Share

Mengagetkan

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-02 22:55:45
“Bagaimana Ini, Bang?” tanyaku panik. Dia justru tetap tenang seilah-olah tak ada kejadian.

“Tenang saja, Dik," katanya tetap tenang.

“ Bagaimana bisa tenang,” balasku kecut. Aku justru yang berdebar-debar dibuat olehnya.

“Pakai maskernya, keluarkan alat medisnya.”

"Untuk?" tanyaku heran.

"Untuk mengelabui mereka, sih," jawabnya. Pengen jitak saja ini orang. Habis dia begitu agresif sekali.

Para pemuda itu terus menggedor pintu mobilku, sesekali mereka berteriak seolah menghakimi. Namun, seperti kata abang Brayen aku harus tenang menghadapai mereka. Untung saja perlengkapan medisku selalu ada di mobil.

"Keluar!" pinta mereka. Jujur aku berdebar-debar.

"Santai saja, Saayang," balas abang Brayen yang masih tetap tenang.

Aku keluar menghadapi mereka, berusaha agar tetap tenang.

“Mohon maaf aku sedang melakukan pertolongan pertama dengan pasienku di dalam, dia tidak mau disuntik makanya mobilnya bergerak,” ucapku berbohong. Mereka menatapku lekat. Raut wajaku begitu pias.

“Silahkan lihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Intan Liana Abd Az
seterusnya x ada ke??
goodnovel comment avatar
Sahariah Ambo Dali
tak up lg ke thor
goodnovel comment avatar
Duo-N
tumben belum up, Thor.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Rapuh

    Mengapa kau buat hatiku seperti roller coaster, kadang kau buat hatiku terbang di udara. Kadang juga terjun bebas tanpa ampun sedikit pun. Apa bahagia itu sulit, hingga rasa ini bahkan tak bertahan dalam hitungan hari.Aku mundur teratur, merasa kecewa, merasa dikhianati. Menangis mungkin sudah kering air mata ini. Andai saja abang Brayen mau mengajak daddy dan abang Shaka bicara, tentu beda ceritanya. Saat ini aku seperti masuk ke jurang penderitaan yang dia buat."Mau kemana, Dok?" tanya dokter Rahma."Mau kembali ke ruangan." Untuk apa bertahan di sini? Apa hanya untuk melihat kemesraan mereka?Bahkan aku hanya terus berjalan, meski dokter Rahma terus memanggil. Aku tak bisa membohongi hatiku jika saat ini aku dibuat tak berdaya dengan kabar yang beredar. Rasanya aku ingin pergi jauh, sejauh-jauhnya.Dengan langkah gontai aku menuju ruanganku, aku pun tak paham dengan semua perasaan ini. Apa aku harus memaklumi lagi semua yang dilakukan abang Brayen? Sementara kulihat dia begitu m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Pesona Istri Dari Desa   Air Mata Bahagia

    Aku merasa ini seperti mimpi, dia datang memelukku dengan erat. Sesekali tangisnya juga ikut keluar, begitu terdengar pilu. Hingga kami tersadar bunda dan daddy tak kalah terkejutnya.“Apa benar itu kamu?” tanya daddy lagi. kami membeku, abang Brayen tak terasa mengeluarkan air mata. Titik air mata jatuh tanpa diminta. "Kamu Brayen 'kan?" tanya daddy kembali. Sementara tanganku dilepas dan abang Brayen langsung menemui daddy.Abang Brayen langsung sujud di kaki daddy, air mata ini sudah tak bisa terbendung lagi ketika kami semua larut dalam tangisan. Tangis bahagia yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata."Apa benar ini kamu?" Daddy mengulang lagi pertanyaannya."Iya, Dad. Ini aku ...."“Kamu memang anak nakal, Brayen.”Tangis kami semakin pecah ketika abang Brayen mencium kaki daddy sambil meminta maaf.“Kamu tidak bosan membuat daddy selalu khawatir,” sambung daddy lagi. luruh tanpa diminta, abang Brayen sesenggukan menangis.“Jika fisik daddy tidak kuat mungkin sudah lama daddy

