Share

Bab 16

Penulis: Arjuna
Setelah Penjaga Darah pergi, pria berjubah hitam itu sudah tidak tahan dan muntah darah.

Wanita berpakaian merah itu sangat kuat.

Pria berjubah hitam itu terluka parah hanya dengan satu serangan.

Untungnya Penjaga Darah sudah bangun.

Kalau tidak, dia pasti akan gagal.

Kalau Penjaga Darah bertindak, wanita itu pasti mati.

Dia mengeluarkan obat spiritual, lalu meminumnya untuk menyembuhkan luka.

Pada saat yang sama.

Zeke yang berada di samping kolam darah memiringkan kepalanya sedikit. Dia memperhatikan Penjaga Darah sejenak.

Melihat pria berjubah itu telah meminum obat spiritual dan fokus memulihkan diri, Zeke langsung mengaktifkan Sihir Pemakan Langit di dalam benaknya. Teriakan kematian serangga beracun terdengar di dalam kepalanya.

Begitu serangga beracun mati, dia pun terbebas dari kendali pria berjubah hitam.

Kalau Zeke melakukan ini tadi, pria berjubah hitam pasti langsung menyadari perubahannya.

Namun, kini dia sedang fokus memulihkan lukanya.

Zeke diam-diam mendekati pria berjubah hitam itu.

Sambil mendekat, dia diam-diam mengumpulkan kekuatan.

Saat jarak mereka tinggal kurang dari sepuluh meter, kekuatannya telah mencapai puncak.

Namun pada saat ini, pria berjubah hitam tiba-tiba membuka matanya. Dia tercengang melihat Zeke mendekat, lalu menyadari hubungannya dengan Zeke telah terputus. Raut wajahnya langsung berubah.

"Matilah!"

Melihat pria berjubah hitam tiba-tiba sadar, Zeke pun tidak menyembunyikan lagi niatnya. Dia berteriak dan menerjang dengan cepat. Kekuatan spiritual yang telah lama disimpan langsung meledak.

"Bocah, berani-beraninya kamu mengkhianati tuanmu!"

Melihat Zeke menyerang, tatapan mata pria berjubah hitam menjadi gelap dan bengis. Tanpa peduli pada lukanya, dia mengerahkan kekuatan spiritual ke lengan kanannya. Sambil mengerang, dia meluruskan lengannya.

Duar!

Kedua tinju saling bertubrukan dengan keras. Kekuatan spiritual beterbangan ke mana-mana dan tanah retak. Air darah di kolam meledak. Kedua orang itu pun terpental ke belakang.

Pria berjubah hitam telah terluka parah kekuatannya hampir habis. Kini dia malah melakukan serangan langsung dengan Zeke yang membuat lukanya makin parah. Saat dia terhempas, tenggorokannya terasa manis dan darah menyembur keluar dari mulut.

Sementara setelah Zeke mendarat, dia tidak berhenti sedetik pun dan lanjut bergegas ke arah pria berjubah hitam.

Dia harus membunuh pria berjubah hitam dalam satu serangan!

Pria berjubah hitam itu sedang terluka parah dan hampir tidak bisa bertarung, tapi dia bisa mengendalikan orang lain. Kalau memberinya kesempatan untuk bernapas, maka Zeke yang akan mati!

"Matilah!"

Zeke berteriak. Tubuhnya menabrak dada pria berjubah hitam. Terdengar suara retakan. Tulang dada pria berjubah hitam telah patah.

Bam!

Byuur!

Zeke dan pria berjubah hitam sama-sama jatuh ke dalam kolam darah. Air darah menyembur beberapa meter ke udara. Ombak darah menghantam dinding kolam berkali-kali.

Lalu, seseorang keluar dari kolam darah.

Itu Zeke.

Sedangkan pria berjubah hitam berguling kesakitan dalam air darah dan mengerang.

Di dadanya pada posisi jantungnya tertancap sebuah belati.

Belati itu hanya terbuat dari besi biasa dan selalu dibawa Zeke. Karena itu bukan senjata spiritual, belati itu tidak dirampas oleh pria berjubah hitam.

Saat mereka berdua jatuh ke dalam kolam darah, Zeke langsung mencabut belati itu. Ketika pria berjubah hitam tidak bisa menghindar, Zeke menancapkan belati itu tepat ke jantungnya.

