Share

Bab 180

Tubuh Gibran masih gemetaran, sebelum hari ini terjadi ia masih mampu untuk menyombongkan diri. Di matanya Arfeen masih sama seperti dulu, seorang menantu yang tidak berguna.

Tapi sekarang nyalinya tiba-tiba saja menciut, bahkan untuk bertanya pun tenggorokannya terasa sangat sakit. Seperti ada sebongkah batu besar yang mengganjalnya.

“Kau belum menjawab pertanyaanku, Gibran. Apa yang kau lakukan di sini?” ulang Arfeen degan nada lebih tegas.

“Aku … aku ….” Gibran tidak melanjutkan kalimatnya. Iaa justru menjatuhkan diri di atas lutut. "Kak Arfeen, tolong maafkan aku. Jika selama ini aku kurang sopan terhadapmu!”

Arfeen menyipitkan mata, bocah ini datang mengendap dan tiba-tiba saja berlutut padanya. Jadi apakah dia mendengar semua karyawan di sini memanggilnya, Presdir?

Jadi Gibran berniat mencari muka padanya? Tapi tentu saja ia tidak akan memberi muka pada bocah brengsek seperti Gibran.

“Kenapa kou giba-tiba saja bersikap sopan padaku, ini sangat aneh!”

"Kak Arfeen, tolong ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status