Share

Mr Roy itu?

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-26 22:45:11

Aku bergegas ke kamar. Ternyata abang Brayen masih tertidur pulas dengan Arvian. Tidak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi. Kali ini aku harus berjuang lebih untuk keluargaku. Kebahagiaan ini tak ingin direnggut begitu saja oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

Cukup mencurigakan karena biasanya abang Brayen tidak seperti ini. Tidurnya bahkan begitu pulas meski aku dorong kesana kemari. Apa dia diberi obat tidur? Semakin membuat hati tak tenang saja.

Tok! Tok! Tok!

"Belum tidur?" tanya ayah mertuaku. Aku semakin menyakini jika ada sesuatu terhadap abang Brayen. Apa dia yang memberi obat tidur, hingga abang Brayen begitu pulas?

"Ini ngantuk banget, yah." Aku berbohong, gerak geriknya mencurigakan.

"Oh, baiklah. Ayah ada urusan sebentar," katanya. Tak lupa senyum yang begitu aneh dia berikan.

Aku hanya membalas dengan anggukan. Setelah itu ayah mertuaku keluar begitu saja. Aku langsung menjalankan misi yang ada. Kami harus cepat keluar dari rumah ini.

Rasa tak menentu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ifa
deg-degan ....
goodnovel comment avatar
Duo-N
seruu, kak
goodnovel comment avatar
Pipi gayatri
ikutan panik yg bc...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Terlalu Banyak Misteri Dalam Hidupmu

    Bu Marni yang membuka pintu tak kalah terkejut, dia mundur satu langkah. Tak terduga ternyata yang datang mengetuk pintu adalah daddy."Saya Reza Adytama daddy dari Monica, kami kesini untuk membawa mereka pulang karena ada acara khusus untuk mereka hari ini."Jangan tanya bagaimana perasaanku. Hati lega tentunya karena ternyata daddy satu langkah lebih dulu. Bu Marni terlihat gugup dengan kedatangan daddy. Dia bahkan tak bisa berkata apa-apa."Monica, cepat kemasi barang-barangmu."Tak menyangka juga ada bunda ikut mendampingi daddy. Wajah ketakutan bu Marni tidak bisa disembunyikan. Namun, masalahnya abang Brayen tak ada pergerakan sama sekali. Dia masih tertidur pulas. Ini cukup mencurigakan. Sementara Luna entah kemana rimbanya. Keluarga yang membuat spot jantung tak menentu.Melihat abang Brayen yang tertidur pulas, membuatku hatiku sedikit tersentak. Khawatir terjadi hal yang tidak-tidak padanya. Meski aku dokter tanpa bantuan alat juga tidak bisa memastikan bagaimana keadaann

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Pesona Istri Dari Desa   Bertekad Berpisah

    Monica pergi begitu saja ketika Brayen sudah sadar. Nina dan Reza tidak bisa pungkiri jika Monica sepertinya terkejut. Bukan tanpa sebab, Monica ingin seperti pasangan lainnya yang ingin bahagia. Tanpa banyak kata Monica tidak ingin bertemu dengan Brayen lagi."Monica mana, Dad?" tanya Brayen. Sulit bagi Nina memyampaikan jika Monica sedang labil saat ini. Namun, Brayen terus mendesak. Brayen terlihat lebih segar, Matanya terus menelisik mencari keberadaan Monica."Dia pulang, Nak," balas Nina. "Mengapa dia pulang, Bund. Bukannya aku masih dirawat?" tanya Brayen lemah."Iya, Nak. Bunda juga tidak paham." Nina memandang Reza yang masih terdiam. Sebenarnya Reza juga sedikit sebal dengan tingkah Brayen yang belum menemukan titik terang. Walau bagaimana pun kasus ini sudah sangat lama, jika terus didiamkan kasihan Monica dan Arvian yang akan terus mengalami ketidaknyamanan."Aku mau pulang, Dad." Ada nada berat di suara Brayen. Dia seperti menyadari suatu hal, ada yang tidak beres ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Tak Ingin Bertahan

