Share

Bab 11

Penulis: Arjuna
Di dalam aula utama ada lumayan banyak orang. Namun, dibandingkan dengan jumlah orang saat memasuki Istana Air, jumlah ini jauh lebih sedikit. Sebagian orang mungkin belum tiba, tapi kemungkinan besar sebagian sudah menjadi mayat.

Di antara kerumunan, Rowan dan tiga pemuda hebat lainnya terlihat paling mencolok. Tidak ada yang berani mendekati keempat orang itu dalam radius sepuluh meter.

Saat ini, semua orang sedang memandang pelindung cahaya putih yang menggantung di udara tengah aula.

Di dalam pelindung cahaya putih itu ada tujuh senjata.

Pedang, golok, tombak, perisai, baju zirah, palu dan busur.

Ketujuh senjata itu melayang di udara dan memancarkan aura kuat.

"Senjata spiritual!"

Zeke membelalakkan matanya saat melihat tujuh senjata yang sedang melayang itu.

Ketujuh senjata itu semuanya adalah senjata spiritual.

"Pemilik istana ini jelas bukan ahli bela diri Alam Energi Sejati."

Zeke makin yakin akan dugaannya.

Ada sangat sedikit senjata spiritual di Kerajaan Samosa. Bahkan senjata spiritual kelas bawah saja sudah cukup untuk membuat para ahli bela diri Alam Energi Sejati bertarung dengan sengit demi memilikinya.

Namun, tujuh buah muncul sekaligus di tempat ini.

Ditambah lagi dengan kuali spiritual yang didapat Zeke sebelumnya, berarti di Istana Air ini terdapat delapan senjata spiritual.

"Selanjutnya pasti akan terjadi pertarungan sengit yang penuh darah!"

Zeke menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Dia melihat setiap wajah dipenuhi dengan tatapan rakus yang tertuju pada ketujuh senjata spiritual itu.

"Ini pasti akan memakan sangat banyak korban."

"Dari sepuluh ribu orang yang memasuki Istana Air, kemungkinan yang bisa keluar hidup-hidup bahkan nggak sampai seperseratus."

"Meskipun tahu peluang mendapatkan senjata spiritual sangat kecil, nggak akan ada yang mundur."

Zeke bertanya dalam hati. Saat berhadapan dengan kesempatan langka seperti ini, dia pun tidak akan rela mundur. Untuk mendapatkan senjata spiritual, mempertaruhkan nyawanya pun sepadan.

Dia melihat ketujuh senjata spiritual itu, lalu akhirnya berhenti pada pedang spiritual.

Pedang adalah raja dari segala senjata!

Pedang memiliki energi yang sangat kuat dan ia bisa melesat sejauh ribuan kilometer. Sekali tebas pedangnya bisa membuat seluruh negeri ketakutan.

Senjata favoritnya adalah pedang.

Dia mendambakan kehidupan bebas sebagai pengembara dengan pedang!

Selain karena kecintaannya terhadap pedang, alasan utamanya memilih pedang spiritual adalah karena dari intuisi spiritualnya, pedang itu adalah yang terbaik di antara ketujuh senjata.

Saat Zeke sedang menatap pedang spiritual dengan serius, tiba-tiba dia merasakan beberapa tatapan bermusuhan tertuju padanya.

Zeke menoleh ke arah tatapan itu, lalu melihat Kevin, Tommy dan pemuda berbaju hijau dari Sekte Nefeli itu.

Kevin membisikkan sesuatu ke telinga Harvey. Kemudian, Harvey langsung menatap Zeke dengan tajam.

Pada saat yang sama.

Louis dari Keluarga Doyle dan Brian dari Sekte Nefeli juga menatap Zeke dengan tajam.

Mau itu Harvey, Louis ataupun Brian bukanlah tandingan Zeke, apalagi sekarang mereka bertiga menargetkannya.

Zeke merasa dia dalam bahaya.

Dia pun diam-diam mundur.

