Share

Setelah Sekian Lama

Author: Ummi Salmiah
last update Last Updated: 2023-10-12 22:31:01

Masakan tersedia begitu banyak di meja makan, kami semua melongo tak percaya jika abang Brayen bisa melakukan semua ini sendiri. Dia memasak makanan kesukaan keluarga yang biasa kami pesan jika ke restoran yang biasa kami kunjungi.

"Paling ini hanya menarik tampilan," ucap daddy. Jangankan daddy, aku pun tak percaya.

Abang Brayen hanya diam, tak ada komentar apapun. Hal itu justru membuat kami penasaran. Aku justru memicingkan mata meminta dia membela diri.

"Silahkan, Bund," ucapnya sambil memberikan kepiting kesukaan bunda. Aku yang menggendong Arvian hanya bisa senyum-senyum tidak jelas. Tak percaya jika dia bisa menjalankan tantangan pertama ini.

"Mencurigakan," kata Daddy lagi. Abang Brayen tetap tenang meski daddy dan bunda seperti penyelidik yang tidak mempercayainya.

"Dicoba dulu, Dad. No coment." Sebagai istri sebenarnya aku juga deg-degan.

"Makasih, sayang," balas abang Brayen yang langsung mengecup karena aku membelanya.

"Eiits ...." Daddy dan bunda kompak menahanku.

"Pamer
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Eno Andi
Udah bisa ketebak fadilla Namun kok ceritanya berbelit2
goodnovel comment avatar
Duo-N
terus kak, lanjuut
goodnovel comment avatar
Ifa
semangat terus, kak.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dari Desa   Haru

    Aku berharap apapun yang terjadi, kami selalu bersama. Meski ujian kerap datang mendera, meski badai pernikahan ini belum usai. Namun, setidaknya kita selalu seperti ini. Berbagi cerita, berbagi keluh kesah, berbagi rasa yang begitu memdalam di hati ini."Kenapa?" tanyanya. Tak ingin mengulang kisah yang lama. Aku memberikan ponselku.Abang Brayen diam, seolah mencari tahu sesuatu."Yang tau nomormu, siapa?" tanya abang Brayen lagi."Yang tahu cuma daddy, bunda, abang Shaka dan teman yang pernah ke desa terpencil," balasku."Berarti bisa saja salah satu dari mereka," balasku. Apa ini pesan dari Fadila? Karena tidak mungkin Nabila dan Rahma."Apa ini dari Fadila?" tanyaku yang sedang mengelus rqmbutnya. Dia berbaring di pahaku. Baru kusadar dia begitu manja jika berduaan."Jika belum ada bukti jangan menyimpulkan, Sayang." Dia menjawab sembari membelaiku. Lama-lama berduaan dengannya, oksigen ini rasanya mau habis. Walau jujur, aku menyukai caranya."Apa bisa dari orang lain.""Bisa sa

    Last Updated : 2023-10-15
  • Pesona Istri Dari Desa   Bertandang Di Rumah Mertua

    Pesta begitu meriah, bunda dan daddy mendampingi kami berdua. Spesial daddy mengundang orang tua kandung abang Brayen. Dia juga ikut diminta mendampingi. Namun, tak terlihat istri dari ayahnya."Jangan grogi, Sayang." Abang Brayen berbisik padaku, sepanjang acara tanganku tak lepas darinya. Aku justru yang malu menebar kemesraan di depan orang banyak."Ayah kandung abang minta kita menginap di rumahnya tiga malam, katanya mau menyambut kita sebagai sepasang pengantin. ""Pengantin tua, kali, Bang," balasku. "Hehe, adik ada-ada saja.""Beneran tiga malam? Gak salah?" tanyaku balik."Itu sih katanya, Sayang.""Satu malam saja, Bang." Abang Brayen hanya membalas dengan senyuman."Iya, satu malam saja, ya. Kenapa masih manyun kan ketemu ayah mertua," ledeknya. "Gak tahu, Bang."Satu persatu tamu sudah pulang, suasana pesta mulai lenggang. Terlihat Damar dan Mona begitu setia menemani. Seperti dulu mereka begitu akrab. Sesekali kulihat mereka tertawa berdua, sangat serasi menjadi pasanga

