Share

Damar bereaksi

Author: Ummi Salmiah
last update Last Updated: 2023-09-27 21:52:54

Diam-diam Damar berfikir keras mengenai sikap Monica yang mulai menjauhinya, dia tak menyangka jika Monica setega itu padanya. Semua rasa berkecamuk, termasuk rasa ingin membalas rasa sakit yang begitu dalam dirasa Damar.

Meski begitu, Damar selalu menceritakan keluh kesah pada mamanya. Bisa dikatakan Damar begitu dekat dengan mamanya, segala pasti akan diceritakan jika dirasa begitu beban di hatinya.

“Apa dia menolakmu?”tanya Dahlia, ibunya Damar.

“Bukan ditolak lagi, Ma. Tapi dihempaskan di dasar jurang,” balas Damar.

“Jangan paksa orang lain untuk menyukaimu, bisa jadi dia pun sedang berjuang untuk bisa menahan semua kesedihan yang dialaminya saat ini.”

“Iya, Ma. Cintanya begitu besar pada suaminya. Damar sulit masuk meski hanya menjadi orang terdekatnya."

"Berarti beruntung suaminya, dia wanita yang setia."

"Justru itu yang membuat Damar semakin menyukainya, Ma." Damar meluapkan perasaan yang sedari tadi membuncah di dada.

“Kamu harus tahu diri kalau begitu, Nak.” Siapa sangka Da
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ai Siti Rahmayati
ceritanya jadi gini. nggak ada seneng-senengnya.
goodnovel comment avatar
Eni Setyowati
muter trs orang jht sllu bermunculan
goodnovel comment avatar
Desi Diana
cerita nya muter, engk beres happy endingnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dari Desa   Dia meresahkan!

    “Kamu?” hanya itu yang keluar dari mulutku. Namun, sayangnya dia hanya membalasku dengan tatapan biasanya. Apa dia pemuda dari desa itu, tetapi mengapa dia begitu cuek seolah tak mengenalku. Aku terus meracau di dalam pikiranku. Dia langsung duduk di tempat yang sudah disediakan, seperti tak mengenalku dia hanya tersenyum pada yang lain, kesan pertamanya begitu memukau, tentunya dokter yang lain seperti terpesona dengan tampilannya. Sementara denganku dia mengalihkan pandangan. Seolah-olah tak mengenalku. Dia seperti seseorang yang begitu menyebalkan.“Perkenalkan nama saya Akhdan Athaya,” ucapnya mengenalkan diri. Apa aku tidak salah dengar? Apa dia adalah Akhdan pemuda itu. Ini pasti akan menjadi berita heboh di grup yang telah kami buat.“Mohon bantuannya, saya baru dimutasi di sini,” katanya lagi. maksudnya? Jadi dia sebenarnya dokter, tapi pura-pura kelihatan lusuh di depan warga? Kepalaku terasa mumet jika memikirkannya.Rasanya aku ingin menanyakan langsung padanya, siapa di

    Last Updated : 2023-09-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Apa kamu suamiku?

    Aku dan abang Shaka tak henti tertawa, hiburan sekali melihat dokter baru yang sok cuek itu berubah jadi manis. Sampai diparkiran abang Shaka tak henti tersenyum. Jangan tanya seperti apa perasaanku, sedikit puas melihat Akhdan yang tersipu malu.“Tadi katanya gak enak badan, sekarang kayaknya udah segeran,” ucap abang Shaka meledekku. “Abang bisa aja bikin, malu nih.""Kek nya ada jambu merekah, uhuk." Abang Shaka tak henti meledekku, sesekali tawa renyahnya keluar."Mau antar pulang adek Abang yang manis ini, gak?"“Siap tuan putri Mobilmu minta supir saja yang ambil.”“Itu urusan gampan, Bang. Yang penting sampai rumah saja, dulu.”Abang Shaka akhirnya yang mengantarku pulang, sebenarnya kangen dengan si kecil di rumah. Melihat si Akhdan mengingatkanku dengan Arvian. Wajahnya yang mirip dengan abang Brayen tentu memberi kesan tersendiri padaku. Seperti rindu yang tak bisa kubendung.Tak berselang lama kami tiba rumah, daddy sudah menunggu kami berdua di teras rumah. Daddy memang l

    Last Updated : 2023-09-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Aku masih setia

