Share

Apa kamu suamiku?

Aku dan abang Shaka tak henti tertawa, hiburan sekali melihat dokter baru yang sok cuek itu berubah jadi manis. Sampai diparkiran abang Shaka tak henti tersenyum. Jangan tanya seperti apa perasaanku, sedikit puas melihat Akhdan yang tersipu malu.

“Tadi katanya gak enak badan, sekarang kayaknya udah segeran,” ucap abang Shaka meledekku.

“Abang bisa aja bikin, malu nih."

"Kek nya ada jambu merekah, uhuk." Abang Shaka tak henti meledekku, sesekali tawa renyahnya keluar.

"Mau antar pulang adek Abang yang manis ini, gak?"

“Siap tuan putri Mobilmu minta supir saja yang ambil.”

“Itu urusan gampan, Bang. Yang penting sampai rumah saja, dulu.”

Abang Shaka akhirnya yang mengantarku pulang, sebenarnya kangen dengan si kecil di rumah. Melihat si Akhdan mengingatkanku dengan Arvian. Wajahnya yang mirip dengan abang Brayen tentu memberi kesan tersendiri padaku. Seperti rindu yang tak bisa kubendung.

Tak berselang lama kami tiba rumah, daddy sudah menunggu kami berdua di teras rumah. Daddy memang l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status