"Hei, serahkan barangnya, baru kamu bisa hidup!" teriak Tommy keras. Dia khawatir Zeke akan mati dan merusak cairan spiritual tersebut.

Harvey berkata pada Louis, "Bocah ini sudah membunuh anggota Keluarga Wallace. Louis, beri aku muka dan biarkan aku yang menangani orang ini."

Louis sudah tahu kalau Zeke memiliki cairan spiritual dan itu sangat penting baginya. Bagaimana mungkin dia menyerahkan Zeke begitu saja? "Kamu boleh menanganinya, tapi aku harus memiliki barang di tubuhnya."

"Nggak boleh."

Harvey langsung menolak. "Dia sudah membunuh dan merampok orang, jadi barang-barangnya harus dikembalikan kepada pemiliknya."

Brian juga bersuara saat ini. "Kalian nggak perlu bertengkar lagi. Bocah ini bersekongkol dengan Si Pencincang dan membunuh murid Sekte Nefeli. Dia milikku!"

Zeke yang sudah mundur ke pintu aula membelalakkan matanya saat mendengar tuduhan itu. "Kamu bilang aku bersekongkol dengan Si Pencincang dan membunuh murid Sekte Nefeli? Lucu sekali. Hari itu jelas-jelas muridmu yang mengepung Si Pencincang, tapi malah dibantai. Terakhir ...."

Dia menunjuk pemuda berbaju hijau yang selamat hari itu dan berkata, "Demi menyelamatkan dirinya, dia malah menggunakan orang tak bersalah sebagai tameng untuk melarikan diri. Dia bernasib buruk karena telah memilihku. Tapi, apa aku akan membiarkan diriku jadi korban begitu saja?"

"Waktu itu aku menahan diri karena kamu adalah murid Sekte Nefeli. Setelah itu, aku bahkan membunuh Si Pencincang. Seharusnya kamu berterima kasih padaku karena sudah menyelamatkanmu. Tapi, kenapa kamu malah menuduhku?"

Zeke menatap pemuda berbaju hijau itu dengan sinis.

Wajah Brian berubah sedikit.

Cerita Zeke benar-benar berbeda dengan apa yang diceritakan pemuda berbaju hijau itu.

"Hmph!"

Brian mendengus. "Omong kosong!"

Hari ini dia tidak peduli meskipun dia salah.

Takut Zeke bicara lagi, Brian pun langsung maju untuk menyerang.

Dia hendak menghajar Zeke.

Harvey dan Louis juga tak tinggal diam. Mereka tidak peduli pada nasib Zeke dan lebih peduli dengan cairan spiritual.

Dalam sekejap.

Semuanya serentak menyerang Zeke.

Orang-orang di aula memandang Zeke dengan tatapan iba.

Namun, pada saat ini, seseorang tiba-tiba berseru, "Segelnya hilang!"

Seruan itu menarik perhatian semua orang.

Tiga orang yang tadinya hendak membunuh Zeke pun mendongak.

Benar saja.

Pelindung cahaya putih mulai memudar dengan cepat.

Begitu pelindung itu lenyap sepenuhnya, saat itulah perebutan senjata spiritual akan dimulai.

Dibandingkan senjata spiritual, nilai cairan spiritual langsung jadi jauh lebih rendah.

Ketiga orang itu langsung berhenti menyerang Zeke.

Merebut senjata spiritual terlebih dahulu.

Di depan tatapan mata serakah orang-orang, pelindung cahaya putih itu memudar dengan cepat dan bergetar dengan hebat. Ia seolah-olah akan pecah kapan saja.

Suasana aula tiba-tiba jadi sangat sunyi, penuh ketegangan dan kewaspadaan.

Tiba-tiba.

Seseorang melesat ke udara.

Bam!

Sebuah tinju menghantam pelindung cahaya yang sudah rapuh. Seiring dengan suara retakan, pelindung itu meledak dan menjadi hujan cahaya yang memudar.

