Share

Bab 6

Penulis: Arjuna
"Hahaha! Sebulan yang lalu, aku mencapai Alam Energi Padat. Kalau kamu ingin menyalahkan orang, salahkan kesialanmu sendiri!"

Si Pencincang tertawa dengan sombong.

Ekspresi enam murid Sekte Nefeli lainnya berubah drastis.

Ternyata tingkatan kultivasi Si Pencincang sudah naik!

Ketika mereka sedang tercengang, Si Pencincang menyerang lagi. Lalu, dua orang terhempas.

Setelah empat murid lainnya tersadar, mereka menyerang Si Pencincang bersama-sama.

Tujuh orang bahkan tidak mampu mengalahkan Si Pencincang. Sekarang hanya tersisa empat orang, bagaimana mungkin mereka bisa menang?

Setelah belasan serangan, Si Pencincang menendang satu orang sehingga orang itu tercampak dan memukul orang lain hingga orang itu tewas. Lalu, tersisa dua orang. Mereka ketakutan dan melarikan diri.

Namun, baru beberapa langkah, keduanya berhasil ditangkap oleh Si Pencincang. Kemudian, mereka dibunuh di tempat.

Suasana menjadi sunyi senyap.

Banyak sekali penonton yang ketakutan.

Berani sekali!

Berani-beraninya Si Pencincang membunuh murid-murid sekte itu. Apa dia tidak takut kepada Sekte Nefeli?

"Membunuh satu atau dua orang sama saja. Hahaha! Jadi, kalian bertujuh mati saja!"

Si Pencincang sudah bersemangat membunuh. Dia mendekat dan terus membunuh. Enam di antara tujuh orang sudah tewas.

Hanya pemuda berbaju hijau itu yang tersisa.

Pemuda berbaju hijau itu menatap Si Pencincang yang mendekat dan rasa takut menyelimuti hatinya. Tangannya pun gemetar.

"Ugh!"

Dia menahan rasa sakit sambil berlari ke arah kerumunan.

"Kamu sedang terluka parah, tapi kamu masih ingin melarikan diri?"

Si Pencincang menyindir.

Pemuda berbaju hijau itu berlari ke arah kerumunan. Dia meraih seseorang, lalu melemparkannya ke arah Si Pencincang.

"Ugh!"

Si Pencincang memukul orang yang terbang ke arahnya itu, lalu orang itu langsung mati.

Pemuda berbaju hijau itu mengulurkan tangannya ke arah kerumunan lagi.

Demi bertahan hidup, dia mengorbankan nyawa orang-orang tak berdosa ini demi menghentikan Si Pencincang.

Namun, orang yang diraihnya kali ini adalah Zeke.

"Untuk bertahan hidup, kamu mengorbankan nyawa orang-orang tak berdosa. Apa seperti ini yang diajarkan sekte kalian?"

Zeke sangat marah.

"Adik, maafkan aku. Tapi, seharusnya kamu merasa terhormat karena bisa mati untukku!"

Pemuda berbaju hijau itu tidak berhenti dan hendak menangkap Zeke.

Plak!

Zeke mencengkeram pergelangan tangan pemuda berbaju hijau itu.

Pemuda berbaju hijau itu tercengang.

"Seharusnya aku merasa terhormat? Apa kamu pantas? Enyah!"

Zeke membanting pemuda berbaju hijau itu dengan kuat. Lalu, pemuda berbaju hijau itu tercampak sejauh sepuluh meter.

Bam!

Pemuda berpakaian hijau itu menabrak tembok bagaikan meteor. Kekuatan tumbukan yang mengerikan itu menyebabkan dinding bata dan batu runtuh, mengubur pemuda itu di dalamnya, dan hidup atau matinya tidak diketahui.

Orang-orang yang mundur tercengang.

Semua orang memandang Zeke dengan heran dan ragu.

Zeke sepertinya baru berusia tujuh belas tahun, tapi bisa-bisanya dia mengalahkan seorang murid Sekte Nefeli dengan satu serangan.