    Kita tidak mungkin selalu mengikuti apa yang kita inginkan selama ini. Sementara harus ada hati yang dijaga. Dia adalah anakku --Arvian.Sepanjang perjalanan aku terus berfikir tentang kelangsungan pernikahanku. Rasa cinta ini entah mengapa pudar. Aku seperti berada di titik lemah yang kurasa sebagian orang pernah mengalaminya.Meski begitu aku tetap hancur. Rasa sedih menyergapku."Pertimbangkan dulu dek," ujar abang Shaka yang masih memintaku agar tidak gegabah."Apa yang harus aku pertimbangkan, Bang. Setial tahun aku selalu melangitkan do'a agar selalu bersamanya. Namun, aku manusia biasa yang gampang rapuh. Jika abang Brayen terus menerus masih menyimpan banyak misteri akku tidak bisa, Bang."Kak Gendis hanya diam melihatku yang terisak. Aku sadar diri pasti akan selalu disalahkan."Apa aku harus begini terus, Bang. Jangan tanya bagaimana perasaanku padanya bang, karena hanya dia yang masih bertahta di sini." Aku menunjuk hatiku."Justru itu abang menanyakan, apakah kamu kuat me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Pesona Istri Dari Desa   Begitu menyakitkan, tapi ini yang terbaik

    Bunda keluar, memberi ruang waktu untukku berpikir sejenak. Semua ini memang terkesan mendadak dan mengejutkan bagi mereka. Namun, entah mengapa aku merasa jenuh dengan semua ini. Jenuh dengan sikap abang Brayen yang seperti menutupi sesuatu."Bunda harap tak ada penyesalan diantara kalian, ada Brayen di luar. Bicaralah baik-baik dengannya.""Iya, Bund." Setelah aku menjawab demikian, bunda keluar. Berkali-kali aku berfikir bahwa inilah yang terbaik bagiku dengan abang Brayen."Nyonya, saya bawa Arvian keluar sebentar," ucap Sus Yanti yang tengah menggendong Arvian. "Iya, Sus. Makasih banyak, ya." Sus Yanti hanya mengangguk. Aku pun bangkit dari ranjang hingga suara ketukan pintu terdengar. Dia nampak begitu segar, lebih tenang dibandingkan denganku."Bang ...." Iya, abang Brayen yang datang.Suasana langsung hening, aku pun tak bisa berkata-kata. Dia pasti telah mendengar semua keinginanku yang ingin berpisah darinya."Sudah makan?" tanyanya. Harusnya aku yang bertanya padanya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Begitu Sedih

    Brayen pergi begitu saja. Setelah mengucapkan kata talak, dia berlalu begitu saja. Seperti layaknya seorang profesional yang membuat hati wanitanya hancur. Dia bahkan tak menoleh Monica yang sedang tersedu-sedu. Nina dan Reza tak bisa lagi berkata-kata. Melihat mereka berpisah membuat hati Nina sakit. Apalagi melihat tangis Monica yang begitu terlihat hancur. Hati orang tua mana yang kuat melihat semua ini terjadi."Kita gagal, Bang. Mendidik anak," ucap Nina yang begitu sedih. Tetesan air jatuh di pipinya tanpa bisa ditahan."Tidak, Sayang. Beginilah proses dalam hidup kita. Tak selamanya selalu berjalan mulus.""Lihat anak-anak kita, Bang. Mereka sampai berpisah." Kembali Nina tersedu, rasanya tak kuat melihat kenyataan anak-anaknya yang begitu pilu."Itulah yang terbaik walau menyakitkan." Reza terus menasehati istrinya. Takut kesehatan Nina terganggu. "Kita sebagai orang tua mengantar mereka menuju masa depan, bukan mendikte mereka dengan seperti kemauan kita. Mungkin beginilah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Pesona Istri Dari Desa   Kemana Monica?

