Share

Bab 13

Penulis: Arjuna
Duar!

Tangan itu meremas dengan kuat.

Jantung itu pun meledak.

Penglihatan ahli bela diri dengan bekas luka itu mendadak menjadi gelap, lalu dia tewas.

Zeke berhasil membunuh seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keenam sendirian yang membuktikan kekuatannya cukup tangguh. Di aula besar ini, sudah tidak banyak yang mampu menekan Zeke.

Orang-orang di sekitar mundur ketakutan. Tidak ada yang berani maju menyerangnya lagi.

Tidak ada satu pun yang berani melawan Zeke.

Zeke menghela napas lega, kemudian dia mengarahkan pandangannya ke enam pertempuran lainnya.

Perisai, palu dan busur sudah memiliki pemilik masing-masing, tapi para pemilik itu masih harus menghadapi kepungan dan serangan dari orang-orang lainnya.

Golok, pedang dan tombak masih dalam perebutan yang sengit.

Dari awal Zeke memang mengincar pedang spiritual. Meski dia secara tak sengaja telah mendapatkan zirah spiritual, dia belum berniat menyerah untuk mendapatkan pedang spiritual.

Rowan dari Sekte Ferrum sedang bertarung sengit dengan lawannya demi memperebutkan pedang spiritual. Keduanya sama-sama berada di Alam Energi Padat tingkatan kedelapan. Pertempuran mereka sangat intens sehingga tidak ada orang lain yang bisa ikut campur. Siapa pun yang mencoba mendekat bisa saja terluka.

Keduanya bertarung dengan sungguh-sungguh.

Makin lama, pertempuran mereka makin brutal.

Tubuh mereka pun sudah berlumuran darah.

Zeke memperhatikan perkembangan pertarungan itu dengan saksama.

Namun, dia belum gegabah untuk ikut bergabung dalam pertarungan itu.

Bam!

Rowan dan lawannya saling bertabrakan lagi dengan keras.

Gelombang energi yang luar biasa langsung menyapu satu aula yang membuat beberapa ahli bela diri Alam Energi Dasar di sekitar terhempas dan pening.

Pedang spiritual yang tengah mereka perebutkan pun ikut terlempar dari arena pertarungan akibat dampak benturan tersebut. Pedangnya berputar di udara dan meluncur keluar.

Zeke yang melihat kesempatan itu langsung melesat. Dalam sekejap mata, dia sudah mendekati pedang spiritual yang memancarkan aura tajam.

"Bocah, kamu cari mati!"

Dua orang yang sedang bertarung itu murka ketika melihat Zeke hendak merebut pedang spiritual.

Setelah itu ....

Swuush! Swuush!

Dua arus kekuatan spiritual yang ganas melesat ke arah Zeke.

"Hmph!"

Zeke hanya mendengus saat merasakan serangan mereka. Dia tanpa peduli langsung mengulurkan tangan dan menggenggam pedang spiritual itu.

"Dasar bodoh!"

Rowan berkata dengan dingin.

Setelah itu ....

Rowan membelalakkan matanya.

Apa yang dilihatnya?

Bisa-bisanya Zeke menyentuh pedang spiritual itu.

Dan pedang spiritual tidak meronta sedikit pun.

Kenapa?

Kenapa pedang spiritual tidak melawan?

Apa Zeke sudah memurnikan pedang spiritual itu?

Mustahil!

Rowan tanpa sadar menggelengkan kepala.

Zeke menebas pedang spiritual itu.

Energi pedang melesat keluar.

Dua pancaran kekuatan spiritual yang ganas bertemu dengan energi pedang. Itu seperti salju pertama bertemu matahari musim panas yang langsung meleleh dan menghilang.

"Bocah, serahkan pedang spiritualnya!"

Tatapan mata Rowan tampak tajam.

Roy Sawyer, seorang ahli bela diri yang dari tadi bertarung dengan Rowan, mendengus sebelum berkata, "Kamu sendirian ingin menguasai dua senjata spiritual. Bocah, kamu terlalu serakah dan nggak takut mati!"