Meski pemuda berbaju hijau itu sedang terluka, dia tetap tidak boleh diremehkan.

Si Pencincang yang sedang berlari ke arah mereka pun terkejut, lalu dia menatap Zeke dengan tajam.

"Woi, apa kamu juga murid sekte itu?"

Si Pencincang bertanya dengan sinis.

Zeke menjawab, "Bukan."

Si Pencincang bertanya lagi, "Apa kamu ingin membunuhku juga?"

"Nggak."

Ekspresi Zeke tidak berubah.

Si Pencincang pun mulai mengusir Zeke. "Kalau nggak, pergilah."

Zeke beranjak pergi.

Namun, saat dia berbalik, niat membunuh tiba-tiba muncul di wajah Si Pencincang. Kekuatan spiritual berwarna merah muncul di tangan kanannya.

"Matilah!"

Dia meninju Zeke di bagian punggungnya yang fatal.

Dia ingin membunuh Zeke.

"Hahaha! Seumur hidupku aku sudah membunuh dan merampok sesuka hatiku. Tapi, yang paling kusuka adalah membunuh seorang genius. Anggap saja kamu sial karena sudah berpapasan denganku. Matilah!"

Si Pencincang tertawa terbahak-bahak.

Kemudian ....

Tinjunya menembus jantung Zeke.

Senyuman Si Pencincang menjadi kaku.

Sosok Zeke perlahan-lahan menghilang.

Ternyata itu hanya bayangan.

"Dari tadi aku sudah waswas terhadapmu!"

Sosok Zeke muncul sepuluh meter di belakang Si Pencincang. Dia tersenyum sinis.

Si Pencincang langsung memutar tubuhnya, kemudian menatap Zeke dengan ekspresi serius. "Kamu lumayan hebat. Aku sudah salah menilaimu."

Dia menjilat bibirnya dan niat membunuhnya terpapar jelas. "Tapi, kamu benar-benar bodoh. Kamu malah nggak mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri. Apa kamu ingin mengikuti Sekte Nefeli dan membunuhku? Kamu benar-benar sudah bosan hidup!"

Niat membunuh Si Pencincang sangat kuat.

Zeke tampak tenang dan dia berkata dengan santai, "Kamu sudah membunuh banyak orang dan pasti sudah membunuh banyak murid sekte. Kamu pasti telah mengumpulkan banyak batu spiritual, 'kan?"

Si Pencincang mengerutkan alisnya. Wajah Zeke yang tenang dan nada bicara Zeke yang acuh tak acuh membuatnya merasakan sedikit bahaya. Seolah-olah sesuatu yang mengancam nyawanya akan terjadi.

Namun, begitu pikiran itu muncul dalam benaknya, dia menghapusnya. Bagaimana mungkin? Pria itu masih remaja. Meskipun remaja itu adalah murid dari suatu sekte, dia tidak akan dapat mengalahkannya. Tujuh murid Sekte Nefeli tadi adalah contoh hidup.

Setelah memikirkan itu ....

Si Pencincang menekan kegelisahannya dan menyeringai. "Kamu terlalu banyak omong kosong. Matilah!"

Begitu dia selesai berbicara, dia mengepalkan tangan, lalu sebuah golok panjang berwarna merah darah tiba-tiba muncul di tangannya.

Wuush!

Terdengar suara angin. Pisau berwarna merah darah itu diselimuti dengan energi pedang yang menyilaukan dan ingin menebas kepala Zeke.

Zeke perlahan-lahan mengangkat tangan kanannya.

"Cari mati!"

Si Pencincang tertawa sinis saat melihat itu.

Para penonton pun menggelengkan kepala.

Bagaimana tubuh manusia yang terbuat dari daging dan darah dapat melawan senjata dewa?

Tampaknya mereka akan melihat pemandangan berdarah dengan potongan-potongan tubuh beterbangan ke mana-mana.

Beberapa orang tidak tahan dan menutup mata mereka.

Setelah itu ....

Pisau bertabrakan dengan tangan.

Adegan berdarah seperti yang diharapkan penonton tidak terjadi.