Wuush! Wuush! Wuush!

Ketujuh senjata spiritual itu meluncur ke segala arah.

Suasana sempat hening sesaat.

Bam!

Gelombang kekuatan spiritual yang dahsyat meledak dan menghancurkan kesunyian aula. Semua melompat ke udara dan mengejar senjata spiritual yang beterbangan.

Ada yang berdiri di depan senjata spiritual, tapi kemudian dia dicabik-cabik oleh senjata spiritual.

Darah menyembur ke mana-mana.

Kini semua orang yang melihat itu sadar betapa berbahayanya kekuatan senjata spiritual.

Namun, tatapan mereka malah makin rakus.

Bam! Bam! Bam!

Orang-orang mulai saling bertarung di udara.

Aula itu langsung berubah jadi arena pembantaian demi mendapatkan senjata spiritual.

Satu demi satu mayat jatuh bagaikan bintang padam.

Harvey mengincar tombak spiritual. Meski lawan-lawannya tak sekuat dirinya, mereka berada di Alam Energi Padat tingkatan kelima atau keenam. Karena itu, Harvey tidak bisa langsung mendapatkannya.

Brian berusaha mengambil perisai spiritual, tapi juga dikepung banyak orang.

Louis mengincar golok spiritual. Meskipun tidak ada yang setara dengannya dan banyak yang tak bisa melawan satu pun jurusnya, jumlah mereka terlalu banyak.

Rowan memilih pedang spiritual. Dengan bantuan murid-murid Sekte Ferrum, dia hampir berhasil sehingga seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan tiba-tiba muncul. Bahkan Rowan pun kesulitan melawannya.

Empat master itu tampaknya telah sepakat untuk tidak saling ganggu dalam perebutan senjata, tapi semua menghadapi kendala masing-masing.

Tiga senjata lainnya juga diperebutkan dengan sengit.

Awalnya Zeke hendak mundur untuk menghindari pertumpahan darah. Namun siapa sangka, saat pelindung cahaya pecah dan ketiga musuhnya sibuk sendiri ....

Dia mendapati sesuatu yang mengejutkan. Baju zirah spiritual justru meluncur ke arahnya!

Tentu saja Zeke tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Tanpa pikir panjang, dia langsung mengulurkan tangan untuk menangkapnya.

Setelah melihat banyak orang mati karena terkena hantaman senjata spiritual, Zeke pun tidak berani bertindak dengan ceroboh. Dia melapisi tangan kanannya yang terulur dengan kekuatan spiritual.

"Hei, berhenti!"

"Berani ambil senjata spiritual? Kamu cari mati!"

Teriakan terdengar dari orang-orang yang mengincar baju zirah di belakangnya.

Namun, Zeke tak peduli. Tangannya yang terulur malah menggenggam baju zirah itu erat-erat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 12

    Bzz!Saat Zeke menggenggam baju zirah spiritual, tiba-tiba zirah itu memancarkan kekuatan penolakan yang luar biasa dan Zeke nyaris melepaskannya.Untung saja Zeke sudah melakukan persiapan sejak awal.Begitu dia memegangnya, dia mengerahkan semua kekuatannya.Bzzz!!!Zirah itu tidak bisa terlepas dari genggaman Zeke, tapi ia terus-menerus bergetar dan membuat tangan kanan Zeke mati rasa."Hei, lepaskan baju zirah spiritual itu sekarang juga atau jangan salahkan aku bertindak kejam!"Ketika Zeke sedang menggenggam zirah spiritual itu, seorang pria paruh baya di Alam Energi Padat tingkatan keempat mendekat menatapnya Zeke dengan niat membunuh yang kental.Tangan kanan Zeke yang sedang memegang zirah spiritual itu mulai terluka dan berdarah."Masih keras kepala? Kamu mati saja!"Melihat Zeke enggan melepaskan zirah spiritual itu, pria paruh baya itu tidak ragu-ragu lagi. Dia mengayunkan pedangnya ke arah Zeke.Swuush!Zeke berjinjit, lalu melompat ke belakang dan menghindari tebasan itu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 13

