Share

Perasaan Gendis

"Mengalah, lah demi kakakmu, Ran." Lagi ayah memintaku untuk mengalah.

"Ayah ... mengapa harus aku yang mengalah? Bukannya mbak Ana yang menolak Bang Shaka sebelumnya," jawabku.

Kali ini ayah memanggilku tanpa sepengetahuan Shaka. Ayah bahkan memintaku untuk bertemu di taman dekat rumah yang kami tempati. Tak lupa bunda juga ikut menemani.

"Kakakmu sakit parah Rani, setelah diperiksa dia mengalami kanker kelenjar getah bening stadium akhir." Astagfirullah, apalagi ini.

"Dokter meminta agar membahagiakan kakakmu, mengikuti segala kemauannya diakhir sisa hidupnya. Jangan sampai dia ada pikiran hingga penyakitnya kambuh lagi." Ayah menjelaskan dengan detail. Rasanya sesak sekali. Aku bahkan diminta menyerah sebelum membela diri.

"Ketika selesai kamu akad nikah, kakakmu hampir mau bunuh diri di kamar karena menyesal menolak Shaka yang ternyata fasih dalam mengaji. Pikiran Ana, CEO seperti Shaka pasti tidak bisa apa-apa ternyata dia salah besar. Malam itu bahkan dia meraung-raung di kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Urzaiz Isl
ada yah orang tua kayak gitu.. sebel jadinya, klo ada orang yg kayak ana kubikin rempeyek tuh orang............
goodnovel comment avatar
Ar Ni
ini novel halunya keterlaluan
goodnovel comment avatar
Azzahra
tega sekali apa mungkin Gendis bukan anaknya? penasaran nunggu besok...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status