Klang!

Percikan api beterbangan.

Suara logam beradu terdengar.

Kemudian ....

Krak!

Di bawah tatapan mata semua orang, Pisau berwarna merah darah itu tiba-tiba patah.

Separuh bilah pisau melayang, lalu ditangkap sebuah tangan besar sebelum diayunkan dengan kuat.

"Ugh!"

Bilah pisau itu menebas leher Si Pencincang. Kulitnya terbuka, tenggorokannya hancur dan darah mengalir deras bagaikan air mancur.

Klang!

Setengah bilah pisau jatuh ke tanah dan Si Pencincang menutupi lehernya dengan ketakutan.

Namun, itu tentu tidak membantu.

Darah hangat mengalir dari sela-sela jarinya. Dalam sekejap mata, darah itu mewarnai sebagian besar tanah menjadi merah.

"Siapa ... kamu ...?"

"Orang mati nggak perlu banyak tahu."

Zeke mengayunkan separuh bilah pisau dengan kuat. Wuush! Kepala Si Pencincang pun terpenggal.

Para penonton ternganga dan terpana.

Semua terjadi begitu cepat.

Tadi mereka masih mengasihani kematian tragis Zeke yang akan segera terjadi, tapi kemudian kepala Si Pencincang telah terpenggal. Si Pencincang sudah mati.

Pria itu bisa langsung membunuh Si Pencincang. Sebenarnya seberapa kuat dia?

Yang lebih penting adalah orang yang telah membunuh Si Pencincang adalah seorang remaja yang baru berusia sekitar tujuh belas tahun.

"Anak ini masih muda, tapi dia bisa membunuh Si Pencincang. Dia akan memiliki masa depan yang cerah," kata seorang ahli bela diri dengan bekas luka.

Ahli bela diri lainnya berkata, "Orang berbakat seperti dia pasti adalah murid sekte."

"Hanya lima sekte besar yang bisa mendidik seorang genius seperti itu."

"Dia dari sekte mana, ya?"

"Nggak peduli dari sekte mana dia, kita nggak boleh menyinggungnya."

Saat semua orang sedang berbicara, Zeke menghampiri mayat Si Pencincang. Dia melepaskan cincin di jari manis tangan kanan Si Pencincang.

Cincin hitam itu mengalir dengan kekuatan spiritual.

Ini bukan cincin biasa.

Ini adalah cincin penyimpanan yang dapat menampung banyak barang.

Semua tabungan Si Pencincang ada di dalam cincin penyimpanan ini. Dan sekarang itu menjadi milik Zeke.

Setelah mengambil barang-barang milik Si Pencincang, Zeke memandangi mayat para murid Sekte Nefeli.

Murid-murid Sekte Nefeli ini sangat melimpah.

Meskipun bukan Zeke yang membunuh mereka, kalau dia mengambil barang-barang mereka, dia pasti akan terkena masalah.

Dia berpikir sejenak.

Lalu, Zeke berjalan ke mayat para murid Sekte Nefeli dan mengambil semuanya.

Dia termasuk sudah membalas dendam mereka dengan membunuh Si Pencincang. Jadi, kenapa dia tidak boleh mengambil barang-barang mereka sebagai balasan?

Ketika dia mendekati reruntuhan batu, dia menyadari pemuda berbaju hijau itu telah menghilang. Seharusnya pemuda itu menyelinap pergi saat Zeke sedang bertarung dengan Si Pencincang.

Ya.

Tadi Zeke menahan diri dari membunuh pemuda berbaju hijau itu.