Setelah itu, keduanya langsung bergerak pada saat yang sama. Satu dari kiri dan satu dari kanan untuk mengepung Zeke.

"Kita sudah bertarung mati-matian demi satu pedang spiritual, tapi akhirnya malah diambil bocah itu." Roy menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit, lalu dia berkata pada Rowan, "Bagaimana kalau kamu mengambil pedangnya, tapi zirahnya untukku?"

Dia berbicara seakan-akan Zeke sudah mati.

"Setuju."

Rowan mengangguk.

Zeke menatap tanpa ekspresi dan berkata, "Hei, Zirah Soka dan Pedang Themis masih di tanganku, tapi kalian malah ingin membagikan senjata spiritualku tepat di depan mukaku. Apa itu nggak terlalu nggak sopan?"

"Sopan?"

Roy tertawa sinis, lalu berkata, "Orang lemah nggak pantas dihormati!"

Rowan berkata, "Serahkan zirah dan pedangnya, lalu aku janji akan membiarkanmu pergi hidup-hidup."

Zeke mengangkat tangan dan berkata, "Sepertinya kita sudah nggak bisa bernegosiasi."

Tanpa senjata spiritual, dia jelas bukan lawan mereka berdua. Namun, dengan dua senjata spiritual di tangannya sekarang, kekuatannya meningkat pesan. Masih ada peluang untuknya memenangkan pertarungan ini.

"Berarti kamu menolak niat baikku."

Rowan menggeleng kepalanya.

Setelah itu.

Dia mengayunkan pedangnya. Dalam lindungan kekuatan spiritual, pedang itu memancarkan cahaya menyilaukan dan memotong udara dengan kecepatan luar biasa ke arah Zeke.

Serangan itu sangat kuat sehingga Roy, seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan, juga harus menghindar.

"Tepat waktu!"

Saat menghadapi serangan penuh Rowan, Zeke bukannya takut, sebaliknya dia malah girang. Dia berteriak dengan lantang dan kekuatan spiritual dalam tubuhnya mengalir deras ke Pedang Themis yang bersinar.

Zeke mengambil langkah yang besar. Pedang Themis melukis jejak hijau di udara. Suara gesekan tajam terdengar saat pedangnya itu bertabrakan langsung dengan tebasan bercahaya Rowan.

Duar!

Terdengar ledakan keras.

Tebasan bercahaya itu hancur dan berubah menjadi hujan pedang kecil yang menyebar ke segala arah.

Syut, syut, syut!

Hujan pedang menimpa tanah, lalu menghamburkan pecahan batu dan menciptakan lubang-lubang kecil.

Rowan menyadari serangan penuhnya gagal melukai Zeke. Dia pun membelalakkan matanya dengan emosi.

"Lumayan. Coba tangkis serangan keduaku!"

Kekuatan spiritual melonjak saat Rowan menebaskan pedangnya untuk kedua kalinya dengan kekuatan penuh.

"Jangankan tebasan kedua, aku tetap bisa menangkisnya meskipun itu serangan ketiga, keempat dan kelima ...."

Zeke berkata sambil mengayunkan pedangnya untuk menangkis.

Sembari melawan Rowan, dia tetap mengawasi Roy yang menonton dari samping.

Rowan dan Roy punya harga diri masing-masing. Mereka tidak akan menyerang bersama.

Namun, siapa tahu Roy kehilangan rasa malu dan tiba-tiba menyerang karena ini soal senjata spiritual. Lebih baik Zeke waspada dulu.

Klang, klang, klang!

Seperti yang dikatakan Zeke, dia menangkis serangan kedua dan ketiga Rowan.

Setiap serangan Rowan mencepat dan menajam.

Namun, semuanya ditangkis oleh Zeke.

Karena Rowan gagal mengalahkan Zeke, dia menjadi marah. Selain itu, beberapa pertempuran lainnya sudah berakhir. Ada yang berhasil merebut senjata spiritual dan mulai mencoba merebut senjata kedua menggunakan senjata spiritual yang mereka miliki.