Jantung pria berjubah hitam itu pun tertusuk dan mengalami luka fatal, tapi dia belum mati. Dia terlihat terkejut.

Bisa-bisanya dia mati di tangan ahli Alam Energi Padat yang rendahan ini?

Dia tidak bisa terima.

Juga menyesal.

Menyesal karena tidak membunuh Zeke.

Zeke menatap pria berjubah hitam itu dengan angkuh, lalu berkata, "Masih ingat aku?"

"Kamu sudah membunuh keluargaku. Kamu nggak mungkin sudah melupakannya, 'kan?"

Dia berjongkok, mendekatkan wajahnya ke pria berjubah hitam itu, lalu berkata dengan penuh kebencian, "Namaku Zeke Fletcher, putra Keluarga Fletcher dari Kota Anemo. Aku datang ke sini khusus untuk membunuhmu!"

Pria berjubah hitam itu membelalakkan matanya.

Penyesalan menyelimuti hatinya.

Ternyata, dia punya dua kesempatan untuk membunuh Zeke.

Zeke memegang gagang belati yang tertancap di dada pria berjubah hitam, lalu memutarnya dengan kuat. Pria berjubah hitam itu langsung tewas.

Di saat pria berjubah hitam mati, semua orang yang dikendalikan oleh serangga beracun di tepi kolam darah, termasuk Brian dan yang lain, berteriak kesakitan dan langsung pingsan.

Melihat pria berjubah hitam itu sudah mati, Zeke pun menghela napas lega. Dia merasa gembira karena berhasil membalas dendamnya.

Dendam atas kematian ayahnya telah terbalaskan!

Sekarang ....

Satu-satunya yang tersisa tinggal Amber seorang.

Dia harus segera pergi.

Namun, sebelum pergi, dia harus mengambil sedikit keuntungan dulu.

Zeke buru-buru membungkuk dan mengambil cincin penyimpanan milik pria berjubah hitam.

Pria berjubah hitam sudah mati sehingga cap kekuatan spiritual di cincin otomatis menghilang. Zeke mengalirkan sedikit kekuatan spiritualnya ke dalam.

"Wah. Banyak sekali."

Meskipun Zeke sudah menyiapkan mentalnya, dia masih terkejut melihat barang-barang di dalam cincin penyimpanan.

Hampir sepuluh ribu orang yang masuk ke Istana Air mati. Hampir semua barang mereka dirampas oleh pria berjubah hitam.

Ditambah harta dari dalam Istana Air sendiri.

Batu spiritual, senjata spiritual, obat spiritual, Kristal Api ....

Jumlah barang-barang ini sangat mengejutkan.

Zeke senang sekali.

Setelah menyimpan cincin penyimpanan itu, dia tidak langsung pergi. Dia melihat sekeliling kolam darah, lalu menjilat bibirnya.

Duar!

Kekuatan isap yang mengerikan tiba-tiba meledak dari dalam tubuhnya.

Air darah berubah menjadi energi murni dan terus-menerus mengalir masuk ke dalam tubuhnya.

...

Di luar Istana Air.

Duar! Duar! Duar!

Suara keras tidak berhenti berbunyi.

Kekuatan spiritual melonjak.

Sungai mengalir mundur.

Bumi retak.

Pertarungan Penjaga Darah dan wanita berbaju merah itu sudah mencapai puncak.

"Sialan! Kalau bukan karena aku baru bangun dari tidur panjang, lukaku belum sembuh dan kekuatanku belum pulih sepenuhnya, kamu pasti sudah kubunuh!"

Penjaga Darah menggeram marah ke arah wanita berbaju merah.

"Murid sisa Sekte Vena, 80 tahun lalu kamu beruntung dapat lolos dari hukuman. Tapi, kamu nggak pernah berubah. Kamu masih membunuh para ahli bela diri demi memulihkan kekuatanmu. Hari ini adalah hari kematianmu!"

Suara wanita berbaju merah itu terdengar sinis dan tegas.

Dia sama sekali tidak takut pada Penjaga Darah.