Melihat makin banyak orang berkumpul, Zeke tahu kalau dia sudah tidak boleh tinggal lama di sini. Jadi, dia berbalik dan berjalan ke kerumunan. Beberapa saat kemudian, dia menghilang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 7

    Kota Ammos.Di sebuah penginapan.Pintu dan jendela ditutup dengan rapat. Zeke sedang duduk di tempat tidur dengan sepuluh cincin penyimpanan terletak di depannya.Enam cincin penyimpanan berasal dari murid Sekte Nefeli. Satu berasal dari Si Pencincang. Satu berasal dari murid Sekte Ferrum dan dua lagi berasal dari senior Adam dan Arya.Dia sudah memeriksa semuanya.Meskipun benda di setiap cincin penyimpanan tidak banyak, itu pasti sangat banyak kalau dikumpulkan."Ada 12.304 batu spiritual, 17 pil spiritual kelas pemula tingkat rendah, 7 obat spiritual kelas pemula tingkat rendah, 1 obat spiritual kelas pemula tingkat menengah ...."Napas Zeke menjadi sedikit cepat."Kini tingkat kultivasiku baru di Alam Energi Dasar tingkatan kesembilan. Dengan Sihir Pemakan Langit, aku nggak takut melawan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan pertama dan kedua. Tapi, aku bukan lawan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan tiga ke atas.""Setelah Istana Air muncul, banyak ahli bela diri yang

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 8

    Duar, duar, duar!!!Keempat orang dan ular piton itu langsung saling bertarung.Benturan kekuatan spiritual menimbulkan gelombang dahsyat dan mengaduk air sungai. Lumpur dan pasir di dasar sungai pun terciprat ke mana-mana.Meskipun mereka berempat tidak bekerja sama dengan kompak, jumlah mereka banyak. Piton Hitam tidak sebanding dengan empat orang itu dan lambat laun menjadi defensif.Tubuh ular piton itu dipenuhi sisik, kulit, daging dan bekas luka.Darah mewarnai sungai menjadi merah.Piton Hitam yang terluka menunjukkan keganasannya. Dengan risiko terluka lebih banyak, ia juga melukai Rowan dan yang lainnya.Meskipun keempat orang itu tidak mengalami luka serius atau sekarat, mereka tidak dapat menghindari luka ringan."Piton Hitam sudah terluka parah. Halangi dia dan jangan sampai dia kabur!"Rowan berseru.Brian berkata, "Bunuh saja dan bagi bahan-bahannya secara merata."Monster Piton Hitam kelas dua tingkat tinggi sangat berharga. Baik itu urat ular piton, kulit ular piton, ma

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 9

    Bam!Krak!Pedangnya patah!Anggota Keluarga Wallace yang mengayunkan pedang ke arah Zeke itu terkejut dan menunduk. Dia melihat separuh bilah pedangnya tertancap di dadanya.Bisa-bisanya dia mati terbunuh oleh senjatanya sendiri.Di bawah tatapan terkejut orang banyak, pria itu jatuh ke lantai.Kevin tercengang. Dia tidak menyangka remaja berpenampilan biasa ini berani membunuh anggota Keluarga Wallace.Tatapan matanya menjadi sinis dan kental dengan niat membunuh."Bunuh dia!"Setelah perintah itu diucapkan, orang-orang Keluarga Wallace menghunus pedang mereka, lalu menyerbu Zeke dari segala arah.Sebagian besar anggota Keluarga Wallace berada di Alam Energi Dasar. Meskipun jumlah mereka banyak, mereka tidak terlalu mengancam Zeke.Sosok Zeke menghilang, kemudian semua serangan itu meleset.Pada saat yang sama, Zeke menyelinap di depan seseorang tanpa ada yang menyadarinya. Orang itu tercengang, kemudian Zeke mengepalkan tangannya dan meninju orang itu.Krak!Kepalanya pecah seperti

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 10

    Energi murni yang tersisa dalam segel diserap sedikit demi sedikit oleh Zeke.Seiring waktu berlalu, aura Zeke menjadi makin kuat.Tingkatan kultivasinya berangsur-angsur meningkat dari Alam Energi Padat tingkatan pertama tahap awal ke tahap akhir, lalu akhirnya mencapai tahap puncak ....Zeke sangat gembira karena tingkatan kultivasinya meningkat pesat. Dia setidaknya menghemat ribuan batu spiritual.Kekuatan segel ini jauh melampaui perkiraannya.Meskipun dia tidak menemukan apa pun di balik pintu batu ini, perjalanannya tetap berharga.Krak!Suara halus terdengar dari dalam tubuhnya. Lalu, Zeke melangkah maju lagi dan menerobos ke Alam Energi Padat tingkatan kedua.Ini belum berakhir!Alam Energi Padat tingkatan kedua tahap awal ... menengah ... lalu akhir ....Saat makin banyak energi yang diserap, Zeke malah menjadi khawatir karena dia merasa energi segel ini tidak ada habisnya."Kenapa?""Ini tidak masuk akal. Kemunculan Istana Air seharusnya karena energi yang menopangnya telah

