Share

Sarapanlah Denganku!

Mobil hitam itu baru saja berhenti di depan teras. 

Tanpa menunggu sopir mendekat dan membukakan pintu, Naina lebih dulu membuka safety belt dan turun dari mobil. 

Arka memperhatikan bagaimana Naina berlari memasuki rumah, sambil mengusap sudut air di matanya. Bekas tangis yang diakibatkan oleh dirinya. 

"Selamat malam, Tuan Arka!" sopir menyapa dengan sedikit membungkukan bahu ketika Arka turun dari mobilnya. 

"Malam, Pak Sardi." Arka membalas tanpa memberikan senyum sedikit pun. Lalu ia melangkah menapaki teras dan bergerak memasuki rumah megah itu. 

Saat akan melangkah menuju tangga, sesaat Arka menghentikan langkahnya. Demi menoleh ke samping, dimana pintu kamar Naina berada. 

Dari dalam sana, terdengar suara terisak yang begitu lirih. Mencubit ulu hatinya, hingga begitu saja rasa sesal menyelinap ke dalam dada. 

Arka menggeleng, berusaha abai dengan suara terisak yang mengusik indera pendengaran, kemudian mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status