    Duar!Tangan itu meremas dengan kuat.Jantung itu pun meledak.Penglihatan ahli bela diri dengan bekas luka itu mendadak menjadi gelap, lalu dia tewas.Zeke berhasil membunuh seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keenam sendirian yang membuktikan kekuatannya cukup tangguh. Di aula besar ini, sudah tidak banyak yang mampu menekan Zeke.Orang-orang di sekitar mundur ketakutan. Tidak ada yang berani maju menyerangnya lagi.Tidak ada satu pun yang berani melawan Zeke.Zeke menghela napas lega, kemudian dia mengarahkan pandangannya ke enam pertempuran lainnya.Perisai, palu dan busur sudah memiliki pemilik masing-masing, tapi para pemilik itu masih harus menghadapi kepungan dan serangan dari orang-orang lainnya.Golok, pedang dan tombak masih dalam perebutan yang sengit.Dari awal Zeke memang mengincar pedang spiritual. Meski dia secara tak sengaja telah mendapatkan zirah spiritual, dia belum berniat menyerah untuk mendapatkan pedang spiritual.Rowan dari Sekte Ferrum sedang be

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 14

    Bam!Lantai terbelah dengan retakan mengerikan, kemudian tubuh Roy terhempas seperti daun kering di tengah badai dan dia memuntahkan darah.Bam!Setelah terlempar sejauh tujuh atau delapan meter, dia jatuh dengan keras dan menghancurkan batu di sekelilingnya."Uhuk!"Roy memuntahkan darah.Setelah darah menyembur keluar dari mulut, napas Roy melemah drastis dan sorot matanya mulai tampak kosong.Rowan langsung berhenti.Melihat Roy sudah kehilangan tanda-tanda kehidupan, hawa dingin pun menyelimuti hati Rowan.Roy telah mati.Luka fatalnya berasal dari puncak kepala hingga ke bawah. Luka pedang itu hampir membelah tubuhnya menjadi dua bagian.Roy mati karena terlalu sombong.Dia mengira kekuatan spiritual Zeke hampir habis, jadi dia mencoba menyimpan kekuatan spiritualnya dalam serangan terakhir. Namun, karena dia tidak menggunakan kekuatan penuh, itu membuka kesempatan untuk Zeke."Ke ... kekuatan spiritualmu belum habis?"Rowan menatap Zeke dengan terkejut.Saat ini setengah kekuatan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 15

    Perubahan yang mendadak itu membuat Zeke membelalakkan matanya.Kenapa?Kenapa Tommy dan yang lainnya tiba-tiba menyerang orang mereka sendiri?Ada yang aneh!Orang-orang ini tidak sadar.Mereka telah dikendalikan!Setelah apa yang terjadi pada empat pemuda hebat itu, aula tiba-tiba menjadi kacau. Awalnya beberapa orang baik-baik saja, tapi kemudian mereka menggila dan membunuh orang di samping mereka."Ugh!"Zeke mengangkat pedangnya dan membunuh seorang ahli bela diri yang datang menyerangnya.Pada saat yang sama.Bam!Aula mendadak bergetar.Jauh di dalam aula ....Sebuah gerbang batu besar perlahan muncul.Saat gerbang batu perlahan terangkat, bau amis darah yang pekat langsung tercium.Zeke menoleh ke arah suara.Melalui celah gerbang yang terbuka perlahan, samar-samar terlihat sebuah kolam darah raksasa.Di dalam kolam, darah beriak. Di tengah-tengah kolam, duduk bersila sesosok 'mayat' yang hanya tinggal kulit membungkus tulang.Itu pasti pemilik Istana Air ini!Zeke langsung me

