Share

Haru

Aku berharap apapun yang terjadi, kami selalu bersama. Meski ujian kerap datang mendera, meski badai pernikahan ini belum usai. Namun, setidaknya kita selalu seperti ini. Berbagi cerita, berbagi keluh kesah, berbagi rasa yang begitu memdalam di hati ini.

"Kenapa?" tanyanya. Tak ingin mengulang kisah yang lama. Aku memberikan ponselku.

Abang Brayen diam, seolah mencari tahu sesuatu.

"Yang tau nomormu, siapa?" tanya abang Brayen lagi.

"Yang tahu cuma daddy, bunda, abang Shaka dan teman yang pernah ke desa terpencil," balasku.

"Berarti bisa saja salah satu dari mereka," balasku. Apa ini pesan dari Fadila? Karena tidak mungkin Nabila dan Rahma.

"Apa ini dari Fadila?" tanyaku yang sedang mengelus rqmbutnya. Dia berbaring di pahaku. Baru kusadar dia begitu manja jika berduaan.

"Jika belum ada bukti jangan menyimpulkan, Sayang." Dia menjawab sembari membelaiku. Lama-lama berduaan dengannya, oksigen ini rasanya mau habis. Walau jujur, aku menyukai caranya.

"Apa bisa dari orang lain."

"Bisa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Duo-N
lanjuut lagi kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status