Louis, Harvey dan Brian sudah mengalahkan lawan masing-masing. Mereka mendekat dengan senjata spiritual mereka. Pedang dan zirah spiritual di tangan Zeke sudah tidak ada hubungannya dengan mereka.

"Aku sudah nggak bisa menunggu. Ayo bekerja sama untuk membunuhnya."

Rowan berkata pada Roy.

"Baik."

Roy setuju dan langsung bergabung ke pertarungan.

Dua orang hebat bergabung.

Situasi Zeke langsung menjadi berbahaya.

Namun, dengan mengandalkan kekuatan pertahanan Zirah Soka, dia tidak perlu mengkhawatirkan nyawanya dalam jangka pendek.

Bam, bam, bam!

Ketiga orang itu bertarung dan menghabiskan banyak kekuatan spiritual mereka.

Seiring pertarungan yang terus berlanjut, Zeke mulai terluka. Ada dua luka pedang di lengannya dan tiga di betisnya. Meskipun dada yang dilindungi oleh zirah spiritual tidak terlihat terluka, organ dalam rongga dadanya telah terluka karena serangan terus-menerus.

Kondisi Rowan dan Roy juga terlihat parah.

Luka lama mereka ditambah luka baru. Dari luar penampilan, mereka tidak terlihat jauh lebih baik dari Zeke.

Awalnya Zeke ingin keluar dari pertarungan dan kabur diam-diam, tapi dia menyadari serangan Rowan dan Roy mulai kehilangan tenaga.

Setelah bertarung terus-menerus, meski Rowan dan Roy adalah ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan dengan kekuatan spiritual yang banyak, kini kekuatan spiritual mereka juga hampir habis.

Begitu kekuatan spiritual mereka habis ....

Rowan dan Roy sudah bukan lagi ancaman bagi Zeke.

Saat menyadari hal ini, Zeke membatalkan niat untuk melarikan diri.

Klang!

Terdengar suara benturan lagi.

Zeke mengerang pelan. Tubuhnya terdorong mundur beberapa langkah.

"Napasnya mulai melemah."

"Hahaha. Bocah, akhirnya kamu sudah nggak tahan."

Rowan melihat Zeke dan tertawa dengan sombong. "Sekarang kekuatan spiritualmu pasti nggak sampai sepuluh persen, 'kan?"

Roy juga tertawa, lalu berkata, "Tanpa kekuatan spiritual, kamu mau lawan kami pakai apa?"

Zeke terhuyung-huyung seolah-olah kekuatan spiritualnya habis, tapi dia tetap memaksakan diri untuk bertanya, "Kekuatan spiritual kalian berdua juga tinggal sedikit, 'kan?"

Ekspresi Roy pun berubah.

"Itu cukup untuk membunuhmu!"

Dia tersenyum sinis dan melesat.

Dia mencekik leher Zeke dengan tangan kanan.

Untuk menghemat kekuatan spiritualnya, dia tidak menggunakan kekuatan penuhnya dalam serangan ini.

Zeke tampak mengejek saat melihat Roy mendekatinya. Kemudian, dia mengerahkan semua kekuatan spiritualnya ke dalam Pedang Themis.

"Matilah!"

Zeke berteriak. Kemudian, energi Pedang Themis yang panjang langsung meluncur ke arah Roy.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 14