    Last Updated : 2023-10-19
  • Pesona Istri Dari Desa   Mertua yang aneh

    "Memang kenapa dengan keluargaku yang kaya, Pak?" tanyaku. Ayahnya diam tak bertanya lagi. Kadang ketika orang kejepit dia bisa melakukan apa saja. Namun, bukan berarti kita harus diam melihat tingkahnya yang semena-mena."Tidak salah aku diangkat sebagai anak oleh Daddy Reza Adytama karena ayah kandung yang seharusnya mengayomi seperti ini perlakuannya.""Kamu tidak tahu yang sebenarnya Brayen, lebih baik diam saja.""Jika orang tua berani memanfaatkan anaknya, itu sudah kriminalisasi. Dulu aku berfikir mengapa ayah kandungku tidak pernah mencariku, ternyata seperti ini kelakuannya. Ayah yang harusnya tempat berbagi peluh, berbagi cinta justru berani menjual anaknya sendiri."Suasana semakin memanas, firasatku ternyata ada benarnya jika undangan ini ada maunya. Suasana kembali hening karena mereka tak bersuara. Aku tak berani terlalu ikut campur, karena di sini posisi kami sebagai tamu.Kupegang tangannya abang Brayen, memberikan transfer cinta padanya, menguatkan dirinya bahwa seti

    Last Updated : 2023-10-20
  • Pesona Istri Dari Desa   Siapa Mr. Roy?

    Meski cerewet minta ampun, ibu tirinya abang Brayen ikut membantuku. Entah apa motinya mengundang kami, yang jelas terlihat sekali jika mereka ada maunya. Kali ini tiidak begitu cerewet seperti yang tadi, kami fokus dengan pekerjaan masing-masing."Kuharap kita tidak memiliki suami yang menyebalkan," ucapnya lagi. "Cukup saja ayahnya yang menyebalkan, dia bahkan sudah menikah lebih tiga kali. Siapa yang betah jika punya suami seperti itu." Ha? Ngeri juga. Maksudnya ini istri ketiganya?"Buah tidak jatuh dari pohonnya, hati-hati saja," balasnya lagi. Aduuh, bikin hati tak menentu saja ibu tiri ini."Brayen itu nasibnya paling baik diantara yang lain, entah mengapa kebiasaan ayahnya jika istrinya hamil dia menikah lagi. Syukurnya Brayen ditemukan dengan keluarga Adytama." Aku tidak membalas setiap cerita yang ibu tirinya sampaikan. Mengalir begitu saja, daddy juga tak pernah menjatuhkan orang tua abang Brayen selama ini. Itulah yang membuat kami tidak ingin mengusik keluarga kandung

    Last Updated : 2023-10-25
  • Pesona Istri Dari Desa   Mr Roy itu?

    Aku bergegas ke kamar. Ternyata abang Brayen masih tertidur pulas dengan Arvian. Tidak ingin kejadian sebelumnya terulang lagi. Kali ini aku harus berjuang lebih untuk keluargaku. Kebahagiaan ini tak ingin direnggut begitu saja oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.Cukup mencurigakan karena biasanya abang Brayen tidak seperti ini. Tidurnya bahkan begitu pulas meski aku dorong kesana kemari. Apa dia diberi obat tidur? Semakin membuat hati tak tenang saja. Tok! Tok! Tok!"Belum tidur?" tanya ayah mertuaku. Aku semakin menyakini jika ada sesuatu terhadap abang Brayen. Apa dia yang memberi obat tidur, hingga abang Brayen begitu pulas?"Ini ngantuk banget, yah." Aku berbohong, gerak geriknya mencurigakan."Oh, baiklah. Ayah ada urusan sebentar," katanya. Tak lupa senyum yang begitu aneh dia berikan.Aku hanya membalas dengan anggukan. Setelah itu ayah mertuaku keluar begitu saja. Aku langsung menjalankan misi yang ada. Kami harus cepat keluar dari rumah ini.Rasa tak menentu

    Last Updated : 2023-10-26
  • Pesona Istri Dari Desa   Terlalu Banyak Misteri Dalam Hidupmu

    Bu Marni yang membuka pintu tak kalah terkejut, dia mundur satu langkah. Tak terduga ternyata yang datang mengetuk pintu adalah daddy."Saya Reza Adytama daddy dari Monica, kami kesini untuk membawa mereka pulang karena ada acara khusus untuk mereka hari ini."Jangan tanya bagaimana perasaanku. Hati lega tentunya karena ternyata daddy satu langkah lebih dulu. Bu Marni terlihat gugup dengan kedatangan daddy. Dia bahkan tak bisa berkata apa-apa."Monica, cepat kemasi barang-barangmu."Tak menyangka juga ada bunda ikut mendampingi daddy. Wajah ketakutan bu Marni tidak bisa disembunyikan. Namun, masalahnya abang Brayen tak ada pergerakan sama sekali. Dia masih tertidur pulas. Ini cukup mencurigakan. Sementara Luna entah kemana rimbanya. Keluarga yang membuat spot jantung tak menentu.Melihat abang Brayen yang tertidur pulas, membuatku hatiku sedikit tersentak. Khawatir terjadi hal yang tidak-tidak padanya. Meski aku dokter tanpa bantuan alat juga tidak bisa memastikan bagaimana keadaann