    "Maksud dokter Monica apa?" tanya dokter Fadila yang heran dan tak henti menatapku."Siapa Brayen itu?" tanyanya kembali.Aku dan dia saling tatap, meski setelah itu dia langsung mengalihkan pandangannya. Seketika aku menyadari bahwa aku keliru dalam berucap. Apa aku sudah gila mengaitkan pemuda ini dengan suamiku?"Maaf aku ngigo," kataku yang langsung meninggalkan mereka. "Aneh sekali dokter Monica hari ini, sudah berdandan kelakuannya juga aneh." Fadila terus mengoceh, sementara si Akhdan hanya diam tak membalas ucapan dokter Fadila.Tak kutanggapi, aku langsung menarik napas perlahan lalu menghembuskannya pelan. Apa aku menor? Perasaan dandanan ini biasa-biasa saja menurutku. Mengapa Fadila terlihat ketus sekali melihatku dandan.Perawat yang biasa membersamaiku datang, aku langsung mencegatnya. Menanyakan langsung bagaimana tampilanku hari ini."Apa aku menor, Dahlia?" tanyaku pada perawat yang biasa membersamaiku bernama Dahlia itu."Gak, kok, Dok. Hanya memang lipstiknya merah

    Last Updated : 2023-09-29
  • Pesona Istri Dari Desa   Karena aku adalah suamimu

    "Sudah tahu nanyak," jawabku ketus. Dia tersenyum sebentar, lalu terdengar ponselnya berdering. Entah telponan siapa dia terlihat gugup.Tanpa permisi, dia berlalu begitu saja. Benar-benar aneh. Mungkin jika dia tidak mirip dengan abang Brayen aku pun tak peduli bagaimana pun sikapnya. Aku kembali ke ruangan, istirahat sejenak karena akan ada pertemuan siang ini. Memejamkan mata sebentar agar fresh ketika pertemuan nanti. Walau wajah teduh tadi menganggu pikiranku. Senyumnya bahkan bak pinang dibelah dunia. semoga ada kabar dari daddy siapa dia sebenarnya. Sebelum aku benar-benar gila dibuat olehnya.Kulihat ponsel berdering kembali.[Rapat diralat menjadi pukul 16.30. Direktur sedang ada tamu dari luar daerah.] Pesan dari admin grup. Setidaknya bisa mengurangi rasa capek. Begitu pentingnya pertemuan ini hingga dilakukan dadakan. Dahlia mengetuk pintu izin ke ruanganku, meyampaikan jika rapat dimundurkan waktunya."Rapat diundurkan bu dokter," ucap Dahlia. Dia memang totalitas dal

    Last Updated : 2023-09-29
  • Pesona Istri Dari Desa   Ternyata ini bukan mimpi?

    Tubhku membeku, apa dia bercanda? Melihatku yang melongo membuatnya semakin menarikku dalam pelukannya, dia bahkan mengecup bibirku dengan lembut.“Aku akan melakukan hal lebih jika kamu dekat dengan laki-laki manapun,” bisiknya.Sial, aku bahkan menikmati setiap belaian yang dilakukannya padaku. Apa dia sebenarnya abang Brayen? Otakku bahkan dibuat tak bisa berfikir hingga dia keluar melewati pintu yang lain dalam ruangan ini. Apakah ini mimpi? Berkali-kali kucubit tanganku, tetapi ini nyata.Aku pasti sedang mengigo di sore hari. Apa benar dia abang Brayen? Perasaan macam apa ini. Jika benar aku ingin menikmatinya lebih lama lagi. Aku bahkan sekotor ini dalam berfikir. ***Bahkan setiap belaiannya masih membekas, jika tak memungkinkan aku tak ingin menghapusnya. Tanpa sadar aku meringkuk tak ingin pelukan ini terhapus begitu saja. Deru napasnya yang memburu begitu candu bagiku. Aku tidak naif jika aku butuh sentuhan suamiku, pernikahan kami hanya sebentar tentu belum puas kurasa

    Last Updated : 2023-09-29
  • Pesona Istri Dari Desa   Kita harus berpura-pura?