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 11

    Di dalam aula utama ada lumayan banyak orang. Namun, dibandingkan dengan jumlah orang saat memasuki Istana Air, jumlah ini jauh lebih sedikit. Sebagian orang mungkin belum tiba, tapi kemungkinan besar sebagian sudah menjadi mayat.Di antara kerumunan, Rowan dan tiga pemuda hebat lainnya terlihat paling mencolok. Tidak ada yang berani mendekati keempat orang itu dalam radius sepuluh meter.Saat ini, semua orang sedang memandang pelindung cahaya putih yang menggantung di udara tengah aula.Di dalam pelindung cahaya putih itu ada tujuh senjata.Pedang, golok, tombak, perisai, baju zirah, palu dan busur.Ketujuh senjata itu melayang di udara dan memancarkan aura kuat."Senjata spiritual!"Zeke membelalakkan matanya saat melihat tujuh senjata yang sedang melayang itu.Ketujuh senjata itu semuanya adalah senjata spiritual."Pemilik istana ini jelas bukan ahli bela diri Alam Energi Sejati."Zeke makin yakin akan dugaannya.Ada sangat sedikit senjata spiritual di Kerajaan Samosa. Bahkan senjat

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 12

    Bzz!Saat Zeke menggenggam baju zirah spiritual, tiba-tiba zirah itu memancarkan kekuatan penolakan yang luar biasa dan Zeke nyaris melepaskannya.Untung saja Zeke sudah melakukan persiapan sejak awal.Begitu dia memegangnya, dia mengerahkan semua kekuatannya.Bzzz!!!Zirah itu tidak bisa terlepas dari genggaman Zeke, tapi ia terus-menerus bergetar dan membuat tangan kanan Zeke mati rasa."Hei, lepaskan baju zirah spiritual itu sekarang juga atau jangan salahkan aku bertindak kejam!"Ketika Zeke sedang menggenggam zirah spiritual itu, seorang pria paruh baya di Alam Energi Padat tingkatan keempat mendekat menatapnya Zeke dengan niat membunuh yang kental.Tangan kanan Zeke yang sedang memegang zirah spiritual itu mulai terluka dan berdarah."Masih keras kepala? Kamu mati saja!"Melihat Zeke enggan melepaskan zirah spiritual itu, pria paruh baya itu tidak ragu-ragu lagi. Dia mengayunkan pedangnya ke arah Zeke.Swuush!Zeke berjinjit, lalu melompat ke belakang dan menghindari tebasan itu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 13

    Duar!Tangan itu meremas dengan kuat.Jantung itu pun meledak.Penglihatan ahli bela diri dengan bekas luka itu mendadak menjadi gelap, lalu dia tewas.Zeke berhasil membunuh seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keenam sendirian yang membuktikan kekuatannya cukup tangguh. Di aula besar ini, sudah tidak banyak yang mampu menekan Zeke.Orang-orang di sekitar mundur ketakutan. Tidak ada yang berani maju menyerangnya lagi.Tidak ada satu pun yang berani melawan Zeke.Zeke menghela napas lega, kemudian dia mengarahkan pandangannya ke enam pertempuran lainnya.Perisai, palu dan busur sudah memiliki pemilik masing-masing, tapi para pemilik itu masih harus menghadapi kepungan dan serangan dari orang-orang lainnya.Golok, pedang dan tombak masih dalam perebutan yang sengit.Dari awal Zeke memang mengincar pedang spiritual. Meski dia secara tak sengaja telah mendapatkan zirah spiritual, dia belum berniat menyerah untuk mendapatkan pedang spiritual.Rowan dari Sekte Ferrum sedang be