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 16

    Setelah Penjaga Darah pergi, pria berjubah hitam itu sudah tidak tahan dan muntah darah.Wanita berpakaian merah itu sangat kuat.Pria berjubah hitam itu terluka parah hanya dengan satu serangan.Untungnya Penjaga Darah sudah bangun.Kalau tidak, dia pasti akan gagal.Kalau Penjaga Darah bertindak, wanita itu pasti mati.Dia mengeluarkan obat spiritual, lalu meminumnya untuk menyembuhkan luka.Pada saat yang sama.Zeke yang berada di samping kolam darah memiringkan kepalanya sedikit. Dia memperhatikan Penjaga Darah sejenak.Melihat pria berjubah itu telah meminum obat spiritual dan fokus memulihkan diri, Zeke langsung mengaktifkan Sihir Pemakan Langit di dalam benaknya. Teriakan kematian serangga beracun terdengar di dalam kepalanya.Begitu serangga beracun mati, dia pun terbebas dari kendali pria berjubah hitam.Kalau Zeke melakukan ini tadi, pria berjubah hitam pasti langsung menyadari perubahannya.Namun, kini dia sedang fokus memulihkan lukanya.Zeke diam-diam mendekati pria berjub

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 17

    Di bawah sinar bulan.Zeke perlahan-lahan membelalakkan matanya.Dia menatap pohon besar di depannya tanpa berkedip.Seorang wanita sedang bersandar di pohon besar itu dan kedua matanya terpejam. Dia seakan-akan sedang tidur.Namun ....Di bawah sinar bulan, orang tahu kalau dia tidak sedang tidur. Wajahnya yang pucat menunjukkan kalau dia telah pingsan karena terluka parah."Glek!"Zeke menelan ludah.Wanita ini berumur panjang.Itu bukan orang lain, melainkan wanita berbaju merah yang bertarung dengan Penjaga Darah.Sepertinya wanita itu terluka parah.Zeke menghela napas lega saat melihat wanita berbaju merah itu.Kemudian ....Dia merasa dilema.Menyelamatkannya?Atau tidak?Setelah Zeke menyelamatkan wanita berbaju hitam itu, siapa yang bisa menjamin dia tidak akan merampas harta dan membunuh Zeke setelah dia pulih?Harta Zeke banyak. Seorang ahli bela diri Alam Energi Sejati pun pasti menginginkannya.Kalau dia tidak menyelamatkan wanita berbaju merah itu, mungkin wanita itu akan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 18

    Bhuk!Wanita berbaju merah itu terlempar menjauh.Setelah dia mendarat, darah mengalir dari sudut mulutnya yang agak pucat. Kelopak matanya bergetar sebelum dia pingsan.Zeke berdiri. Dia menatap wanita berbaju merah yang pingsan itu dengan merah, lalu dia menggerutu, "Dasar nggak tahu berterima kasih. Aku menyelamatkanmu, tapi kamu malah balas dengan belati. Aku juga nggak akan membunuhmu. Aku akan meninggalkanmu di sini saja."Setelah itu, Zeke menepuk bokongnya dan langsung pergi.Kali ini dia benar-benar marah.Dia sangat lelah dan mempertaruhkan nyawanya untuk membawa wanita berbaju merah itu kabur. Tapi setelah bangun, wanita itu malah mengancamnya dengan belati.Kalau Zeke tidak cukup cerdas dan bisa membalikkan situasi, siapa yang bisa menjamin wanita itu tidak akan membunuhnya?Makin dipikirkan, Zeke makin kesal.Setelah dia berjalan sejauh beberapa meter, dia tiba-tiba mengumpat dan berjalan balik....Dia kembali menggendong wanita berbaju merah itu dan melanjutkan perjalana

