Share

Dia begitu candu bagiku

Aku pulang diantar abang Shaka yang telah menjemputku. Melihat wajah Damar yang tak terima membuat rasa bahagia tersendir bagikui. Barangkali dia merasa akan menjadi juaranya, tetapi dia tidak sadar jika ambisi yang berlebih akan menyakiti diri sendiri.

"Kenapa senyum-senyum, gitu, dek?" tanya abang Shaka.

"Gak ada, Bang," jawabku.

"Beneran, kek orang kasmaran."

"Diih, abang Shaka sok tahu," balasku. Walau pernyataan abang Shaka benar jika aku sedang kasmaran saat ini.

Sepanjang perjalanan aku tak henti tersenyum mengingat abang Brayen yang kurasa makin berani. Perasaan dulu dia tidak seberani ini jika bercumbu denganku. Apa efek lupa ingatan? Entahlah, yang jelas kurasa itu nilai lebih yang kudapatkan. Cumbuannya bahkan saat ini candu bagiku.

Tak berselang lama akhirnya sampai juga di rumah, seperti biasa bunda sudah menunggu di depan teras. Walau daddy tak terlihat bersama bunda seperti biasanya.

"Lama sekali dek, pulangnya," sambut bunda yang seperti lelah menanti kedatanganku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ifa
lamjuut, kak.
goodnovel comment avatar
Duo-N
lanjuut teruuus kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status