    "Terima kasih Brayen atas dedikasimu." Mr. Roy alias dokter Gunawan begitu bahagia melihat kemenangannya membuat keluarga Adytama hancur."Aku tertipu oleh Om," ucap Brayen "Kamu hebat, tak salah aku memilihmu menjadi bagian dari balas dendamku." Begitu pedenya Mr. Roy. Senyum tawanya begitu lepas. Apalagi laporan dari beberapa aaham mulai menarik investasi dari perusahaan Adytama."Sejak Awal aku memang tidak salah pilih, kamu luar biasa!"Brayen duduk termenung memikirkan semua yang terjadi. Keegoisannya mengantarkan rasa yang begitu resah padanya. Penyesan sudah tak ada artinya. Harta, tahta dan jabatan saat ini berada pada kendalinya. Mr. Roy bahkan menyerahkan semua yang dia miliki untuk Brayen. Dia begitu puas melihat kehancuran keluarga Adytama."Kamu memang luar biasa, aku akan pergi bersama Ana.""Anda yang luar biasa karena dendam yang anda miliki.""Yang jelas kamu sudah melakukan semua misi yang ada. Terutama bisa mengecoh kan Adytama. Itu nilai plus bagimu."Brayen terus

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Pesona Istri Dari Desa   Merindu

    Apa begini perasaan Monica padaku. Rasa ini begitu menyiksaku hingga rasanya ke sendi-sendi dalam tubuhku. Dia sama sekali tak memberiku ampun. Merindukannya setengah mati hingga kurasa aku hampir gila.Jika kamu yang memulai, maka terimalah akibatnya. Bahkan kalimat itu masih terngiang di telingaku. Kalimat yang membuatku menyesal setengah mati.Setelah lima tahun lamanya, rasa ini begitu menyiksaku. Membuat seluruh hidupku berubah drastis. Jabatan kuraih, tetapi faktanya aku sama sekali tak bahagia. "Kamu masih mencarinya?" Doni walaupun begitu mengesalkan, tetapi dia selalu mengingatkan akan semua tingkahku yang aneh ini. "Aku hampir gila.""Kamu yang duluan menyiksanya," ucap Doni."Ini mungkin yang namanya karma.""Apa benar kamu dulu tidak ada rasa?" tanya Doni."Aku hanya menganggapnya sebagai adik, tentunya aku melakukan ini jaga-jaga didepak dari keluarga Adytama karena anak angkat.""Kamu begitu jahat Brayen. Wanita setulus Monica kamu perlakukan seperti itu.""Setiap man

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pesona Istri Dari Desa   Apa itu kamu?

    "Maaf anda siapa?" tanya wanita yang kupegang bahunya spontan. Sial, ternyata bukan Monica."Maaf saya salah orang," balasku. Wanita itu nampak cemberut melihat tingkahku, dia berlalu begitu saja. Aku bahkan bisa-bisanya keliru. "Ente kenapa, Bro?" tanya Doni yang sedang bermain dengan anaknya."Gak ada." Tidak mungkin aku cerita melihat sosok seperti Monica."Kenalkan ini CEO mas di kantor," ucapnya lembut pada istrinya."Saya Meiska, Pak," balas istrinya sembari mengulurkan tangan."Brayen," jawabku singkat.Melihat Meiska mengingatkanku lagi dengan Monica. Doni terlihat begitu bahagia bersama anak dan istrinya.Kalau kamu mencintai wanita, cintailah juga omelannya, ngambeknya, manjanya, cerewetnya, cemburunya, dan juga suka hobi belanjanya. Karena itulah wanita. Aku sampai termenung memikirkan jika Monica bersamaku hingga detik ini. Rindu akan hal itu meski cintaku belum sebesar ini waktu itu."Berapa bulan jagoannya, Don?" tanyaku."Masuk enam tahun," balasnya. Lagi dan lagi um

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Reza Parah?

    Reza dilarikan ke rumah sakit karena ternyata Reza lemas dan mengalami sesak nafas. Kemungkinan yang terjadi karena Reza sempat emosi dan kepikiran Monica sehingga jantungnya kumat."Daddy kenapa, Bund.""Tiba-tiba lemas, padahal paginya daddy segar sekali.""Nafasnya naik turun, ya Allah bunda takut daddymu kenapa-kenapa." Nina menangis dipelukan Shaka. Monica yang mengira hanya chek up biasa ikut panik ketika dikabari abangnya jika Reza masuk ICU. Reza sampai tidak sadarkan diri menambah deretan kepanikan keluarganya."Bukannya tadi bunda bilang hanya chek up saja.""Iya, ternyata daddy lemas untung segera dilarikan ke rumah sakit.""Ya Allah Monica kira tidak separah ini." Terdengar suara serak Monica yang menangis mendengar Reza tidak sadarkan diri."Abang Brayen sudah menuju ke sana.""Iya, Dek. Kamu cepat ke sini," ucap Shaka yang meminta Monica langsung ke rumah sakit. Sementara Brayen shock melihat keadaan Reza, bayangan bersama ketika kecil membuat hati Brayen terenyuh dadd

