Share

Seratus

POV Husniah

Aku benci, sangat membencinya. Mas Hanan pulang dengan baju yang berbeda. Tadi dia mengatakan akan ke kantor karena ada pekerjaan, berangkat mengunakan baju kerja, tapi tiba-tiba pulang dengan pakaian olahraga.

Air mataku semakin meleleh saat membayangkan hal yang tidak-tidak sudah dilakukan Mas Hanan di luar sana, membuatku semakin mengabaikan Atma yang masih tergeletak dengan tangisannya. Benar kata Mas Hanan, Atma lebih kalem daripada saudara kembarnya. Lagi-lagi anak yang jadi korban karena sakit hati dan kesedihan orang tuanya.

Aku tidak peduli dengan apa yang dilakukan Mas Hanan untuk menenangkan anak-anaknya, hatiku sendiri sekarang terasa bergemuruh dan tersiksa. Aku memang tidak bisa menjadi ibu yang baik. Dulu aku merasa menjadi wanita yang begitu kuat, tapi kenapa setelah melahirkan, aku jadi seperti ini.

Setelah bayi-bayi itu ditenangkan dan dijaga oleh Bibi, Mas Hanan gantian membujukku. Dia menjelaskan yang sebenarnya terjadi, kenapa dia sering pulang mala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status