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 19

    Zeke langsung menarik kalung itu, lalu dia memainkannya di tangan sambil memperhatikannya dengan saksama. "Kalung ini benaran luar biasa. Saat aku menggenggamnya, pikiranku jadi tenang dan semua gangguan lenyap. Kepalaku terasa jernih, dan aku bahkan bisa berpikir lebih cepat."Dia terkejut sekaligus senang.Dia seperti baru menemukan harta karun.Ternyata ini adalah senjata spiritual tipe pendukung.Meskipun hanya ini cuman senjata spiritual pendukung, nilainya tetap lebih tinggi dibandingkan senjata spiritual penyerang atau pertahanan biasa.Saat Zeke sedang mengagumi kalung itu, wanita berbaju merah mengerang pelan karena kesakitan. Kelopak matanya berkedut, lalu perlahan terbuka.Zeke menyimpan kalung itu dengan cepat.Lalu, dia melompat mundur beberapa langkah sambil menatap wanita berbaju merah itu dengan waspada.Wanita berbaju merah itu adalah seorang ahli yang mampu bertarung sengit dengan Penjaga Darah. Meskipun kini dia terluka, siapa tahu dia masih bisa mengerahkan tenaga t

Bab terbaru

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 50

    Saat jumlah ahli bela diri Keluarga East yang tewas di tangan Zeke melebihi seratus orang, upaya pengejaran terhadap Zeke mulai melemah dan mereka kekurangan orang.Keluarga East akhirnya menunjukkan tanda-tanda kekurangan anggota.Bagaimanapun juga, Keluarga East hanyalah salah satu dari tiga keluarga besar di Kota Lumi. Mereka tidak memiliki pasukan yang tak terbatas. Setelah kehilangan lebih dari seratus ahli bela diri, mereka mulai kekurangan tenaga....Zeke bertelanjang dada, sedang duduk bersila di atas batu besar, matanya terpejam rapat dan tidak bergerak sedikit pun. Seluruh auranya tersembunyi rapat seperti sebuah patung.Saat ini.Dia berada di tahap penting kultivasi.Di dalam batinnya ....Dunia mulai perlahan-lahan berubah.Suara-suara menjauh.Tidak ada suara, tidak ada angin.Semua indranya terhadap dunia luar menghilang satu per satu.Terakhir.Dia bahkan tidak lagi merasakan waktu.Dia berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.Bahkan ketika seekor monster kelas satu

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 49

    Di belakangnya, tujuh hingga delapan ahli bela diri terus mengejar tanpa henti."Sialan, dia tetap berhasil lolos juga!"Begitu kehilangan jejak target, pria kurus paruh baya yang memimpin tim langsung mengumpat.Dia adalah Tetua Kesembilan dari Keluarga East di Kota Lumi.Seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan.Setelah mendengar kabar tragis kalau tuan muda mereka sudah meninggal dunia, dia mengikuti Kepala Keluarga masuk ke Pegunungan Skye untuk memburu pembunuhnya.Namun, tiga hari sudah berlalu.Mereka tidak hanya gagal menangkap si pembunuh, tapi mereka juga mengalami kerugian besar.Tadi.Tim yang dia pimpin menemukan jejak pelaku, tapi saat mereka mengejarnya, target berhasil melarikan diri."Kamu nggak akan bisa lolos! Seluruh anggota Keluarga East sudah dikerahkan. Kami telah memasang jaring di semua jalan keluar Pegunungan Skye. Meskipun kamu berubah menjadi lalat, kamu nggak akan bisa keluar."Tetua Kesembilan berteriak dengan kesal untuk meluapkan amar

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 48

    Zeke tahu orang di depannya ini sangat membencinya karena sudah membunuh tuan mudanya. Tanpa banyak omong kosong, dia menghunus Pedang Themis.Dia mengarahkan bilah pedang ke luar.Bilah pedang bersinar.Srrt!Zeke menyerang seorang ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan keempat berdiri di paling depan. Kemudian, dia tergeletak di tanah dan memegang lehernya.Di saat Zeke membunuh satu orang, enam serangan lainnya sudah datang dari segala arah.Zeke terus bergerak.Dia menghindari serangan dari segala arah itu.Krak, krak!Dia mengayunkan Pedang Themis, lalu mematahkan dua pedang musuh yang mengarah ke wajahnya. Kedua pedang musuh langsung patah, sementara pedang Zeke tidak tergores sedikit pun. Aura pedang seperti semburan angin kuat sehingga dua kepala musuh terbang tinggi.Dalam hitungan detik, tiga orang sudah tewas di tangannya.Empat orang yang tersisa mulai ketakutan dan tak berani maju.Mata pria tua berpakaian abu-abu memancarkan niat membunuh yang kental.Namun, sebelum d

