Share

67. Ending

Penulis: Ayas Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-31 20:37:42

Keputusan Raline sudah begitu bulat ia memutuskan untuk ambil cuti kuliah dan meninggalkan Surabaya. Sebenarnya sayang sekali kalau Raline harus cuti karena secara nggak langsung ia akan mengulur waktu untuk menuju kelulusan. Tapi, demi kedamaian dan ketenangan hati seorang Raline dirinya harus rela menerima resiko itu.

Alasan yang ia berikan kepada keluarganya adalah ia ingin mencari suasana baru sambil mendalami bakatnya itu. Ingat, kan, kalau Raline jago gambar melalui tab. Ia akan pergi ke sebuah kota yang membuatnya bisa merasakan kedamaian. Tidak bermaksud untuk meninggalkan Surabaya dan seisinya, tapi apa yang Raline butuhkan sekarang itu adalah hal yang utama.

Setelah pesta ulang tahun Eni, tentunya Robby tetap mencari Raline kesana kemari dan tujuan yang selalu Robby tuju adalah Geisha. Perempuan itu sudah berjanji untuk terus bungkam keadaan Raline, ia juga tidak bisa berbuat banyak karena keputusan Raline sudah bulat.

Di suatu hari, Robby dan Geisha bertemu empat mata d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Persimpangan Pilihan   1. Mendung Awan Hitam

    Pagi yang cukup cerah ini Raline Ayunda sedang fokus mengendarai motor agar bisa cepat sampai ke kampusnya. Dia bilang; itu adalah kampus kesayangannya. Bagaimana tidak, Raline Ayunda merasa kuliahnya berjalan begitu lama ia tidak segera bertemu dengan skripsi — sidang proposal atau jenjang terakhir kuliah pada umumnya. Pagi yang cukup cerah ini kota Surabaya sedang dipadati kendaraan yang sedang berlalu lalang. Tenang, Raline bukan mahasiswa bandel ia malah termasuk mahasiswa yang begitu rajin mengikuti setiap mata kuliahnya dan pagi yang cerah ini Raline ditemani oleh sebuah lagu yang mengalun di telinganya. 🎵 Rossa - Pudar Itu adalah salah satu cara Raline agar tidak ikutan emosi di jalan karena pengendara motor atau mobil kadang suka ugal-ugalan bahkan semaunya sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-08
  • Persimpangan Pilihan   2. Kejadian Waktu Itu

    Ini kejadian satu tahun yang lalu, disaat Raline memberikan rasa sakit yang paling sakit kepada kekasihnya, disaat kekasihnya sedang merasa paling nyaman berada di sisi Raline dan kekasihnya merasa beruntung memiliki Raline Ayunda. ✨✨✨ Sepulang Raline kuliah entah kenapa nafsu makan Raline tiba-tiba membludak. Ia ingin makan dengan berbagai macam menu yang dari tadi sudah mengganggu pikirannya. Seblak, mie pedas, ayam geprek. Semua makanan itu ingin Raline makan dalam satu hari sekaligus. Namun, Raline tidak bisa melakukannya sendirian kala itu ia sedang membutuhkan teman untuk menemaninya. Ia membuka ponselnya dan membaca pesan grup dari teman-temannya tidak lupa untuk membaca pesan dari Robby

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-08
  • Persimpangan Pilihan   3. Perdebatan Setelah Kejadian Itu

    Keesokan harinya Robby datang kerumah Raline dengan emosi yang sulit untuk diredam. Di teras rumah Raline yang sepi, Robby sudah meletakan tangannya di pinggang dengan wajah yang sudah mulai memerah. Robby sudah naik pitam, ini kejadian sebelum akhirnya Robby merelakan semua tugas-tugasnya demi Raline."Sudah berani kamu jalan sama laki-laki lain?" Robby memulai perdebatan itu"Kapan aku jalan sama laki-laki lain? Nggak ada, sayang""Lalu perempuan yang memakai baju merah muda dengan celana jeans hitam itu siapa?"Siapa? Yang orang lain lahh. By, kamu kenapa, sih, jadi gini?" Dengan memegang pundak Robby, Raline langsung mengernyitkan dahinya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Persimpangan Pilihan   4. Perdebatan (lagi)