  • Pesona Istri Dari Desa   Mencari Restu

    Misiku kali ini bukan lagi untuk bersatu dengan abang Brayen, tapi memikirkan bagaimana agar abang Brayen bersama daddy seperti dulu lagi. Terkadang kita dipaksa kuat oleh keadaan dan dibuat ikhlas oleh kenyataan, jadi pandai-pandailah menjaga perasaan kita sendiri, karena disaat kita terpuruk, susah dan sedih tidak semua orang akan peduli. “Ikuti saja kata bunda, Dek. Sejauh mana kamu melangkah jika dia jodohmu pasti dia akan kembali mengejarmu.”“Iya, Bang.”“Abang yakin kamu bisa melewatinya, Dek. Demi daddy,” kata abang Shaka.“Makasih, Bang. Demi kalian semua.”Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. sakitnya daddy pasti jalan agar abang Brayen dan daddy bersatu kembali. Aku juga harus sadar jika usia daddy tidak muda lagi. Aku mau daddy di hari tuanya bahagia tanpa beban."Belajar untuk tidak terlalu berharap kepada siapapun kecuali Allah, karena harapan yang berlebihan kepada manusia hanya akan menyakiti perasaanmu sendiri," ucap ababg Shaka memberi nasehat. "Saatnya kamu le

  • Pesona Istri Dari Desa   Biarkan Dia Berjuang

    Reza kembali kumat, ternyata selama ini Reza ada riwayat jantung sehingga harus dikontrol minum obat setiap hari. Nina pun sadar semakin hari usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga gampang sekali terkena penyakit.“Kasitahu anak-anak, Bang, kalau jantungmu sedang tidak baik-baik saja,” kata Nina pada Reza yang terbaring. Nina sadar semenjak Monica gagal menikah lagi, suaminya–Reza sering sakit-sakitan. Dia merasa gagal sebagai orang tua.“Bang, coba diubah pola pikirnya bahwa tidak semua keinginan kita selalu sejalan.”“Iya, Sayang. Daddy baik-baik saja, Bund.”“Baik-baik bagaimana, kata dokter abang harus berobat intensif.” “Tenang saja, Bund. Semua pasti baik-baik saja,” kata Reza. Jauh dari lubuk hatinya sebenarnya dia menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Shaka sudah bahagia dengan Gendhis. Sementara Monica masih dilema.“Apa abang memikirkan Monica?” tanya Nina. Dia penasaran akhir-akhir ini suaminya lebih pendiam.“Jangan dipendam, salah satu sumber penyakit adalah

  • Pesona Istri Dari Desa   Mahir Membuat Luka

    Aku duduk ikut bergabung bersama daddy dan abang Brayen. Walau jujur tanganku gemetar melihat reaksi daddy, sementara abang Brayen tetap santai. “Monica yang memintaku dad, untuk datang menemui daddy. Dia memang tidak sabaran,” katanya begitu renyah. Astagfirullah itu orang benar-benar enteng berucap. Aku langsung melotot tak percaya, eh dia justru senyum-senyum tidak jelas melihatku.“Tanpa diminta pun aku akan tetap menemui daddy,” sambungnya lagi.“Aku tidak bisa hidup tanpa Monica dan Arvian, Dad.”“Paling kamu cuma modus anak nakal!” daddy langsung to the point. Aku kira abang Brayen akan marah ternyata dia tertawa melihat reaksi daddy. Dia memang orang yang sulit untuk ditebak.“Aku serius, Dad. Monica dan Arvian adalah hidupku. Rasanya hari-hari begitu sulit tanpa mereka.” Aku hanya menunduk ketika abang Brayen berucap demikian. Sepertinya kupu-kupu mulai berterbangan. Rasanya malu sekali, apalagi lirikan matanya yang membuat wajah ini tersipu malu.“Luka yang kamu buat begitu

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status