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Pesona Istri Dari Desa   Tantangan Pertama

    Sudah lama Monica tidak merasakan tidur yang nyenyak, dipeluk suaminya-- Brayen membuat tidurnya begitu nyenyak. Mimpi indah pun begitu dia rasakan. Hingga pagi menjelang, dia sama sekali tak ada pergerakan. Begitulah indahnya pernikahan jika dua hati menyatu, seperti dunia milik kita berdua.Brayen lebih dulu bangun lalu memandang istrinya, sesekali dia mengucek mata tak percaya jika mereka sedang bersama. Tak mudah bagi mereka bertahan sampai saat ini. Sejak awal nikah terlalu banyak rintangan. Brayen terus introspeksi diri untuk menjadi lebih baik. Barangkali selama ini dia keliru memulai hubungan dengan Monica. Saat ini dia berfikir memulai lebih baik lagi dengan Monica terutama menjemput restu Reza Adytama."Maafkan aku sayang, kamu begitu tertekan selama ini." Brayen mengelus wajah istrinya. Monica yang begitu nyenyak tidur tidak merasakan belaian tangan suaminya."Bangun, Sayang." Brayen membangunkan istrinya yang begitu tertidur pulas. Sesekali dia kecup tanpa ampun agar Moni

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Pesona Istri Dari Desa   Setelah Sekian Lama

    Masakan tersedia begitu banyak di meja makan, kami semua melongo tak percaya jika abang Brayen bisa melakukan semua ini sendiri. Dia memasak makanan kesukaan keluarga yang biasa kami pesan jika ke restoran yang biasa kami kunjungi."Paling ini hanya menarik tampilan," ucap daddy. Jangankan daddy, aku pun tak percaya. Abang Brayen hanya diam, tak ada komentar apapun. Hal itu justru membuat kami penasaran. Aku justru memicingkan mata meminta dia membela diri."Silahkan, Bund," ucapnya sambil memberikan kepiting kesukaan bunda. Aku yang menggendong Arvian hanya bisa senyum-senyum tidak jelas. Tak percaya jika dia bisa menjalankan tantangan pertama ini."Mencurigakan," kata Daddy lagi. Abang Brayen tetap tenang meski daddy dan bunda seperti penyelidik yang tidak mempercayainya."Dicoba dulu, Dad. No coment." Sebagai istri sebenarnya aku juga deg-degan."Makasih, sayang," balas abang Brayen yang langsung mengecup karena aku membelanya."Eiits ...." Daddy dan bunda kompak menahanku."Pamer

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Pesona Istri Dari Desa   Haru

    Aku berharap apapun yang terjadi, kami selalu bersama. Meski ujian kerap datang mendera, meski badai pernikahan ini belum usai. Namun, setidaknya kita selalu seperti ini. Berbagi cerita, berbagi keluh kesah, berbagi rasa yang begitu memdalam di hati ini."Kenapa?" tanyanya. Tak ingin mengulang kisah yang lama. Aku memberikan ponselku.Abang Brayen diam, seolah mencari tahu sesuatu."Yang tau nomormu, siapa?" tanya abang Brayen lagi."Yang tahu cuma daddy, bunda, abang Shaka dan teman yang pernah ke desa terpencil," balasku."Berarti bisa saja salah satu dari mereka," balasku. Apa ini pesan dari Fadila? Karena tidak mungkin Nabila dan Rahma."Apa ini dari Fadila?" tanyaku yang sedang mengelus rqmbutnya. Dia berbaring di pahaku. Baru kusadar dia begitu manja jika berduaan."Jika belum ada bukti jangan menyimpulkan, Sayang." Dia menjawab sembari membelaiku. Lama-lama berduaan dengannya, oksigen ini rasanya mau habis. Walau jujur, aku menyukai caranya."Apa bisa dari orang lain.""Bisa sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Pesona Istri Dari Desa   Bertandang Di Rumah Mertua