    Entah ini terjadi juga atau tidak pada pasangan yang lainnya kalau hubungan yang sudah terjalin begitu lama maka akan sering diterpa perdebatan. Kisah cinta Raline dan Robby akhir-akhir ini tidak semulus dulu, mereka sering melakukan perdebatan seperti kejadian tadi pagi yang membuat Raline begitu enggan dan membuat Robby begitu geram.Usai mata kuliah jam pertama, Robby berjalan cepat menuju kelas Raline karena ia masih belum puas kalau tidak mendengar jawaban dari Raline. Pikiran yang sudah nggak karu-karuan membuat Robby marah dengan diri sendiri dan beberapa kali mengepalkan tangannya seakan ingin memukul sesuatu.✨✨✨"Line, kamu nggak capek punya hubungan kayak gini ? Aku yang ngeliat rasanya capek banget" Geisha mendekat ke arah Raline saat setelah dosen ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Persimpangan Pilihan   5. Long Americano Regular

    Long americano regular membuat Raline dan lelaki itu makin menjadi akrab. Tadinya, lelaki itu terburu-buru karena ia sedang mengejar bus yang berhenti di seberang jalan, bus itu akan melintas ke daerah kosannya."Terus kenapa kamu langsung mengganti minumanku kalau kamu sedang mengejar bus ?""Reflek aja, habisnya lihat muka kamu kasihan kayak pingin marah tapi kamu tahan" jawab seseorang itu setelah meneguk es kopi yang ia pesan lagi"Bagaimana tidak, itu minuman yang baru saja aku beli, belum begitu banyak aku meminumnya sudah tumpah aja""Tapi kalau bukan karena aku terburu-buru mungkin kita nggak jadi akrab dadakan kayak gini" lelaki itu tertawa kecil.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Persimpangan Pilihan   6. Ikuti Balik

    Pagi menjelang siang Ifan sedang duduk manis di sebuah kantin yang begitu rindang. Sangat rindang karena kantin kampus Hasanudin kebanyakan berada di bawah pohon yang rindang.Dengan santainya Ifan sedang bermain media sosial yang memang banyak digemari manusia-manusia di bumi ini. Keaktifannya di media sosial membuat Ifan mempunyai pengikut cukup banyak dan foto-foto Ifan juga memiliki penyuka di angka paling tinggi.Sambil ditemani es teh dan cemilan di samping kanannya, Ifan sibuk mencari akun media sosial milik Raline. Yang punya nama Raline di media sosial itu nggak cuma satu bahkan puluhan kalau tidak dengan mata yang teliti bisa jadi Ifan bakal terlewatkan.@lineralineAkun media sosial mili

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-09
  • Persimpangan Pilihan   7. Malam Mingguan

    Setelah semua urusan mereka selesai akhirnya mereka bertemu di parkiran motor tepatnya di tempat motor Robby diparkir. Raline segera bersikap manja agar Robby tidak curiga. Walaupun Robby tidak mengetahui hal yang tadi terjadi di Raline, namun Raline sekeras mungkin untuk bermain lebih pintar. Jika dibandingkan dengan perjuangan Robby kepada Raline selama ini, kelakuan Raline memang sangat jahat buat Robby. Senyuman manis yang palsu mungkin akan selalu Raline berikan untuk Robby agar semua bisa tertutupi. "Mau kemana kita?" Raline menggandeng tangan Robby dengan mesrah sambil menggunakan nada seperti anak kecil. Sejujurnya Robby pal

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Persimpangan Pilihan   8. Kafe Tenda Hitam