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 47

    Tiga orang membelalakkan masing-masing mata mereka dan memegang leher dengan rasa ngeri. Darah segar mengalir keluar dari sela-sela jari mereka.Kepala dua orang dipenggal.Leher tiga orang disayat.Satu tebasan pedang membunuh lima orang.Bam!Satu orang terjatuh dengan tak berdaya, lalu diikuti oleh yang lainnya."Kamu ...."Seorang ahli bela diri Keluarga East mundur ketakutan.Senyuman semua orang sudah menghilang.Rasa takut yang menggantikan ekspresi mereka."Matilah."Aura membunuh Zeke terasa kuat. Karena dia sudah bertindak, dia akan menyelesaikan segalanya. Dia maju dan mengayunkan pedangnya.Srrsh!Seorang ahli bela diri Keluarga East terbelah dua dan langsung mati."Bunuh dia!"Pemuda berbaju biru itu tersadar, lalu memberi perintah dengan lantang.Ahli bela diri Keluarga East juga tahu kalau mereka tidak berjuang sekarang, mereka akan mati. Jadi, satu per satu mengangkat pedang mereka ke arah Zeke.Zeke mengayunkan pedangnya membentuk lingkaran. Percikan api beterbangan. K

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 46

    Makin banyak orang yang mengepung Ronald.Di antaranya adalah ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan ketujuh.Setelah Ronald membunuh tiga orang, sebuah pedang langsung menembus dadanya. Kemudian, kepalanya melayang."Kapten!"Mata Stefan memerah.Sekujur tubuhnya penuh dengan luka sekarang. Dia bertarung mengandalkan kebenciannya.Namun, perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Sret!Sebuah pedang menusuk pinggangnya.Stefan meraung dengan emosi. Dia mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala orang itu. Kemudian, dia sudah tidak bisa bertahan dan berlutut dengan satu kaki.Jackson menghampiri Stefan dengan sombong. Dia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. "Stefan, apa kamu mempunyai kata-kata terakhir?""Puih!"Stefan memuntahkan darah.Lukanya terlalu serius.Meskipun Jackson tidak bertindak, Stefan tidak akan bisa bertahan lama."Kalau nggak ada, matilah."Lalu.Jackson hendak memenggal kepala Stefan."Berhenti!"Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang.Tangan Jackson langsung ber

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 45

    Pegunungan Skye.Di luar."Sudah saatnya pergi."Sudah setengah bulan Zeke berada di Pegunungan Skye. Sudah saatnya dia meninggalkan tempat ini.Setengah bulan penuh pertarungan tanpa henti benar-benar menjadi beban berat bagi tubuh dan pikirannya.Dia butuh menjauh dari darah dan pembantaian.Kalau tidak ....Pikirannya bisa rusak karena terlalu lama terpengaruh aura pembunuhan.Zeke menepuk daun-daun kering yang menempel di tubuhnya, lalu berdiri. Telinganya tiba-tiba mendengar sesuatu."Ada suara pertempuran."Dia menoleh ke arah suara itu. Setelah dia berpikir sejenak, dia memutuskan untuk tidak ikut campur.Namun, saat Zeke hendak pergi, dia mendengar suara yang familier.Zeke segera mengalirkan kekuatan spiritual ke telinganya untuk mendengarkan lebih saksama, kemudian raut wajahnya langsung berubah.Setelah itu ....Dia menuju arah sumber suara.Di tengah hutan yang terbuka.Dua kelompok sedang berhadap-hadapan.Bukan.Mereka bukan sedang berhadapan karena yang terjadi adalah sa

