinya kamu sudah agak kuat."

"Tapi, kamu sangat bodoh."

"Matilah!"

Pria berjubah abu-abu itu tidak ingin berbicara terlalu panjang. Dia mengangkat tangannya, lalu mengayunkannya. Seberkas cahaya hitam memelesat ke arah Zeke seperti kilatan petir dan mencoba membunuh Zeke.

"Hmph!"

Zeke mendengus.

Dia menjentikkan jarinya, lalu energinya mengalir keluar dan mengenai cahaya hitam yang memelesat ke arahnya itu. Cahaya hitam itu meledak dan cairan hijau tua memercik ke tanah.

Ternyata cahaya hitam itu adalah serangga beracun.

Ketika pria berjubah abu-abu itu melihat itu, dia membelalakkan matanya sedikit.

Apa sebenarnya yang terjadi pada Zeke?

Pria yang seharusnya mati itu tidak hanya sudah lolos dari penjara, tapi juga memperoleh kekuatan yang luar biasa.

"Apa pun yang sudah terjadi padamu, kamu akan mati hari ini!"

Dia sangat percaya diri dan yakin tidak peduli seberapa kuat Zeke, Zeke tidak akan bisa menang darinya.

Setelah pria berjubah abu-abu itu berpikir seperti itu, suara dengungan langsung keluar dari lengan bajunya. Kemudian, sekelompok serangga beracun bergegas keluar dan mengepung Zeke.

"Jurus lemah. Itu nggak pantas ditunjukkan."

Zeke menghina jurus itu dengan terus terang. Dia mengangkat tangan kanannya, lalu mengayunkannya dengan santai.

Bam!

Kekuatan spiritual yang dahsyat keluar dan berkumpul menjadi sebuah tangan spiritual raksasa, Kemudian, ia langsung menekan dengan kuat.

Krak, krak, krak!

Sebelum tangan spiritual itu mendarat, tanah sudah retak berkeping-keping karena tekanan angin yang kuat.

Bam!

Tanah runtuh dan puing-puing beterbangan.

Tek, tek, tek!

Serangga beracun yang tak terhingga itu semuanya hancur berkeping-keping di tekanan tangan spiritual. Satu pun tidak tersisa.

"Mustahil!"

Pria berbaju abu-abu itu terkejut dan marah.

Dia tidak percaya.

Dia adalah ahli bela diri Alam Energi Padat dan serangga beracunnya setidaknya berada di tingkat satu akhir. Begitu ratusan serangganya mengerumuni, jangankan ahli bela diri Alam Energi Dasar, bahkan seorang ahli bela diri Alam Energi Padat harus mundur.

Namun, Zeke ....

"Ka ... kamu ...."

"Apa?"

Zeke terlalu malas untuk bicara, lalu dia mengayunkan tangannya lagi.

Tangan spiritual muncul kembali.

Kali ini, sasaran serangan tangan spiritual adalah si pria berjubah abu-abu.

Ekspresi pria berjubah abu-abu itu berubah drastis.

Lalu, dia tampak putus asa.

Duar!

Terdengar suara keras sekali lagi.

Ada lubang besar lainnya di tanah.

Lubang itu sangat besar.

Pria berjubah abu-abu itu berlumuran darah dan napasnya lemah. Dia terluka parah dan sudah sekarat.

"Di mana gurumu?"

Zeke menghampiri pria berjubah abu-abu itu dan bertanya dengan angkuh.

Ada dua orang luar yang membantu Robby dan putranya menghancurkan Keluarga Fletcher. Satu adalah pria berjubah abu-abu yang sedang sekarat ini, lalu satu lagi adalah guru mereka.

"Uhuk, uhuk .... Karena kamu ingin mengetahui keberadaan guruku, aku akan memberitahumu. Guruku sudah pergi ke Kota Ammos ...."

Entah apa tujuan pria berjubah abu-abu ini, tapi bisa-bisanya dia langsung memberi tahu keberadaan gurunya.

Setelah itu, pria berjubah abu-abu itu meninggal.

"Kota Ammos? Ngapain dia pergi ke Kota Ammos? Apa yang telah terjadi di sana?"

...