Penjaga Darah membentak, "Nak! Saat aku berjaya di Kerajaan Samosa, orang tuamu bahkan masih menyusu! Kamu ingin membunuhku? Hati-hati lidahmu tergigit!"

Ekspresi wanita berbaju merah itu menjadi mengerikan saat dia mendengar Penjaga Darah memanggilnya 'Nak'. Dia berseru, lalu mereka bertarung dengan sengit lagi.

Waktu pun terus berlalu sedikit demi sedikit.

Pertarungan antara wanita berbaju merah dan Penjaga Darah masih berlanjut sengit.

Di pintu masuk Istana Air, tiba-tiba muncul sebuah kepala mengintip.

Itu Zeke.

Dia melihat dua orang yang sedang bertarung di kejauhan itu, lalu matanya tertuju pada bangkai Piton Hitam di pintu masuk Istana Air.

Piton Hitam telah dibunuh oleh wanita berbaju merah dan bangkainya masih tergeletak. Belum ada yang mengambilnya, jadi Zeke merasa beruntung.

Dia langsung menyimpan bangkai Piton Hitam, lalu tersenyum puas dan langsung pergi dari tempat itu.

Tempat ini terlalu berbahaya untuk tinggal lama.

Pertarungan antara wanita berbaju merah dan Penjaga Darah terlalu dahsyat. Itu bukan sesuatu yang bisa Zeke terlibat sebagai ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keempat.

Benar!

Dia telah naik satu tingkatan lagi.

Berkat energi dari kolam darah, kini dia berada di Alam Energi Padat tingkatan keempat.

Saat Penjaga Darah yang sedang bertarung melihat Zeke keluar dari Istana Air, dia sangat murka. Berani-beraninya Zeke mengambil bangkai Piton Hitam ketika dia sedang bertarung dan tidak bisa pergi. Lalu, Zeke ingin kabur.

Selama hidupnya, Penjaga Darah selalu mengambil keuntungan dari orang lain. Ini pertama kalinya dia yang dirugikan.

Dia sangat murka.

Bahkan ingin sekali menghancurkan kepala Zeke.

Akan tetapi, sekarang Penjaga Darah sedang dalam pertarungan sengit melawan wanita berbaju merah, jadi dia tidak mungkin bisa mengejar Zeke.

...

Zeke terus berlari tanpa menoleh ke belakang.

Dia tidak berani berhenti dan takut kalau Penjaga Darah berhasil mengalahkan wanita berbaju merah, dia akan kembali dan menyadari Zeke telah membunuh pria berjubah hitam, mengambil semua harta bendanya dan menghancurkan kolam darah. Penjaga Darah pasti akan mengejarnya sampai mati.

Zeke terus berlari beberapa kilometer tanpa henti. Hingga langit mulai gelap dan seluruh tubuhnya basah karena keringat, baru dia duduk di tanah yang dingin dan terengah-engah.

"Hahaha! Gila! Benar-benar gila!"

Zeke berbaring di tanah sambil menatap bulan. Dia mengingat semua yang terjadi di Istana Air dan tertawa terbahak-bahak.

Perjalanan ke Istana Air memang sangat berbahaya, tapi untungnya dia selamat.

Dan yang paling penting dialah pemenang terbesar dari semuanya.

Dia tidak hanya berhasil membunuh pria berjubah hitam dan membalaskan dendam atas kematian ayahnya, dia juga mendapatkan harta yang sangat luar biasa.

"Kalau dipikir-pikir, ini semua bisa jadi jauh lebih buruk. Kalau bukan karena wanita berbaju merah itu, aku mungkin sudah mati."

"Tapi, bagaimana dengan wanita itu? Siapa yang menang dalam pertarungannya melawan Penjaga Darah?"

Wanita berbaju merah telah menyelamatkan nyawanya. Saat Zeke mengingat pertarungan sengit wanita berbaju merah itu sebelum pergi, dia jadi khawatir pada wanita itu.

Kalau wanita berbaju merah menang, itu berarti kebenaran telah mengalahkan kejahatan. Itu hasil terbaik.

Namun, bagaimana kalau wanita berbaju merah itu kalah?

Zeke sendiri tidak tahu kenapa dia jadi khawatir pada wanita berbaju merah itu.

"Bagaimanapun juga, dia adalah penyelamatku."