    Bam!Lantai terbelah dengan retakan mengerikan, kemudian tubuh Roy terhempas seperti daun kering di tengah badai dan dia memuntahkan darah.Bam!Setelah terlempar sejauh tujuh atau delapan meter, dia jatuh dengan keras dan menghancurkan batu di sekelilingnya."Uhuk!"Roy memuntahkan darah.Setelah darah menyembur keluar dari mulut, napas Roy melemah drastis dan sorot matanya mulai tampak kosong.Rowan langsung berhenti.Melihat Roy sudah kehilangan tanda-tanda kehidupan, hawa dingin pun menyelimuti hati Rowan.Roy telah mati.Luka fatalnya berasal dari puncak kepala hingga ke bawah. Luka pedang itu hampir membelah tubuhnya menjadi dua bagian.Roy mati karena terlalu sombong.Dia mengira kekuatan spiritual Zeke hampir habis, jadi dia mencoba menyimpan kekuatan spiritualnya dalam serangan terakhir. Namun, karena dia tidak menggunakan kekuatan penuh, itu membuka kesempatan untuk Zeke."Ke ... kekuatan spiritualmu belum habis?"Rowan menatap Zeke dengan terkejut.Saat ini setengah kekuatan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 15

    Perubahan yang mendadak itu membuat Zeke membelalakkan matanya.Kenapa?Kenapa Tommy dan yang lainnya tiba-tiba menyerang orang mereka sendiri?Ada yang aneh!Orang-orang ini tidak sadar.Mereka telah dikendalikan!Setelah apa yang terjadi pada empat pemuda hebat itu, aula tiba-tiba menjadi kacau. Awalnya beberapa orang baik-baik saja, tapi kemudian mereka menggila dan membunuh orang di samping mereka."Ugh!"Zeke mengangkat pedangnya dan membunuh seorang ahli bela diri yang datang menyerangnya.Pada saat yang sama.Bam!Aula mendadak bergetar.Jauh di dalam aula ....Sebuah gerbang batu besar perlahan muncul.Saat gerbang batu perlahan terangkat, bau amis darah yang pekat langsung tercium.Zeke menoleh ke arah suara.Melalui celah gerbang yang terbuka perlahan, samar-samar terlihat sebuah kolam darah raksasa.Di dalam kolam, darah beriak. Di tengah-tengah kolam, duduk bersila sesosok 'mayat' yang hanya tinggal kulit membungkus tulang.Itu pasti pemilik Istana Air ini!Zeke langsung me

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 16

    Setelah Penjaga Darah pergi, pria berjubah hitam itu sudah tidak tahan dan muntah darah.Wanita berpakaian merah itu sangat kuat.Pria berjubah hitam itu terluka parah hanya dengan satu serangan.Untungnya Penjaga Darah sudah bangun.Kalau tidak, dia pasti akan gagal.Kalau Penjaga Darah bertindak, wanita itu pasti mati.Dia mengeluarkan obat spiritual, lalu meminumnya untuk menyembuhkan luka.Pada saat yang sama.Zeke yang berada di samping kolam darah memiringkan kepalanya sedikit. Dia memperhatikan Penjaga Darah sejenak.Melihat pria berjubah itu telah meminum obat spiritual dan fokus memulihkan diri, Zeke langsung mengaktifkan Sihir Pemakan Langit di dalam benaknya. Teriakan kematian serangga beracun terdengar di dalam kepalanya.Begitu serangga beracun mati, dia pun terbebas dari kendali pria berjubah hitam.Kalau Zeke melakukan ini tadi, pria berjubah hitam pasti langsung menyadari perubahannya.Namun, kini dia sedang fokus memulihkan lukanya.Zeke diam-diam mendekati pria berjub

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 17

    Di bawah sinar bulan.Zeke perlahan-lahan membelalakkan matanya.Dia menatap pohon besar di depannya tanpa berkedip.Seorang wanita sedang bersandar di pohon besar itu dan kedua matanya terpejam. Dia seakan-akan sedang tidur.Namun ....Di bawah sinar bulan, orang tahu kalau dia tidak sedang tidur. Wajahnya yang pucat menunjukkan kalau dia telah pingsan karena terluka parah."Glek!"Zeke menelan ludah.Wanita ini berumur panjang.Itu bukan orang lain, melainkan wanita berbaju merah yang bertarung dengan Penjaga Darah.Sepertinya wanita itu terluka parah.Zeke menghela napas lega saat melihat wanita berbaju merah itu.Kemudian ....Dia merasa dilema.Menyelamatkannya?Atau tidak?Setelah Zeke menyelamatkan wanita berbaju hitam itu, siapa yang bisa menjamin dia tidak akan merampas harta dan membunuh Zeke setelah dia pulih?Harta Zeke banyak. Seorang ahli bela diri Alam Energi Sejati pun pasti menginginkannya.Kalau dia tidak menyelamatkan wanita berbaju merah itu, mungkin wanita itu akan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 18

