Share

Berjuang Bersama

Ana masih tetap berdiri menatap kami, apa sebenarnya yang Ana pikirkan? Bukannya dengan tegas dia menolakku tanpa memberiku kesempatan.

"Bolehkah aku ikut makan bebek?" tanyanya.

"Apa mbak tidak tau istilah bulan madu pengantin?" tanyaku lagi.

Dia hanya diam, sementara Gendis memegang erat tanganku seperti memberi kode bahwa dia pun tak mau diganggu.

"Apa tidak boleh seorang kakak mendampingi adiknya hanya sekedar makan?" Dia ikut membalas pertanyaanku. Dia memang pintar berargumen.

"Untuk kali ini aku sebagai adik tidak menginginkan kehadiran kakak disini," jawab Gendis dengan tegas.

"Bukannya kamu selalu mengalah untuk mbak?" Dia masih belum menyerah.

"Kali ini aku bukan Rani yang mbak kenal!"

"Rani!" teriak seseorang memanggil Gendis, siapa lagi kalau bukan om Gunawan. Gendis langsung menarik napas dalam-dalam.

"Kakakmu jauh-jauh datang ingin melihat kalian." Gendis hanya diam.

"Untuk kali ini om, sebaiknya aku dukung istriku karena kami butuh privasi untuk berdua. Jika om sama m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Adis Mardinas
orang tua gila, g nyangka fatia yg baik ternyata bisa melakukan ini sm anak kandungnya, sungguh tragis
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
memang kejiwaan ana terganggu
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
muka tak Malu betul lah ana ni ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status