"Kalau bukan berkat dia, aku masih jadi boneka pria berjubah hitam itu."

Zeke membisikkan alasan itu kepada dirinya sendiri.

Setelah beristirahat sejenak dan memulihkan sedikit tenaganya, Zeke berdiri. Di bawah sinar bulan, dia melanjutkan perjalanannya.

Dia belum benar-benar keluar dari bahaya.

Dia tidak boleh berhenti.

Harus terus maju.

Namun, beberapa menit kemudian ....

Dia tiba-tiba berhenti.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 17

    Di bawah sinar bulan.Zeke perlahan-lahan membelalakkan matanya.Dia menatap pohon besar di depannya tanpa berkedip.Seorang wanita sedang bersandar di pohon besar itu dan kedua matanya terpejam. Dia seakan-akan sedang tidur.Namun ....Di bawah sinar bulan, orang tahu kalau dia tidak sedang tidur. Wajahnya yang pucat menunjukkan kalau dia telah pingsan karena terluka parah."Glek!"Zeke menelan ludah.Wanita ini berumur panjang.Itu bukan orang lain, melainkan wanita berbaju merah yang bertarung dengan Penjaga Darah.Sepertinya wanita itu terluka parah.Zeke menghela napas lega saat melihat wanita berbaju merah itu.Kemudian ....Dia merasa dilema.Menyelamatkannya?Atau tidak?Setelah Zeke menyelamatkan wanita berbaju hitam itu, siapa yang bisa menjamin dia tidak akan merampas harta dan membunuh Zeke setelah dia pulih?Harta Zeke banyak. Seorang ahli bela diri Alam Energi Sejati pun pasti menginginkannya.Kalau dia tidak menyelamatkan wanita berbaju merah itu, mungkin wanita itu akan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 18

    Bhuk!Wanita berbaju merah itu terlempar menjauh.Setelah dia mendarat, darah mengalir dari sudut mulutnya yang agak pucat. Kelopak matanya bergetar sebelum dia pingsan.Zeke berdiri. Dia menatap wanita berbaju merah yang pingsan itu dengan merah, lalu dia menggerutu, "Dasar nggak tahu berterima kasih. Aku menyelamatkanmu, tapi kamu malah balas dengan belati. Aku juga nggak akan membunuhmu. Aku akan meninggalkanmu di sini saja."Setelah itu, Zeke menepuk bokongnya dan langsung pergi.Kali ini dia benar-benar marah.Dia sangat lelah dan mempertaruhkan nyawanya untuk membawa wanita berbaju merah itu kabur. Tapi setelah bangun, wanita itu malah mengancamnya dengan belati.Kalau Zeke tidak cukup cerdas dan bisa membalikkan situasi, siapa yang bisa menjamin wanita itu tidak akan membunuhnya?Makin dipikirkan, Zeke makin kesal.Setelah dia berjalan sejauh beberapa meter, dia tiba-tiba mengumpat dan berjalan balik....Dia kembali menggendong wanita berbaju merah itu dan melanjutkan perjalana

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 19

    Zeke langsung menarik kalung itu, lalu dia memainkannya di tangan sambil memperhatikannya dengan saksama. "Kalung ini benaran luar biasa. Saat aku menggenggamnya, pikiranku jadi tenang dan semua gangguan lenyap. Kepalaku terasa jernih, dan aku bahkan bisa berpikir lebih cepat."Dia terkejut sekaligus senang.Dia seperti baru menemukan harta karun.Ternyata ini adalah senjata spiritual tipe pendukung.Meskipun hanya ini cuman senjata spiritual pendukung, nilainya tetap lebih tinggi dibandingkan senjata spiritual penyerang atau pertahanan biasa.Saat Zeke sedang mengagumi kalung itu, wanita berbaju merah mengerang pelan karena kesakitan. Kelopak matanya berkedut, lalu perlahan terbuka.Zeke menyimpan kalung itu dengan cepat.Lalu, dia melompat mundur beberapa langkah sambil menatap wanita berbaju merah itu dengan waspada.Wanita berbaju merah itu adalah seorang ahli yang mampu bertarung sengit dengan Penjaga Darah. Meskipun kini dia terluka, siapa tahu dia masih bisa mengerahkan tenaga t