    Perjuangan ? Apa yang harus Ifan perjuangkan di keadaan Raline sudah memiliki Robby. Apa alasan terkuat Ifan agar tetap memiliki Raline yang hatinya sudah dimiliki terlebih dahulu.Ifan Fernanda yang sekarang sedang menunggu kabar dari Raline. Karena hari ini hari Sabtu, Ifan juga sedang malam mingguan bersama teman-teman kampusnya. Ifan sedang duduk manis di bawah tenda hitam bersama lima teman-temannya, dua perempuan dan tiga pria totalnya jadi enam orang yang duduk dibawah tenda hitam.Dari tadi Ifan hanya merenung dan memutar-mutar sedotan es kopinya. Di dalam hatinya sedang berbicara yang tidak karuan.Kenapa ia harus menunggu Raline sebegininya. Jelas-jelas jika seseorang sudah memiliki pasangan ia akan memprioritaskan pasangannya. Namun, disisi lain

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16

Bab terbaru

  • Persimpangan Pilihan   67. Ending

    Keputusan Raline sudah begitu bulat ia memutuskan untuk ambil cuti kuliah dan meninggalkan Surabaya. Sebenarnya sayang sekali kalau Raline harus cuti karena secara nggak langsung ia akan mengulur waktu untuk menuju kelulusan. Tapi, demi kedamaian dan ketenangan hati seorang Raline dirinya harus rela menerima resiko itu. Alasan yang ia berikan kepada keluarganya adalah ia ingin mencari suasana baru sambil mendalami bakatnya itu. Ingat, kan, kalau Raline jago gambar melalui tab. Ia akan pergi ke sebuah kota yang membuatnya bisa merasakan kedamaian. Tidak bermaksud untuk meninggalkan Surabaya dan seisinya, tapi apa yang Raline butuhkan sekarang itu adalah hal yang utama. Setelah pesta ulang tahun Eni, tentunya Robby tetap mencari Raline kesana kemari dan tujuan yang selalu Robby tuju adalah Geisha. Perempuan itu sudah berjanji untuk terus bungkam keadaan Raline, ia juga tidak bisa berbuat banyak karena keputusan Raline sudah bulat. Di suatu hari, Robby dan Geisha bertemu empat mata d

  • Persimpangan Pilihan   66. it's The Time

    Di depan meja riasnya perempuan yang dinobatkan sebagai boneka barbie ini sedang bersiap dan sekarang dirinya sedang menyemprotkan minyak wangi ke beberapa titik tertentu di tubuhnya. Malam itu Bella tidak terlihat begitu mewah dalam soal pemilihan gaunnya. Ia sudah begitu cantik karena didukung oleh wajah yang cantik. Malam itu Bella akan datang bersama Rose yang sekarang juga sedang bersiap. Kedekatan Bella dengan Robby beberapa hari ini membuat pintu hati Bella perlahan terbuka. Itu mengapa dirinya bertanya lebih detail kepada Robby di toko bahan kue tadi. Memang tidak bisa disalahkan jika pintu hati itu terbuka. Namun, apakah Bella siap jika dirinya mengetahui bahwa Robby masih memiliki status dengan seorang wanita. Mungkin Bella seharusnya tidak perlu tahu agar masalah di antara Robby dan Raline tidak semakin runyam. "Bella? Kamu sudah siap?" Teriak Rose dari luar kamar Bella. "Sudah, Ma. Sebentar lagi aku keluar" walaupun Bella sedikit terkesiap, tapi label keanggunannya t

  • Persimpangan Pilihan   65. Harus Melupakannya?

    "Ada yang kurang?" tanya Robby kepada Bella sambil mendorong troli belanjaan. "Sepertinya tidak ini hanya bahan kering saja." jawab Bella sambil mengusap dagunya. Mereka sekarang berada di sebuah toko bahan kue yang bisa dibilang terlengkap di Surabaya. Hari itu tinggal menghitung jam saja untuk menyajikan kue ulang tahun Eni, namun Bella masih saja kelupaan untuk membeli kebutuhan pelengkap kue ulang tahun. Tujuan mereka bertemu hari ini memang untuk berbelanja ke toko bahan kue dan Robby akan membawa kue ulang tahun itu ke rumahnya. Tadi, ketika Robby berada dirumah Bella ia sudah melihat kuenya yang dihias begitu indah oleh Bella. Robby juga begitu takjub karena benar-benar sesuai pesanan. "Ohya, Rob. Boleh tanya nggak? tiba-tiba saja Bella melontarkan pertanyaan yang sedikit membuat Robby mengalami serangan jantung mini. "Mau tanya apa?" Robby juga memasang muka panik, tapi berlagak biasa aja. "Perempuan yang kemarin itu pacar kamu?" tepat pada sasaran tidak pakai basa basi l