    Pesta begitu meriah, bunda dan daddy mendampingi kami berdua. Spesial daddy mengundang orang tua kandung abang Brayen. Dia juga ikut diminta mendampingi. Namun, tak terlihat istri dari ayahnya."Jangan grogi, Sayang." Abang Brayen berbisik padaku, sepanjang acara tanganku tak lepas darinya. Aku justru yang malu menebar kemesraan di depan orang banyak."Ayah kandung abang minta kita menginap di rumahnya tiga malam, katanya mau menyambut kita sebagai sepasang pengantin. ""Pengantin tua, kali, Bang," balasku. "Hehe, adik ada-ada saja.""Beneran tiga malam? Gak salah?" tanyaku balik."Itu sih katanya, Sayang.""Satu malam saja, Bang." Abang Brayen hanya membalas dengan senyuman."Iya, satu malam saja, ya. Kenapa masih manyun kan ketemu ayah mertua," ledeknya. "Gak tahu, Bang."Satu persatu tamu sudah pulang, suasana pesta mulai lenggang. Terlihat Damar dan Mona begitu setia menemani. Seperti dulu mereka begitu akrab. Sesekali kulihat mereka tertawa berdua, sangat serasi menjadi pasanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Pesona Istri Dari Desa   Mertua yang aneh

    "Memang kenapa dengan keluargaku yang kaya, Pak?" tanyaku. Ayahnya diam tak bertanya lagi. Kadang ketika orang kejepit dia bisa melakukan apa saja. Namun, bukan berarti kita harus diam melihat tingkahnya yang semena-mena."Tidak salah aku diangkat sebagai anak oleh Daddy Reza Adytama karena ayah kandung yang seharusnya mengayomi seperti ini perlakuannya.""Kamu tidak tahu yang sebenarnya Brayen, lebih baik diam saja.""Jika orang tua berani memanfaatkan anaknya, itu sudah kriminalisasi. Dulu aku berfikir mengapa ayah kandungku tidak pernah mencariku, ternyata seperti ini kelakuannya. Ayah yang harusnya tempat berbagi peluh, berbagi cinta justru berani menjual anaknya sendiri."Suasana semakin memanas, firasatku ternyata ada benarnya jika undangan ini ada maunya. Suasana kembali hening karena mereka tak bersuara. Aku tak berani terlalu ikut campur, karena di sini posisi kami sebagai tamu.Kupegang tangannya abang Brayen, memberikan transfer cinta padanya, menguatkan dirinya bahwa seti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Pesona Istri Dari Desa   Siapa Mr. Roy?

    Meski cerewet minta ampun, ibu tirinya abang Brayen ikut membantuku. Entah apa motinya mengundang kami, yang jelas terlihat sekali jika mereka ada maunya. Kali ini tiidak begitu cerewet seperti yang tadi, kami fokus dengan pekerjaan masing-masing."Kuharap kita tidak memiliki suami yang menyebalkan," ucapnya lagi. "Cukup saja ayahnya yang menyebalkan, dia bahkan sudah menikah lebih tiga kali. Siapa yang betah jika punya suami seperti itu." Ha? Ngeri juga. Maksudnya ini istri ketiganya?"Buah tidak jatuh dari pohonnya, hati-hati saja," balasnya lagi. Aduuh, bikin hati tak menentu saja ibu tiri ini."Brayen itu nasibnya paling baik diantara yang lain, entah mengapa kebiasaan ayahnya jika istrinya hamil dia menikah lagi. Syukurnya Brayen ditemukan dengan keluarga Adytama." Aku tidak membalas setiap cerita yang ibu tirinya sampaikan. Mengalir begitu saja, daddy juga tak pernah menjatuhkan orang tua abang Brayen selama ini. Itulah yang membuat kami tidak ingin mengusik keluarga kandung

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

DMCA.com Protection Status