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 20

    "Apa yang ingin kamu lakukan?"Wanita berbaju merah itu bertanya."Tenang saja, aku sangat menghargai nyawaku. Aku nggak akan mengisap racun dengan mulutku."Zeke tersenyum.Kemudian, dia berjongkok di depan wanita itu. Wanita berbaju merah itu sedang lengah ketika dia merasakan tangan kanan Zeke di dadanya."Ngapain kamu?"Wanita berbaju merah itu mengira Zeke ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dia mengerutkan alisnya dan memarahi Zeke."Jangan bicara."Zeke menegur wanita itu.Kemudian ....Kekuatan isap muncul dari telapak tangannya.Wajah wanita berbaju merah itu menjadi tegang.Matanya perlahan-lahan membesar.Kemudian, dia menatap Zeke dengan terkejut.Dia dapat merasakan dengan jelas racun darah di dalam tubuhnya diserap oleh Zeke dengan cepat.Bagaimana dia melakukannya?Sihir Pemakan Langit mampu menyerap dan memurnikan segala sesuatu di dunia ini. Racun darah termasuk salah satu bentuk energi yang tentu bisa diisap dan dimurnikan.Zeke mengerahkan seluruh kekuatanny

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 21

    Di luar gua.Zeke sedang menyalakan api unggun.Zeke mengeluarkan bangkai Piton Hitam dari cincin penyimpanan. Dia memotong sepotong daging ular, mencucinya dengan air bersih, lalu menusukkannya ke ranting dan memanggangnya di atas api unggun.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari dalam gua.Diikuti oleh aroma wangi.Zeke menoleh dan melihat wanita berbaju merah itu sedang berjalan mendekat.Wanita ini sepertinya menyukai pakaian berwarna merah.Pakaian merah sebelumnya sudah sobek. Setelah disarankan Zeke, dia mengganti ke pakaian baru, tapi itu tetap berwarna merah.Wanita berbaju merah duduk di seberang Zeke. Dia menatap daging ular yang mulai setengah matang, lalu tersenyum. "Kamu cukup berani juga. Berani-beraninya kamu mencuri bangkai Piton Hitam."Zeke merasa sedikit canggung.Sebenarnya Piton Hitam dibunuh oleh wanita berbaju merah ini, jadi seharusnya bangkainya milik wanita ini. Saat berhadapan dengannya kini, Zeke merasa seperti ketahuan mencuri."Aku mengambilnya sec

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 22

    "Selain itu, saat aku bertarung dengan Penjaga Darah, dia juga terluka parah. Untuk sementara dia nggak akan muncul."Zeke menghela napas lega.Dia telah membunuh pria berjubah hitam dan menghancurkan kolam darah yang digunakan Penjaga Darah untuk memulihkan diri. Jadi, Penjaga Darah jelas tidak akan melepaskannya begitu saja. Untungnya, dia terluka berkat Kezia dan untuk sementara waktu tidak akan muncul.Setelah makan daging ular bakar, Zeke meregangkan tubuh. Dia berjalan ke samping, duduk bersila di tanah, lalu bersiap untuk mulai berlatih."Kamu seorang kultivator mandiri, 'kan?"Kezia tiba-tiba bertanya.Zeke tidak mengerti kenapa Kezia menanyakan hal itu, dia melihat Kezia dengan heran, tapi akhirnya dia mengangguk."Apa kamu tertarik masuk ke Sekte Serenity?"Sekte Serenity adalah salah satu dari lima sekte besar di Kerajaan Samosa.Lima sekte besar di Kerajaan Samosa ada Sekte Ferrum, Sekte Nefeli, Sekte Nimalia, Sekte Maple dan Sekte Serenity.Zeke berkata, "Sekte Serenity ad