  • Persimpangan Pilihan   64. Ice Cream Vanila

    Di tengah kamar yang sunyi, Ifan sedang fokus menyantap makan malamnya. Akhir-akhir ini Ifan lebih suka membeli makanan di dekat kostnya karena disana hanya menjual masakan rumahan. Sebenarnya ia bisa memasak sendiri, tapi beberapa hari ini ia sedang lelah sekali. Dirinya disibukkan oleh pekerjaan juga tugas kuliahnya. Jangan ditanya bagaimana Ifan sekarang, dirinya sudah cukup terkenal dan punya nama dimana-mana. Untuk ukuran usia Ifan yang sudah sukses termasuk hebat apalagi kesuksesan itu di iringi dengan berjalan bersama perempuan yang ia cintai. Semenjak putus dengan Raline, Ifan memang begitu fokus dengan Defani. Ia bisa mendapatkan waktu yang utuh bersama perempuan itu. Makan siang bersama, ngecek toko juga bersama-sama apalagi jika Ifan datang ke kantor untuk memeriksa koneksi jelas saja di temani oleh Defani. Namun… ada satu yang nggak bisa Ifan lakukan bersama Defani. Malam yang hangat itu tidak bisa Ifan dapatkan dari Defani. Entah, setiap Ifan minta untuk bermalam di kost

  • Persimpangan Pilihan   63. Kesialan

    Mendengar suara itu, Raline hanya mematung dengan mata yang melebar serta mulut yang sedikit menganga. Raline tidak menjawab sepatah kata sedikit pun ia hanya menundukkan kepalanya sambil mengatur nafas agar terlihat biasa saja. "Nggak perlu, tadi aku hanya kebetulan lewat dan sedikit kaget lihat toko mu seperti ini" dengan keberanian yang penuh akhirnya Raline mendongakkan kepalanya dan menjawab pertanyaan Ifan tanpa terbata-bata. Lelaki yang ada di hadapannya itu melirik ke arah tas yang Raline bawa di tangan kanannya, ia sedang bertanya melalui lirikannya itu. "Ini… Habis jalan-jalan beliin kado buat seseorang. Kalau gitu aku permisi dulu sudah ditunggu soalnya" dengan secepat kilat, Raline meninggalkan toko Ifan dengan kembali menundukkan kepalanya. Sepeninggalan Raline, Ifan menoleh kebelakang melihat tingkah Raline yang sedikit membuatnya terkekeh. Itu hanya kebetulan dan Ifan memang tidak benar-benar untuk kembali dengannya. "Perempuan itu tidak membeli apa-apa?" tanya Ifan

  • Persimpangan Pilihan   62. Raline's Days

    "Have a nice day, sayang" ucap Robby ketika mereka hendak berpisah di parkiran motor fakultas Robby. Hari itu mereka berangkat bersama ke kampus karena Robby ingin sekalian memberikan undangan pesta ulang tahun Eni. "Have a nice day too, sayang." jawab Raline dengan begitu manisnya. "Oh iya.. Nanti nggak bisa pulang bareng, ya. Aku ada kerja kelompok, kamu nggak papa kan pulang sendiri?" Robby memberhentikan langkahnya saat teringat hal itu. Dari kejauhan Robby bisa melihat anggukan Raline beserta senyum yang masih sama seperti tadi, ia tidak merubahnya sedikitpun. Setelah itu Robby berjalan duluan meninggalkan Raline dan senyumnya. Sedangkan Raline menundukkan kepalanya lalu berjalan begitu saja menuju ke arah kelasnya. Sungguh cerah hari itu, matahari pun bersinar begitu cerah. Omong-omong soal hubungan mereka, semua berjalan dengan semestinya. Sudah tidak ada pertikaian diantara mereka dan hari ini mereka berangkat bersama karena Robby sekalian ingin mengantarkan undangan ulang