    Last Updated : 2023-10-27
  • Pesona Istri Dari Desa   Bertekad Berpisah

    Monica pergi begitu saja ketika Brayen sudah sadar. Nina dan Reza tidak bisa pungkiri jika Monica sepertinya terkejut. Bukan tanpa sebab, Monica ingin seperti pasangan lainnya yang ingin bahagia. Tanpa banyak kata Monica tidak ingin bertemu dengan Brayen lagi."Monica mana, Dad?" tanya Brayen. Sulit bagi Nina memyampaikan jika Monica sedang labil saat ini. Namun, Brayen terus mendesak. Brayen terlihat lebih segar, Matanya terus menelisik mencari keberadaan Monica."Dia pulang, Nak," balas Nina. "Mengapa dia pulang, Bund. Bukannya aku masih dirawat?" tanya Brayen lemah."Iya, Nak. Bunda juga tidak paham." Nina memandang Reza yang masih terdiam. Sebenarnya Reza juga sedikit sebal dengan tingkah Brayen yang belum menemukan titik terang. Walau bagaimana pun kasus ini sudah sangat lama, jika terus didiamkan kasihan Monica dan Arvian yang akan terus mengalami ketidaknyamanan."Aku mau pulang, Dad." Ada nada berat di suara Brayen. Dia seperti menyadari suatu hal, ada yang tidak beres ka

    Last Updated : 2023-10-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Tak Ingin Bertahan

    Kita tidak mungkin selalu mengikuti apa yang kita inginkan selama ini. Sementara harus ada hati yang dijaga. Dia adalah anakku --Arvian.Sepanjang perjalanan aku terus berfikir tentang kelangsungan pernikahanku. Rasa cinta ini entah mengapa pudar. Aku seperti berada di titik lemah yang kurasa sebagian orang pernah mengalaminya.Meski begitu aku tetap hancur. Rasa sedih menyergapku."Pertimbangkan dulu dek," ujar abang Shaka yang masih memintaku agar tidak gegabah."Apa yang harus aku pertimbangkan, Bang. Setial tahun aku selalu melangitkan do'a agar selalu bersamanya. Namun, aku manusia biasa yang gampang rapuh. Jika abang Brayen terus menerus masih menyimpan banyak misteri akku tidak bisa, Bang."Kak Gendis hanya diam melihatku yang terisak. Aku sadar diri pasti akan selalu disalahkan."Apa aku harus begini terus, Bang. Jangan tanya bagaimana perasaanku padanya bang, karena hanya dia yang masih bertahta di sini." Aku menunjuk hatiku."Justru itu abang menanyakan, apakah kamu kuat me

    Last Updated : 2023-10-29

Latest chapter

  • Pesona Istri Dari Desa   Reza Parah?

    Reza dilarikan ke rumah sakit karena ternyata Reza lemas dan mengalami sesak nafas. Kemungkinan yang terjadi karena Reza sempat emosi dan kepikiran Monica sehingga jantungnya kumat."Daddy kenapa, Bund.""Tiba-tiba lemas, padahal paginya daddy segar sekali.""Nafasnya naik turun, ya Allah bunda takut daddymu kenapa-kenapa." Nina menangis dipelukan Shaka. Monica yang mengira hanya chek up biasa ikut panik ketika dikabari abangnya jika Reza masuk ICU. Reza sampai tidak sadarkan diri menambah deretan kepanikan keluarganya."Bukannya tadi bunda bilang hanya chek up saja.""Iya, ternyata daddy lemas untung segera dilarikan ke rumah sakit.""Ya Allah Monica kira tidak separah ini." Terdengar suara serak Monica yang menangis mendengar Reza tidak sadarkan diri."Abang Brayen sudah menuju ke sana.""Iya, Dek. Kamu cepat ke sini," ucap Shaka yang meminta Monica langsung ke rumah sakit. Sementara Brayen shock melihat keadaan Reza, bayangan bersama ketika kecil membuat hati Brayen terenyuh dadd