    “Apakah aku tidak mimpi?” tanyaku padanya.“Tidak, aku memng suamimu, sayang.” Dia membalasku dengan kecupan lagi. Berkali-kali kucubit lenganku merasakan ini hanya halusinasiku, tapi ini nyata. “Lalu kenapa sampai tidak mengingatku?” tanyaku lagi. Kupasang wajah cemberut padanya.“Itu teknik marketing sayang, tapi sayangnya abang masuk ke tempat singa ketika mengingat semua kejadian yang menimpaku, jadi kali ini kita harus berjuang bersama," bisiknya. Tangannya melingkar di pinggangku."Abang pintar sekali membuat hati ini menentu tidak jelas," balasku mencubit hidungnya."Karena beginilah perjalanan cinta kita sayang, begitu menegangkan," katanya."Sampai rasanya maut begitu dekat balasku."Kembali dia memelukku erat, dia bahkan lebih berani dari yang kukira."Tunggu aku, Sayang. Semua ini pasti tidak lama."Aku mengangguk walau dibuat bingung olehnya, maksudnya ke tempat singa itu apa ke tempat mafia itu lagi. Jadi selama ini abang Brayen hanya berpura-pura saja menjadi Akhdan.“B

    Last Updated : 2023-09-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Kita pasti bisa melewatinya

    Aku dan abang Brayen menangis bersama. Merasakan ujian demi ujian tak pernah surut di pernikahan kami. Aku pun tak habis pikir jika abang Brayen memintaku untuk bertunangan dengan Damar. Ini kurasa paling berat. "Apa tak ada ide lain, Bang." Abang Brayen hanya menggeleng. Kurasa dia pun tak ingin kejadian ini menimpa kami.Tetesan bening jatuh di pelupuk matanya. Ujian pernikahan kami memang tidak semudah orang lain."Apa bahagia begitu sulit, Bang?" tanyaku kembali dengan deraian air mata yang tak bisa kutahan. Abang Brayen pun menangis. Dengan pelan dia menghapus semua air mata yang jatuh tanpa kuminta. Begitu banyak gempuran ujian ini, akankan kali ini aku goyah, tetapi kami bahkan bertahan sejauh ini. Bertahan dengan perasaan yang tak pudar oleh waktu."Ini hanya sebentar sayang, kita pasti akan berkumpul bersama," balasnya. Kembali dia merangkulku dengan erat."Kasihan Arvian, Bang."Abang Brayen memelukku lebih erat. Kami berdua menangis memikirkan bagaimana nasib pernikahan

    Last Updated : 2023-09-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Kisah Brayen

    Aku terbangun di tempat yang terasa sunyi kurasa. Namun, ada yang aneh pada diriku aku seperti tak mengenali siapa diriku."Namamu Akhdan.” Begitu pak tua yang berprofesi petani memanggilku."Akhdan?" Aku kembali bertanya."Iya, namamu Akhdan." Pak Tua itu menegaskan. Kulihat di cermin wajahku bahkan penuh dengan luka. Entah bagaimana yang terjadi aku sama sekali tak mengingat apa pun. Benar-benar aneh kurasa.“Kenapa aku bisa sampai lupa dengan diriku, Pak?” tanyaku padanya.“Karena kamu ditemukan di sungai, Nak. Syukurlah kamu selamat sampai saat ini. Kamu baru sadar di hari kelima setelah kamu ditemukan,” ujar pak Tua itu.Cukup lama aku berusaha mengingat, tapi tak satu pun yang terkenang di kepalaku. Bahkan nama Akhdan itu kurasa begitu aneh. “Anggap aku ayahmu,” balasnya lagi. Aku sama sekali tak mengingat diriku, tetapi satu hal yang kuingat bahwa aku lupa ingatan, itu artinya seiring berjalan waktu bisa saja aku mengingat banyak hal di sini hingga aku akan mengingat siapa d

    Last Updated : 2023-09-30

Latest chapter

  • Pesona Istri Dari Desa   Reza Parah?

    Reza dilarikan ke rumah sakit karena ternyata Reza lemas dan mengalami sesak nafas. Kemungkinan yang terjadi karena Reza sempat emosi dan kepikiran Monica sehingga jantungnya kumat."Daddy kenapa, Bund.""Tiba-tiba lemas, padahal paginya daddy segar sekali.""Nafasnya naik turun, ya Allah bunda takut daddymu kenapa-kenapa." Nina menangis dipelukan Shaka. Monica yang mengira hanya chek up biasa ikut panik ketika dikabari abangnya jika Reza masuk ICU. Reza sampai tidak sadarkan diri menambah deretan kepanikan keluarganya."Bukannya tadi bunda bilang hanya chek up saja.""Iya, ternyata daddy lemas untung segera dilarikan ke rumah sakit.""Ya Allah Monica kira tidak separah ini." Terdengar suara serak Monica yang menangis mendengar Reza tidak sadarkan diri."Abang Brayen sudah menuju ke sana.""Iya, Dek. Kamu cepat ke sini," ucap Shaka yang meminta Monica langsung ke rumah sakit. Sementara Brayen shock melihat keadaan Reza, bayangan bersama ketika kecil membuat hati Brayen terenyuh dadd