    Bhuk!Wanita berbaju merah itu terlempar menjauh.Setelah dia mendarat, darah mengalir dari sudut mulutnya yang agak pucat. Kelopak matanya bergetar sebelum dia pingsan.Zeke berdiri. Dia menatap wanita berbaju merah yang pingsan itu dengan merah, lalu dia menggerutu, "Dasar nggak tahu berterima kasih. Aku menyelamatkanmu, tapi kamu malah balas dengan belati. Aku juga nggak akan membunuhmu. Aku akan meninggalkanmu di sini saja."Setelah itu, Zeke menepuk bokongnya dan langsung pergi.Kali ini dia benar-benar marah.Dia sangat lelah dan mempertaruhkan nyawanya untuk membawa wanita berbaju merah itu kabur. Tapi setelah bangun, wanita itu malah mengancamnya dengan belati.Kalau Zeke tidak cukup cerdas dan bisa membalikkan situasi, siapa yang bisa menjamin wanita itu tidak akan membunuhnya?Makin dipikirkan, Zeke makin kesal.Setelah dia berjalan sejauh beberapa meter, dia tiba-tiba mengumpat dan berjalan balik....Dia kembali menggendong wanita berbaju merah itu dan melanjutkan perjalana

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 19

    Zeke langsung menarik kalung itu, lalu dia memainkannya di tangan sambil memperhatikannya dengan saksama. "Kalung ini benaran luar biasa. Saat aku menggenggamnya, pikiranku jadi tenang dan semua gangguan lenyap. Kepalaku terasa jernih, dan aku bahkan bisa berpikir lebih cepat."Dia terkejut sekaligus senang.Dia seperti baru menemukan harta karun.Ternyata ini adalah senjata spiritual tipe pendukung.Meskipun hanya ini cuman senjata spiritual pendukung, nilainya tetap lebih tinggi dibandingkan senjata spiritual penyerang atau pertahanan biasa.Saat Zeke sedang mengagumi kalung itu, wanita berbaju merah mengerang pelan karena kesakitan. Kelopak matanya berkedut, lalu perlahan terbuka.Zeke menyimpan kalung itu dengan cepat.Lalu, dia melompat mundur beberapa langkah sambil menatap wanita berbaju merah itu dengan waspada.Wanita berbaju merah itu adalah seorang ahli yang mampu bertarung sengit dengan Penjaga Darah. Meskipun kini dia terluka, siapa tahu dia masih bisa mengerahkan tenaga t

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 20

    "Apa yang ingin kamu lakukan?"Wanita berbaju merah itu bertanya."Tenang saja, aku sangat menghargai nyawaku. Aku nggak akan mengisap racun dengan mulutku."Zeke tersenyum.Kemudian, dia berjongkok di depan wanita itu. Wanita berbaju merah itu sedang lengah ketika dia merasakan tangan kanan Zeke di dadanya."Ngapain kamu?"Wanita berbaju merah itu mengira Zeke ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dia mengerutkan alisnya dan memarahi Zeke."Jangan bicara."Zeke menegur wanita itu.Kemudian ....Kekuatan isap muncul dari telapak tangannya.Wajah wanita berbaju merah itu menjadi tegang.Matanya perlahan-lahan membesar.Kemudian, dia menatap Zeke dengan terkejut.Dia dapat merasakan dengan jelas racun darah di dalam tubuhnya diserap oleh Zeke dengan cepat.Bagaimana dia melakukannya?Sihir Pemakan Langit mampu menyerap dan memurnikan segala sesuatu di dunia ini. Racun darah termasuk salah satu bentuk energi yang tentu bisa diisap dan dimurnikan.Zeke mengerahkan seluruh kekuatanny

