Share

Setelah Sekian Lama

Masakan tersedia begitu banyak di meja makan, kami semua melongo tak percaya jika abang Brayen bisa melakukan semua ini sendiri. Dia memasak makanan kesukaan keluarga yang biasa kami pesan jika ke restoran yang biasa kami kunjungi.

"Paling ini hanya menarik tampilan," ucap daddy. Jangankan daddy, aku pun tak percaya.

Abang Brayen hanya diam, tak ada komentar apapun. Hal itu justru membuat kami penasaran. Aku justru memicingkan mata meminta dia membela diri.

"Silahkan, Bund," ucapnya sambil memberikan kepiting kesukaan bunda. Aku yang menggendong Arvian hanya bisa senyum-senyum tidak jelas. Tak percaya jika dia bisa menjalankan tantangan pertama ini.

"Mencurigakan," kata Daddy lagi. Abang Brayen tetap tenang meski daddy dan bunda seperti penyelidik yang tidak mempercayainya.

"Dicoba dulu, Dad. No coment." Sebagai istri sebenarnya aku juga deg-degan.

"Makasih, sayang," balas abang Brayen yang langsung mengecup karena aku membelanya.

"Eiits ...." Daddy dan bunda kompak menahanku.

"Pamer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Eno Andi
Udah bisa ketebak fadilla Namun kok ceritanya berbelit2
goodnovel comment avatar
Duo-N
terus kak, lanjuut
goodnovel comment avatar
Ifa
semangat terus, kak.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status