Share

Sembilan Puluh Tujuh

"Apa aku ini terlihat seperti bapak-bapak mesum yang hanya memikirkan tentang hal-hal seperti itu saja di atas ranjang?" Aku bertanya sembari tertawa. Tawa untuk menghilangkan suasana tegang yang tiba-tiba tercipta di dalam ruangan ini.

Perlahan aku bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Husniah yang masih berdiri tak jauh dari meja riasnya.

Diam, tidak ada balasan dari Hunsiah, hanya wajahnya tidak cemberut lagi.

"Aku minta maaf kalau membuatmu berpikir seperti itu, itu pasti karena kesalahanku yang memintamu melayaniku tiap kali ada kesempatan," ucapku sembari mengusap rambutnya yang diikat asal.

Husniah seperti tidak sempat lagi merawat rambutnya seperti dulu, dia sibuk dengan anak-anaknya.

Kubuka ikatan rambut itu dan menggerainya, kuraih sisir yang ada di atas meja rias dan mencoba untuk menyisir rambut Husniah. Wanita itu diam saja, tidak menolaknya.

"Rambutku rontok," lirih Husniah.

Kudapati beberapa helai rambut tersangkut di sisir saat aku menyisir rambut hitam panjan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status