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 44

    Luka Zeke sudah sembuh.Keadaan di luar celah juga sudah kembali tenang.Zeke ragu sejenak sebelum berjalan keluar, tapi dia baru melangkah setengah dari celah, dia langsung mencium bau amis dan busuk.Bam!Dia buru-buru mundur kembali ke dalam celah. Harimau Darah menerkam angin kosong dan menghantam tebing dengan keras."Berengsek, ternyata mereka belum pergi! Sepertinya mereka benar-benar dendam padaku dan nggak akan menyerah sebelum membunuhku."Ekspresi Zeke menjadi serius.Dia duduk kembali.Dia mengibaskan tangannya.Tumpukan batu spiritual langsung muncul di depannya."Kalian kira aku mudah dilawan? Karena kalian nggak mau pergi, kalian di sini saja."Zeke merasa geram.Dia menarik napas dalam-dalam.Kekuatan mengisap mulai mengalir deras.Satu per satu batu spiritual hancur menjadi debu. Semburan energi murni mengalir masuk ke tubuhnya.Kurang lebih setengah hari telah berlalu.Zeke berhenti berlatih.Tumpukan batu spiritual setinggi bukit kecil di hadapannya juga telah beruba

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 43

    Zeke cepat, tapi Harimau Darah lebih cepat!Beberapa saat kemudian, Harimau Darah sudah mendekat kurang dari seratus meter darinya.Dalam waktu kurang dari semenit, Zeke pasti akan terkejar, lalu ....Bagaimana ini?Bagaimana ini?Pikiran Zeke berputar cepat.Dia mencoba mencari cara melawan.Tidak ada!Tidak ada!Dia sudah memikirkan semua kemungkinan, tapi tidak ada satu pun yang bisa menyelamatkannya.Akhirnya dia harus mengakui kalau perbedaan kekuatan mereka terlalu besar.Saat dia sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, Harimau Darah di belakangnya sudah mendekat."Groarrr!"Harimau Darah meraung dengan keras. Keempat kakinya berlari dengan kencang sehingga tanah berhamburan, kemudian tubuh besarnya melompat ke udara.Zeke yang tengah berlari merasakan ancaman besar mendekat dari belakang. Ekspresinya pun berubah.Shing!Sebuah tebasan mendadak diarahkan ke belakang.Zeke sudah lama menyiapkan tebasan ini.Srrsh!Cahaya pedangnya bagaikan sutra.Itu seperti sungai bintan

  • Pewaris Istana Kaisar Surgawi   Bab 42

    "Aah!"Saat semua orang tengah fokus membersihkan tempat, terdengar teriakan yang memilukan.Begitu menoleh, mereka melihat Paul telah diterkam oleh seekor Harimau Darah. Harimau Darah sangat kuat sehingga kedua lengan Paul langsung tercabik habis. Meski Paul sempat berjuang mati-matian, alhasil dia tetap.Srrsh!Terdengar suara taring menembus daging. Separuh leher Paul terkoyak. Darah memuncrat ke segala arah.Paul tak berdaya berhadapan dengan Harimau Darah."Harimau Darah!"Ekspresi Ronald berubah drastis.Suara Ronald bahkan sedikit bergetar.Harimau Darah.Monster kelas dua tingkat tinggi!Meski Harimau Darah adalah monster kelas dua tingkat tinggi seperti Raja Kera Petir, kekuatan Harimau Darah jauh melampaui Raja Kera Petir. Bahkan ahli bela diri Alam Energi Padat tingkatan kedelapan memilih menghindarinya.Itu adalah monster yang tangguh.Mereka semua jelas bukan lawan Harimau Darah, apalagi sekarang ada yang terluka dan ada yang sudah meninggal dunia. Mereka benar-benar tidak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status