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 14

    Bam!Lantai terbelah dengan retakan mengerikan, kemudian tubuh Roy terhempas seperti daun kering di tengah badai dan dia memuntahkan darah.Bam!Setelah terlempar sejauh tujuh atau delapan meter, dia jatuh dengan keras dan menghancurkan batu di sekelilingnya."Uhuk!"Roy memuntahkan darah.Setelah darah menyembur keluar dari mulut, napas Roy melemah drastis dan sorot matanya mulai tampak kosong.Rowan langsung berhenti.Melihat Roy sudah kehilangan tanda-tanda kehidupan, hawa dingin pun menyelimuti hati Rowan.Roy telah mati.Luka fatalnya berasal dari puncak kepala hingga ke bawah. Luka pedang itu hampir membelah tubuhnya menjadi dua bagian.Roy mati karena terlalu sombong.Dia mengira kekuatan spiritual Zeke hampir habis, jadi dia mencoba menyimpan kekuatan spiritualnya dalam serangan terakhir. Namun, karena dia tidak menggunakan kekuatan penuh, itu membuka kesempatan untuk Zeke."Ke ... kekuatan spiritualmu belum habis?"Rowan menatap Zeke dengan terkejut.Saat ini setengah kekuatan

Bab terbaru

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 50

    Saat jumlah ahli bela diri Keluarga East yang tewas di tangan Zeke melebihi seratus orang, upaya pengejaran terhadap Zeke mulai melemah dan mereka kekurangan orang.Keluarga East akhirnya menunjukkan tanda-tanda kekurangan anggota.Bagaimanapun juga, Keluarga East hanyalah salah satu dari tiga keluarga besar di Kota Lumi. Mereka tidak memiliki pasukan yang tak terbatas. Setelah kehilangan lebih dari seratus ahli bela diri, mereka mulai kekurangan tenaga....Zeke bertelanjang dada, sedang duduk bersila di atas batu besar, matanya terpejam rapat dan tidak bergerak sedikit pun. Seluruh auranya tersembunyi rapat seperti sebuah patung.Saat ini.Dia berada di tahap penting kultivasi.Di dalam batinnya ....Dunia mulai perlahan-lahan berubah.Suara-suara menjauh.Tidak ada suara, tidak ada angin.Semua indranya terhadap dunia luar menghilang satu per satu.Terakhir.Dia bahkan tidak lagi merasakan waktu.Dia berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.Bahkan ketika seekor monster kelas satu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 49

    Di belakangnya, tujuh hingga delapan ahli bela diri terus mengejar tanpa henti."Sialan, dia tetap berhasil lolos juga!"Begitu kehilangan jejak target, pria kurus paruh baya yang memimpin tim langsung mengumpat.Dia adalah Tetua Kesembilan dari Keluarga East di Kota Lumi.Seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan.Setelah mendengar kabar tragis kalau tuan muda mereka sudah meninggal dunia, dia mengikuti Kepala Keluarga masuk ke Pegunungan Skye untuk memburu pembunuhnya.Namun, tiga hari sudah berlalu.Mereka tidak hanya gagal menangkap si pembunuh, tapi mereka juga mengalami kerugian besar.Tadi.Tim yang dia pimpin menemukan jejak pelaku, tapi saat mereka mengejarnya, target berhasil melarikan diri."Kamu nggak akan bisa lolos! Seluruh anggota Keluarga East sudah dikerahkan. Kami telah memasang jaring di semua jalan keluar Pegunungan Skye. Meskipun kamu berubah menjadi lalat, kamu nggak akan bisa keluar."Tetua Kesembilan berteriak dengan kesal untuk meluapkan amar

