Share

Kita pasti bisa melewatinya

Aku dan abang Brayen menangis bersama. Merasakan ujian demi ujian tak pernah surut di pernikahan kami. Aku pun tak habis pikir jika abang Brayen memintaku untuk bertunangan dengan Damar. Ini kurasa paling berat.

"Apa tak ada ide lain, Bang." Abang Brayen hanya menggeleng. Kurasa dia pun tak ingin kejadian ini menimpa kami.

Tetesan bening jatuh di pelupuk matanya. Ujian pernikahan kami memang tidak semudah orang lain.

"Apa bahagia begitu sulit, Bang?" tanyaku kembali dengan deraian air mata yang tak bisa kutahan.

Abang Brayen pun menangis. Dengan pelan dia menghapus semua air mata yang jatuh tanpa kuminta.

Begitu banyak gempuran ujian ini, akankan kali ini aku goyah, tetapi kami bahkan bertahan sejauh ini. Bertahan dengan perasaan yang tak pudar oleh waktu.

"Ini hanya sebentar sayang, kita pasti akan berkumpul bersama," balasnya. Kembali dia merangkulku dengan erat.

"Kasihan Arvian, Bang."

Abang Brayen memelukku lebih erat. Kami berdua menangis memikirkan bagaimana nasib pernikahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Duo-N
lanjut terus kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status