  • Pesona Istri Dari Desa   Mencari Restu

    Misiku kali ini bukan lagi untuk bersatu dengan abang Brayen, tapi memikirkan bagaimana agar abang Brayen bersama daddy seperti dulu lagi. Terkadang kita dipaksa kuat oleh keadaan dan dibuat ikhlas oleh kenyataan, jadi pandai-pandailah menjaga perasaan kita sendiri, karena disaat kita terpuruk, susah dan sedih tidak semua orang akan peduli. “Ikuti saja kata bunda, Dek. Sejauh mana kamu melangkah jika dia jodohmu pasti dia akan kembali mengejarmu.”“Iya, Bang.”“Abang yakin kamu bisa melewatinya, Dek. Demi daddy,” kata abang Shaka.“Makasih, Bang. Demi kalian semua.”Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. sakitnya daddy pasti jalan agar abang Brayen dan daddy bersatu kembali. Aku juga harus sadar jika usia daddy tidak muda lagi. Aku mau daddy di hari tuanya bahagia tanpa beban."Belajar untuk tidak terlalu berharap kepada siapapun kecuali Allah, karena harapan yang berlebihan kepada manusia hanya akan menyakiti perasaanmu sendiri," ucap ababg Shaka memberi nasehat. "Saatnya kamu le

  • Pesona Istri Dari Desa   Biarkan Dia Berjuang

    Reza kembali kumat, ternyata selama ini Reza ada riwayat jantung sehingga harus dikontrol minum obat setiap hari. Nina pun sadar semakin hari usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga gampang sekali terkena penyakit.“Kasitahu anak-anak, Bang, kalau jantungmu sedang tidak baik-baik saja,” kata Nina pada Reza yang terbaring. Nina sadar semenjak Monica gagal menikah lagi, suaminya–Reza sering sakit-sakitan. Dia merasa gagal sebagai orang tua.“Bang, coba diubah pola pikirnya bahwa tidak semua keinginan kita selalu sejalan.”“Iya, Sayang. Daddy baik-baik saja, Bund.”“Baik-baik bagaimana, kata dokter abang harus berobat intensif.” “Tenang saja, Bund. Semua pasti baik-baik saja,” kata Reza. Jauh dari lubuk hatinya sebenarnya dia menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Shaka sudah bahagia dengan Gendhis. Sementara Monica masih dilema.“Apa abang memikirkan Monica?” tanya Nina. Dia penasaran akhir-akhir ini suaminya lebih pendiam.“Jangan dipendam, salah satu sumber penyakit adalah

  • Pesona Istri Dari Desa   Mahir Membuat Luka

    Aku duduk ikut bergabung bersama daddy dan abang Brayen. Walau jujur tanganku gemetar melihat reaksi daddy, sementara abang Brayen tetap santai. “Monica yang memintaku dad, untuk datang menemui daddy. Dia memang tidak sabaran,” katanya begitu renyah. Astagfirullah itu orang benar-benar enteng berucap. Aku langsung melotot tak percaya, eh dia justru senyum-senyum tidak jelas melihatku.“Tanpa diminta pun aku akan tetap menemui daddy,” sambungnya lagi.“Aku tidak bisa hidup tanpa Monica dan Arvian, Dad.”“Paling kamu cuma modus anak nakal!” daddy langsung to the point. Aku kira abang Brayen akan marah ternyata dia tertawa melihat reaksi daddy. Dia memang orang yang sulit untuk ditebak.“Aku serius, Dad. Monica dan Arvian adalah hidupku. Rasanya hari-hari begitu sulit tanpa mereka.” Aku hanya menunduk ketika abang Brayen berucap demikian. Sepertinya kupu-kupu mulai berterbangan. Rasanya malu sekali, apalagi lirikan matanya yang membuat wajah ini tersipu malu.“Luka yang kamu buat begitu

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status