  • Persimpangan Pilihan   61. Pertemuan Kedua Kali

    Di tengah keramaian yang ada di kafe itu, Robby sedang duduk manis sambil memainkan ponselnya. Keberadaan Robby disana bukan hanya semata ia ingin numpang WiFi atau membuang waktunya. Ia berada di kafe itu untuk menunggu seseorang yang sudah membuat janji dengannya. Selama menunggu, Robby sudah memesan segelas kopi susu beserta kentang goreng yang kini berada di hadapannya. Sambil mengusap layar ponsel, tangan kanan Robby berusaha menggapai kentang goreng dan sesekali meneguk kopi susu itu. Untuk masalah yang ada semua tidak usah di ceritakan kembali. Semua sudah berjalan dengan semestinya dan sekarang Raline memang masih fokus untuk beberapa mata kuliahnya. Jadi, Robby bisa izin untuk bertemu dengan seseorang. Pertemuannya ini mempunyai maksud dan tujuan yang semoga tidak merambat kemana-mana. Suara lonceng yang ada di pintu masuk kafe itu membuat Robby harus menengok ke arahnya. Dan benar saja seseorang yang ia tunggu sudah datang. "Nunggu lama? Maaf, ya, tadi sempet lama dapat

  • Persimpangan Pilihan   60. Raline Ayunda

    POV : Raline Ayunda. Aku tidak pernah menyangka jika aku mampu melakukan ini. Aku bisa membuang jauh-jauh egoku untuk sebuah perasaan dan aku juga membuang jauh soal cinta untuk dua hati itu. Melupakan itu hal yang sangat mustahil jika aku melakukannya dengan cepat, melupakan itu membutuhkan waktu yang entah sampai kapan. Awalnya aku pikir aku tidak akan bisa hidup tanpa cinta, tapi ternyata aku akan lebih tenang jika aku hidup dengan cinta yang tulus. Aku melihat begitu jelas ketulusan yang ada di Robby dan seharusnya tidak perlu aku ragukan lagi. Namun, entahlah mungkin dengan adanya kejadian kemarin aku membuat sebuah pengalaman jika mencintai dua hati itu tidak benar-benar baik. Sekarang aku melepaskan seseorang dengan keikhlasan karena aku juga telah tersadarkan bahwa porsi yang aku miliki itu tidak lebih untuk bersama Ifan. Begitupun juga dengan jalan yang aku pijak sekarang bukan lagi di sebuah persimpangan pilihan melainkan aku sudah menentukan arah kemana aku akan berjalan

  • Persimpangan Pilihan   59. Selesai Sudah

    Bahan pertimbangan yang selama ini Raline pertahankan untuk sebagai penentu pilihannya harus berakhir begitu saja. Sebab, setelah ia sembuh dan sadar akan semuanya ia tak repot-repot melakukan itu lagi. Dengan keputusan yang tegas, Raline tidak memilih Ifan. Jika berbicara soal perasaan tentu itu tidak karuan, tapi mengingat harga dirinya juga sudah jatuh di depan Defani, Raline tidak ingin membuang waktu bersama Ifan. Maka dari itu.. Raline memutuskan setelah pulang kuliah ia bertemu dengan Ifan. Pertemuan kali itu terasa berbeda, ia harus menyiapkan sebuah perpisahan yang mungkin ia tidak akan pernah bisa ketemu lagi dengan Ifan. Lebih tepatnya Raline tidak akan pernah bisa merasakan hal yang pernah dirasakan sebelumnya. Itu sudah pasti, tapi harusnya ada sedikit kesombongan di diri Raline kalau Defani masih mau dengan lelaki yang pernah 'tidur' dengannya. Namun, kesombongan itu tidak akan bisa Raline tumbuhan karena ia sibuk dengan perasaannya. Di sore yang masih selalu cantik it

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status