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 23

    "Kalung ini adalah barang bagus. Senjata spiritual pendukung ini nggak boleh disia-siakan."Kemudian ....Zeke memakai kalung tersebut.Pikirannya langsung menjadi jernih. Kelelahannya juga menghilang dalam sekejap."Keren!"...Sekte Serenity terletak di bagian barat Kerajaan Samosa. Jaraknya dari tempat Zeke lebih dari 500 kilometer.Selain itu, Zeke tidak mengenal jalan.Zeke pun berangkat keesokan harinya.Dia berjalan tanpa henti siang dan malam. Setelah tiga hari penuh, akhirnya dia tiba di wilayah kekuasaan Sekte Serenity.Sekte Serenity terletak di atas puncak gunung. Gunung itu bernama Gunung Serenity. Medannya curam, berlapis-lapis, megah dan penuh dengan aura spiritual.Zeke menatap Gunung Serenity yang menjulang dengan kagum.Dia menginap satu malam di penginapan kaki gunung.Besok pagi ....Setelah istirahat semalam, rasa lelah dari perjalanan pun hilang. Energi dan semangatnya pulih kembali.Setelah cuci muka dan bersiap-siap, Zeke meraba perutnya yang lapar.Dia sudah la

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 24

    Marvin marah besar. "Apa?! Ruang VIP sudah penuh? Yang benar saja? Suasana hatiku sedang baik hari ini, jadi aku membawa junior-juniorku kemari untuk makan. Tapi, kini kamu memberitahuku semua ruang VIP sudah penuh? Apa kamu sengaja mempersulitku?""Nggak, Tuan Muda Marvin. Ruang VIP benaran sudah penuh. Jadi, silakan makan di lantai satu ...."Pelayan itu tampak ketakutan.Marvin membelalakkan matanya. "Kamu menyuruhku makan di lantai satu? Aku rasa kamu benar-benar ingin mempersulitku! Kalau kamu nggak memberiku penjelasan yang puas hari ini, aku akan menghancurkan restoranmu."Melihat Marvin benar-benar marah, pemilik restoran sadar kalau dia tidak segera muncul, Marvin mungkin benar-benar akan menghancurkan restorannya. Dia buru-buru keluar sambil tersenyum. "Tuan Marvin, jangan marah, jangan marah. Pelayan kami memang kurang ajar tadi. Kamu nggak usah menghiraukannya, itu tidak sepadan. Aku akan segera menyiapkan satu ruang VIP untukmu. Mohon tunggu sebentar, sebentar saja."Setel

Bab terbaru

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 50

    Saat jumlah ahli bela diri Keluarga East yang tewas di tangan Zeke melebihi seratus orang, upaya pengejaran terhadap Zeke mulai melemah dan mereka kekurangan orang.Keluarga East akhirnya menunjukkan tanda-tanda kekurangan anggota.Bagaimanapun juga, Keluarga East hanyalah salah satu dari tiga keluarga besar di Kota Lumi. Mereka tidak memiliki pasukan yang tak terbatas. Setelah kehilangan lebih dari seratus ahli bela diri, mereka mulai kekurangan tenaga....Zeke bertelanjang dada, sedang duduk bersila di atas batu besar, matanya terpejam rapat dan tidak bergerak sedikit pun. Seluruh auranya tersembunyi rapat seperti sebuah patung.Saat ini.Dia berada di tahap penting kultivasi.Di dalam batinnya ....Dunia mulai perlahan-lahan berubah.Suara-suara menjauh.Tidak ada suara, tidak ada angin.Semua indranya terhadap dunia luar menghilang satu per satu.Terakhir.Dia bahkan tidak lagi merasakan waktu.Dia berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.Bahkan ketika seekor monster kelas satu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 49

    Di belakangnya, tujuh hingga delapan ahli bela diri terus mengejar tanpa henti."Sialan, dia tetap berhasil lolos juga!"Begitu kehilangan jejak target, pria kurus paruh baya yang memimpin tim langsung mengumpat.Dia adalah Tetua Kesembilan dari Keluarga East di Kota Lumi.Seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan.Setelah mendengar kabar tragis kalau tuan muda mereka sudah meninggal dunia, dia mengikuti Kepala Keluarga masuk ke Pegunungan Skye untuk memburu pembunuhnya.Namun, tiga hari sudah berlalu.Mereka tidak hanya gagal menangkap si pembunuh, tapi mereka juga mengalami kerugian besar.Tadi.Tim yang dia pimpin menemukan jejak pelaku, tapi saat mereka mengejarnya, target berhasil melarikan diri."Kamu nggak akan bisa lolos! Seluruh anggota Keluarga East sudah dikerahkan. Kami telah memasang jaring di semua jalan keluar Pegunungan Skye. Meskipun kamu berubah menjadi lalat, kamu nggak akan bisa keluar."Tetua Kesembilan berteriak dengan kesal untuk meluapkan amar