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 21

    Di luar gua.Zeke sedang menyalakan api unggun.Zeke mengeluarkan bangkai Piton Hitam dari cincin penyimpanan. Dia memotong sepotong daging ular, mencucinya dengan air bersih, lalu menusukkannya ke ranting dan memanggangnya di atas api unggun.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari dalam gua.Diikuti oleh aroma wangi.Zeke menoleh dan melihat wanita berbaju merah itu sedang berjalan mendekat.Wanita ini sepertinya menyukai pakaian berwarna merah.Pakaian merah sebelumnya sudah sobek. Setelah disarankan Zeke, dia mengganti ke pakaian baru, tapi itu tetap berwarna merah.Wanita berbaju merah duduk di seberang Zeke. Dia menatap daging ular yang mulai setengah matang, lalu tersenyum. "Kamu cukup berani juga. Berani-beraninya kamu mencuri bangkai Piton Hitam."Zeke merasa sedikit canggung.Sebenarnya Piton Hitam dibunuh oleh wanita berbaju merah ini, jadi seharusnya bangkainya milik wanita ini. Saat berhadapan dengannya kini, Zeke merasa seperti ketahuan mencuri."Aku mengambilnya sec

Bab terbaru

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 50

    Saat jumlah ahli bela diri Keluarga East yang tewas di tangan Zeke melebihi seratus orang, upaya pengejaran terhadap Zeke mulai melemah dan mereka kekurangan orang.Keluarga East akhirnya menunjukkan tanda-tanda kekurangan anggota.Bagaimanapun juga, Keluarga East hanyalah salah satu dari tiga keluarga besar di Kota Lumi. Mereka tidak memiliki pasukan yang tak terbatas. Setelah kehilangan lebih dari seratus ahli bela diri, mereka mulai kekurangan tenaga....Zeke bertelanjang dada, sedang duduk bersila di atas batu besar, matanya terpejam rapat dan tidak bergerak sedikit pun. Seluruh auranya tersembunyi rapat seperti sebuah patung.Saat ini.Dia berada di tahap penting kultivasi.Di dalam batinnya ....Dunia mulai perlahan-lahan berubah.Suara-suara menjauh.Tidak ada suara, tidak ada angin.Semua indranya terhadap dunia luar menghilang satu per satu.Terakhir.Dia bahkan tidak lagi merasakan waktu.Dia berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.Bahkan ketika seekor monster kelas satu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 49

    Di belakangnya, tujuh hingga delapan ahli bela diri terus mengejar tanpa henti."Sialan, dia tetap berhasil lolos juga!"Begitu kehilangan jejak target, pria kurus paruh baya yang memimpin tim langsung mengumpat.Dia adalah Tetua Kesembilan dari Keluarga East di Kota Lumi.Seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan.Setelah mendengar kabar tragis kalau tuan muda mereka sudah meninggal dunia, dia mengikuti Kepala Keluarga masuk ke Pegunungan Skye untuk memburu pembunuhnya.Namun, tiga hari sudah berlalu.Mereka tidak hanya gagal menangkap si pembunuh, tapi mereka juga mengalami kerugian besar.Tadi.Tim yang dia pimpin menemukan jejak pelaku, tapi saat mereka mengejarnya, target berhasil melarikan diri."Kamu nggak akan bisa lolos! Seluruh anggota Keluarga East sudah dikerahkan. Kami telah memasang jaring di semua jalan keluar Pegunungan Skye. Meskipun kamu berubah menjadi lalat, kamu nggak akan bisa keluar."Tetua Kesembilan berteriak dengan kesal untuk meluapkan amar