  • Pesona Istri Dari Desa   Mencari Restu

    Misiku kali ini bukan lagi untuk bersatu dengan abang Brayen, tapi memikirkan bagaimana agar abang Brayen bersama daddy seperti dulu lagi. Terkadang kita dipaksa kuat oleh keadaan dan dibuat ikhlas oleh kenyataan, jadi pandai-pandailah menjaga perasaan kita sendiri, karena disaat kita terpuruk, susah dan sedih tidak semua orang akan peduli. “Ikuti saja kata bunda, Dek. Sejauh mana kamu melangkah jika dia jodohmu pasti dia akan kembali mengejarmu.”“Iya, Bang.”“Abang yakin kamu bisa melewatinya, Dek. Demi daddy,” kata abang Shaka.“Makasih, Bang. Demi kalian semua.”Segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. sakitnya daddy pasti jalan agar abang Brayen dan daddy bersatu kembali. Aku juga harus sadar jika usia daddy tidak muda lagi. Aku mau daddy di hari tuanya bahagia tanpa beban."Belajar untuk tidak terlalu berharap kepada siapapun kecuali Allah, karena harapan yang berlebihan kepada manusia hanya akan menyakiti perasaanmu sendiri," ucap ababg Shaka memberi nasehat. "Saatnya kamu le

  • Pesona Istri Dari Desa   Biarkan Dia Berjuang

    Reza kembali kumat, ternyata selama ini Reza ada riwayat jantung sehingga harus dikontrol minum obat setiap hari. Nina pun sadar semakin hari usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga gampang sekali terkena penyakit.“Kasitahu anak-anak, Bang, kalau jantungmu sedang tidak baik-baik saja,” kata Nina pada Reza yang terbaring. Nina sadar semenjak Monica gagal menikah lagi, suaminya–Reza sering sakit-sakitan. Dia merasa gagal sebagai orang tua.“Bang, coba diubah pola pikirnya bahwa tidak semua keinginan kita selalu sejalan.”“Iya, Sayang. Daddy baik-baik saja, Bund.”“Baik-baik bagaimana, kata dokter abang harus berobat intensif.” “Tenang saja, Bund. Semua pasti baik-baik saja,” kata Reza. Jauh dari lubuk hatinya sebenarnya dia menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Shaka sudah bahagia dengan Gendhis. Sementara Monica masih dilema.“Apa abang memikirkan Monica?” tanya Nina. Dia penasaran akhir-akhir ini suaminya lebih pendiam.“Jangan dipendam, salah satu sumber penyakit adalah

  • Pesona Istri Dari Desa   Mahir Membuat Luka

    Aku duduk ikut bergabung bersama daddy dan abang Brayen. Walau jujur tanganku gemetar melihat reaksi daddy, sementara abang Brayen tetap santai. “Monica yang memintaku dad, untuk datang menemui daddy. Dia memang tidak sabaran,” katanya begitu renyah. Astagfirullah itu orang benar-benar enteng berucap. Aku langsung melotot tak percaya, eh dia justru senyum-senyum tidak jelas melihatku.“Tanpa diminta pun aku akan tetap menemui daddy,” sambungnya lagi.“Aku tidak bisa hidup tanpa Monica dan Arvian, Dad.”“Paling kamu cuma modus anak nakal!” daddy langsung to the point. Aku kira abang Brayen akan marah ternyata dia tertawa melihat reaksi daddy. Dia memang orang yang sulit untuk ditebak.“Aku serius, Dad. Monica dan Arvian adalah hidupku. Rasanya hari-hari begitu sulit tanpa mereka.” Aku hanya menunduk ketika abang Brayen berucap demikian. Sepertinya kupu-kupu mulai berterbangan. Rasanya malu sekali, apalagi lirikan matanya yang membuat wajah ini tersipu malu.“Luka yang kamu buat begitu

  • Pesona Istri Dari Desa   Agak lain

    Sampai rumah, daddy dan bunda menunggu di teras. Di mata mereka aku masih gadis kecil, yang jika setiap keluar rumah terlalu lama mereka pasti menungguku. Begitulah orang tua, selalu tersisa rasa yang sama, meski berkali-kali pernah terluka.“Apa Monica terlalu lama?” tanyaku padanya. Tak lupa pelukan hangat dari daddy yang selalu panik jika aku keluar terlalu lama.“Anaknya bukan anak kecil, Bang,” ucap bunda yang tak berhenti tersenyum.“Iya, bukan anak kecil, tapi kadang bikin panik dengan tingkahnya,” jawab daddy. Aku langsung memeluknya, percayalah semakin tua, orang tua pasti lebih protektif pada anaknya.“Apa Arvian bahagia?” tanya daddy. Aku mengangguk.“Syukurlah ….”“Dad ….”“Kenapa?” tanyanya.“Apa daddy merestui jika aku dan abang Brayen bersama lagi?” Daddy diam, sekarang aku yang canggung. Kebahagiaan yang tadi berubah menjadi rasa tidak nyaman.“Apa dia bisa menjamin berubah, sementara sampai detik ini daddy tidak melihat kesungguhannya.”Sekarang aku yang diam. “Jang