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 48

    Zeke tahu orang di depannya ini sangat membencinya karena sudah membunuh tuan mudanya. Tanpa banyak omong kosong, dia menghunus Pedang Themis.Dia mengarahkan bilah pedang ke luar.Bilah pedang bersinar.Srrt!Zeke menyerang seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keempat berdiri di paling depan. Kemudian, dia tergeletak di tanah dan memegang lehernya.Di saat Zeke membunuh satu orang, enam serangan lainnya sudah datang dari segala arah.Zeke terus bergerak.Dia menghindari serangan dari segala arah itu.Krak, krak!Dia mengayunkan Pedang Themis, lalu mematahkan dua pedang musuh yang mengarah ke wajahnya. Kedua pedang musuh langsung patah, sementara pedang Zeke tidak tergores sedikit pun. Aura pedang seperti semburan angin kuat sehingga dua kepala musuh terbang tinggi.Dalam hitungan detik, tiga orang sudah tewas di tangannya.Empat orang yang tersisa mulai ketakutan dan tak berani maju.Mata pria tua berpakaian abu-abu memancarkan niat membunuh yang kental.Namun, sebelum d

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 47

    Tiga orang membelalakkan masing-masing mata mereka dan memegang leher dengan rasa ngeri. Darah segar mengalir keluar dari sela-sela jari mereka.Kepala dua orang dipenggal.Leher tiga orang disayat.Satu tebasan pedang membunuh lima orang.Bam!Satu orang terjatuh dengan tak berdaya, lalu diikuti oleh yang lainnya."Kamu ...."Seorang ahli bela diri Keluarga East mundur ketakutan.Senyuman semua orang sudah menghilang.Rasa takut yang menggantikan ekspresi mereka."Matilah."Aura membunuh Zeke terasa kuat. Karena dia sudah bertindak, dia akan menyelesaikan segalanya. Dia maju dan mengayunkan pedangnya.Srrsh!Seorang ahli bela diri Keluarga East terbelah dua dan langsung mati."Bunuh dia!"Pemuda berbaju biru itu tersadar, lalu memberi perintah dengan lantang.Ahli bela diri Keluarga East juga tahu kalau mereka tidak berjuang sekarang, mereka akan mati. Jadi, satu per satu mengangkat pedang mereka ke arah Zeke.Zeke mengayunkan pedangnya membentuk lingkaran. Percikan api beterbangan. K

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 46

    Makin banyak orang yang mengepung Ronald.Di antaranya adalah ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan ketujuh.Setelah Ronald membunuh tiga orang, sebuah pedang langsung menembus dadanya. Kemudian, kepalanya melayang."Kapten!"Mata Stefan memerah.Sekujur tubuhnya penuh dengan luka sekarang. Dia bertarung mengandalkan kebenciannya.Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Sret!Sebuah pedang menusuk pinggangnya.Stefan meraung dengan emosi. Dia mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala orang itu. Kemudian, dia sudah tidak bisa bertahan dan berlutut dengan satu kaki.Jackson menghampiri Stefan dengan sombong. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. "Stefan, apa kamu mempunyai kata-kata terakhir?""Puih!"Stefan memuntahkan darah.Lukanya terlalu serius.Meskipun Jackson tidak bertindak, Stefan tidak akan bisa bertahan lama."Kalau nggak ada, matilah."Lalu.Jackson hendak memenggal kepala Stefan."Berhenti!"Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang.Tangan Jackson langsung ber