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 48

    Zeke tahu orang di depannya ini sangat membencinya karena sudah membunuh tuan mudanya. Tanpa banyak omong kosong, dia menghunus Pedang Themis.Dia mengarahkan bilah pedang ke luar.Bilah pedang bersinar.Srrt!Zeke menyerang seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keempat berdiri di paling depan. Kemudian, dia tergeletak di tanah dan memegang lehernya.Di saat Zeke membunuh satu orang, enam serangan lainnya sudah datang dari segala arah.Zeke terus bergerak.Dia menghindari serangan dari segala arah itu.Krak, krak!Dia mengayunkan Pedang Themis, lalu mematahkan dua pedang musuh yang mengarah ke wajahnya. Kedua pedang musuh langsung patah, sementara pedang Zeke tidak tergores sedikit pun. Aura pedang seperti semburan angin kuat sehingga dua kepala musuh terbang tinggi.Dalam hitungan detik, tiga orang sudah tewas di tangannya.Empat orang yang tersisa mulai ketakutan dan tak berani maju.Mata pria tua berpakaian abu-abu memancarkan niat membunuh yang kental.Namun, sebelum d

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 47

    Tiga orang membelalakkan masing-masing mata mereka dan memegang leher dengan rasa ngeri. Darah segar mengalir keluar dari sela-sela jari mereka.Kepala dua orang dipenggal.Leher tiga orang disayat.Satu tebasan pedang membunuh lima orang.Bam!Satu orang terjatuh dengan tak berdaya, lalu diikuti oleh yang lainnya."Kamu ...."Seorang ahli bela diri Keluarga East mundur ketakutan.Senyuman semua orang sudah menghilang.Rasa takut yang menggantikan ekspresi mereka."Matilah."Aura membunuh Zeke terasa kuat. Karena dia sudah bertindak, dia akan menyelesaikan segalanya. Dia maju dan mengayunkan pedangnya.Srrsh!Seorang ahli bela diri Keluarga East terbelah dua dan langsung mati."Bunuh dia!"Pemuda berbaju biru itu tersadar, lalu memberi perintah dengan lantang.Ahli bela diri Keluarga East juga tahu kalau mereka tidak berjuang sekarang, mereka akan mati. Jadi, satu per satu mengangkat pedang mereka ke arah Zeke.Zeke mengayunkan pedangnya membentuk lingkaran. Percikan api beterbangan. K

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 46

    Makin banyak orang yang mengepung Ronald.Di antaranya adalah ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan ketujuh.Setelah Ronald membunuh tiga orang, sebuah pedang langsung menembus dadanya. Kemudian, kepalanya melayang."Kapten!"Mata Stefan memerah.Sekujur tubuhnya penuh dengan luka sekarang. Dia bertarung mengandalkan kebenciannya.Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Sret!Sebuah pedang menusuk pinggangnya.Stefan meraung dengan emosi. Dia mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala orang itu. Kemudian, dia sudah tidak bisa bertahan dan berlutut dengan satu kaki.Jackson menghampiri Stefan dengan sombong. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. "Stefan, apa kamu mempunyai kata-kata terakhir?""Puih!"Stefan memuntahkan darah.Lukanya terlalu serius.Meskipun Jackson tidak bertindak, Stefan tidak akan bisa bertahan lama."Kalau nggak ada, matilah."Lalu.Jackson hendak memenggal kepala Stefan."Berhenti!"Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang.Tangan Jackson langsung ber

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 45

    Pegunungan Skye.Di luar."Sudah saatnya pergi."Sudah setengah bulan Zeke berada di Pegunungan Skye. Sudah saatnya dia meninggalkan tempat ini.Setengah bulan penuh pertarungan tanpa henti benar-benar menjadi beban berat bagi tubuh dan pikirannya.Dia butuh menjauh dari darah dan pembantaian.Kalau tidak ....Pikirannya bisa rusak karena terlalu lama terpengaruh aura pembunuhan.Zeke menepuk daun-daun kering yang menempel di tubuhnya, lalu berdiri. Telinganya tiba-tiba mendengar sesuatu."Ada suara pertempuran."Dia menoleh ke arah suara itu. Setelah dia berpikir sejenak, dia memutuskan untuk tidak ikut campur.Namun, saat Zeke hendak pergi, dia mendengar suara yang familier.Zeke segera mengalirkan kekuatan spiritual ke telinganya untuk mendengarkan lebih saksama, kemudian raut wajahnya langsung berubah.Setelah itu ....Dia menuju arah sumber suara.Di tengah hutan yang terbuka.Dua kelompok sedang berhadap-hadapan.Bukan.Mereka bukan sedang berhadapan karena yang terjadi adalah sa