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 48

    Zeke tahu orang di depannya ini sangat membencinya karena sudah membunuh tuan mudanya. Tanpa banyak omong kosong, dia menghunus Pedang Themis.Dia mengarahkan bilah pedang ke luar.Bilah pedang bersinar.Srrt!Zeke menyerang seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keempat berdiri di paling depan. Kemudian, dia tergeletak di tanah dan memegang lehernya.Di saat Zeke membunuh satu orang, enam serangan lainnya sudah datang dari segala arah.Zeke terus bergerak.Dia menghindari serangan dari segala arah itu.Krak, krak!Dia mengayunkan Pedang Themis, lalu mematahkan dua pedang musuh yang mengarah ke wajahnya. Kedua pedang musuh langsung patah, sementara pedang Zeke tidak tergores sedikit pun. Aura pedang seperti semburan angin kuat sehingga dua kepala musuh terbang tinggi.Dalam hitungan detik, tiga orang sudah tewas di tangannya.Empat orang yang tersisa mulai ketakutan dan tak berani maju.Mata pria tua berpakaian abu-abu memancarkan niat membunuh yang kental.Namun, sebelum d

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 47

    Tiga orang membelalakkan masing-masing mata mereka dan memegang leher dengan rasa ngeri. Darah segar mengalir keluar dari sela-sela jari mereka.Kepala dua orang dipenggal.Leher tiga orang disayat.Satu tebasan pedang membunuh lima orang.Bam!Satu orang terjatuh dengan tak berdaya, lalu diikuti oleh yang lainnya."Kamu ...."Seorang ahli bela diri Keluarga East mundur ketakutan.Senyuman semua orang sudah menghilang.Rasa takut yang menggantikan ekspresi mereka."Matilah."Aura membunuh Zeke terasa kuat. Karena dia sudah bertindak, dia akan menyelesaikan segalanya. Dia maju dan mengayunkan pedangnya.Srrsh!Seorang ahli bela diri Keluarga East terbelah dua dan langsung mati."Bunuh dia!"Pemuda berbaju biru itu tersadar, lalu memberi perintah dengan lantang.Ahli bela diri Keluarga East juga tahu kalau mereka tidak berjuang sekarang, mereka akan mati. Jadi, satu per satu mengangkat pedang mereka ke arah Zeke.Zeke mengayunkan pedangnya membentuk lingkaran. Percikan api beterbangan. K

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 46

    Makin banyak orang yang mengepung Ronald.Di antaranya adalah ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan ketujuh.Setelah Ronald membunuh tiga orang, sebuah pedang langsung menembus dadanya. Kemudian, kepalanya melayang."Kapten!"Mata Stefan memerah.Sekujur tubuhnya penuh dengan luka sekarang. Dia bertarung mengandalkan kebenciannya.Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Sret!Sebuah pedang menusuk pinggangnya.Stefan meraung dengan emosi. Dia mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala orang itu. Kemudian, dia sudah tidak bisa bertahan dan berlutut dengan satu kaki.Jackson menghampiri Stefan dengan sombong. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. "Stefan, apa kamu mempunyai kata-kata terakhir?""Puih!"Stefan memuntahkan darah.Lukanya terlalu serius.Meskipun Jackson tidak bertindak, Stefan tidak akan bisa bertahan lama."Kalau nggak ada, matilah."Lalu.Jackson hendak memenggal kepala Stefan."Berhenti!"Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang.Tangan Jackson langsung ber

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 45

    Pegunungan Skye.Di luar."Sudah saatnya pergi."Sudah setengah bulan Zeke berada di Pegunungan Skye. Sudah saatnya dia meninggalkan tempat ini.Setengah bulan penuh pertarungan tanpa henti benar-benar menjadi beban berat bagi tubuh dan pikirannya.Dia butuh menjauh dari darah dan pembantaian.Kalau tidak ....Pikirannya bisa rusak karena terlalu lama terpengaruh aura pembunuhan.Zeke menepuk daun-daun kering yang menempel di tubuhnya, lalu berdiri. Telinganya tiba-tiba mendengar sesuatu."Ada suara pertempuran."Dia menoleh ke arah suara itu. Setelah dia berpikir sejenak, dia memutuskan untuk tidak ikut campur.Namun, saat Zeke hendak pergi, dia mendengar suara yang familier.Zeke segera mengalirkan kekuatan spiritual ke telinganya untuk mendengarkan lebih saksama, kemudian raut wajahnya langsung berubah.Setelah itu ....Dia menuju arah sumber suara.Di tengah hutan yang terbuka.Dua kelompok sedang berhadap-hadapan.Bukan.Mereka bukan sedang berhadapan karena yang terjadi adalah sa

