Share

Bab 201

Vano teringat ketika ia hendak pergi menemui Malik. Saat itu ia memang menceritakan rencana pertemuannya dengan Malik kepada Ferano, ia meminta pendapat apakah harus menemui Malik atau tidak.

Saat itu Ferano justru tampak sangat bersemangat, ia menyuruh Vano untuk menerima tawaran pertemuan itu. Apalagi katanya ini berhubungan dengan kasus Megaproyek.

Bahkan Ferano yang menyarankan putranya untuk sekedar membeli minuman kesukaan Malik agar hubungan keduanya membaik.

Vano terperanjat. "Papa ... apakah mungkin?" ia menggeleng, tak ingin mempercayai dugaannya.

Apakah ini mungkin?

Untuk bisa memastikan semua ini, ia tak mungkin bisa melakukannya sendiri. Ia sama sekali tak memiliki kekuasaan. Tapi Arfeen memilikinya. Kekuasaan menantunya itu bisa melakukan apa pun.

Vano memungut handphone, membuka kontak Arfeen namun ia belum menekan kursor telepon. Ada sedikit keraguan, lebih tepatnya gengsi jika ia harus meminta bantuan menantunya itu.

Tapi ia tak memiliki pilihan, satu-satunya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Subaida
baca novel yg kayak Gini nggak seru ... tpi penasaran ama kelanjutannya!
goodnovel comment avatar
Ahmadi Nussy
ayolah mana kelanjutnya knapa sih kelanjutn mkin kstu mkin nngk jlas gtu sih..
goodnovel comment avatar
Rokhimah Himah
knp skrg jd lambat ya kelanjutanya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status