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 45

    Pegunungan Skye.Di luar."Sudah saatnya pergi."Sudah setengah bulan Zeke berada di Pegunungan Skye. Sudah saatnya dia meninggalkan tempat ini.Setengah bulan penuh pertarungan tanpa henti benar-benar menjadi beban berat bagi tubuh dan pikirannya.Dia butuh menjauh dari darah dan pembantaian.Kalau tidak ....Pikirannya bisa rusak karena terlalu lama terpengaruh aura pembunuhan.Zeke menepuk daun-daun kering yang menempel di tubuhnya, lalu berdiri. Telinganya tiba-tiba mendengar sesuatu."Ada suara pertempuran."Dia menoleh ke arah suara itu. Setelah dia berpikir sejenak, dia memutuskan untuk tidak ikut campur.Namun, saat Zeke hendak pergi, dia mendengar suara yang familier.Zeke segera mengalirkan kekuatan spiritual ke telinganya untuk mendengarkan lebih saksama, kemudian raut wajahnya langsung berubah.Setelah itu ....Dia menuju arah sumber suara.Di tengah hutan yang terbuka.Dua kelompok sedang berhadap-hadapan.Bukan.Mereka bukan sedang berhadapan karena yang terjadi adalah sa

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 44

    Luka Zeke sudah sembuh.Keadaan di luar celah juga sudah kembali tenang.Zeke ragu sejenak sebelum berjalan keluar, tapi dia baru melangkah setengah dari celah, dia langsung mencium bau amis dan busuk.Bam!Dia buru-buru mundur kembali ke dalam celah. Harimau Darah menerkam angin kosong dan menghantam tebing dengan keras."Berengsek, ternyata mereka belum pergi! Sepertinya mereka benar-benar dendam padaku dan nggak akan menyerah sebelum membunuhku."Ekspresi Zeke menjadi serius.Dia duduk kembali.Dia mengibaskan tangannya.Tumpukan batu spiritual langsung muncul di depannya."Kalian kira aku mudah dilawan? Karena kalian nggak mau pergi, kalian di sini saja."Zeke merasa geram.Dia menarik napas dalam-dalam.Kekuatan mengisap mulai mengalir deras.Satu per satu batu spiritual hancur menjadi debu. Semburan energi murni mengalir masuk ke tubuhnya.Kurang lebih setengah hari telah berlalu.Zeke berhenti berlatih.Tumpukan batu spiritual setinggi bukit kecil di hadapannya juga telah beruba

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 43

    Zeke cepat, tapi Harimau Darah lebih cepat!Beberapa saat kemudian, Harimau Darah sudah mendekat kurang dari seratus meter darinya.Dalam waktu kurang dari semenit, Zeke pasti akan terkejar, lalu ....Bagaimana ini?Bagaimana ini?Pikiran Zeke berputar cepat.Dia mencoba mencari cara melawan.Tidak ada!Tidak ada!Dia sudah memikirkan semua kemungkinan, tapi tidak ada satu pun yang bisa menyelamatkannya.Akhirnya dia harus mengakui kalau perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Saat dia sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, Harimau Darah di belakangnya sudah mendekat."Groarrr!"Harimau Darah meraung dengan keras. Keempat kakinya berlari dengan kencang sehingga tanah berhamburan, kemudian tubuh besarnya melompat ke udara.Zeke yang tengah berlari merasakan ancaman besar mendekat dari belakang. Ekspresinya pun berubah.Shing!Sebuah tebasan mendadak diarahkan ke belakang.Zeke sudah lama menyiapkan tebasan ini.Srrsh!Cahaya pedangnya bagaikan sutra.Itu seperti sungai bintan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 42

    "Aah!"Saat semua orang tengah fokus membersihkan tempat, terdengar teriakan yang memilukan.Begitu menoleh, mereka melihat Paul telah diterkam oleh seekor Harimau Darah. Harimau Darah sangat kuat sehingga kedua lengan Paul langsung tercabik habis. Meski Paul sempat berjuang mati-matian, alhasil dia tetap.Srrsh!Terdengar suara taring menembus daging. Separuh leher Paul terkoyak. Darah memuncrat ke segala arah.Paul tak berdaya berhadapan dengan Harimau Darah."Harimau Darah!"Ekspresi Ronald berubah drastis.Suara Ronald bahkan sedikit bergetar.Harimau Darah.Monster kelas dua tingkat tinggi!Meski Harimau Darah adalah monster kelas dua tingkat tinggi seperti Raja Kera Petir, kekuatan Harimau Darah jauh melampaui Raja Kera Petir. Bahkan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan memilih menghindarinya.Itu adalah monster yang tangguh.Mereka semua jelas bukan lawan Harimau Darah, apalagi sekarang ada yang terluka dan ada yang sudah meninggal dunia. Mereka benar-benar tidak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status