Share

Rasa Ini

Aku menarik tangan Gendis agar segera berkemas untuk pulang. Rasanya berlama-lama disini tak ada artinya. Tak peduli dengan kondisi Ana yang sedang diperiksa dengan ayah dan dokter Rayyandra, kami pulang tanpa pamitan.

"Ayo kita pulang, sayang," ajakku. Gendis tidak memberontak. Dia mengikutiku tanpa protes.

Selama perjalanan menuju kamar, kami hanya diam, Gendis terlihat murung, air matanya turun tanpa diminta.

"Jangan menangisi sesuatu yang merugikanmu, Dik."

"Aku justru takut, Bang," balasnya.

"Takut apa?" tanyaku.

"Takut jika abang kasihan padanya dan lebih memihaknya."

"Sekali lagi abang katakan, jangan menangisi sesuatu yang tidak pasti, fokus terhadap apa yang di depan mata."

Entah apa yang terjadi dengan pernikahan Om Gunawan dengan aunty Fatia hingga dia seperti ini. Aku justru kasihan dengan Gendis yang sejak kecil sudah menjadi orang yang terbuang.

****

Kami pulang dengan perasaan lebih tenang. Tak menyangka ada bunda, Daddy dan Monica yang menunggu kami.

"Akhirnya pengant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
pergi yg jauh dri situ aja knpa shaka sma gendis jgn berurusan lagi sma klrga nya gendis apalgi ana, jgn2 gendis anak dri wanita yg lain nya dri gunawan
goodnovel comment avatar
Azzahra
semoga tetap bersama
goodnovel comment avatar
Vera Yahya
Jangan di pisahin dong thor. Baru juga tumbuh rasa cinta. .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status