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 44

    Luka Zeke sudah sembuh.Keadaan di luar celah juga sudah kembali tenang.Zeke ragu sejenak sebelum berjalan keluar, tapi dia baru melangkah setengah dari celah, dia langsung mencium bau amis dan busuk.Bam!Dia buru-buru mundur kembali ke dalam celah. Harimau Darah menerkam angin kosong dan menghantam tebing dengan keras."Berengsek, ternyata mereka belum pergi! Sepertinya mereka benar-benar dendam padaku dan nggak akan menyerah sebelum membunuhku."Ekspresi Zeke menjadi serius.Dia duduk kembali.Dia mengibaskan tangannya.Tumpukan batu spiritual langsung muncul di depannya."Kalian kira aku mudah dilawan? Karena kalian nggak mau pergi, kalian di sini saja."Zeke merasa geram.Dia menarik napas dalam-dalam.Kekuatan mengisap mulai mengalir deras.Satu per satu batu spiritual hancur menjadi debu. Semburan energi murni mengalir masuk ke tubuhnya.Kurang lebih setengah hari telah berlalu.Zeke berhenti berlatih.Tumpukan batu spiritual setinggi bukit kecil di hadapannya juga telah beruba

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 43

    Zeke cepat, tapi Harimau Darah lebih cepat!Beberapa saat kemudian, Harimau Darah sudah mendekat kurang dari seratus meter darinya.Dalam waktu kurang dari semenit, Zeke pasti akan terkejar, lalu ....Bagaimana ini?Bagaimana ini?Pikiran Zeke berputar cepat.Dia mencoba mencari cara melawan.Tidak ada!Tidak ada!Dia sudah memikirkan semua kemungkinan, tapi tidak ada satu pun yang bisa menyelamatkannya.Akhirnya dia harus mengakui kalau perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Saat dia sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, Harimau Darah di belakangnya sudah mendekat."Groarrr!"Harimau Darah meraung dengan keras. Keempat kakinya berlari dengan kencang sehingga tanah berhamburan, kemudian tubuh besarnya melompat ke udara.Zeke yang tengah berlari merasakan ancaman besar mendekat dari belakang. Ekspresinya pun berubah.Shing!Sebuah tebasan mendadak diarahkan ke belakang.Zeke sudah lama menyiapkan tebasan ini.Srrsh!Cahaya pedangnya bagaikan sutra.Itu seperti sungai bintan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 42

    "Aah!"Saat semua orang tengah fokus membersihkan tempat, terdengar teriakan yang memilukan.Begitu menoleh, mereka melihat Paul telah diterkam oleh seekor Harimau Darah. Harimau Darah sangat kuat sehingga kedua lengan Paul langsung tercabik habis. Meski Paul sempat berjuang mati-matian, alhasil dia tetap.Srrsh!Terdengar suara taring menembus daging. Separuh leher Paul terkoyak. Darah memuncrat ke segala arah.Paul tak berdaya berhadapan dengan Harimau Darah."Harimau Darah!"Ekspresi Ronald berubah drastis.Suara Ronald bahkan sedikit bergetar.Harimau Darah.Monster kelas dua tingkat tinggi!Meski Harimau Darah adalah monster kelas dua tingkat tinggi seperti Raja Kera Petir, kekuatan Harimau Darah jauh melampaui Raja Kera Petir. Bahkan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan memilih menghindarinya.Itu adalah monster yang tangguh.Mereka semua jelas bukan lawan Harimau Darah, apalagi sekarang ada yang terluka dan ada yang sudah meninggal dunia. Mereka benar-benar tidak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status