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 44

    Luka Zeke sudah sembuh.Keadaan di luar celah juga sudah kembali tenang.Zeke ragu sejenak sebelum berjalan keluar, tapi dia baru melangkah setengah dari celah, dia langsung mencium bau amis dan busuk.Bam!Dia buru-buru mundur kembali ke dalam celah. Harimau Darah menerkam angin kosong dan menghantam tebing dengan keras."Berengsek, ternyata mereka belum pergi! Sepertinya mereka benar-benar dendam padaku dan nggak akan menyerah sebelum membunuhku."Ekspresi Zeke menjadi serius.Dia duduk kembali.Dia mengibaskan tangannya.Tumpukan batu spiritual langsung muncul di depannya."Kalian kira aku mudah dilawan? Karena kalian nggak mau pergi, kalian di sini saja."Zeke merasa geram.Dia menarik napas dalam-dalam.Kekuatan mengisap mulai mengalir deras.Satu per satu batu spiritual hancur menjadi debu. Semburan energi murni mengalir masuk ke tubuhnya.Kurang lebih setengah hari telah berlalu.Zeke berhenti berlatih.Tumpukan batu spiritual setinggi bukit kecil di hadapannya juga telah beruba

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 43

    Zeke cepat, tapi Harimau Darah lebih cepat!Beberapa saat kemudian, Harimau Darah sudah mendekat kurang dari seratus meter darinya.Dalam waktu kurang dari semenit, Zeke pasti akan terkejar, lalu ....Bagaimana ini?Bagaimana ini?Pikiran Zeke berputar cepat.Dia mencoba mencari cara melawan.Tidak ada!Tidak ada!Dia sudah memikirkan semua kemungkinan, tapi tidak ada satu pun yang bisa menyelamatkannya.Akhirnya dia harus mengakui kalau perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Saat dia sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, Harimau Darah di belakangnya sudah mendekat."Groarrr!"Harimau Darah meraung dengan keras. Keempat kakinya berlari dengan kencang sehingga tanah berhamburan, kemudian tubuh besarnya melompat ke udara.Zeke yang tengah berlari merasakan ancaman besar mendekat dari belakang. Ekspresinya pun berubah.Shing!Sebuah tebasan mendadak diarahkan ke belakang.Zeke sudah lama menyiapkan tebasan ini.Srrsh!Cahaya pedangnya bagaikan sutra.Itu seperti sungai bintan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 42

    "Aah!"Saat semua orang tengah fokus membersihkan tempat, terdengar teriakan yang memilukan.Begitu menoleh, mereka melihat Paul telah diterkam oleh seekor Harimau Darah. Harimau Darah sangat kuat sehingga kedua lengan Paul langsung tercabik habis. Meski Paul sempat berjuang mati-matian, alhasil dia tetap.Srrsh!Terdengar suara taring menembus daging. Separuh leher Paul terkoyak. Darah memuncrat ke segala arah.Paul tak berdaya berhadapan dengan Harimau Darah."Harimau Darah!"Ekspresi Ronald berubah drastis.Suara Ronald bahkan sedikit bergetar.Harimau Darah.Monster kelas dua tingkat tinggi!Meski Harimau Darah adalah monster kelas dua tingkat tinggi seperti Raja Kera Petir, kekuatan Harimau Darah jauh melampaui Raja Kera Petir. Bahkan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan memilih menghindarinya.Itu adalah monster yang tangguh.Mereka semua jelas bukan lawan Harimau Darah, apalagi sekarang ada yang terluka dan ada yang sudah meninggal dunia. Mereka benar-benar tidak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status