  • Pesona Istri Dari Desa   Semua Tentang Kamu

    Berkali- kali aku menghapus air mata sedih dan bahagia tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku bahagia melihat senyumannya yang tak henti. Sesekali dia memandangku meski terjeda karena fokus menyetir.“Jangan mengatakan apa-apa lagi, jawabanmu membuatku tidak mau kamu mengucapkan hal yang aneh lagi.”“Tulis di sini biar aku akan tempel di sudut kamarku. Apakah kamu menerimaku atau tidak,” balasnya lagi. Dia memberikanku polpen dan selembar kertas, dia niat sekali membuatku tersipu malu. Pernyataannya bahkan seperti tahu jawabannya aku menerimanya kembali. Dasar tuan arogan.“Tulislah apa kamu menerimaku. Karena ini sangat penting bagi hidupku,” sambungnya lagi.“Anda terlalu pede tuan.”Aku langsung menyimpan di dalam tas. Dia mirip dengan daddy, dia pasti akan memaksa aku menjawab sesuai dengan maunya. Laki-laki jika ada maunya dia akan memaksa, tapi kalau sudah dapat apa yang dia mau, tak sedikit yang terkesan cuek.“Kenapa di simpan?”“Nanti pas pulang aku berikan,” balasku. Wa

  • Pesona Istri Dari Desa   Pasti Ada Jalan

    "Bunda ...." Arvian memanggilku. Cepat sekali anak ini sampai padahal baru saja ayahnya menelponku. Apa sebenarnya mereka ada di sekitar sini."Hai, jagoan. Sama siapa ke sini?” tanya daddy menghampiri langsung Arvian."Sama ayah, Opa. Tapi dia menunggu di luar,” balas Arvian jujur. Apa abang Brayen yang mengajarkan Arvian untuk jujur.Daddy seketika diam. Bunda pun langsung memecahkan suasana agar tidak terlihat canggung. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam, takut jika daddy kambuh lagi dengan tidak menginginkan kami kembali."Bersiaplah, Mon,” ujar bunda.Meski ragu, aku pun bersiap untuk berangkat dengan Arvian. Layaknya anak muda yang mau ketemuan aku sampai bingung menggunakan baju yang mana. Astagfirullah, kelakuanku makin aneh seperti abege labil. "Mon, lama sekali, kasihan Arvian lama menunggu." Bunda tiba-tiba datang ke kamar. Baru terasa malunya. Ada-ada saja kelakuanku yang makin aneh ini."Kamu kek anak muda saja, Mon. Milih baju saja lama sekali,” ledek Bunda."Haha

  • Pesona Istri Dari Desa   Berharap Kita Bersama Lagi

    Beharap untk kembali Aku dilema bukan karena tidak ingin menerima abang Brayen kembali, tetapi ada rasa trauma takut merasakan kekecewaan lagi. Manusiawi kurasa jika Aku tidak mau kecewa lagi untuk kedua kalinya."Bund, apa Aku harus menerima abang Brayen lagi?" tanyaku pada bunda yang sedang duduk merawat tanamannya. Aku merasa hidup bunda Lebih baik dibanding denganku. Hidupnya tenang di masa tuanya, sementara aku seperti mencari kepastian."Perasaan Monica bagaimana?" tanya bunda."Dilema, Bund. Apa kesempatan kedua itu memang benar adanya?""Jangan pernah mendahului takdir sayang, jika kamu yakin kembalilah bersamanya. Namun, apabila kamu ragu mintalah pada sang pemberi harap yang tidak pernah membuat hambanya kecewa," balas bunda.Entah mengapa setetes bening jatuh di pipiku, dengan banyak hal yang telah kulalui rasanya tidak mudah sampai di titik ini."Dan mintalah restu pada daddymu, barangkali dengan keikhlasannya bisa membuatmu semakin yakin," sambung bunda memberiku nasihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status